Friday, April 27, 2012

Cerita-Cerita,...

Cerita I
Ada mahasiswi curhat tentang cowoknya,
Dia pacaran jarak jauh dan jarang ketemu,
Jarang ketemunya mereka bukan karena sibuk atau jarak tetapi karena si cowok memang malas jika diajak ketemuan,
Ada saja alasannya,
Katanya lain kalilah,
Katanya takut bosen kalau sering ketemu lah,
Si cewek jenuh pacaran dengan cara begini,
Jarang ketemu dan cowoknya terkesan main-main dan tidak serius,
Si cewek juga cerita kalau si cowoknya tidak pernah mau jika pegangan atau sentuhan secara fisik,
Si cewek; “hari gini pacaran kok kaku banget, boro-boro ciuman pegangan tangan saja tidak mau”
Si cewek pengen sekali memutuskan hubungan dengan cowok tersebut,
Tapi si cewek agak berat hati karena mereka pacaran sudah kurang lebih 3 tahun berjalan,
Kata si cewek; “saya sebenarnya terbelenggu dengan gaya pacaran seperti ini, saya iri dengan teman-teman saya yang cowoknya care banget sama ceweknya, ini boro-boro perhatian, kadang di telphon saja susahnya minta ampun”
Jenuh, jenuh, dan nyesek,
Tapi mau bagaimana lagi,
Toh saya cinta mati sama cowok saya tersebut,..

Cerita II
Saya (cewek) sudah punya pacar di dekat rumah,
Belum lama sih pacarannya paling baru sekitar tiga bulan,
Saya dan dia saling mencintai dan menyayangi,
Dan kita sedang berusaha menjalin hubungan ini dengan baik-baik saja dan saling setia,
Eh tiba-tiba teman kuliah saya nembak saya,
Saya kaget,
Tapi saya jujur ke teman saya tersebut bahwa saya sudah punya pacar di rumah,
Saya lihat teman saya tersebut sangat kaget dan tidak menyangkan jika saya sudah punya pacar di rumah,
Sebenarnya saya galau sih,
Sebab teman kuliah saya ini jauh lebih menarik dan lebih baik jika dibandingkan dengan pacar saya,
Tapi meskipun demikian,
Saya ingin menjadi perempuan setia yang menghargai sebuah hubungan,
Sehingga untuk saat ini saya menolak teman saya tersebut dengan baik-baik,
Untuk masalah jodoh saya di masa depan,
Hanya Allah yang tahu dan saya menyerahkan semuanya pada Allah  yang maha agung,..

Cerita III
Saya punya cewek,
Saya sayang sama dia dan juga cinta,
Menurut saya dia adalah cewek baik dan perhatian sama saya,
Parasnya juga cantik dan menarik,
Menurut saya tidak salah saya memilih dia sebagai cewek saya,
Lama kelamaan sifat asli dia terlihat,
Dia mulai terlihat manja dan kekanak-kanakan,
Dia mulai cemburuan,
Dia mulai sering curigaan sama saya,
Dia juga mulai banyak menuntut sama saya,
Bahkan dia tidak bisa memahami pekerjaan saya,
Bagi dia saya sangat sibut dengan pekerjaan saya sehingga saya tidak punya waktu banyak untuk dia,
Tanpa dia mengerti bahwa saya bekerja mati-matian hanya untuk menghidupi keluarga saya,
Maklum saya adalah tulang punggung keluarga di rumah,
Bukan tidak cinta lagi,
Tapi demi masa depan saya dan kuliah saya,
Saya memilih putus dengan dia,
Apalagi orang tua cewek saya tersebut sering intervensi urusan hubungan saya dengan cewek saya,
Sepertinya lebih enak hidup sendiri,
Fokus untuk bekerja dan kuliah,

Cerita IV
Saya masih cinta sama cewek saya,
Tapi sayang saat saya di penjara dia meninggalkan saya,
Saya salah juga sih,
Karena sebelum saya masuk penjara saya sering menyia-nyiakan dia,
Saya tidak pernah sekalipun membahagiakan dia,
Sebelum akhirnya dia meninggalkan saya,
Dia sempat mengisi hari-hari saya di penjara,
Perhatiannya sangat luar biasa,
Kesabaran dan supportnya sangat berarti buat saya yang kala itu sedang dalam tahanan,
Tapi kini,
Semua tinggal kenangan,
Dia telah mempunyai pacar yaitu teman sekolahnya,
Dan sepertinya dia bahagia dengan cowok barunya,
Tentu saya tidak pantes jika harus mengganggu dia,
Meskipun saya masih cinta dan masih sayang sama dia,
Satu hal yang buat saya menyesal adalah bahwa saya belum bisa membalas semua kebaikan dia,
Alih-alih membalas,
Dia saja sudah tidak mau dihubungi oleh saya,
Ya sudahlah,

Cerita V
Saya telah mempunyai cowok sekarang,
Dia anak STM di daerah selatan Jakarta,
Saya mengenal cowok saya dari kakak angkat saya,
Cowok saya tersebut juga kebetulan adek angkat kakak angkat saya,
Jadi status kita sama-sama adek angkat,
Saya memutuskan jadian sama cowok saya karena dia baik dan sederhana,
Meski kata temannya dia jagoan tapi dia sangat sayang dan lembut sama saya,
Tidak seperti anak STM pada umumnya,
Saya begitu sayang sama dia,
Dan saya berharap tidak pisah dengan dia sampai menikah,
Saat cowok saya UN,
Saya lama tidak jumpa dengan dia,
Kurang lebih ada tiga minggu,
Sebenarnya saya kangen sekali sama dia,
Tetapi demi menjaga supaya dia belajar maka saya mencoba untuk kuat dan bertahan,
Akhirnya usai juga UN nya,
Dan kamipun janjian untuk jalan berdua,
Betapa senangnya hati saya kala itu bisa berjumpa lagi dengan dia,
Doakan saya semoga hubungan kami langgeng tanpa halangan yang berarti,
Amien,..

C erita VI
Teman saya cerita bahwa dia sedang di dekati sama seorang cowok,
Cowok tersebut sudah mapan dan baik,
Perhatiannya juga lumayan saya teman saya tersebut,
Masalahnya cuma satu yaitu jarak jauh,
Si cowok sudah mengajak teman saya tersebut untuk komitmen lebih serius,
Tapi sayang teman saya tidak begitu respons,
Teman saya bilang bahwa dia tidak begitu berminat dengan cowok,
Dia lebih nyaman hidup sendiri dari pada hidup dengan cowok,
Bukan trauma tapi sepertinya enakan sendiri dulu dech,.

Cerita VII
Dia suka sama saya,
Tapi saya tidak tahu apakah benar atau tidak,
Soalnya yang ngomong bukan dianya sendiri tetapi teman-temannya,
Lama-kelamaan saya kesel juga karena tidak ada kejelasan dari dia,
Sampai akhirnya saya mendapatkan nomor hp nya,
Setelah saya dapat nomornya saya mulai smsan sama dia,
Sms dia selalu mesra dan menyiratkan cinta,
Bahkan semenjak kita sering smsan dia mulai sering main ke kelas saya,
Setiap bel istirahat dia masuk ke kelas saya untuk menanyakan kabar saya dan memberikan senyum manisnya,
Sepertinya saya mulai jatuh cinta padanya,
Saya sebenarnya sedikit khawatir sama dia,
Beberapa teman saya blang bahwa dia bandel makanya teman-temannya manggil dia dengan sebutan bangor,
Tapi saya berusaha tetap berbaik sangka bahwa dia tidak sebandel perkiraan teman saya,
Cintapun mulai tumbuh,
Dan perasaan kangenpun mulai bersemi,
Saya berharap dia segera menembak saya,
Door, ternyata dia sudah punya pacar,
Semalam dia sms dan bilang bahwa dia sesungguhnya telah punya pacar,..

Cerita VIII
Saya bukannya tidak mau melepasnya,
Saya ingin sekali hidup bebas,
Bayangkan saja setahun lebih hidup bersama tanpa ikatan,
Mending suami istri,
Lha ini kan baru pacaran,
Cewek saya terlalu takut kehilangan saya,
Saya sudah bilang ke dia berkali-kali bahwa saya janji tidak bakal meninggalkan dia,
Saya hanya ingin untuk sementara waktu kami berpisah tempat dan pacaran normal seperti yang lainnya,
Supaya saya dan dia bisa fokus ngurusi hidup masing-masing,
Saya sadar dengan sepenuh hati bahwa saya masih terlalu muda untuk terjebak dalam percintaan seperti ini,
Apalagi mengingat sekolah saya dan dia juga belum beres,
Mau jadi apa kami jika sekolah saja tidak rampung,
Ini negara Jakarta bung,
Kota metropolis yang sangat kejam,..


Continue Reading...

Thursday, April 26, 2012

Surat dari teman...

Surat Keadilan untuk Tuhan

Surat ini untuk aku, kamu, dia, kita, kalian semua, dan juga TUHAN
Salam damai untuk semua
Aku adalah seorang anak lelaki yang diajari menunggang kuda, memanah, memanjat pohon yang paling tinggi di kampungku, juga diajari beladiri…
Aku adalah laki-laki sejati
Aku adalah seorang anak Kyai yang diajari mengaji, mendekatkan diri dengan tuhan, menjadi anak yang sholeh, dan juga diajari makna dan arti agama…
Aku adalah lelaki sejati
Aku adalah seorang anak yang ditumbuhi banyak rambut, dari rambu di kepalaku hingga rambut di kakiku, badanku cukup tinggi 180 cm berat badanku 60…
Aku adalah lelaki sejati

Aku memulai suratku dengan puisi, aku hanya ingin bercerita melalui surat ini. bercerita tentang aku, sudah 25 tahun umurku disaat aku menemukan hidupku yang sebenarnya.
Aku diciptakan oleh tuhan beralat kelamin penis (yang disebut orang sekitarku lelaki), aku juga konstruk oleh keluarga dan lingkungan untuk mencintai dan menyayangi manusia ciptaan tuhan yang beralat kelamin Vagina (yang disebut orang sekitarku perempuan) aku hanya boleh berhubungan seks dengan perempuan.
Maka akupun melakukan itu untuk membuktikan bahwa aku adalah lelaki.

Di usiaku ke 25 tahun aku menemukan seorang teman lelaki yang sering menemaniku untuk berdiskusi dan berdialog tentang hidup yang tidak adil, ntah berapa lama kami berteman akhirnya ada rasa yang mengalir di setiap rongga tubuh kami, ketika tak berjumpa ada rindu yang menggelora, ketika tak bersua ada murung di raut wajah kami berdua.
Tak pernah teridentifikasi siapa lelaki dan siapa perempuan diantara kami, yang ada hanyalah cinta, tulus, ikhlas dan kasih sayang manusia yang diberikan oleh Tuhan.
Hingga suatu waktu yang tak pernah diinginkan oleh orang disekitarku tapi itu diinginkan oleh aku dan dia, malam yang penuh kasih menumpahkan segala dahaga cinta dalam lautan asmara anak manusia.

Sebelum aku dan dia memadu rasa, kamipun meminta izin kepada tuhan berdoa dan sholat sebagaimana yang perintahkan agamaku. Kami berdoa “ya rabb jika rasa ini salah, laknatkanlah kami dalam siksamu sekarang juga, tapi jika rasa ini adalah darikebenaranmu ya rabb izinkah kami memadu kasih itu karena ridhamu”, setelah berdoa kedua anak manusia itu menunggu apa yang akan terjadi pesan apa yang tuhan sampaikan, tapi aku sangat takjub aku merasakan sayup, sepi, indah seperti cerita kyai pondokku pertanda lailatul qadar akan turun, saat itulah aku memutuskan untuk menentukan hidupku dialah lelaki itu menjadi pasangan hidupku karena Tuhan mengizinkannya..
Sepenggal kisahku, kini kami di caci maki oleh orang disekitar,, mereka semua menjelma menjadi Tuhan mengadili kami bahkan menghukumi kami padahal itu tugas tuhan bukan tugas manusia.

Aku ingin bertanya dengan kalian semua :
Firman Tuhan manakah yang menyalahkan kami ? atau itu hanya firman manusia ?
Jika tuhan melaknat rasa kasih diantara kami mengapa Tuhan memberi rasa kasih ini kepada kami ?

Jakarta, 17 maret 2012
Continue Reading...

Tuesday, April 17, 2012

Cepat sembuh kawan muda ku....

Seminggu lalu ketika tengah mengajar di kampus Poris saya mendapat kabar dari teman saya,

Bahwa si A teman tongkrongan saya masuk rumah sakit jadi korban pengeroyokan dalam tawuran minggu dini hari (tepatnya saat adzan subuh),

Sontak kaget setengah mati apalagi beberapa waktu sebelumnya masih ketemu dalam keadaan sehat wal afiat,

Sepulang ngajar saya memutuskan untuk langsung besuk ke rumah sakit di daerah Ciledug,

Masya Allah sedihnya saya melihat teman saya terkapar di ranjang rumah sakit,

Hanya bisa menangis dan sedih,


Satu yang saya fikirkan saat itu semoga teman saya ini adalah korban yang terakhir,

Dan tidak perlu lagi ada korban-korban yang berikutnya,

Sedihlah jika musti banyak korban berjatuhan dalam aktivitas tawuran (aktivitas ilegal yang membudaya di negeri kita tercinta),

Ada banyak yang terluka dan sedih di sekeliling korban tersebut,

Ada orang tua yang menangis, ada saudara-saudara yang sedih, ada teman-temannya yang juga risau,


Teman saya tersebut di rawat di rumah sakit di daerah Ciledug,

Keadaannya lumayan parah,

Hampir sebagian besar tubuhnya terluka dan terluka,
Kondisi psikisnya juga saya yakin jauh lebih parah dari pada fisiknya,


Semua keluarga dan semua saudara begantian jaga,

Begantian menjenguk dan melihat perkembangannya,

Bergantian memberi motivasi dan support agar teman saya tersebut lekas pulih,

Amien ya Tuhan,

Biarkan teman saya ini sembuh sehingga dia bisa kembali masuk sekolah seperti sedia kala,

Tidak tega saya melihatnya terluka dan terkapar di rumah sakit menahan pilu dan perih,


Bolak-balik saya ke rumah sakit sekedar untuk memastikan bahwa teman saya tersebut baik-baik saja,

Saya bertemu dengan banyak teman-teman dia yang juga begitu setian bolak-balik ke rumah sakit,

Selain teman-temannya ada juga dua abangnya dan kedua orang tuanya,

Saya tahu keluarganya jauh lebih was-was dan jauh lebih sedih lagi,

Terpancar dari sorot mata mereka yang menyiratkan duka mendalam,

Tapi disinlah kita semua menjadi sadar bahwa bagaimanapun keberadaan keluarga begitu berarti dalam kehidupan kita sehari-hari,


Satu hal yang luar biasa saya dapatkan dari peristiwa ini adalah; kesetiaan dan perhatian teman-teman si A yang begitu luar biasa,

Teman-temannya rela menginap di sekitar beranda rumah sakit hanya untuk menemani si A,

Teman-temannya bolak-balik cari dana sekedarnya untuk membantu biaya pengobatan dan rumah sakit bagi si A,

Tidak ada yang merasa lelah dan tidak juga ada yang mengeluh,

Semuanya tersenyum dan semuanya bangga bisa menjadi sahabat baik buat si A,


Puncak dari aktivitas teman-temannya adalah mengamen,

Dan saya ikut serta dalam aktivitas itu,

Wow,

Seru sekali bisa ngamen di sepanjang jalan raya Ciledug bareng sama teman-teman muda saya,

Luar biasa ekstrim,

Membawa kotak kardus yang ditempeli foto-foto si A,

Ada yang sinis, ada yang care, ada juga yang acuh tak acuh,

Tapi kita semua membawanya dengan happy,


Saya dan anak-anak menyebar dan tidak satu kelompok,

Supaya dapat dana lebih banyak,

Dua jam kemudian kami semua kumpul di pelataran rumah sakit,

Begitu bahagia dan cerianya kami saat membawa kardus yang telah berisikan dana,

Meskipun tidak begitu banyak,

Tetapi sungguh begitu berarti bagi sebuah perjuangan,

Perjuangan untuk membantu teman yang sama-sama kami sayangi,


Cepat sembuh kawan,

Berbahagialah kamu mempunyai sahabat-sahabat sejati yang senantiasa setia menemanimu dalam suka maupun duka,

Bebanggalah kamu mempunyai keluarga yang begitu care sama kamu,

Jadikan ini semua sebagai pelajaran yang berharga dalam hidup kamu,

Amien,

Continue Reading...

Friday, April 06, 2012

Mengapa...??

Mengapa kita bisa lebih dekat dengan orang lain dari pada dengan saudara kita?
Mengapa kita bisa lebih perhatian dengan orang lain dari pada dengan saudara kita?
Mengapa kita bisa lebih membantu orang lain dari pada membantu saudara kita?
Mengapa kita bisa lebih bersaudara dengan orang lain dari pada dengan saudara kita?

Jawabannya pasti bervariasi, tetapi saya akan menjawab sebagai berikut:
Kita bisa lebih menjadikan orang lain sebagai bagian hidup kita dibandingkan saudara kita karena dengan orang lain tersebut kita tidak memiliki ikatan darah, sehingga kita lebih sungkan dan lebih hormat dengan orang lain.
Selain sungkan, dengan orang lain kita tidak munkin emosi dan marah-marah.
Dengan orang lain juga kita tidak mungkin kesel atau menyalahkan.
Sementara dengan saudara kita, sejak dari kecil kita sudah hidup bersama sehingga rasa sungkannya sudah hilang.
Karena rasa sungkan itu sudah hilang, maka hawa yang terbangun adalah hawa ego dan emosi.
Kecuali untuk keluarga-keluarga yang membelajarkan rasa kekeluargaan yang tinggi pada anggota keluarganya.

Saya sering meluangkan waktu dan tenaga untuk teman-teman saya.
Selagi saya bisa pasti akan saya lakukan.
Meskipun saya dalam keadaan lelah yang berpayah-payah.
Saya kurang suka jika teman-teman muda saya malas sekolah dan pasti saya akan berusaha semaksimal mungkin agar dia mau sekolah.
Atau jika teman-teman muda saya ada kasus di sekolah, saya juga ingin sekali membantu mereka sampai tuntas.
Pokoknya saya ingin sekali bisa mengabdikan hidup saya untuk sebanyak-banyaknya teman-teman saya yang membutuhkan saya.

Adek laki-laki saya meninggal setahun yang lalu dalam kecelakaan lalu lintas.
Alhamdulillah adek saya tersebut tidak pernah ada masalah dengan sekolah.
Sugy cenderung mencontoh saya dalam urusan pendidikan.
Sehingga lepas dari SMA N 1 Weleri Kendal, dia langsung kuliah dan alhamdulillah diterima di Universitas Negeri Jendral Soedirman Purwokerto Banyumas Jateng Jurusan Sastra Inggris.

Seminggu lalu saya dapat kabar dari guru BP SMK M 1 Weleri Kendal dimana adek saya yang kedua sekolah.
Adek saya Septi namanya duduk di bangku SMK kelas X.
Guru BP tersebut bilang bahwa Septi mogok sekolah sudah dua minggu.
What...????
Kaget, stress, bingung, puyeng, down, dan frustasi.
Kata guru BP Septi, Septi sudah didatangi Wali Kelasnya dua kali tapi tetap tidak mau sekolah.
Wow......!!!
Kira-kira apa yang musti saya lakukan kawan...???
Sontak saya langsung sms Septi tanya kenapa dia tidak mau sekolah.
Jawab dia: "saya males sekolah, saya ada masalah sama teman-teman saya mbak."
Setelah saya cek ke guru BP nya katanya sih tidak ada masalah dengan teman-temannya.
Saya ngotot ke guru BP nya supaya di cek ada apa sebenarnya dengan Septi...???

Bukan apa-apa ya.
Septi itu termasuk anak pinter waktu di TK, MI, dan SMP.
Dia selalu dapat rangking pertama kalaupun merosot juga masing di tiga besar.
Usut punya usut guru BP Septi menemukan sebuah temuan mencengangkan, bahwa uang SPP Septi belum di bayar selama tujuh bulan.
What...???
Saya sontak tidak percaya, karena meskipun ibu saya bukan orang kaya beliau tidak pernah bermasalah dalam urusan uang SPP/sekolah.
Ternyata benar, uang tersebut sudah dikasih ke Septi tetapi tidak dibayarkan.

Takut tambah runyam.
Saya memutuskan menghubungi teman-teman alm Sugy untuk mendekati Septi.
Saya menghubungi Maria mantan Sugy, Koco, Budi, Inul agar bisa membujuk Septi sekolah lagi.
Untuk urusan SPP biar saya dan keluarga yang mikirin.
Toh yang paling penting kan gimana caranya Septi mau sekolah lagi.
Uang itu kan musti tidak ada masih bisa dicari lagi, meskipun harus hutang.
Akhirnya Inul saudara saya datang ke sekolah dan mengajak guru BP nya Septi datang ke rumah.
Setelah sampai rumah, ada juga Budi teman dekat alm Sugy.
Mereka negosiasi dengan Septi kurang lebih tiga jam lamanya.
Sampai akhirnya saya dapat kabar bahwa Septi mau sekolah lagi asal teman-temannya di sekolah tidak tahu menahu masalah Septi.
Alhamdulillah, akhirnya mau juga Septi sekolah.
Terima kasih untuk teman-teman saya yang telah membantu saya membujuk Septi agar mau sekolah lagi.

Beberapa hari kemudian saya dapat kabar dari adek-adekkan saya.
Dia juga cerita bahwa adeknya yang masih kelas lima SD juga mogok sekolah selama dua minggu.
Waduh, kok bisa sama masalahnya??
Kebetulan si adeknya yang anak kelas lima SD itu kenal juga sama saya.
Akhirnya adek-adekkan saya tersebut minta tolong sama saya agar mau menemui adeknya, supaya saya menanyakan kenapa dia tidak mau sekolah? dan tentunya berharap agar adeknya tersebut mau sekolah lagi.
Setelah perjuangan panjang, dirayu secara bersama-sama, dan diajak nginap di rumah teman saya, si adek tersebut berjanji senin depan bakalan sekolah lagi.
Hemmm.
Memang kocak dan lucu dunia ini.
Pengen tertawa tapi pengen nangis juga.

Tuhan.
Berilah hikmah dalam semua hal yang terjadi dalam hidup saya.
Saya yakin Tuhan sayang sama saya.
Makasih Tuhan.

Continue Reading...

Wednesday, April 04, 2012

Keong Sawah,..

Jalan-jalan menyusuri Kota Bogor dengan Vanni,..

Tiba-tiba di daerah Yasmin Kota Bogor saya melihat penjual Tutut/Keong sawah,..

Tanpa babibu saya langsung meminggirkan motor berniat membeli dan menikmati si Tutut/Keong sawah tersebut,..

Waktu meunjukkan pukul 17.00 WIB mustinya saya sudah tidak boleh makan kecuali minum shake, makan buah, makan sayur dan minum air putih yang banyak,..

Maklum saya sedang melakukan diet ketat, hehehe,..

Sontak Vanni langsung ngomel-ngomel kata dia begini:

"Sudah tidak boleh makan lho kak, soalnya sudah kelewat jam nya."

Saya sama sekali tidak menggubris omongan Vanni,..

Karena melihat Tutut/Keong di panci membuat saya teringat akan masa kecil saya di kampung halaman,..


Saya tinggal di daerah Batang Jawa Tengah,..

Di belakang rumah saya terdapat sawah dan sungai,..

Sewaktu kecil saya dan beberapa teman saya suka main ke sawah untuk mencari: belut, keong, semanggi, dan centongan untuk di makan,..

Sehingga saya begitu bahagia ketika melihat penjual Tutut/Keong di daerah Bogor,..

Rasa nikmat Tutut/Keong sudah bisa dibayangkan,..

Saya kemudian memesan dua mangkok, satu untuk saya dan satu lagi untuk Vanni,..


Tiga hari kemudian saya kembali mendatangi si ibu penjual Tutut/Keong,..

Kali ini saya datang seorang diri tanpa Vanni,..

Dan kali ini saya makan Tutut/Keong pada jam dimana saya boleh makan,..

Karena waktu itu menunjukkan pukul 14.45 WIB,..

Makan di pinggir jalan sambil ngobrol dengan si ibu yang ternyata orang Jawa Tengah asli,..

Tidak terasa saya telah menghabiskan tiga mangkok Tutut/Keong,..

Hahahahaha,..

Sontak sayapun tertawa geli membayangkan kerakusan saya menyantap Tutut/Keong,..

Tidak hanya saya yang tertawa, si ibupun ikut tertawa terbahak-bahak,..

Alhasil malam harinya perut saya mules dan saya diare gara-gara kebanyakan makan Tutut/Keong sawah,..


Disela makan Tutut/Keong, si ibu cerita tentang kehidupan pribadinya,..

Dia cerita bahwa suaminya lebih muda 8 tahun dari dirinya,..

Dengan suaminya sekarang dia mempunyai dua anak kembar usia 3,5 tahun,..

Sedangkan anak dengan suami pertamnaya berusia 18 tahun (kelas 3 SMK),..

Dia bercerita lika-liku menjalani biduk rumah tangga dengan laki-laki yang lebih muda darinya,..

Dia yang musti banyak mengalah,..

Dan dia juga yang musti banyak menjadi penasehat dalam rumah tangga,..

Apalagi anak pertamanya kurang cocok dengan suaminya,..


Ehm,..

Saya cuma bisa bilang ke ibu,..

Bahwa cinta itu memang unik dan aneh,..

Cinta itu tidak mengenal usia dan kasta,..

Dan cinta juga tidak bisa dilogika dengan rasio yang jernih,..

Cinta lebih sering menggunakan rasa dan realitas,..

Sehingga dalam kenyataan di masyarakat, banyak orang yang terpuruk oleh cinta,..

Dan banyak juga orang yang sukses karena cinta,..

Tergantung masing-masing individunya bagaimana memanajemen cinta yang berkembang dalam dirinya,..


:)
Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog