Thursday, April 26, 2012

Surat dari teman...

Surat Keadilan untuk Tuhan

Surat ini untuk aku, kamu, dia, kita, kalian semua, dan juga TUHAN
Salam damai untuk semua
Aku adalah seorang anak lelaki yang diajari menunggang kuda, memanah, memanjat pohon yang paling tinggi di kampungku, juga diajari beladiri…
Aku adalah laki-laki sejati
Aku adalah seorang anak Kyai yang diajari mengaji, mendekatkan diri dengan tuhan, menjadi anak yang sholeh, dan juga diajari makna dan arti agama…
Aku adalah lelaki sejati
Aku adalah seorang anak yang ditumbuhi banyak rambut, dari rambu di kepalaku hingga rambut di kakiku, badanku cukup tinggi 180 cm berat badanku 60…
Aku adalah lelaki sejati

Aku memulai suratku dengan puisi, aku hanya ingin bercerita melalui surat ini. bercerita tentang aku, sudah 25 tahun umurku disaat aku menemukan hidupku yang sebenarnya.
Aku diciptakan oleh tuhan beralat kelamin penis (yang disebut orang sekitarku lelaki), aku juga konstruk oleh keluarga dan lingkungan untuk mencintai dan menyayangi manusia ciptaan tuhan yang beralat kelamin Vagina (yang disebut orang sekitarku perempuan) aku hanya boleh berhubungan seks dengan perempuan.
Maka akupun melakukan itu untuk membuktikan bahwa aku adalah lelaki.

Di usiaku ke 25 tahun aku menemukan seorang teman lelaki yang sering menemaniku untuk berdiskusi dan berdialog tentang hidup yang tidak adil, ntah berapa lama kami berteman akhirnya ada rasa yang mengalir di setiap rongga tubuh kami, ketika tak berjumpa ada rindu yang menggelora, ketika tak bersua ada murung di raut wajah kami berdua.
Tak pernah teridentifikasi siapa lelaki dan siapa perempuan diantara kami, yang ada hanyalah cinta, tulus, ikhlas dan kasih sayang manusia yang diberikan oleh Tuhan.
Hingga suatu waktu yang tak pernah diinginkan oleh orang disekitarku tapi itu diinginkan oleh aku dan dia, malam yang penuh kasih menumpahkan segala dahaga cinta dalam lautan asmara anak manusia.

Sebelum aku dan dia memadu rasa, kamipun meminta izin kepada tuhan berdoa dan sholat sebagaimana yang perintahkan agamaku. Kami berdoa “ya rabb jika rasa ini salah, laknatkanlah kami dalam siksamu sekarang juga, tapi jika rasa ini adalah darikebenaranmu ya rabb izinkah kami memadu kasih itu karena ridhamu”, setelah berdoa kedua anak manusia itu menunggu apa yang akan terjadi pesan apa yang tuhan sampaikan, tapi aku sangat takjub aku merasakan sayup, sepi, indah seperti cerita kyai pondokku pertanda lailatul qadar akan turun, saat itulah aku memutuskan untuk menentukan hidupku dialah lelaki itu menjadi pasangan hidupku karena Tuhan mengizinkannya..
Sepenggal kisahku, kini kami di caci maki oleh orang disekitar,, mereka semua menjelma menjadi Tuhan mengadili kami bahkan menghukumi kami padahal itu tugas tuhan bukan tugas manusia.

Aku ingin bertanya dengan kalian semua :
Firman Tuhan manakah yang menyalahkan kami ? atau itu hanya firman manusia ?
Jika tuhan melaknat rasa kasih diantara kami mengapa Tuhan memberi rasa kasih ini kepada kami ?

Jakarta, 17 maret 2012

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog