Saturday, March 28, 2009

Pengajian Di Desa Rowocacing...

Hari ini tanggal 28 maret 2009, semalam saya nginep di rumah teman saya namanya adi timur wijaya. Saya tidur di kamarnya ira, adek kandung timur. Pagi harinya timur mengisi pengajian dalam rangka maulud nabi muhammad di SD rowocacing kedungwuni pekalongan. Awalnya saya tidak berniat ikut, tetapi karena tertarik dengan ajakan timur, saya memtuskan untuk ikut serta dalam pengajian tersebut.

Ada pak zaenal selaku guru agama sekaligus panitia penyelenggara, dan ada pak budi selaku kepala sekolah SD rowocacing. Saya senang karena disambut sebegitu hangat dan sebegitu ramahnya. Acara dimulai, dan timur sebagai ustadz yang diundang segera memberikan ceramahnya. Ternyata, suasana begitu riuh dan ramai, anak-anak SD yang notabennya masih kecil pada bicara sendiri dan bercanda dengan teman-temannya. Tapi akhirnya saya dan timur mencoba untuk memaklumi dan mengerti bahwa begitulan anak-anak SD.

Tema kali itu berbicara tentang kelahiran nabi muhammad saw, timur memberikan pengantar tentang kelahiran nabi muhammad saw dan anak-anak terlihat sudah sangat hafal. Kemudian dilanjutkan dengan sifat-sifat nabi muhammad yang harus diteladani oleh anak-anak semuanya, termasuk oleh saya sebagai umat islam. Beberapa sifat nabi muhammad tersebut adalah: sidiq, amanah, fatonah, dan tabligh. Saya yakin, semua yang baca pasti sudah tahu artinya dari sifat-sifat tersebut.

Yang ingin saya ceritakan disini adalah, saya baru pertama kali melihat teman saya timur berbicara sebagai seorang ustadz, sebagai orang yang dianggap kyai dan dianggap punya kelebihan ilmu agama dibandingkan saya dan semua yang hadir pada waktu itu. Luat biasa, pelan, santai, dan sangat runtut/urut. Saya banyak belajar dari timur, dalam artian saya sering bicara di depan dan sering mengisi acara trainer/pelatihan, tetapi saya belum pernah mengisi acara dan kemudian saya merasa sebagai ustadzah. Saya tidak pernah merasa bahwa saya mempunyai kelebihan dari audiens, karena saya memang biasa-biasa saja dan tidak punya kelebihan terutama dari segi keagamaan. Saya lebih senang merasa sebagai teman para hadirin, dan hanya mencoba berbagi pengalaman kepada para hadirin yang datang.

Yang kedua, selama ceramah berlangsung, ada satu makhluk yang sering disebut-sebut yaitu syaitan. Mislanya: kalau bohong berarti teman syaitan, kalau tidak amanah berarti juga teman syaitan, kalau suka menganggu orang berarti juga teman syaitan, dan yang jelek-jelek semuanya adalah sifat dan kelakuan syaitan. Secara umum saya sepakat, bahwa orang meyakini bahwa sumber keburukan dan kemaksiatan adalah syaitan. Bahkan yang bisa menjebloskan manusia ke dalam neraka jahanam juga syaitan. Pokoknya segala yang buruk dan yang tidak baik adalah dekat dan identik dengan syaitan.

Saya cuma berfikir, manusia kan punya akal dan hati..?? Kenapa tidak mencoba untuk instropeksi diri sendiri, seberapa usaha kita untuk menjadi orang baik..?? Seberapa kesungguhan kita untuk menjadi orang yang berguna..?? Seberapa kepedulian kita terhadap orang lain yang kesusahan..?? Dan seberapa minat kita untuk memiliki hati dan akal yang bersih jauh dari kepentingan..?? Jangan hanya bisanya menyalahkan syaitan saja, sementara diri kita lalai dan enggan membenahi diri sendiri. Menurut saya, sama saja dengan bahwa kita adalah manusia yang egois.
Continue Reading...

Bendera PMB...

Hari itu hari rabu, saya masih menginap di rumah bu misliany. Pagi hari sekitar pukul 06.00 wib ketika saya habis selesai mandi, pak cipto dan kawan-kawan pmb datang ke rumah bu misliany. Pak cipto memberikan bendera pmb kepada saya sejumlah 90 bendera, dan pak cipto meminta saya untuk memasang bendera tersebut di daerah batang, karena kebetulan di batang belum banyak bendera pmb.

Karena sudah tidak mungkin mencari bambu sebanyak 90 buah, siang itu saya memutuskan menjahit benderanya menjadi tiga pasang bendera. Saya meminta tolong awang untuk mencarikan tukang jahit yang bisa ditunggu, dan ternyata tetangga awang ada yang bersedia menjahit 90 bendera dan langsung jadi hari itu. Saya pikir saya akan membayar mahal untuk upah menjahit bendera, ternyata tukang jahitnya hanya minta 30.000 rupiah saja.

Malah harinya, saya ditemani oleh awang kerja lembur sampai pukul 00.00 wib memberi nama saya dan keterangan dpr ri pada bendera dengan menggunakan pilog. Saya dan awang mengerjakan semua itu di rumah bu misliany. Sungguh luar biasa, saya bangga dengan awang yang kebetulan anak irm kota pekalongan. Semangat membantunya sungguh luar biasa dan patut untuk diacungi jempol.

Keesokan harinya saya pulang ke gringsing dan berniat memasang bendera-bendera tersebut di daerah pantura batang. Saya mengajak wanto, inul, dan kang dun. Mereka semua sebenarnya masih saudara saya, meskipun bukan saudara dekat. Saya dan anak-anak memasang bendera di sepanjang jalan raya batang, dan kami baru selesai sekitar isya.

Saat masang bendera, saya sempat bermasalah dengan anak-anak muda disalah satu desa. Mereka tidak mengijinkan kami memasang bendera di pagar rumah walet, alasanya rumah walet tersebut dijaga oleh pemuda kampung, sehingga saya harus ijin terlebih dahulu kepada pemuda kampungnya. Karena tidak mau berurusan panjang, bendera saya lepas dan kami melanjutkan perjalanan kembali. Saat kami pergi, ternyata ada yang meminta brosur, dan karena diminta kamipun memberikan brosur yang dimintanya.

Sekitar pukul 19.00 wib, ada pemuda yang mengaku bernama andy mengirim sms kepada saya, isinya kurang lebih demikian: pemuda desa sejumlah 100 orang siap mendukung saya dan memberikan suaranya kepada saya, tetapi mereka minta uang ganti rugi selama sehari kerja. Karena menghargai mereka saya jawab: terimakasih atas dukungannya, tetapi untuk uang ganti ruginya saya tidak bisa memberi, karena menurut saya pemilu adalah program pemerintah yang harus didukung, itu seandainya kita merasa sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Setelah saya kirim sms tersebut, andy sudah tidak menanggapi lagi.

Saya bingung mau nulis apa lagi jika berhubungan dengan uang, bahkan sayapun ikut apatis dengan sistem demokrasi di indonesia. Ternyata benar, bahwa untuk nyaleg tidak dibutuhkan kecerdasan dan pendidikan yang tinggi. Yang diperlukan untuk menjadi caleg yaitu: kaya, terkenal, cakep, dan berani menggadaikan harga diri demi untuk membagi-bagikan uang kepada para pemilihnya nanti.
Continue Reading...

Perjalanan Ke Randu Dongkal...

Usai kampanye seharian, sorenya saya memutuskan untuk pergi ke randu dongkal pemalang ditemani awang anak irm kota pekalongan. Saya dan awang berangkat dari pekalongan pukul 17.00 wib dan tiba di rumah mas aziz pukul 20.00 wib. Saat lewat jalan dari pemalang kota sampai randu dongkal, jalanan sangat gelap dan hampir tidak ada lampu jalan, ditambah tidak banyak orang/kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Sebenarnya saya agak takut sama gelap bahkan sangat phobia sama gelap, tetapi karena ada teman yaitu awang, perasaan takut saya sedikit berkurang. Karena saya pikir awang tidak bermasalah dengan gelap tidak seperti saya. Tetapi ternyata, awang juga phobia sama gelap, saya baru sadar saat motor yang kami gunakan beberapa kali melewati lubang dan kami berdua terlonjak-lonjak. Tapi untungnya, kami bisa sampai rumah mas aziz dengan selamat dan tanpa halangan apapun.

Mas aziz adalah teman saya waktu di irm dulu, dia adalah mantan ketua irm daerah pemalang. Saat ini mas aziz telah mempunyai istri dan satu orang anak bernama azmi. Malam itu kita ngobrol sedikit tentang partai dan lebih banyak ngobrol tentang kenangan-kenangan masa lalu ketika sama-sama di irm. Karena lelah, pukul 22.00 wib yang sebenarnya belum terlalu malam, saya memutuskan untuk istirahat. Karena besoknya, saya berencana mencari sahabat lama saya ketika kuliah di unnes, namanya miftahudin.

Pagi harinya, saya diajak oleh istri mas aziz ke pasar randu dongkal, kami sarapan soto dan kemudian baru jalan-jalan ke dalam pasar. Mas aziz dan istrinya punya toko di pasar tersebut, istrinya jualan pakaian, sedangkan mas aziz jualan bahan-bahan baso. Saya bangga dengan mereka berdua, karena bagi saya mereka sangat luar biasa kreatif. Mereka berdua sama-sama sarjana, tetapi mereka tidak bergantung pada peluang kerja kantoran yang memang hampir-hampir sangat sedikit di indonesia. Sayangnya, saya belum berani untuk berinisiatif menjadi seorang pedagang/minimal berwiraswasta sendiri, suatu saat pasti saya coba. Saya sadar, bahwa untuk menjadi orang baik (banyak beramal) harus punya banyak uang, dan punya banyak uang berarti orang kaya. Dan orang kaya di indonesia tidak ada yang profesinya sebagai pns/guru swasta, tetapi orang kaya di indonesia yaitu: artis/pekerja seni, pengusaha/pedagang, dan para pejabat-pejabat di indonesia.

Usai jalan-jalan dari pasar, saya dan awang memutuskan untuk pergi ke moga menemui teman saya yang bernama miftahudin. Saya pernah ke rumah miftahudin kira-kira tujuh tahun yang lalu, tetapi saya yakin masih bisa mengingat rumah miftahudin. Akhirnya sampai juga di rumah miftahudin, dan saya kaget ketika melihat stiker miftahudin, dan ternyata dia juga nyaleg sama seperti saya. Miftahudin nyaleg dprd 2 kabupaten pemalang nomor urut 4 dari pks.

Ternyata miftahudin tidak berada di rumah dan sedang mengajar di sma pgri. Saya dan awang memutuskan untuk menyusul miftahudin di sma pgri. Setelah samapi di sma pgri, ternyata miftahudin tidak sama temui, dan ada beberapa guru yang ikut mencarinya, tetapi tetap saja tidak ketemu. Saya mencoba telephone dan sms berkali-kali, ternyata hpnya ditinggal di kantor. Setelah menunggu sekitar 15 menit, saya ketemu dengan miftahudin, kurang lebih sudah sekitar lima tahun saya tidak bertemu dengan dia secara langsung. Tidak banyak perubahan, masih sederhana dan pendiam seperti dulu, hanya saja sekarang dia telah mempunyai istri dan baru menikah sekitar dua bulan.

Maksud hati menemui miftahudin untuk minta dukungan atas pencalegan saya, tetapi ternyata dia juga seorang caleg. Meskipun dia caleg dprd 2, saya paham bahwa dia harus komitmen terhadap caleg dpr ri dari pks, sehingga tidak bijak rasanya jika saya meminta miftahudin untuk membantu pencalegan saya. Akhirnya kita hanya bercerita tentang beberapa hal yang sifatnya umum, dan lebih pada kenangan masa lalu ketika sama-sama menjadi mahasiswa unnes. Bagaimanapun miftahudin adalah teman dekat saya, sehingga ketika ketemu saya merasa bahwa ada banyak hal yang harus diperbincangkan ulang.

Setelah dari miftahudin, saya kembali ke rumah mas aziz dan melanjutkan obrolan yang semalam. Disela obrolan, saya dikenalkan oleh istri mas aziz kepada seorang anggota pc na randu dongkal namanya mba hany. Kebetulan hari minggu tanggal 29 maret ada pertemuan na cabang randu dongkal, dan saya atas nama pp na menawarkan diri untuk menjadi pembicaranya. Mba hany menyetujui dan mengijinkan saya untuk jadi pembicaranya. Selang 15 menit mba hany kembali dan bilang bahwa saya tidak diijinkan mengisi acara di pc na randu dongkal karena alasan saya adalah caleg. Awalnya saya paham dan mencoba mengerti, tetapi ternyata ketua pc na randu dongkal adalah seorang caleg dari pan.

Bukan iri atau tidak terima, tetapi lebih pada persoalan bahwa saya adalah kader muda muhammadiyah. Dan pasca konvensi nasional amm bulan maret awal diputuskan bahwa amm daerah wajib mendukung caleg-caleg yang berasal dari kader amm apapun partainya. Sehingga logika saya mengatakan bahwa apapun partainya, teman-teman amm daerah wajib mendukung caleg yang kebetulan berasal dari amm. Sehingga dibutuhkan kerendahan hati dari para caleg yang kebetulan berbeda partai untuk bisa bergandengan tangan meraih masa muhammadiyah. Tidak perlu takut tersaingi, dan tidak perlu takut tidak dipilih, karena pada hakikatnya orang sudah tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik. Atau sama dengan istilah: tidak usah merasa takut jika tidak bersalah, dan tidak usah takut tidak dipilih jika kita memang orang yang layak untuk dipilih.
Continue Reading...

Tuesday, March 24, 2009

Tentang Kampanyeku...

Saya bingung mau mulai dari mana menulis cerita ini...
Yang jelas saya telah meninggalkan jakarta dan berencana tinggal di dapil 10 selama dua minggu untuk melakukan kampanye...
Memang sudah terlambat bicara kampanye, karena pemilu tinggal hitungan hari...
Tapi kata orang: mending terlambat dari pada tidak melakukan sama sekali...

Saya pulang ke Batang malam sabtu tanngal 20 maret 2009, saya lewat grogol karena sebelumnya saya harus maketin motor lewat SJB tanah abang...
Sebenarnya saya sama sekali belum pernah lewat grogol, tapi karena saya sudah menunda kepulangan berhari-hari saya putuskan untuk tetap pulang lewat terminal manapun...
Ternyata benar, saya harus mengalami kekecewaan...
Bus krmatjati yang saya pikir akan melaju pukul 21.00 baru melaju pukul 23.30...
Akhirnya saya sampai Batang sudah sangat siang yaitu pukul 10.00 WIB, padahal biasanya pukul 06.00 WIB sudah bisa istirahat di rumah...

Hari itu saya istirahat di rumah dan tidur seharian, menyiapkan fisik saya untuk berkeliling esok harinya...
Hari minggu saya pergi ke pekalongan diantar sama Riyan, temannya adek kandung saya Sugy...
Sampai ke Pekalongan saya langsung menuju rumah Aditya...
Ternyata dia baru bangun tidur dan langsung menemui saya, kita bicara basa-basi sedikit tentang partai dan perkembangan perpolitikan di daerah Pekalongan dan sekitarnya...
Selang beberapa waktu saya di ajak Aditya ke rumah salah satu rekan PMB, dan disana kita berbincang banyak hal tentang perkembangan perpolitikan di daerah Pekalongan dan sekitarnya...

Saya tidak menyangka dengan pertemuan kali itu, saya pikir saya akan tambah semangat untuk berkampanye di akhir waktu yang tersisa, ternyata semangat yang saya harapkan menguap begitu saja terusir oleh kacaunya kondisi kepentingan perpolitikan di daerah dan bahkan saya yakin di hampir seluruh penjuru tanah air Indonesia...
Ditambah dengan kabar dari keluarga saya, bahwa nama saya sudah tidak disebut lagi oleh ibu-ibu pengajian di desa saya, lantaran ada caleg dpr ri dari salah satu partai besar yang datang dan memberikan uang...
Padahal sebelumnya, masyarakat desa saya berkomitmen secara tidak langsung untuk mendukung saya untuk caleg dpr ri...

Saya mencoba untuk tabah dan tetap berbaik sangka kepada masyarakat, bahwa memilih caleg yang memberi uang adalah pilihannya, dan orang lain tidak punya hak untuk menyalahkan masyarakat di tengah demokrasi di Indonesia yang setengah matang dan hampir busuk...
Bahkan saya berfikir, bahwa masyarakat bawah hanyalah sebagai korban kepentingan saja, dan sayangnya mereka tidak sadar, yah semoga bukan karena pura-pura tidak sadar...

Saya lanjutin...
Setelah berdiskusi cukup lama dengan Aditya dan kawan-kawan, saya mengambil motor dan kemudian mentraktir Riyan makan baso...
Siang itu hujan turun cukup deras, dan baju kami lumayan cukup basah kuyup terkena air hujan...
Setelah baso tersaji, saya dan Riyan baru sadar bahwa ternyata kami sangat-sangat kelaparan...

Setelah makan baso saya meluncur menuju rumah bu Mislany...
Kemudian Riyan langsung berpamitan untuk pulang terlebih dahulu...
Riyan pulang duluan, karena saya memang punya rencana untuk tinggal di Pekalongan selama beberapa hari ke depannya...

Sore itu ada rapat PMB kota pekalongan dan saya ikut serta, rapat kali itu untuk merencanakan aksi kampanye terbuka keesokan harinya yaitu tanggal 23 maret 2009...
Malam harinya saya, bu Mis, Ira, dan Mas Lichin mengisi acara pemuda kampung yang memang mengundang kita untuk berbagi cerita tentang caleg perempuan...
Bu Mis membawa snak untuk para pemuda, dan saya membelikan beberapa bungkus rokok untuk menemani mereka...
Awalnya ada anak PMB yang tidak setuju, karena rokok dia pandang sebagai sesuatu yang kurang baik, bagaimanapun PMB kan partai Islam, jadi tidak layak mengajarkan yang tidak baik, tetapi karena kondisi yang menginginkan, saya tetap membelikan rokok untuk para pemuda yang hadir dalam acara tersebut...

Bla bla bla, kita sedikit memberikan ceramah dan berbagi pengetahuan, dan mereka menanyakan banyak hal kepada saya dan teman-teman saya diantaranya tentang: pembuatan ktp kenapa harus lunas pbb? tentang askeskin yang kurang efektif, tentang janji-janji caleg yang sering diingkari oleh caleg sendiri, tentang mahalnya pendidikan, dan tentang visi misi saya dan teman-teman...
Saya dan teman-teman cukup lancar menjawab dan hampir tidak ada halangan sama sekali...
Justru yang menghalangi adalah saya dan teman-teman takut, seandainya jawaban kami hanya bualan kosong yang karena kelalaian kami, kami nantinya tidak mampu menjalankannya, tentunya kami harap semoga tidak demikian...

Saya dan teman-teman cukup senang bisa bertemu dengan anak-anak muda yang luar biasa dan terlihat sangat sungguh-sungguh ingin mendukung saya dan teman-teman saya yang kebetulan berasal dari partai baru, partai yang sangat muda dan belum dikenal oleh banyak orang, meskipun secara tekstual partai saya sangat bagus dan idealis, sorry tentunya dalam kapasitas pandangan subjektif saya...

Hari Senin tanggal 23 maret saya dan teman-teman PMB kumpul di rumah salah satu simpatisan PMB kota Pekalongan...
Tidak sesuai harapan, yang datang untuk berkampanye hanya beberapa saja, dan jumlahnya sangat tidak signifikan...
Tetapi berapapun yang datang, saya sangat bersyukur, karena dari yang sedikit saya yakin pasti akan ada hikmah yang luar biasa dan akan ada hasil yang bermakna di kemudian hari...
Saya dan teman-teman keliling kota Pekalongan menggunakan sepeda motor dan dua mobil...
Kita tidak membawa kaos dan juga uang, yang kita bawa hanya brosur, pamflet, kartu nama, dan stiker...
Kita membagi-bagikan brosur di pasar tradisional, swalayan, dan di pinggir-pinggir jalan...

Saya sangat senang bisa langsung berkomunikasi dengan masyarakat secara langsung, tapi sayang, masyarakat kurang welcome dan terlihat sangat apatis dengan kedatangan kami...
Apatisme mereka mungkin hampir sama dengan apatisme saya terhadap para caleg...
Tidak sedikit yang menanyakan uang dan kaos, bahkan banyak yang menolak menerima brosur yang kami sebarkan, alasannya tidak ada gunanya...
Saya pribadi tidak akan menyalahkan masyarakat atas responnya terhadap partai...
Karena sekali lagi mereka bagi saya adalah korban kepentingan penguasa, kepentingan yang selama ini memang sama sekali tidak memihak kepada mereka...

Segala tempat telah kita jelajahi, bahkan saat di swalayan sempat ada wartawan dari rcti yang mengikuti saya dan teman-teman...
Meskipun jumlah kami sedikit, saya tidak merasa malu dan rendah diri, karena saya pikir kata itu sudah tidak begitu bermakna dalam situasi perpolitikan yang sangat hampir busuk ini...
Saya terus mencoba bermurah hati sepanjang perjalanan tersebut, bermurah hati dalam pesimisme dan apatisme, bukan terhadap PMB tetapi kepada situasi dan sistem yang ada saat ini...

Saya dan teman-teman sholat dzuhur dan makan siang, kita juga beramah-tamah dengan beberapa orang yang kita kenal...
Termasuk dengan pemilik warung makan yang kebetulan dikenal oleh salah satu teman saya yaitu pak Slamet, akhirnya saya menitipkan brosur kepada si pemilik warung tersebut...
Hari itu saya sangat bahagia dan bangga, terutama kepada teman-teman PMB yang ghirohnya sungguh luar biasa, berjuang untuk nilai dan berjuang tulus tanpa kepentingan serakah...
Saya sangat yakin, bahwa teman-teman saya memang benar-benar kader yang militan, kader yang tak tergoyahkan oleh kekuasaan semata...

Di segmen terakhir sebelum kita sholat ashar bersama, saya dan teman-teman sempat mengunjungi bekas lokalisasi pelacuran, saya sangat bersemangat sekali dan berharap masih bisa bertemu dengan salah satu pelacur...
Bukan apa-apa, saya hanya ingin berdiskusi dengan mereka, manusia-manusia yang dianggap orang sebagai sampah masyarakat, tanpa dipertanyakan dahulu kenapa mereka memilih menjadi pelacur???
Karena saya kira, tidak ada manusia yang menginginkan menjadi bahan cemoohan atau bahan omongan orang lain, ada beberapa kondisi yang memaksa orang untuk melakukan sesuatu yang mungkin bagi orang lain adalah sebagai sebuah kesalahan...
Sehingga tidak bijak rasanya ketika kita harus mengklaim orang lain, hanya karena orang lain mengklaim...
Karena sesungguhnya, tidak ada kebenaran mutlak dalam klaim, yang ada hanya kepentingan dan keegoisan seseorang yang merasa bahwa dirinya adalah yang paling benar...
Tetapi sayang, saya tidak bisa bertemu dengan pelacur atau mantan pelacur sekalipun...

Sama halnya dengan politik...
Tidak musti partai besar harus menang dan baik, dan tidak musti juga bahwa caleg yang berduit pasti amanah...
Karena ada banyak kemungkinan dalam politik...
Tidak musti juga partai yang kecil tidak baik dan pasti akan kalah, karena masayarakat Indonesia saat ini sudah cukup cerdas untuk mengerti...
Pun seandainya kondisi masyarakat masih belum cerdas, kita tetap tidak layak menghakimi mereka, karena mereka telah teracuni oleh klaim-klaim yang sangat berkepentingan dan hampir mengesampingkan 'nilai'...
Continue Reading...

Wednesday, March 18, 2009

Makasih Murid-Muridku Yang Baik...

Tanggal 16 maret kemaren saya ulang tahun yang ke 26 tahun. Hari itu saya ke sekolah, kebetulan kala itu sedang berlangsung ujian tengah semester (uts). Saya mendapat banyak ucapan selamat dari murid-murid saya, tidak terkecuali anak marawis dan anak-anak saman. Saya senang sekali bisa mendapat perhatian dari murid-murid saya yang sangat saya sayangi dan cintai tentunya.

Kejutan belum usai, hari berikutnya tepatnya hari selasa, sonya dan yani menemui saya dan memberikan cincin perak untuk saya. Saya bahagia karena saya memang sangat suka dengan cincin dan gelang perak. Saya tanya kenapa sonya dan yani repot-repot? Akhirnya sonya bercerita bahwa cincin yang dikasihkan ke saya adalah barang dagangan mamanya yang dia ambil dengan paksa, walaupun akhirnya mamanya mengijinkannya.

Hari berikutnya tepatnya hari rabu tanggal 18 maret 2009, ketika saya rapat dengan anak-anak marawis dan anak-anak saman, sonya dengan beberapa teman-temannya kembali mengejutkan saya dengan membawakan kue ulang tahun. Saya kaget dan sangat terharu, sampai-sampai saya tidak mampu lagi meneteskan air mata sekedar untuk mengatakan bahwa saya sangat berterimakasih kepada mereka semuanya. Dan ternyata lagi-lagi mereka patungan iuran untuk membelikan kue buat saya.

Kawan, betapa bahagianya bisa dicintai dan disayangi oleh orang lain. Tetapi, betapa sedihnya jika kita dibenci dan dimusuhi oleh orang lain. Meskipun dalam realitasnya, mencari kawan satu sangan sulit tetapi mencari musuh seribu begitu mudahnya. Kita juga kadang tidak bisa menafikkan, bahwa kita masih juga sering membicarakan aib orang dari pada kebaikan orang. Sehingga dampaknya, kita menjadi tidak percaya diri dengan kebaikan-kebaikan yang kita miliki, tetapi lebih percaya diri dengan keburukan-keburukan yang kita miliki.

Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk murid-murid saya tercinta. Saya merasa tidak banyak memberi kepada kalian, tapi perhatian kalian merupakan bukti nyata bahwa kalian adalah patner yang baik dalam merengkuh ilmu pengetahuan di sekolah. Saya percaya kepada kalian, bahwa kalian adalah orang-orang baik, dan generasi-generasi muda yang nantinya akan membangun bangsa indonesia menjadi lebih baik lagi.

Sonya, makasih ya sayang, kamu begitu manis dan baik. Kamu memberikan banyak inspirasi kepada saya, untuk lebih sedikit mengerti tentang senyuman. Anak-anak yang lainnya, terima kasih juga, karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar lebih sabar dan lebih mengerti lagi tentang dunia muda. Kepercayaan kalian akan saya pegang erat, dan saya harap kalian juga bisa memegang kepercayaan dari saya. Amien.
Continue Reading...

Belajar Dari Kematian...

Ternyata, ditinggalkan orang yang kita sayangi terkadang sangat menyakitkan dan bisa merubah cara pandang kita terhadap sesuatu. Memang, kadang kita terlalu berlebihan dengan sesuatu yang kita sayangi dan yang kita cintai. Sehingga tidak jarang orang bunuh diri atau stress gara-gara ditinggal mati atau ditinggal pergi oleh orang yang dikasihinya.

Saat semester satu, saya pernah dekat dengan seorang laki-laki yang kebetulan satu organisasi dengan saya. Dia lebih tua dua tahun di atas saya, dan juga dua tingkat di atas saya secara itungan kuliah. Meskipun satu organisasi, kita beda kampus dan beda daerah tinggal. Saya dekat dengan dia karena kesamaan cara pandang terhadap agama ketika itu. Ketika itu saya termasuk orang yang kata teman-teman saya alim dan rajin beribadah. Nah kebetulan, teman saya yang bernama har adalah orang yang juga kata teman-temannya alim dan juga rajin ibadah. Meskipun kata rajin ibadah bagi saya sekarang sangat subjektif dan sarat dengan makna.

Ketika itu, har sering meminjami saya buku-buku islam, dan ketika bertemu dia sering menyempatkan waktu untuk berdiskusi bersama dengan saya. Kita banyak membicarakan tentang organisasi yang kita geluti dan tentang fenomena keagamaan umat islam pada waktu itu. Kita juga kadang membahas beberapa strategi untuk mengatasi masalah-masalah merosotnya ghiroh keagamaan umat islam kala itu.

Saya kala itu merasa cocok dengan har, dan kita sudah merasa lumayan dekat bagai seorang sahabat yang bisa saling memberi dan menerima kritik saran. Karena saat itu kita sama-sama agak alim, kita menjaga pergaulan dengan sebaik mungkin, dan kita juga menggunakan adab yang tidak menimbulkan fitnah, misalnya dengan tidak berduaan dan mengurangi pertemuan langsung.

Persahabatan kita berlangsung kira-kira hampir satu semester atau enam bulan, sampai akhirnya ada kejadian yang sangat tidak mengenakkan saya dan teman-temannya har. Seminggu sebelum kejadian tersebut, saya sempat bareng har dalam pelatihan tingkat nasional yang diadakan oleh organisasi kita. Karena berada dalam satu tempat, saya cukup banyak waktu untuk berdiskusi dengan har. Dan saat itu, saya merasa nyaman dan mendapat banyak ilmu karena lumayan intens berdiskusi dengan har. Maklum, waktu itu saya baru semester dua dan baru belajar sedikit tentang agama islam. Aneh memang, dan saya yakin ini dialami oleh banyak orang islam yang lain, perasaan tentang: kurang ngerti agama sendiri.

Setelah acara usai, har menemui saya dan berpamitan akan pulang duluan, dan saya mengijinkan har untuk pulang lebih dulu. Seminggu setelah itu, tepatnya haru minggu, saya mendapat kabar dari teman-temannya har, bahwa har mengalami kecelakaan motor. Saya sempat kaget dan hampir shock, apalagi setelah tahu bahwa har nayawanya tidak tertolong ketika dilarikan ke rumah sakit. Saya setengah percaya dan tidak percaya, tetapi itulah kenyataan yang harus saya terima, bahwa sahabat yang begitu dekat dengan saya telah pulang kehadapan allah dengan begitu cepat.

Empat hari setelah itu, saya mendapatkan surat tangan dari har yang dikirimkannya ke kampus saya, disana dia meminta maaf atas segala kesalahan, dan menitipkan salam untuk keluarga saya. Dia juga memberitahukan bahwa kakaknya akan melangsungkan pernikahan, dan saya diminta har untuk datang ke acara pernikahan tersebut. Karena saya anggap permintaan terakhir har, saya menyempatkan diri datang ke pernikahan kakaknya har, meski dengan hati tersayat, karena membayangkan har tengah berada di keramaian pernikahan kakaknya.

Kawan, itu adalah realitas yang harus saya hadapi dengan ikhlas kala itu, meskipun dengan sangat berat hati. Saya tidak terima dengan kematian har, tetapi saya harus tahu bahwa har bukan milik saya, sehingga harus diikhlaskan ketika diambil kembali oleh pemiliknya. Kawan, har adalah orang yang sangat baik dan beriman, dia anak yatim piatu yang menghabiskan masa kecilnya di panti asuhan muhammadiyah. Har bisa melanjutkan kuliah karena mendapatkan beasiswa prestasi dari muhammadiyah.

Saat meninggal, har tidak banyak meninggalkan masalah dan bahkan sebaliknya. Banyak orang yang kehilangan har dan banyak orang yang berduka atas kepergian har yang begitu cepatnya termasuk saya. Saya sempat tidak percaya dan sempat sangat sedih selama tiga bulan. Saat itu saya sering berkhayal, bahwa har masih hidup dan hanya jauh dari saya. Sampai akhirnya saya sadar, bahwa har benar-benar telah meninggal dunia untuk selamanya.

Kawan, ternyata perpisahan itu sangat menyakitkan hati, dan kadang kita merasa tidak siap dengan perpisahan. Tetapi kawan, bagaimanapun tidak ada keindahan dan kesenangan yang mutlak dan abadi. Ada masanya untuk bersama dan bertemu, tetapi juga ada masanya untuk jauh dan berpisah. Kita tidak akan mampu menggapai kesempurnaan dalam subjektifitas harap kita, karena hidup ini memang sangat beragam dan banyak benturannya. Tetapi yakinlah, bahwa selalu akan ada hikmah dan kebaikan bagi orang-orang yang meyakininya dengan hati dan rasa.

Dari meninggalnya har, saya belajar tahu bahwa har adalah orang yang sangat baik dan patut untuk dicontoh. Dari meninggalnya har, saya belajar percaya akan kenyataan hidup. Dari meninggalnya har, saya belajar bagaimana sedihnya har ketika hidup tanpa orang tua dan tinggal di panti asuhan. Dari meninggalnya har, saya belajar untuk tidak sakit hati ketika ditinggalkan orang yang kita kasihi. Dari meninggalnya har, saya belajar percaya bahwa kematian kapanpun waktunya pasti akan datang menghampiri kita semuanya.
Continue Reading...

Haruskah Masyarakat Percaya Dengan Parpol...???

Saya kebetulan seorang caleg DPR RI untuk dapil 10 jawa tengah nomor urut 3 dari partai matahari bangsa (PMB). Saya mau mencalonkan diri karena diminta oleh teman dan karena juga saya ingin berpartisipasi aktif dalam politik, ya bagaimanapun saya kan wni yang ingin menjadi baik. Bulan maret ini saya berencana untuk cuti mengajar dan pulang ke jawa tengah untuk melakukan kampanye melalui pendekatan masyarakat, maklum caleg kere dan tidak punya duit, sehingga tidak mungkin berkampanye dengan meriah.

Kepulangan saya ke jawa tengah selalu tertunda dan sampai sekarangpun saya masih asyik ngajar di sekolah, primagama dan kampus. Bukan masalah ijin, tetapi lebih pada persoalan pendanaan dan kemalesan saya untuk pulang ke rumah. Pendanaan saya anggap berpengaruh, karena untuk pulang dan tinggal selama dua minggu, saya harus mempunyai uang minimal untuk pegangan saya. Sedangkan kemalasan saya lebih karena saya menjadi sangat apatis dan pesimis, ketika melihat keributan di TV saat para simpatisan partai berkampanye.

Saya caleg dan saya anggota partai, tetapi saya heran dengan diri saya sendiri, kenapa saya apatis terhadap cara-cara partai berkampanye. Misalnya: ada caleg yang marah-marah saat balihonya dilepas oleh panwas, ada partai yang kampanye tetapi melanggar lalu lintas, ada partai yang membolehkan anak-anak ikut kampanye, ada partai yang bagi-bagi duit ke masyarakat, ada pimpinan partai yang tonjok-tonjokkan gara-gara masalah sepele, dan ada beberapa pengurus partai yang suka mengobral janji. Contoh tersebut yang membuat saya menjadi lemas, malas, dan patah semangat untuk pulang.

Sebenarnya sebagai orang yang tidak bodoh banget, saya masih mempunyai keyakinan bahwa diantara orang yang tidak baik masih ada orang yang baik, dan diantara partai yang tidak benar misalnya masih ada partai yang tulus ikhlas memperjuangkan kepentingan rakyat banyak. Tetapi ternyata bagai mengambil jarum ditumpukkan jerami, bahwa kebaikan yang kecil akan terkalahkan oleh ketidakbaikkan yang sangat besar. Bahwa racun meskipun sedikit akan bisa mematikan orang tanpa menunggu waktu yang lama.

Contoh kasus yang nyata misalnya: kampanye menggunakan uang atau bagi-bagi uang kan sebenarnya tidak boleh, tetapi ketika kita turun ke bawah untuk kampanye dan ketika kita tidak punya uang, maka orang-orang akan mencibir dan membicarakan kita di belakang. Atau orang masih beranggapan bahwa caleg itu harus kaya, padahal dalam syarat-syarat mencalonkan diri tidak ada kriteria harus kaya, yang ada minimal punya ijazah sma, tidak pernah dipenjara, tidak mempunyai sakit berat, dan asli warga negara indonesia.

Kawan, saya sangat lelah memikirkan banyak hal tentang pencalegan saya dan tentang partai saya. Saya ingin sekali bisa memberikan banyak sumbangsih untuk partai saya, tetapi saya merasa bahwa berpolitik di negeri ini menjadi sangat impulsif dan sangat naif bahkan hampir mendekati kesia-siaan. Meskipun sebagai orang Islam saya percaya bahwa tidak ada yang sia-sia, karena di dunia ini serba ada fungsi dan manfaatnya.

Setelah melihat fenomena di atas, saya sempat memutuskan untuk tidak pulang sama sekali sampai pemilu legislatif tiba. Tetapi tiba-tiba saya dikagetkan oleh keluarga saya di batang yang bilang bahwa saya harus bertanggung jawab, karena bagaimanapun nama saya telah terdaftar secara sah di kpu, sehingga ketika saya tidak berkampanye pada akhir masa sebelum pemilu, keluarga saya menganggap bahwa saya lari dari tanggung jawab. Saya dan keluarga saya tidak mentargetkan untuk jadi, kita lebih berfikir pada bagaimana saya memberikan konstribusi yang positif untuk partai, meskipun sangat tidak seberapa jika dibandingkan dengan teman-teman saya yang begitu gigih berjuang untuk partai.

Kawan, doakan saya ya?? Besok malam saya akan pulang ke batang jateng selama insya allah dua minggu. Saya relakan hati saya meninggalkan murid-murid saya di sekolah, primagama, dan di kampus demi demokrasi di indonesia. Atau minimal demi memberi sumbangsih untuk partai saya meskipun hanya sedikit. Saya tidak berani menjanjikan yang muluk-muluk, karena ternyata saya sendiri tidak begitu percaya dengan para caleg, meskipun saya seorang caleg juga. Mohon maaf sekali lagi, bukan menyiutkan caleg tetapi lebih pada perlu pemaknaan bersama tentang sistem demokrasi yang di bangun di indonesia, yang selama ini ternyata sangat menyakitkan banyak pihak, terutama masyarakat bawah yang sesungguhnya tidak banyak tahu dan tidak tahu apa-apa.
Continue Reading...

Monday, March 16, 2009

Jambore Muhammadiyah DKI Jakarta...

Setelah dari acara konvensi AMM saya langsung meluncur menuju cibubur bareng sama Dina anak NA jakarta. Saya tertarik ikut jambore muhammadiyah yang di adakan oleh PW muhammadiyah DKI Jakarta yang bertempat di bumi perkemahan cibubur, karena acara-acara yang tertera di jadwal acara lumayan keren dan asyik. Karena tidak punya rombongan, saya bergabung di tenda rombongan Dina, kebetulan di tenda tersebut ada ibunda Dina dan adek Dina yang bernama Rizka.

Malam itu ada bu Muslimah guru Andrea Hirata yang filmnya sangat laku, peserta diajak berdiskusi dengan bu Muslimah, seorang guru yang sangat sederhana dan sabar, sehingga mampu melahirkan murid-murid yang baik dan sukses. Selesai dialog dengan bu Muslimah, saya memutuskan untuk kembali ke tenda dan tidur. Alas tidur saya malam itu hanya tikar plastik warna biru dan tidak ada selimut disamping saya. Sehingga sebelum tidurpun saya telah mempunyai firasat, bahwa malam itu saya akan menggigil kedingingan. Ternyata benar, meskipun sudah menggunakan kaos kaki, saya tetap menggigil kedinginan.

Pagi harinya saya mencari kamar mandi untuk mandi dan buang air besar, ternyata kondisi kamar mandi sangat kotor dan tidak ada ember maupun gayung. Saya merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi tersebut, dan saya hampir memutuskan untuk tidak mandi dan tidak buang air besar dulu sampai di rumah. Alhamdulillah ada satu kamar mandi yang lumayan bersih dan di dalamnya ada gayung dan ember kecil. Masa susah telah lewat dan saya bersyukur karena pagi itu saya bisa mandi. Karena bukan peserta rombongan, saya tidak dapat makan dari panitia sehingga pagi itu saya memutuskan untuk beli ketoprak di bazar makanan.

Pagi itu saya tengah menunggu kabar dari Fadhel murid saya, karena kebetulan Fadhel adalah salah satu tim marawis sma saya yang hari itu dijadwalkan akan tampil karena telah juara ke tiga dalam lomba yang diadakan panitia jambore. Jadwal manggung pukul 09.00 samapi 10.30 dan ternyata hingga jam menunjukkan pukul 11.00, anak-anak marawis belum juga kunjung tiba di lokasi acara.

Saya sangat panik dan terus mecoba berspekulasi dengan bapak Irfan panitia yang mengurusi pentas seni, agar anak murid saya tetap tampil meskipun cuma sebentar. Akhirnya bapak Irfan diam dan menunggu anak marawis. Pukul 11.00 lewat, tim marawis telah sampai di lokasi dengan selamat, dan saya langsung mengajak anak-anak untuk kebelakang panggung dan segera tampil di panggung utama. Akhirnya anak-anak marawis tampil juga sekitar 15 menit. Saat itu saya sangat bahagia dan juga bangga, bisa menyaksikan anak-anak murid saya tampil dihadapan banyak orang.

Selesai tampil di cibubur, saya ajak anak-anak marawis ke klender, ke tempat pernikahan mba Isti salah satu pengurus PP NA. Saya menawarkan kepada keluarga mba Isti agar anak-anak bisa tampil untuk menghibur pengantin dan para undangan yang hadir di resepsi pernikahan tersebut. Alhamdulillah, keluarga mba Isti mengijinkan dan mempersilahkan anak-anak marawis tampil di acara pernikahan mba Isti.

Setelah sampai di klender tepatnya di kampus uhamka klender, anak-anak langsung main menyanyikan dua lagu dan kemudia mereka langsung makan. Setelah semuanya kenyang, saya dan anak-anak berpamitan kepada mempelai dan mengucapkan terima kasih karena diijinkan tampil di acara pernikahannya. Semoga mba Isti dan mas Yudhi berbahagia selamanya dan cepat dikaruniai keturunan yang sholeh dan berguna untuk semua orang, amien.
Continue Reading...

Malam Itu Penuh Makna...

Dalam acara konvensi AMM saat pembicaranya bapak Haedar, saya kebetulan menjadi moderatornya. Kali itu bapak Haedar bicara tentang Muhammadiyah menghadapi pemilu 2009. Acara dimulai pukul 20.00 dan rencana akan berakhir pukul 21.00. Sebenarnya rencana awal acara akan dimulai pukul 19.30, sehingga peserta bisa berdisukusi dengan ayahanda Haedar.

Saya pikir bapak Haedar akan berbicara sekitar 30 menit, sehingga sisa 30 menit bisa saya gunakan untuk membuka sesi tanya jawab/diskusi. Ternyata tidak diduga, bapak Haedar berbicara selama 50 menit, sehingga waktu yang tersisa hanya 10 menit saja. Di sisa waktu itu, saya mencoba membuka forum diskusi, tetapi belum sempat saya buka, saya diingatkan oleh Ady bahwa bapak Mensos telah datang dan ingin segera mengisi acara selanjutnya.

Karena ditekan oleh panitia dan karena menghormati tamu penting, akhirnya saya meminta maaf kepada peserta karena dialog tidak bisa diadakan, dan saya juga tidak lupa meminta maaf kepada bapak Haedar karena harus diburu-buru oleh waktu yang sangat singkat. Akhirnya bapak Mensos masuk ruangan dan bercengkerama dengan peserta selama dua jam kurang sedikit.

Selepas seminar dengan Mensos, saya mengajak Isnur ke taman ismail marzuki. Karena malam itu ada kenduri cintanya cak nun yang diadakan tiap minggu kedua setiap bulannya. Ternyata tidak hanya Isnur yang ikut, mba Abidah, mba Rohmah, Suami mba Rohmat, Fitri, pacarnya Fitri turut serta ikut ke taman ismail marzuki untuk nonton kenduri cinta.

Malam itu kenduri cinta bercerita tentang kerajaan di Indonesia yang hidup ditengah negara demokrasi. Saya sangat tertarik, karena jauh hari saya sempat memikirkan keberadaan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Waktu itu saya berfikir: kerajaan di Indonesia kan masih hidup, bahkan masing-masing kerajaan masih punya pelayan dan pengikut, kenapa pemerintah hanya mengakui keberadaan kerajaan sebagai budaya yang layak dilestarikan?? sehingga keberadaan kerajaan hanya di bawah naungan DISPARBUD (dinas pariwisata dan kebudayaan)??

Padahal jika mau diakui secara substantif, kerajaan yang ada di Indonesia masih normal sama ketika dahulu kala. Artinya, kerajaan yang ada di Indonesia masih menjalankan pemerintahan kecil di masyarakat yang ada disekitarnya. Bahkan masih banyak orang-orang tua yang lebih setia kepada raja dari pada kepada bupati atau wali kota.

Saya tidak menginginkan yang lebih, menurut hemat saya, pemerintah Indonesia harus bisa lebih menghargai kerajaan-kerajaan di Indonesia yang masih aktif. Dengan menjadikan para raja sebagai patner pemerintah dalam mengambil kebijakan misalnya, atau mengikutsertakan raja-raja untuk urusan kenegaraan. Karena bagaimanapun, history Indonesia tidak bisa lepas dari kerajaan-kerajaan, baik kerajaan hindu budha maupun kerajaan islam.

Karena membawa rombongan, malam itu saya tidak bisa sampai selesai, pukul 02.00 saya dan teman-teman saya memutuskan untuk kembali ke hoten sofyan. Dan karena motor cuma dua sedangkan jumlah kami banyak, saya bercenglu dengan mba Abidah dan Isnur. Saya memboncengkan dua orang sekaligus dalam satu motor. Bayangkan seorang mba Abidah ketua umum PPNA saya boncengkan bercenglu, tapi lucu kok dan biar saya jadikan kenang-kenangan terindah, he he he.
Continue Reading...

Kata Orang Dia Gila...

Saya tengah duduk di masjid menteng raya nomor 62, saya bersama dengan mba abidah, mba ulfah, mba erni, mba islam, dan teh herni. Saat itu kita sedang makan nasi kotak dan kemudian sedikit berbincang tentang beberapa hal. Tiba-tiba kita dikagetkan oleh bapak tua yang berdiri tidak jauh dari kita duduk. Bapak tersebut awalnya menanyakan keberadaan saya dan teman-teman saya kenapa berada di jakarta, tentang asal daerah, dan dia tanya malam itu kita mau menginap dimana??

Awalnya saya dan teman-teman respon dan menjawab dengan serius, seserius ketika kita ditanya oleh orang dijalan. Lama kelamaan, si bapak menanyakan beberapa hal yang telah ditanyakan sebelumnya, dan si bapak juga sudah mulai mengoceh dan hampir tidak berhenti. Saya dan mba ulfah mulai curiga dan tertawa, bahkan di otak kejam saya, saya sempat mengklaim bahwa bapak tesebut adalah orang gila atau orang yang kurang waras.

Hanya mba islam yang saya lihat masih sabar melayani dengan menjawab semua pertanyaan bapak tersebut. Sedangkan saya dan teman-teman lainnya menjawab sekedarnya dan bahkan tertawa terpingkal-pingkal, seolah-olah saya sedang mentertawakan ketidakwarasan si bapak tersebut.

Kawan, saya sebenarnya tidak ingin mengklaim dan menganggap orang kurang, baik kepada orang yang dianggap gila maupun orang yang tubuhnya cacat. Saya ingin bisa menghargai mereka, seperti saya menghargai diri saya sendiri. Saya ingin sekali tidak kaget ketika melihat orang cacat yang sedang berjalan. Saya juga tidak ingin takut dan menghindar ketika ada orang gila di dekat kita. Karena sesungguhnya, tidak ada manusia yang menginginkan dilahirkan dalam keadaan cacat atau gila. Semua manusia ingin menjadi yang terbaik dan semua manusia ingin menjadi sangat sempurna. Sehingga orang-orang disekitarnya tidak perlu mencela kekurangannya. Semoga kita bisa menjadi orang bijak yang menghargai apapun dan seperti apapun keadaan orang.
Continue Reading...

Cerita Di Istana Wapres...

Hari itu hari kamis tanggal 12 Maret 2009, waktu menunjukkan pukul 14.30 ketika saya dan rombongan tiba di istana wapres. Saya bersama kurang lebih 100 anak-anak muhammadiyah (AMM) berkumpul di istana wapres, dalam rangka pembukaan konvensi angkatan muda muhammadiyah se-Indonesia. Dalam jadwal, acara akan dimulai tepat pukul 16.00 WIB. Setelah menunggu kurang lebih 90 menit, acara belum juga dimulai saat itu tepat pukul 16.00 WIB.

Saat-saat menunggu selama 90 menit, para peserta yang jumlahnya lumayan banyak terlihat agak sedikit bosan dan jenuh, maklum menunggu adalah pekerjaan yang sangat membosankan dan memuakkan. Tetapi lagi-lagi, karena kita semuanya adalah tamu, dan terlebih tuan rumahnya adalah orang terpenting nomor dua di Indonesia, maka saya dan teman-teman harus tahu diri dan juga harus sabar.

Banyak tingkah yang dilakukan oleh saya dan teman-teman diantaranya: smsan, telephon temen, membaca novel, keluar masuk ruangan, berdiskusi sama teman sebelahnya, sekedar ngobrol biasa, senyum-senyum sendiri, berkenalan dengan peserta dari daerah, ngantuk, tertidur sebentar, dan bahkan ada yang membuat suasana menjadi lucu karena dia pura-pura menenangkan semua peserta seolah-olah wapres telah datang. Hampir semua gaya dan semua jurus telah dikeluarkan oleh semua peserta, tetapi wapres yang ditunggu tidak juga kunjung tiba di ruangan.

Pukul 16.10 WIB wapres Jusuf Kalla memasuki ruangan diikuti oleh para ajudannya. Suasana tampak hening dan tenang, bahkan peserta dilarang keluar masuk ruangan selama acara berlangsung, jadi bagi yang kebelet kencing dan kebelet buang air besar diharapkan untuk bersabar sampai acara usai. Pukul 17.15 WIB acara formal telah usai, wapres dan mas Izzul telah memberikan sambutannya kepada peserta konvensi AMM. Tiba saatnya bagi para peserta untuk menikmati hidangan ringan yang telah disediakan oleh wapres. Dan karena lapar, seperti biasa para peserta langsung menyerbu makanan yang tersedia di meja.

Ada hal yang menarik selama acara formal berlangsung, ada tiga pejabat yang duduk di depan sebelah kanan wapres. Saya tertarik mengamati mereka karena kebetulan saya berada di barisan paling depan, dan kebetulan apa yang saya lihat sangat membuat saya terheran-heran serta berhubungan dengan HP. Selama ini kita terlalu euforia dengan yang namanya HP, bahkan kita merasa tidak bisa melepaskan diri dari barang tersebut. HP telah menemani kita baik siang maupun malam, bahkan orang terkadang menjadi tidak sensitif karena terlalu sibuk smsan dan telephon-telephonan.

Tidak hanya kalangan dewasa yang menikmati HP, anak-anak remaja dan orang tuapun ikut serta menikmati kecanggihan tekhnology HP. Banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang selingkuh karena ada HP. Banyak anak sma yang menjadi tidak serius dalam belajar gara-gara HP. Banyak tersebara video-video porno gara-gara kecanggihan HP. Meskipun HP memberikan banyak kelebihan dan keuntungan misalnya akses komunikasi yang begitu cepat dan menjadi sangat terjangkau.

Saya termasuk orang yang kecanduan dengan HP, dan saya merasa tidak bisa lepas dari HP. Dan saya cukup membenci diri saya sendiri ketika dalam moment resmi, saya masih juga tidak bisa lepas dari HP. Saya memilih mematikan HP atau silent HP supaya saya bisa konsentrasi dengan moment resmi tersebut. Karena sangat kurang sopan menurut saya, jika kita smsan atau menerima telephone dalam acara yang resmi atau semi resmi.

Yang sangat mengherankan saya dan membuat saya ternganga, tiga pejabat yang berada di depan, ternyata tangannya tidak bisa lepas dari HPnya. Jika cuma sekali atau dua kali tidak ada masalah, tetapi mereka membuka dan meletakkan HP sangat sering dan tidak bisa saya hitung lagi berapa kali. Dan mereka melakukan smsan sama seperti yang saya dan mungkin teman-teman lakukan. Saya hanya berfikir, kira-kira dalam keadaan santai mereka membalas gak ya jika di sms oleh kita?? Tapi untuk acara seformal itu, mereka masih sempat membuka HP berkali-kali, dan melakukan aktivitas sms yang juga lumayan sering. Saya kira ini koreksi untuk saya dan kita semua, bahwa menurut saya kita sudah menjadi budak HP, dan sepertinya mulai dari sekarang kita harus memulai untuk tidak tergantung secara berlebihan oleh HP, demi kebaikan kita bersama.
Continue Reading...

Milih Yang Sunah Atau Wajib...???

ketika smu saya aktif dibeberapa organisasi intra dan ekstra sekolah, resikonya saya harus sering ijin untuk tidak ikut pelajaran, alhamdulillah guru-guru tidak ada masalah, dan nilai sayapun tidak menurun. paling-paling saya harus ikut ulangan susulan atau telah mengumpulkan pekerjaan rumah.

belajar di sekolah adalah wajib, sedangkan organisasi adalah sunah.

ketika kuliah saya juga aktif di banyak organisasi baik intra dan ekstra kampus, sama seperti ketika smu, saya harus banyak ijin dan meninggalkan pelajaran di kampus. bahkan saya sering nitip absen sama teman-teman baik saya. atau terkadang saya mendekati dosen supaya tidak dipersulit nantinya. alhamdulillah juga, saya tidak bermasalah dengan dosen-dosen, dan nilai saya tidak pernah di bawah rata-rata. ya meski saya harus telat ngumpulin tugas, dan terkadang menyusul ujian. tapi saya sangat bahagia dan saya tidak pernah merasa menyesal meninggalkan kuliah untuk organisasi. bahkan teman-teman saya berprinsip: jangan sampai kuliah mengganggu organisasi, he he he.

kuliah adalah wajib, dan organisasi intra dan ekstra adalah sunah.

ketika ambil program magister, saya kerja dan juga kuliah, pengennya keduanya berjalan lancar tanpa suatu halangan apapun. saya kuliah tiap hari minggu dari pagi sampai malam hari. hari-hari biasa saya kadang harus ke kampus mengumpulkan tugas dan ke perpustakaan. pada saat thesis, saya harus bolak-balik ke kampus dan harus mencari dosen untuk bimbingan. tidak jarang saya harus meninggalkan pekerjaan untuk bisa konsultasi dengan dosen pembimbing. tapi alhamdulillah kuliah saya selesai dan pekerjaan saya tidak bermasalah.

kuliah s2 wajib, dan pekerjaan juga wajib.

sekarang, ketika saya sibuk dengan pekerjaan saya di sekolah, primagama, dan kampus, saya harus aktif di organisasi dan partai politik. saya harus kembali lagi membangkitkan semangat saya untuk berjuang demi kepentingan umat lewat organisasi dan partai politik. secara otomatis, saya harus sering ijin meninggalkan sekolah, primagama, dan juga kampus. dan ternyata lagi-lagi, saya tidak merasa sedih dan juga tidak merasa bersalah.

pekerjaan adalah wajib, dan organisasi adalah sunah.

kawan, mungkin bagi orang organisasi adalah sesuatu yang sunah sedangkan pekerjaan adalah sesuatu yang wajib. itu artinya orang akan berfikir bahwa dahulukan yang wajib baru laksanakan yang sunah. karena bagi yang wajib akan ada dosa bila ditinggalkan, sedangkan yang sunah tidak mendapat dosa jika ditinggalkan. karena realitasnya lebih banyak orang yang bekerja dari pada orang yang ikut organisasi.

kawan, bukan tidak sepakat dengan kata orang, tapi saya lebih senang memilih pilihan saya sendiri. saya sepakat bahwa pekerjaan adalah wajib, tapi saya juga menganggap bahwa organisasi juga adalah sebuah kewajiban. karena inti organisasi adalah untuk berdakwah menyampaikan kebenaran dan nilai. dan tugas manusia di bumi adalah untuk menyampaikan kebenaran, sehingga sama artinya bahwa berorganisasi dan bekerja sama-sama sebuah kewajiban. karena keduanya sama-sama membawa kebaikan bagi pelakunya. pekerjaan akan memudahkan hidup seseorang secara materi/fisik, sedangkan dakwah akan memudahkan hidup seseorang secara ruhani/non fisik.



Continue Reading...

Hari Yang Berkesan...

hari itu hari rabu, di jadwal pelajaran saya mengajar di tiga kelas. setelah sampai di sekolahan, ketika saya mau lari ke lantai tiga, saya dipanggil bu mun wakasek dan dimintanya untuk mendampingi dia dalam acara 'training motivasi' untuk anak kelas 10 dan 11. tempatnya di aula masjid sekolah tepatnya di lantai satu. suasanya begitu sumpek dan pengap, karena jumlah murid saya memenuhi aula yang tidak pada kapasitasnya. tapi meskipun demikian, saya tetap mencoba konsentrasi pada trainer/motivator.

saya mencoba mengamati anak-anak yang kurang serius bahkan cenderung ikut karena dipaksa oleh guru. hampir sebagian anak-anak gaduh dan membuat ruangan menjadi agak panas suasananya. tetapi setelah satu jam dua jam dan menjelang akhir acara, anak-anak mulai diam dan memperhatikan motivatornya dengan seksama dan serius.

kira-kira kenapa anak-anak murid saya tiba-tiba bisa menjadi diam?
di akhir acara mas very sebagai motivator, mencoba mengajak anak-anak untuk muhasabah. dalam muhasabah tersebut, anak-anak diajak untuk mengoreksi diri sendiri. apakah lebih sering berbuat baik? atau lebih sering berbuat buruk? selain itu, anak-anak juga diajak bermuhasabah tentang orang tuanya masing-masing. bagaimana perlakuan mereka terhadap orang tua? apakah sudah bisa menyenangkan orang tua atau sebaliknya?

ternyata tema ini bisa menarik hati anak-anak murid saya, bahkan ada beberapa anak yang menangis tersedu-sedu ketika diberi gambaran 'jika tiba-tiba orang tuanya meninggal dunia'. anak-anak semakin larut dalam kesedihan setelah di ingatkan bahwa dirinya 'sering memperlakukan orang tuanya dengan tidak patut misalnya: membantah dan membentak'.

dibagian paling ujung, mas very mengajak kepada anak-anak untuk membenahi dirinya dan mulai meminta maaf kepada orang tunaya, jika perlu sepulang sekolah segeralah untuk mencium kaki ibu dan bapaknya. kata mas very, masa depan masih panjang maka dari itu teruslah menjadi anak baik dan berguna untuk banyak orang. luar biasa kawan, sebenarnya saya percaya bahwa murid-murid saya adalah anak-anak yang baik dan sopan. hati mereka belum membatu dan otak mereka juga masih bersih. buktinya, mereka masih punya hati untuk berusaha menjadi baik.

seusai acara, saya rapat dengan anak marawis dan saman. kita merencanakan sebuah kegiatan besar pada bulan mei, tepatnya tanggal 9 dan 10 mei 2009. rapat selesai sekitar pukul 11.30 dan tepat selesainya rapat saya diberitahu choirulloh bahwa tim futsal sekolah sedang maen lawan anak smu hang tuah. pengen sekali bisa datang untuk menyaksikan anak-anak tanding, tapi jarak dari sekolah ke budi luhur lumayan jauh. saya takut ketika sampai budi luhur, anak-anak sudah selesai maen.

akhirnya saya memutuskan untuk datang, saya mengajak cici anak kelas 11 ips 3. alhamdulillah sesampainya di budi luhur, anak-anak baru setengah permainan. saya bangga banget bisa menyaksikan anak-anak murid saya bertanding. saya merasa lebih bangga lagi, karena anak-anak murid saya menang dari smu hang tuah. sangat luar biasa hari itu, saya pengen sekali hari-hari menyenangkan tersebut terjadi setiap hari dan setiap saat. sehingga kita tidak lagi perlu khawatir tentang kenakalan, pesimisme, dan kebodohan tanpa peran apapun.
Continue Reading...

Rel Kereta Api...

setiap mau ke sekolah, saya selalu lewat rel kereta api. dan tidak jarang, ketika saya lewat pasti ada kereta yang juga sedang lewat, padahal saya tidak janjian lho sama kereta apinya?? he he he. setiap sampai di sebelum palang pintu, saya selalu berhenti menunggu palang itu terbuka lagi. artinya saya menunggu dengan setia sampai kereta api lewat di depan saya.

sebenarnya orang tidak aneh dengan lewatnya kereta api, orang baru merasa aneh dan bahkan terkaget ketika ada motor atau mobil yang tertabrak kereta api karena mereka telah menembus palang pintu yang sebenarnya telah tertutup. dari situ saya mencoba mengamati, bahwa tidak sedikit orang yang nekat menerobos palang pintu kereta yang sesungguhnya telah tertutup rapat.

mari kita analisis bersama, kira-kira mengapa ada saja orang-orang yang menerobos palang pintu rel kereta api??
1. bisa jadi mereka sudah telat masuk kantor
- salah sendiri dunk kenapa bangunnya telat
2. dia sedang mengantar anaknya ke sekolah, dan dia takut anaknya telat
- salah sendiri juga kenapa dari rumah kesiangan
3. dia kebelet buang air besar atau kebelet pengen pipis
- salah sendiri juga kenapa gak buang air besar dulu di wc umum atau di tempat yang ada wcnya
4. dia dari pasar dan buru-buru mau makan di rumah
- salah sendiri juga kenapa gak makan di pasar
5. tidak tahu aturan dan tidak peduli sama aturan
- salah siapa ne?? salah orang tua kali ya yang tidak mendidik anaknya untuk taat aturan??, atau salah guru di sekolah yang tidak mengajari cara berlalu lintas yang baik?? saya dunk guru ppkn nya???
6. biasa nekat dan tidak takut mati
- wah kalau yang ini saya tidak komentar dech, kalau dinasehati juga paling bilang: "emang lo siapa? kepentingan lo apa sama gw"? bisa berabe khan?? ups sory, bisa berantem maksudnya??
7. lagi tidak baik dan lagi tidak taat aturan karena sangat mendesak
- misalnya saya, biasanya saya selalu setia menunggu kereta api lewat dan menunggu palang kereta dibuka oleh petugas, tetapi karena hari itu saya bangun kesiangan dan saya harus mengawas ujian, akhirnya saya memberanikan diri menerobos palang pintu yang sudah tertutup. tindakan saya masih sedikit lumayan, karena setelah itu saya tobat untuk tidak lagi bangun siang, sehingga saya tidak melakukan tindakan nekat lagi yaitu: menerobos palang pintu kereta yang sudah tertutup.
Continue Reading...

Kata Guru Aku bodoh...

waktu madrasah ibtidaiyah setingkat dengan sekolah dasar, saya tergolong anak yang kata guru saya 'anak yang bodoh dan kurang pinter'. nilai-nilai saya kurang bagus dan pekerjaan rumah saya sering salah. saya juga termasuk anak yang kurang bisa bergaul dengan ramah. selain saya, ada beberapa teman saya yang juga diklaim guru sebagai anak yang bodoh yaitu: suryati, hartanti, budi, dan beberpa anak lainnya. meskipun saya bodoh, saya masih lebih mending dari suryati dan hartanti.

sebenarnya saya tidak suka dikatakan sebagai anak bodoh, karena saya merasa hanya tidak bisa di mata pelajaran matematika saja. sedangkan untuk pelajaran lain saya tidak begitu bodoh, hanya terkadang nilai saya di bawah teman-teman saya yang dikatakan pinter oleh guru saya. oya, karena tidak bisa di matematika, saya sering di hukum di depan kelas oleh guru saya. biasanya saya ditemani oleh suryati, budi, dan hartanti.

sebenarnya sejak kelas empat MI, saya suka dengan cowok namanya dedy, tetapi karena dedy dianggap pinter oleh guru-guru, saya merasa minder untuk mendekati dedy. akhirnya perasaan cinta itu saya pendam sampai SMP. dan sekarang dedy telah mempunyai istri dan hampir mempunyai tiga orang anak.

setelah tamat MI, saya masuk ke SMP negeri 03 yang tidak jauh dari rumah saya. saya satu sekolahan dengan dedy dan juga hartanti. sedangkan suryati dan budi tidak melanjutkan sekolah dan hanya berhenti di MI. meskipun satu sekolahan sama dedy, saya tetap tidak berani menyampaikan cinta saya kepada dedy, karena klaim lekatan pada dedy sebagai anak pinter, ditambah dedy adalah anak orang kaya, sedangkan saya anak orang biasa.

di SMP saya tidak pernah satu kelas dengan dedy dan hartanti, dan saya menemukan teman-teman baru yang tidak satu sekolahan dengan saya ketika MI. di SMP saya mencoba untuk membenahi diri saya, saya mulai semangat belajar dan juga mulai ikut osis dan pramuka. ternyata dari saya ikut osis dan pramuka, saya sedikit berubah baik dalam mata pelajaran maupun dalam keberanian. osis dan pramuka membuat saya merubah pola pikir bahwa hidup harus mulai lebih baik lagi dari hari yang kemaren.

meskipun di rumah, saya tetap dikatakan sangat pendiam dan pemalu oleh keluarga saya. paman saya yang biasa saya panggil 'lek' masih memanggil saya dengan sebutan 'bulus' yang artinya: orang yang tidak mau keluar kamar kecuali untuk urusan sekolah, latihan pramuka, dan maen ke rumah teman. tetapi alhamdulillah, nilai saya drastis naik dibandingkan nilai di MI. di SMP, saya selalu masuk dalam lima besar. dan di SMP saya tidak pernah lagi dikatakan sebagai anak bodoh, bahkan saya mengalahkan nilainya dedy, temanku yang ketika MI dikatakan sebagai anak pinter.

setelah tamat SMP saya melanjutkan ke SMK muhammadiyah 1 weleri, sekolah swasta yang bernafaskan islam. di SMK alhamdulillah saya menjadi lebih baik lagi, nilai saya lebih bagus lagi dibandingkan dari nilai SMP. dan di SMK saya juga mulai menjadi aktivis yang sesungguhnya. saya mulai bergabung di IRM, di Pramuka, di Saka, dan di organisasi kepemudaan di kampung. meskipun saya aktif di organisasi, nilai saya tidak menurun dan bahkan mengalami kenaikan yang lumayan. itulah sebabnya saya bisa kuliah di perguruan tinggi negeri lewat jalur PMDK (jalur masuk PTN menggunakan nilai raport dari kelas satu sampai kelas tiga).

kawan, saya hanya ingin bilang, bahwa hati-hati mengklaim murid dengan kata-kata nakal atau bodoh. bagi anak yang berfikir bagus dia semakin tertantang untuk menjadi lebih baik, dan tentu itu sangat menguntungkan si anak. tetapi bagi anak yang berfikiran cekak dia akan semakin percaya bahwa dirinya adalah anak bodoh dan nakal, sehingga dirinya merasa tidak perlu lagi belajar dengan giat, toh tetap saja akan dikatakan bodoh dan nakal. oleh karena itu, kita sebagai pendidik/guru, harus pandai-pandai memuji murid kita sebagai anak yang baik dan sebagai anak yang pinter, sehingga si anak akan benar-benar menjadi anak yang baik dan cerdas, amien.
Continue Reading...

Kambing Jantan...

bagi yang sudah nonton film kambing jantan dan bagi yang sudah baca bukunya, pasti akan berkomentar lucu tentang film dan bukunya. saya sendiri terus terang tidak suka dengan gaya bahasa novel raditya dika, tapi untuk filmya saya kemaren mencoba untuk menontonnya. saya memutuskan untuk menonton, karena dalam film tersebut diberi penjelasan tambahan: kisah pelajar bodoh. kalimat tambahan itulah yang membuat saya memutuskan untuk menonton film kambing jantan.

dalam cerita tersebut digambarkan bahwa dika adalah seorang pelajar yang tidak begitu pandai, sehingga untuk kuliahpun, keluarganya yang harus menentukan dika akan mengambil jurusan apa dan akan kuliah dimana. berdasarkan musyawarah akhirnya diputuskan bahwa dika kuliah di australia dengan jurusan keuangan. dika ketemu dengan teman dari indonesia yang akhirnya menjadi teman dekatnya selama di australia.

dika berbeda dengan temannya yang kebetulan dari kediri, teman dika meskipun pendiam, dia sangat terobsesi dengan pelajaran. sedangkan dika digambarkan lebih fokus ke masalah percintaannya yang kebetulah berpacaran jarak jauh. dika harus sering berkomunikasi dengan pacarnya lewat telephone dan itu menghabiskan banyak uang. sementara orang tuanya agak kerepotan dengan keuangan dika yang begitu boros. sehingga akhirnya dika memutuskan untuk mencari pekerjaan tambahan.

dengan beberapa kondisi seperti: kecerdasan yang biasa-biasa saja, beberapa masalah dengan pacarnya, dan pekerjaan tambahan membuat dika kurang konsentrasi belajar. dika yang kebetulan sudah mempunyai blog pribadi sejak sma memilih menjadi penulis dari pada belajar dengan jurusan keuangan. akhirnya dika berhasil menerbitkan tulisan-tulisannya di blog menjadi sebuah buku. dan dengan berat hati, dika memutuskan untuk tidak menyelesaikan kuliahnya di luar negeri.

meskipun meninggalkan kuliahnya, dika dan keluarganya tidak menyesal, bahkan ibunya sangat menghargai keputusan dika. orang tuanya baru sadar bahwa ternyata minat dan bakat itu tidak bisa dipaksakan, harus sesuai dengan keinginan anak. karena jika anak dipaksa menuruti keinginan orang tuanya, tetapi tidak sesuai dengan bakatnya, maka siap-siap suatu saat anak akan mengalami kegagalan. dan kegagalan yang tidak disiapkan akan sangat menyakitkan, dibandingkan kegagalan yang disiapkan.

saya seorang guru, tentor, dan dosen yang artinya saya adalah seorang pengajar. selama mengajar, saya mencoba seikhlas mungkin untuk tidak mengklaim anak sebagai anak yang bodoh. saya takut mereka akan sakit hati dan tersinggung. yang lebih saya takutkan lagi, mereka menjadi down dan tidak semangat untuk belajar karena sudah merasa bodoh.

bagi saya pribadi, tidak ada anak bodoh dan juga tidak ada anak nakal. yang ada adalah anak yang kurang belajarnya sehingga kurang paham, dan anak yang kurang dapat perhatian sehingga mencari perhatian dari orang-orang disekitarnya. sangat tidak adil menyebut anak sebagai anak yang bodoh atau anak yang nakal, karena ternyata masing-masing anak memiliki kelebihan yang berbeda-beda dari temannya.

ada anak yang sangat cerdas di sekolah dan nilainya sangat bagus bahkan sangat memuaskan, tetapi ternyata dia tidak mempunyai kemampuan di bidang ekstrakurikuler misalnya. ada anak yang biasa-biasa saja nilainya bahkan mendekati kurang memuaskan, tetapi ternyata dia mempunyai banyak kelebihan di luar pelajaran seperti: basket, futsal, marawis, tari saman, kir, mading, sepak bola, dan lainnya.

dari contoh dia atas dapat kita simpulkan bahwa masing-masing manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. sehingga sejatinya tidak ada anak yang sangat pinter dan juga tidak ada anak yang sangat bodoh. yang ada adalah anak yang pintar atau anak yang mempunyai bakat tertentu. dan keduanya sama-sama merupakan anak yang punya kelebihan dan punya prestasi.
Continue Reading...

Nasi Kucing...

waktu kuliah di semarang, saya suka nongkrong di nasi kucing sama temen saya. saya seneng nongkrong disitu karena tidak butuh banyak uang untuk bisa makan disitu. dengan uang 5.000 saya sudah bisa makan dengan kenyang. nasi kucing tidak hanya di semarang, tetapi juga ada di daerah lain seperti jogjakarta, solo dan pekalongan. yang membedakan dari masing-masing daerah yaitu lauk dari nasi kucingnya. kenapa disebut nasi kucing? karena nasi dan lauknya porsinya sangat sedikit, sehingga untuk bisa kenyang, orang harus makan dua atau tiga bungkus nasi kucing.

nasi kucing supaya lebih menarik ditemani dengan beberapa lauk-pauk seperti: kepala ayam di kecapin, sate usus, sate telur puyuh, sate udang, sate ati, sate kentang, gorengan, sambal, tahu dan tempe bacem, dan beberapa lauk lainnya. sedangkan untuk minumannya ada beberapa minuman yaitu: susu jahe, kopi jos, stmj, kopi, jeruk, teh, atau air putih.

setting tempat tongkrongan nasi kucing biasanya disetting dengan penerangan yang agak redup, kata orang-orang biar suasananya terkedan sangat romantis. karena memang terbukti, yang datang untuk makan dan nongkrong di nasi kucing rata-rata anak muda yang berpasangan. mereka makan sambil bercerita tentang banyak hal diantara mereka. pasangan disini biasanya terdiri dari anak-anak muda yang lagi kasmaran dan keluarga-keluarga yang datang bersama keluarganya.

kawan, saya pikir di jakarta tidak ada nasi kucing, karena yang saya tahu nasi kucing itu makanan khas dari daerah. ternyata saya baru tahu, bahwa di daerah cipadu ada nasi kucing yang lumayan agak besar dan termasuk agak murah untuk ukuran harga makanan di jakarta. setelah tahu bahwa disitu ada nasi kucing, hampir tiap malam saya beli makan disitu dan saya bawa pulang ke rumah. ternyata dengan memakan nasi kucing, tidak hanya kenyang, tetapi kembali mengingatkan saya akan kenangan makan nasi kucing di semarang bersama teman-teman saya.
Continue Reading...

Tuesday, March 10, 2009

Kadang Kita Lupa, Bahwa Kita Mengklaim Orang...

saya punya beberapa cerita yang berkaitan dengan klaim atau dogma, sesuatu yang mungkin sering kita lakukan kepada orang lain, namun kita tidak sadar bahwa di balik klaim atau dogma tersebut tersimpan buruk sangka kita terhadap orang lain. berikut cerita-cerita yang akan saya sajikan, semoga bermanfaat untuk saya pribadi dan juga untuk orang banyak.

cerita I:
ada seorang murid sma swasta, sebut saja namanya awal. awal adalah anak kelas 11 ips yang tidak banyak neko-neko baik dengan teman-temannya maupun dengan guru-guru di sekolahnya. saking tidak neko-nekonya, tidak banyak guru yang kenal dengan awal, bahkan ada beberapa guru yang bilang bahwa awal anak yang sangat biasa-biasa saja dan hampir tidak punya kelebihan yang bisa dibanggakan.

suatu ketika, ada guru baru yang mencoba untuk tidak akan mengklaim siswa, bahkan untuk tujuan itu, guru tersebut tidak pernah menanyakan siswa terpandai dan terbodoh di setiap kelas, tujuannya hanya satu: agar dirinya tetap adil kepada semua siswa.

suatu ketika, guru baru tersebut harus mendampingi murid-muridnya yang ikut marawis untuk tampil di suatu acara nasional, dan ternyata awal termasuk murid yang tergabung dalam kelompok marawis sekolah. disitu sang guru mencoba mengamati semua murid-muridnya yang tampil begitu sempurna, termasuk juga awal, murid pendiam yang dianggap sangat biasa-biasa saja.

setelah acara tersebut, awal mulai dekat dengan sang guru. awal mulai bercerita tentang hobynya di luar sekolah. awal juga mulai percaya pada sang guru tentang masalah-masalah dirinya dan keluarganya. ternyata, seorang awal murid yang pendiam dan dianggap biasa-biasa saja mempunyai banyak bakat dan kelebihan diantaranya: futsal, marawis, sepak bola, band, dan taekwondo. bahkan awal termasuk anak yang baik dan tidak pernah membantah perintah orang tua. awal juga tipe laki-laki yang begitu setia dengan pacarnya. dia juga sangat setia kawan terhadap teman-temannya.

tidak ada yang mengira bahwa awal adalah anak baik yang mempunyai segudang kemampuan. kemampuan yang merupakan bakat terpendam yang dimilikinya. memang, awal bukan anak yang cerdas yang mempunyai nilai bagus. tetapi tetap saja, kita tidak punya hak mengklaim awal sebagai anak yang bodoh. karena potensi yang dimiliki awal di luar pelajaran, adalah potensi bakat yang harus dihargai dan di dukung, supaya kelak akan memberikan prestasi bagi dirinya dan keluarganya. bahkan tidak menutup kemungkinan, awal akan turut serta mengharumkan nama bangsa indonesia lewat bakatnya.

cerita II:
ada seorang anak smp dengan pakaian tidak rapi bahkwan mukanya sangat muram menyiratkan banyak persoalan yang dideritanya. bajunya dikeluarkan sembarangan, celananya cingkrang, rambutnya di semir merah setengah, memakai gelang dan cincin, juga memakai kalung, dan dia juga sedang memegang rokok yang sedang dinikmatinya.

pemandangan yang sangat memilukan dan pasti orang secara umum akan berfikir bahwa anak tersebut adalah anak nakal yang kurang dididik oleh orang tuanya. bahkan orang secara umum juga akan mengatakan bahwa anak tersebut adalah anak bandel dan badung, dan bahkan kemungkinan tidak punya perasaan baik sedikitpun.

si anak sedang nongkrong ditikungan jalan raya, saat tiba-tiba ada seorang ibu-ibu usia 50th sedang mengendarai motor dengan barang bawaan yang begitu banyak, sehingga si ibu hampir-hampir tidak kelihatan karena tertutup oleh barang-barang yang dibawanya. tiba-tiba, si ibu terjatuh dengan motornya, barang-barangnyapun jatuh berantakan, si ibupun jatuh ke aspal dan kesulitan untuk bangkit.

kira-kira akankah si anak smp tersebut menolong? sangat tidak disangka, anak tersebut bangkit dan membuang rokoknya yang masih panjang, dia langsung menolong si ibu untuk berdiri, dia juga langsung mengangkat barang-barang yang jatuh ke aspal, dan dia juga meminggirkan motor ke trotoar jalan. anehnya lagi, orang-orang di sekitarnya tidak ada satupun yang menolong, kecuali si anak smp tersebut, anak yang dari dandanannya orang langsung mengklaim bahwa dia adalah anak nakal dan badung. ternyata sangat tidak kita nyana, bahwa anak tersebut berhati malaikat dan berkarakter emas.

cerita III:
ada seorang guru baru yang agak pendiam dan memang tidak suka mencampuri urusan orang lain, sehingga guru tersebut terlihat kurang akrab dengan guru-guru lainnya. tetapi guru tersebut berprinsip, bahwa dirinya akan tetap menjaga mulutnya agar tidak membicarakan kejelekan orang lain, seperti apapun kondisinya.

suatu ketika, dia diberitahu sama salah satu temannya, bahwa kemaren-kemaren dirinya digunjingkan oleh salah satu guru lama. karena tidak mendengar langsung, guru baru tersebut tidak ambil pusing dan tetap mecoba untuk tidak berburuk sangka dan mencoba untuk tidak membenci siapapun, termasuk guru yang menggunjingkannya.

keesokan harinya, guru yang menggunjingkan guru baru tersebut datang menemui guru baru tersebut dan bermaksud meminjam uang untuk keperluan mendesak. dengan lapang hati guru baru tersebut meminjami guru tersebut uang yang diperlukannya. dia tetap mencoba untuk selalu berbaik sangka dan selalu berusaha semaksimal mungkin membantu teman yang memang membutuhkan dirinya. tentunya tidak memaksakan diri, tetapi sesuai dengan kemampuannya.

cerita IV:
sutau ketika ada security sekolah yang menyukai seorang guru, awalnya guru tersebut enjoy dan tidak ada masalah dengan security tersebut, karena dirinya berfikir bahwa security tersebut tidak mungkin suka dengan dirinya.

suatu ketika sang guru tersebut tahu, bahwa ternyata security tersebut menyukainya meski security tersebut tidak berani mengungkapkan secara langsung. karena sudah tahu, tiba-tiba guru tersebut menjadi tidak objektif dan cenderung menjauhi sang security tersebut. dia merasa bahwa sikap dan perasaan sang security terlalu berlebihan, sehingga dirinya lebih baik memilih menjauh, dari pada tidak bisa bersikap baik di depan security tersebut.
Continue Reading...

Saturday, March 07, 2009

Masih Tentang Cinta...

sampai sekarang, saya tidak pernah tahu definisi tentang cinta. bahkan saya juga tidak begitu paham tentang makna cinta. benarkah ada cinta yang sejati? atau juga benarkah ada cinta yang buta? atau benarkah juga ada cinta yang sehidup dan semati? sepertinya terlalu berlebihan jika kita memaknai cinta sedemikian hingga. seolah-olah cinta adalah segala-galanya dan segala-galanya adalah cinta.

ada sebuah cerita tentang percintaan anak sma, berikut ceritanya:
siti adalah anak sma kelas 10, dia sekolah di sma swasta milik yayasan islam. otomatis karena sekolah islam, siti harus mengenakkan jilbab. sebenarnya, siti tidak suka menggunakan jilbab, tapi karena di sekolah di wajibkan, maka siti mau tidak mau harus mengikutinya. ceritanya, siti tertarik dengan teman lelaki sekelasnya, namanya yanto. proses perkenalan dan pendekatan berlangsung kurang lebih satu bulan, dan dalam proses tersebut siti dibantu oleh teman-temannya. akhirnya siti dan yanto berpacaran dan membuat komitmen untuk saling mencintai satu sama lainnya.

siti bukan tidak pernah pacaran, sewaktu duduk di bangku smp, siti sudah dua kali ganti pacar. tapi, meski sudah pernah pacaran, siti tetap malu dan canggung dengan pacarnya yanto. pacaran siti dan yanto tidak neko-neko, mereka hanya ketemu di sekolah dan sesekali yanto maen ke rumah siti. siti juga sesekali maen ke rumah yanto.

setelah pacaran sekitar dua bulan, yanto meminta kepada siti untuk berpisah alias putus. siti sangat kaget dan hampir tidak percaya, bahwa yanto yang dicintainya memutuskan hubungannya. karena panik, siti minta tolong kepada suci temannya untuk mengantarnya menemui yanto di rumahnya. akhirnya, siti dan suci pergi ke rumah yanto. dan setelah bertemu, yanto meminta maaf karena tidak bisa melanjutkan hubungannya dengan siti. siti tidak terima dan masih ingin berhubungan dengan yanto. tapi rupanya, yanto sudah kekeh dengan keputusannya.

sampai di rumah, siti tidak nafsu makan, dan siti menangis di dalam kamar. siti membingungkan orang tuanya, dan orang tua siti sampai menggedor-gedor pintu kamar siti. meskipun sudah di gedor-gedor, siti tetap tidak mau keluar kamar. akhirnya karena bosan, orang tua siti membiarkan siti sendirian di kamar. semalaman siti menangis di dalam kamar dan tidak keluar sama sekali. dan parahnya lagi, besoknya siti tidak masuk sekolah.

lusanya, siti kembali masuk sekolah, dan otomatis siti ketemu dengan yanto. yanto berulang kali meminta maaf kepada siti, tapi siti tidak mau, dan siti masih berharap untuk bisa bersatu kembali dengan yanto. tapi, meski siti memohon, yanto tetap tidak bisa melanjutkan hubungan dengan siti. alasannya: yanto tidak percaya diri karena siti anak orang kaya, dan yang kedua yanto tidak cocok dengan siti. bagi yanto, siti terlalu keras kepala dan mau menang sendiri.

hari itu sedang pelajaran olah raga, tiba-tiba siti pergi ke warung membeli obat sakit kepala dua butir dan di minum dengan sprite. karena tubuh siti tidak kuat, dan karena obat tidak boleh diminum dengan sprite, siti langsung pingsan dan terkapar. guru-guru dan teman-teman siti kaget dan langsung membawa siti ke uks. siti baru sadar setelah satu jam kemudian. siti masih tertolong, dan siti tidak mengaku saat ditanya gurunya. tapi rupanya yanto tahu, dan akhirnya siti mengaku kepada yanto, bahwa dirinya telah hendak melakukan bunuh diri. yanto kaget dan yanto menasehati siti agar tidak gegabah. kata yanto, hidup itu cuma sekali dan hidup itu terlalu indah jika diakhiri dengan bunuh diri.

tiga bulan kemudian, siti kenal dengan cowok beda sekolah, sebut saja namanya didik. didik saat itu sudah duduk di bangku kelas 12 sma. dan kebetulan juga, didik beragama kristen. didik dan siti melakukan pendekatan sekitar satu bulan, dan akhirnya mereka jadian. karena beda sekolah, didik dan siti tidak bisa tiap hari ketemu. tapi, didik sering menunggu siti di terminal. dan mereka kerap pulang bareng, karena kebetulan angkutan yang mereka naikki searah.

selama pacaran, siti banyak tahu tentang hal-hal yang baru seperti ciuman dan pegangan tangan. awalnya, siti sangat tabu dan tidak pernah melakukan hal itu. tapi setelah pacaran dengan didik, siti sudah biasa berpegangan tangan, meski untuk ciuman, hanya sesekali saja, itupun didik yang nyerobot.

pacaran mereka hanya berlangsung sekitar tiga bulan, siti meminta putus dan didik juga setuju. mereka putus karena alasan ketidakcocokan dan karena alasan kesibukan didik yang sudah kelas 12. meski sudah putus, mereka masih berteman, dan sesekali masih bertemu. siti tidak membenci didik, dan didik juga tidak membenci siti. beda dengan yanto, siti sangat membenci yanto, karena telah memutuskan hubungan dengannya.

saat itu siti telah duduk di bangku kelas 11 sma. dan siti kini telah sibuk di organisasi intra sekolah dan ekstra sekolah. siti aktif di osis dan di pramuka. kegiatan siti sangat padat dan terkadang membuat siti lupa akan pentingnya pacaran. tetapi tiba-tiba, di sela kesibukannya, siti suka dengan adek kelasnya, namanya wawan. karena siti merasa lebih tua dari wawan, maka sitilah yang melakukan pendekatan secara agresif dengan wawan. ternyata tidak semudah yang dibayangkan, karena ternyata wawan adalah anak yang sangat pemalu. dan siti sering dibuat kebingungan oleh tingkah wawan yang masih seperti anak kecil.

di saat yang sama, siti di taksir oleh anak stm namanya slamet. siti sebenarnya sudah kenal slamet sejak kelas 10 sma, tapi siti tidak tahu kalau slamet ternyata suka dengannya sejak kelas 10 sma. dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari teman-temannya, siti meninggalkan wawan dan pacaran dengan slamet. siti sering ketemu slamet karena kebetulan siti dan slamet berada di organisasi ekstra sekolah yang sama yaitu pramuka. slamet sangat baik dan alim, dia sangat sayang dan cinta sama siti. bahkan, slamet sudah mengenalkan siti kepada keluarganya.

karena slamet orang baik, slamet berpacaran dengan cara baik juga. slamet tidak pernah menyentuh siti. mereka berpacaran dengan cara baik-baik. sesekali mereka bertemu di organisasi, dan sesekali mereka berdua jalan-jalan melepas lelah dengan menggunakan motor punya slamet. pernah suatu ketika, saat dibonceng oleh slamet, siti terjatuh dari motor, dan slamet sangat kaget dan panik. tapi untungnya siti tidak apa-apa dan juga tidak terluka parah hanya lecet-lecet saja.

saat masih berpacaran dengan slamet, siti kenal dekat dengan cowok namanya yadi. yadi juga anak stm tetapi tidak satu sekolah dengan slamet. yadi anak yang baik dan pinter, dan siti simpatik dengan yadi, karena ternyata yadi berasal dari keluarga yang tidak mampu. yadi ternyata suka dengan siti dan yadi menyatakan cintanya kepada siti. saat itu yadi tidak tahu kalau siti sudah punya pacar slamet, dan sebenarnya yadi juga kenal slamet. siti juga ternyata tertarik dengan yadi, dan akhirnya tanpa memutuskan slamet, siti menerima cinta yadi, dan siti jadian sama yadi.

siti tetap aktif di osis dan pramuka, dia juga tidak pernah ketinggalan pelajaran di sekolah. selain itu, siti juga dekat dengan guru-guru di sekolahnya. siti juga mempunyai banyak teman dekat di sekolah baik perempuan maupun laki-laki. jadi secara umum, siti tidak mempunyai masalah, kecuali hanya masalah mempunyai dua orang pacar. siti sebenarnya merasa bersalah dengan yadi dan slamet, tapi selama mendua, yadi dan slamet tidak pernah tahu, bahwa dirinya diduakan oleh siti.

setelah berjalan sekian waktu, siti merasa sangat berdosa dengan slamet dan yadi. dan karena merasa sangat berdosa, siti memutuskan keduanya. untuk yadi, karena dia sangat pendiam, yadi tidak berontak dan pasrah menerima keputusan siti. tetapi tidak dengan slamet, slamet sangat terpukul dan tidak bisa menerima keputusan siti. bahkan slamet sampai sakit dan tidak masuk sekolah beberapa hari. slamet juga gigih mendatangi rumah siti, berharap siti mau menerimanya kembali. karena sudah merasa berbohong sekian lama, siti kekeh pada pendiriannya untuk adil terhadap keduanya. dan siti menegaskan kepada slamet, bahwa dirinya tidak mau berpacaran lagi. akhirnya siti sendiri alias jomblo, yadi dan slamet tidak pernah tahu bahwa dirinya diduakan oleh siti.

saat jombo, siti kenal dengan anak stm adek kelasnya slamet, namanya dharma. siti mulai dekat dengan dharma, dan dharmapun dekat dengan siti. mereka juga bareng di organisasi, kali ini bukan ekstra tetapi organisasi intra sekolah. meskipun intra, mereka tetap sering ketemu dalam pertemuan-pertemuan organisasi di luar sekolah. dharma sempat hampir jadian dengan siti, sampai akhirnya dharma tahu bahwa siti pernah pacaran dengan slamet. dan dharma juga tahu, bahwa slamet masih mencintai siti. karena alasan itu, dharma tidak bisa jadian dengan siti, dan dharma menjelaskan hal itu kepada siti.

sebenarnya siti bisa mengerti, karena bagaimanapun dharma adalah adek kelasnya slamet. tetapi kali ini siti benar-benar jatuh cinta dengan dharma. dan siti berharap bisa menjadi pacar dharma. akhirnya slamet tahu, kalau siti sedang melakukan pendekatan dengan dharma. slamet langsung mendatangi dharma, dan memintanya untuk menjauhi siti. karena takut dengan slamet, dharma akhirnya menjauhi siti dan hanya menganggap siti sebagai kakaknya saja.

setelah jauh dengan dharma, siti kembali dekat dengan cowok namanya ari. ari adalah teman slamet satu angkatan tapi tidak satu kelas. ari juga merespon siti, tetapi karena tidak enak sama slamet, ari sebisa mungkin menjauh dari siti ketika ada slamet. di luar sekolah, siti dan ari melakukan pendekatan, bahkan ari telah maen ke rumah siti. tetapi tiba-tiba, ada satu cewek namanya iin yang juga suka sama ari. iin adalah anak sma negeri yang katanya telah mencintai ari dari kelas 10 sma. iin sangat agresif dengan ari, bahkan di depan sitipun, iin menunjukkan bahwa dirinya akan berusaha untuk mendapatkan cinta ari.

ari adalah anak baik dan juga alim, dia terkesan tidak mau menyakiti perempuan. dan karena alasan itulah, ari akhirnya menjauhi iin dan juga siti. selain juga, ari tidak enak dengan slamet yang ternyata masih mencintai siti. akhirnya, siti bisa mengerti keputusan ari, dan siti hanya berteman dengan ari. meskipun sesungguhnya, siti masih suka dengan ari.

kisah cinta siti demikian rumit dan unik, dari stress karena diputus cinta oleh yanto, menjadi perempuan yang brutal dengan cinta. bahkan siti berpacaran dengan banyak laki-laki seolah-olah tanpa dosa. kita tidak pernah tahu, kenapa siti berbuat seperti itu? apakah karena siti dendam dengan yanto? ataukah karena siti punya alasan yang lain seperti: siti mudah jatuh cinta dengan laki-laki? masih ada cerita berikutnya, kita simak lagi ya?

sejenak kisah cinta siti terhenti, kala itu siti duduk di bangku kelas 12 sma. siti sudah mulai membenahi dirinya dan sudah mulai menyiapkan diri untuk ujian kelulusan. ternyata, ditengah kesibukannya menyiapkan ujian akhir, siti kenal dengan cowok namanya budi. mereka berkenalan lewat organisai ekstra, saat itu mereka bertemu di musyawarah tingkat provinsi. budi juga duduk di bangku kelas 12 sma. karena sedang kosong, dan juga karena suka, siti memutuskan untuk berpacaran dengan budi. karena rumah budi beda kabupaten dengan siti, maka mereka berpacaran lewat surat, dan sesekali budi menyempatkan ke rumah siti meskipun sangat jauh.

budi dan siti berpacaran hampir setahun, saat itu siti dan budi telah sama-sama menempuh ujian akhir sekolah. dan mereka sama-sama diterima diperguruan tinggi negeri, meski tidak satu universitas. saat itu, ada acara musyawarah tingkat nasional di jakarta. dan karena telah ujian akhir, siti dan budi menerima tawaran untuk menjadi peserta dalam acara tersebut. siti dan budi ketemu di jakarta selama satu minggu, dan bahkan saat pulang ke jawa tengah, mereka menggunakan bus yang sama.

dari situlah, hubungan siti dan budi berakhir. karena duduk bersebelahan, budi menggenggam tangan siti tanpa seijin siti. siti tidak terima, karena semenjak putus dengan didik, siti sudah berjanji untuk tidak berpegangan tangan dengan pacarnya kelak jika dirinya punya pacar lagi. karena marah, siti langsung memutuskan budi saat itu juga. dan karena merasa sangat bersalah, budi langsung meminta maaf kepada siti. tapi rupanya, siti sudah sangat marah dan tidak bisa lagi memaafkan budi. dan dengan terpaksa, budipun menerima keputusan siti untuk berpisah. meskipun setelah itu, budi masih berusaha untuk bisa kembali dengan siti. tetapi keputusan siti sudah kekeh, dan dirinya berjanji untuk tidka akan pernah kembali lagi dengan budi.

masa sma siti telah berakhir, dan kini siti telah masuk ke perguruan tinggi negeri lewat jalur pmdk. masa-masa sma siti tidak akan pernah siti lupakan, dan akan dijadikannya kenang-kenangan seumur hidupnya. siti berusaha untuk selalu menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya. dan siti berjanji pada dirinya sendiri, untuk tidak lagi mempermainkan perasaan laki-laki, karena siti tahu bahwa diputuskan cinta itu sangat sakit. karena di awal pacarannya dengan yanto, siti pernah merasakan sakitnya diputus cinta.

sekian dan terima kasih, masih akan ada lagi kisah cinta siti saat di bangku kuliah. kita tunggu kisah berikutnya ya...???
Continue Reading...

Thursday, March 05, 2009

Poligami Dan Nikah Siri...???

semalam saya nonton debat di tv swasta yang sedang membahas tentang poligami dan nikah siri. ada dua pembicara, yang satu pro dan yang satunya kontra dengan poligami serta nikah siri.

pihak yang pro atau sepakat mengatakan bahwa poligami itu untuk:
1. mengangkat derajat perempuan
2. memuliakan perempuan
3. mengurangi jumlah perempuan yang belum menikah
4. untuk ibadah

sedangkan nikah siri itu untuk:
1. menghindari zinah
2. untuk mengesahkan nikah dari pada kumpul kebo
3. agar hubungan halal

pihak yang kontra atau tidak sepakat mengatakan bahwa poligami itu:
1. menyakiti hati perempuan
2. menjadikan perempuan tidak memperoleh hak nafkah dengan penuh
3. dilakukan oleh orang-orang yang berfikiran masih primitif

sedangkan nikah siri itu:
1. sangat merugikan pihak perempuan
2. merugikan anak
3. masyarakat jadi tidak tahu
4. mengurangi salah satu manfaat nikah yaitu untuk dipublifikasikan

kalau saya secara pribadi sangat tidak sepakat dengan poligami dan nikah siri. saya tidak sepakat dengan poligami karena:
1. derajat perempuan dan laki di hadapan allah dan hukum sama.
2. tanpa dipoligamipun perempuan sudah mulia di hadapan allah.
3. jumlah perempuan dan laki-laki perbedaannya tidak signifikan.
4. ibadah bisa dengan cara lain seperti: beramal, zakat nyantunin anak yatim.
5. merendahkan derajat perempuan, karena si laki-laki jadi tidak menghargai perasaan perempuan.
6. alasan pembenar bagi orang yang hiper seks.
7. pasti ujung-ujungnya akan menyebabkan masalah.
8. tidak ada manusia yang mau cintanya dibagi dua, tiga, atau empat.
9. laki-laki yang poligami tidak berempati terhadap istrinya.
10. saya yakin bahwa manusia itu tidak akan mampu berbuat adil.

untuk nikah siri, menurut saya, jika orang belum siap untuk menikah mending tidak usah nikah terlebih dahulu, dari pada ke depannya tidak baik bagi kelangsungan rumah tangga. jadi tidak ada alasan pembenar lagi bagi orang untuk melakukan nikah siri. jika memang sudah merasa mampu dan siap untuk menikah, maka menikahlah dengan cara-cara yang syah secara hukum. karena bagaimanapun indonesia adalah negara hukum, sehingga kita sebagai warga negara yang baik harus taat dan patuh terhadap hukum yang ada di indonesia.
Continue Reading...

Kata Orang Cinta SMA Itu Indah...

Saya guru di SMA swasta di Jakarta, dan saya mengajar anak kelas 10, 11 dan 12. Saya mengajar semua kelas karena bidang study saya PPKn. Saya lumayan dekat dengan anak-anak, sehingga sedikit banyak saya tahu kehidupan percintaan mereka. Setelah mengamati dan terkadang menjadi curhat mereka, saya tahu bahwa ternyata banyak anak murid saya yang pacaran dengan teman satu sekolahan. Ada yang pacaran dengan teman sekelasnya, ada yang dengan kakak kelas, atau ada juga yang dengan adek kelasnya.

Sebenarnya saya tidak resah dengan hubungan percintaan mereka, karena mencintai menurut saya adalah hak semua orang. Dan yang pasti, manusia normal tidak bisa mengelak dari perasaan cinta dan sayang kepada lawan jenisnya. Sebagai guru yang lebih tua dari murid saya, dan yang pastinya sebagai orang yang juga pernah muda dan pernah pacaran, saya sering menasehati murid-murid saya berkenaan dengan pacaran/percintaan mereka. Begini nasehat saya tentang pacaran kepada anak-anak:

Saya: saya tidak melarang kalian pacaran, tapi karena kalian masih sekolah dan masih minta uang orang tua, saya pesan kalau pacaran jangan serius-serius.

Anak-anak: masa pacaran gak serius bu? maen-maen doank dunk?

Saya: bukan maen-maen, tapi jangan serius banget seolah-olah kalian seperti suami dan istri.

Anak-anak: maksudnya apa bu?

Saya: ya pacarannya dibawa santai saja, untuk having fun dan untuk tempat diskusi. Syukur-syukur dengan punya pacar, ilmu kalian lebih bertambah lagi dan motivasi belajar jadi lebih tinggi.

Anak-anak: jadi pacarannya yang bagaimana bu?

Saya: pacarannya jangan berduan-duaan di tempat yang sepi, jangan ngomongin pernikahan dulu, jangan pakai cemburu segala, dan jangan banyak aturan sama pasangan.

Anak-anak: boleh ciuman atau pelukan gak bu?

Saya: emang penting? saya rasa belum saatnya untuk itu, lagipula kalau kalian orang baik, pasti kalau pacaran maunya yang baik-baik saja.

Saya tidak pernah melarang anak-anak pacaran, tapi saya tidak ingin anak-anak terganggu pelajarannya gara-gara mereka pacaran. Saya punya idealisme, gimana caranya agar pacarannya anak smp dan sma tidak berat. Saya membayangkan cara pacaran mereka sebagai berikut:
1. Jalan-jalan ke toko buku untuk membeli buku-buku pelajaran atau buku novel tapi yang bagus.
2. Sesekali nonton film, tapi nonton film yang berideologi.
3. Sesekali ikut acara seminar bersama-sama.
4. Mengerjakan PR bersama-sama.
5. Diskusi tentang mata pelajaran di sekolah.
6. Memberi masukan jika pasangannya melakukan kesalahan.
7. Membantu jika pasangannya memerlukan bantuan.

Karena kalau menurut saya pribadi, belum saatnya bagi anak sma berpacaran dengan sangat serius dan disertai dengan cinta yang 100%. Karena jika itu terjadi, maka dia akan terbebani dengan masalah-masalahnya dalam pacaran. Sehingga kewajiban utamanya sebagai pelajar akan terlupakan dan akan terbengkelai. Masa iya, ada anak sma bunuh diri gara-gara diputusin sama pacarnya? Seolah-olah pacarnya yang di smp atau sma adalah manusia tunggal dan tiada duanya. Sehingga ketika diputus oleh pacarnya, dia merasa sangat putus asa dan seakan-akan sudah tidak punya tujuan hidup lagi. Padahal kita semua tahu, bahwa diri kita masih mempunyai bapak, ibu, kakak, adik, saudara-saudara lain, dan teman-teman dekat yang juga sayang dan cinta dengan diri kita.
Continue Reading...

Monday, March 02, 2009

Cinta Atau Nafsu...

Alkisah ada sebuah cerita tentang percintaan seorang anak remaja, berikut kisahnya:
Ada seorang anak smu cowok namanya didik, dia duduk di bangku kelas 11 ips. Dia mempunyai pacar bernama wati yang juga duduk di bangku kelas 11 jurusan ipa. Karena mereka tidak satu kelas, intensitas pertemuan mereka sangat jarang, paling-paling sepulang sekolah atau jam istirahat.

Suatu hari, didik dekat dengan salah satu guru perempuan yang kebetulan sudah berkeluarga. Didik dekat dengan guru tersebut karena merasa bahwa guru tersebut bisa dijadikan tempat curhat. Didik bahkan biasa bersmsan dengan guru tersebut, sebut saja namanya bu sugy. Bu sugy tidak ada masalah dengan kedekatannya dengan didik, karena bu sugy memang dekat dengan semua murid.

Selama dekat dengan bu sugy, didik tidak pernah bercerita kepada pacarnya wati, karena didik merasa bahwa kedekatannya dengan bu sugy adalah haknya, dan ceweknya tidak mesti harus tahu. Ternyata, dikemudian hari, cewek didik mempermasalahkan kedekatan didik dengan bu sugy. Bu sugy tidak begitu kenal dengan wati, karena bu sugy tidak mengajar di kelas wati.

Suatu hari, wati membuka-buka hp didik, dan wati menemukan sms bu sugy di hp didik. Tiba-tiba wati menjadi sangat cemburu dengan bu sugy, dan wati merasa bahwa bu sugy adalah orang yang menyebabkan didik menjadi menjauhi wati belakangan ini. Karena marah dan cemburu, wati langsung menghubungi bu sugy lewat sms, begini ringkasan dialognya:

wati: ibu suka sama didik?
bu sugy: nggak, didik kan sudah punya kamu?
wati: ibu jujur saja dech, saya tahu kok kalau ibu suka sama didik.
bu sugy: dari mana kamu tahu, kalau saya suka sama didik?
wati: dari sms ibu ke didik.
bu sugy: saya cuma menganggap didik murid dan hanya murid saja, jadi tidak ada alasan bagi kamu untuk cemburu dengan saya.
wati: tapi tetap saja, saya cemburu dengan ibu.
bu sugy: lho kenapa kamu cemburu? saya kan sudah berkeluarga?
wati: saya tetap cemburu dan saya harap ibu tidak usah sms didik lagi.
bu sugy: saya kasih tahu ya, didik tu cinta mati sama kamu, jadi kamu gak perlu meragukan cinta didik buat kamu, so kamu tidak usah cemburu dengan saya, oke?
wati: saya tetap cemburu dengan ibu.
bu sugy: ya kalau kamu pengennya begitu, ya silahkan saja, mohon maaf saya masih ada urusan yang lainnya.

Dari cerita di atas, ada satu pertanyaan yang sangat menggelitik kita semua, benarkah wati sungguh-sungguh mencintai didik? Atau jangan-jangan wati hanya sangat bernafsu dengan didik, dalam artian dia tidak mau didik dimiliki oleh orang lain, sehingga ketika ada orang lain yang dekat denga didik, dia anggap sebagai musuh dan harus disingkirkan.

Jika kita lihat dari cerita di atas, seharusnya wati bisa berfikir secara logis yaitu: bahwa bu sugy adalah guru didik, dan bahwa usia bu sugy dengan didik selisih sekitar kurang lebih 9 tahun. Sehingga seharusnya wati sadar, bahwa bu sugy tidak mungkin merebut didik darinya.

Ternyata, atas nama cinta, wati merasa bahwa cinta itu tidak logis dan cinta itu boleh menghalalkan segala cara. Bahkan wati tidak mencoba berfikir, kenapa didik bisa dekat dengan bu sugy? Jangan-jangan sebagai pacar, dirinya tidak mampu menjadi teman curhat yang baik, sehingga didik lebih memilih orang lain untuk curhat.

Kawan, terkadang dalam mencintai orang, kita terlalu berlebihan dan subjektif. Kita merasa bahwa orang yang kita cintai adalah benar-benar milik kita sepenuhnya. Bahwa orang yang kita cintai tidak boleh bersentuhan dengan orang lain. Bahwa orang yang kita cintai harus selalu ada bersama kita.

Padahal secara nalar sugesti, kita pasti sadar, bahwa dalam berkehidupan, kita memiliki dimensi sosial. Dimensi dimana kita tidak bisa lepas dari berhubungan dengan orang banyak. Dimensi yang mengharuskan kita untuk bersosialisasi. Dimensi dimana kita sangat dibutuhkan oleh orang lain. Dimensi bahwa kita harus aktif dalam organisasi masyarakat. Dimensi yang mengharuskan kita untuk mempunyai karir yang bagus.

Bahkan seorang suami sekalipun, menurut saya tidak punyak hak untuk memiliki istrinya secara utuh. Apalagi hanya seorang pacar, yang tidak mempunyai ikatan hukum apa-apa, kecuali hanya ikatan emosional yang tidak kasat mata.

Sehingga dalam berhubungan dengan seseorang, hendaklah tidak hanya melibatkan emosi dan rasa, tetapi juga harus mengikutsertakan logika, bahwa hidup hanya sekali, dan di kehidupan yang sekali tersebut, hendaknya kita menjadi manusia yang humanis dan bijaksana. Menjadi manusia yang banyak berbakti untuk orang lain. Menjadi manusia yang ketika meninggal ada yang mengenang karena kita memiliki jasa yang layak untuk dikenang.

Intinya, tidak ada alasan bagi seorang laki-laki atau perempuan untu melarang pasangannya menjadi manusia yang berguna untuk banyak orang. Karena setelah menikah sekalipun, suami dan istri tetap mempunyai dimensi sosial masyarakat.
Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog