Wednesday, April 04, 2012

Keong Sawah,..

Jalan-jalan menyusuri Kota Bogor dengan Vanni,..

Tiba-tiba di daerah Yasmin Kota Bogor saya melihat penjual Tutut/Keong sawah,..

Tanpa babibu saya langsung meminggirkan motor berniat membeli dan menikmati si Tutut/Keong sawah tersebut,..

Waktu meunjukkan pukul 17.00 WIB mustinya saya sudah tidak boleh makan kecuali minum shake, makan buah, makan sayur dan minum air putih yang banyak,..

Maklum saya sedang melakukan diet ketat, hehehe,..

Sontak Vanni langsung ngomel-ngomel kata dia begini:

"Sudah tidak boleh makan lho kak, soalnya sudah kelewat jam nya."

Saya sama sekali tidak menggubris omongan Vanni,..

Karena melihat Tutut/Keong di panci membuat saya teringat akan masa kecil saya di kampung halaman,..


Saya tinggal di daerah Batang Jawa Tengah,..

Di belakang rumah saya terdapat sawah dan sungai,..

Sewaktu kecil saya dan beberapa teman saya suka main ke sawah untuk mencari: belut, keong, semanggi, dan centongan untuk di makan,..

Sehingga saya begitu bahagia ketika melihat penjual Tutut/Keong di daerah Bogor,..

Rasa nikmat Tutut/Keong sudah bisa dibayangkan,..

Saya kemudian memesan dua mangkok, satu untuk saya dan satu lagi untuk Vanni,..


Tiga hari kemudian saya kembali mendatangi si ibu penjual Tutut/Keong,..

Kali ini saya datang seorang diri tanpa Vanni,..

Dan kali ini saya makan Tutut/Keong pada jam dimana saya boleh makan,..

Karena waktu itu menunjukkan pukul 14.45 WIB,..

Makan di pinggir jalan sambil ngobrol dengan si ibu yang ternyata orang Jawa Tengah asli,..

Tidak terasa saya telah menghabiskan tiga mangkok Tutut/Keong,..

Hahahahaha,..

Sontak sayapun tertawa geli membayangkan kerakusan saya menyantap Tutut/Keong,..

Tidak hanya saya yang tertawa, si ibupun ikut tertawa terbahak-bahak,..

Alhasil malam harinya perut saya mules dan saya diare gara-gara kebanyakan makan Tutut/Keong sawah,..


Disela makan Tutut/Keong, si ibu cerita tentang kehidupan pribadinya,..

Dia cerita bahwa suaminya lebih muda 8 tahun dari dirinya,..

Dengan suaminya sekarang dia mempunyai dua anak kembar usia 3,5 tahun,..

Sedangkan anak dengan suami pertamnaya berusia 18 tahun (kelas 3 SMK),..

Dia bercerita lika-liku menjalani biduk rumah tangga dengan laki-laki yang lebih muda darinya,..

Dia yang musti banyak mengalah,..

Dan dia juga yang musti banyak menjadi penasehat dalam rumah tangga,..

Apalagi anak pertamanya kurang cocok dengan suaminya,..


Ehm,..

Saya cuma bisa bilang ke ibu,..

Bahwa cinta itu memang unik dan aneh,..

Cinta itu tidak mengenal usia dan kasta,..

Dan cinta juga tidak bisa dilogika dengan rasio yang jernih,..

Cinta lebih sering menggunakan rasa dan realitas,..

Sehingga dalam kenyataan di masyarakat, banyak orang yang terpuruk oleh cinta,..

Dan banyak juga orang yang sukses karena cinta,..

Tergantung masing-masing individunya bagaimana memanajemen cinta yang berkembang dalam dirinya,..


:)

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog