Friday, May 01, 2009

Kadang Cinta Tak Pandang Usia...

Fenomena artis perempuan yang menikah atau pacaran dengan anak muda atau lebih tepatnya yang usianya jauh di bawahnya sudah bukan hal aneh lagi. Dan saya kira hal ini tidak hanya terjadi pada dunia artis, akan tetapi pada realitas masyarakat pada umumnya juga pasti terjadi. Menurut saya, sudah sangat wajar dan manusiawi jika orang menyukai orang yang usianya lebih muda dari dirinya, tidak peduli laki-laki atau perempuan. Laki-laki pasti suka dengan perempuan yang lebih muda, begitu juga dengan perempuan pasti suka dengan laki-laki yang lebih muda dari dirinya. Dan menurut saya tidak masalah dan sah-sah saja. Hanya sayangnya, budaya patriarkhi di indonesia seolah menganggap bahwa laki-laki layak dengan perempuan yang lebih muda, sedangkan perempuan pantasnya hanya dengan laki-laki yang lebih tua darinya. Itu semua tidak lepas dari anggapan tentang bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya, sehingga laki-laki seakan-akan harus lebih dari istrinya baik secara usia maupun secara kecerdasannya. Padahal kalau kita mau objektif memandang kata cinta, menurut saya cinta itu tidak memandang usia, harta, pendidikan, agama, bahkan latar budaya yang dibawanya. Sehingga sah-sah saja ketika perempuan yang berusia 40tahun menikah atau pacaran dengan laki-laki yang berusia 22tahun. Yang penting mereka saling mencintai dan menyayangi dengan tulus ikhlas.

Laki-laki bebas mencintai perempuan yang usianya berapapun, sedangkan perempuan juga bebas mencintai laki-laki yang usianya berapapapun. Karena jika kata cinta dibenturkan dengan usia, maka yang ada adalah bahwa cinta itu sangat objektif dan seolah-olah sangat kaku. Sementara cinta itu bagi saya sangat personal dan menyangkut perasaan dua orang, sehingga orang lain tidak punya hak mendogma tentang cinta kepada orang lain.

Saya punya cerita ketika saya mengajar di smu swasta di tangerang, ada seorang guru laki-laki yang pacaran dengan muridnya, dan hampir semua civitas academika merestui bahkan mendukung mereka berdua untuk melanjutkan hubungan tersebut agar supaya sampai pernikahan. Nah, ketika ada seorang guru perempuan yang pacaran dengan muridnya, tiba-tiba semua civitas academika gempar tidak setuju dan memfitnah sang guru perempuan, kata orang-orang sang guru perempuan tersebut terlalu memaksakan diri dan keganjenan.

Saya berfikir, apa bedanya kasus guru laki-laki dan perempuan di atas...??? Menurut saya, kalau guru laki-laki di dukung, seharusnya guru perempuan juga di dukung dunk...??? Kan yang penting masih sama-sama lajang dan tidak terikat dengan orang lain. Berikut debat saya dengan salah satu guru yang tidak setuju dengan hubungan guru perempuan di atas dengan muridnya:

Saya: Ibu eki kenapa tidak setuju dengan hubungan bu dina dengan riko...???

Ibu eki: Karena usia bu dina lebih tua hampir 10 tahun dari riko...

Saya: Lho terus, kenapa ibu setuju dengan bapak ali dan riri...??? Kan usia mereka juga terpaut hampir 10 tahun juga...???

Ibu eki: Sebagai guru sosiologi, saya sadar dengan kenyataan yang mengatakan bahwa; perempuan tidak pantas menikah dengan laki-laki yang usianya lebih muda darinya... Yang ada juga laki-laki yang lebih tua dari sang perempuan...

Saya: Alasan ibu gak logis... Kalau guru laki-laki dibolehkan menikah dengan murid perempuannya, berarti sebaliknya dunk...???

Ibu eki: Saya tetap tidak setuju, karena bagaimanapun laki-laki adalah pemimpin dan laki-laki harus lebih pinter dari perempuannya...

Saya: Sangat tidak masuk akal bu, menurut saya cinta itu tidak pandang usia bu, laki-laki dan perempuan punya hak yang sama untuk menentukan siapa pasangannya kelak, tidak peduli usia, status kekayaan, suku, bahkan agamanya apa...??? Dan menurut saya lagi, ibu dan guru-guru yang lain tidak punya hak menghakimi bu dina dan riko, karena mereka benar-benar saling mencintai, yang penting bu dina tetap objektif terhadap murid-murid yang lainnya...

Ibu eki: Terserah ibu, kalau saya sih orang yang sepakat dengan aturan yang ada, bahwa perempuan pantasnya menikah dengan laki-laki yang lebih tua dari dirinya...

Saya heran saja sama masyarakat kita, kita sering mengklaim orang tapi tanpa dasar logika yang jelas. Kita sering sepakat dengan aturan yang ada, tanpa berani mempertanyakan aturan tersebut, apakah aturan tersebut masih layak untuk ditaati atau jangan-jangan aturan tersebut sudah kadaluarsa...???

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog