Tuesday, November 30, 2010

ISLAM KTP...

Ada sebuah sinetron di salah satu stasiun televisi swasta yang berjudul: ISLAM KTP.

Lucu ajah kedengarannya, gimana gak lucu, masa agama kok di: KTP SAJA.

Kalau bicara legalitas hukum, agama memang harus masuk ke: KTP.

Karena di KTP ada kolom untuk agama.

Jadi kolom agama di KTP tidak boleh di: KOSONGKAN ATAU DI STRIP.

Indonesia adalah negara hukum, sehingga agama di Indonesia di: LEGALISASI.

Itu artinya WNI wajib dan harus punya: AGAMA.

Tidak boleh: ATHEIS (TIDAK BERAGAMA DAN TIDAK PERCAYA TUHAN)


Keharusan itu bersifat komunal atau struktural negara, bahwa ketika dia adalah WNI maka dia harus: TAAT HUKUM DI INDONESIA.

Jika dia tidak mau taat hukum, maka dipersilahkan untuk meninggalkan Indonesia.

Indonesia tidak akan rugi kehilangan orang, karena penduduk di Indonesia sudah sangat: BANYAK BAHKAN BANYAK SEKALI.

Kalau bisa malah jumlah penduduk di Indonesia dikurangi, sehingga pemerintah lebih bisa mensejahterakan rakyat Indonesia.

Semakin sedikit penduduk, maka pemerintah semakin: FOKUS.


Tidak usah jauh-jauh, kita bisa lihat: SINGAPURA.

Singapura negara kecil dengan penduduk yang tidak banyak.

Singapura termasuk negara: MAJU.

Masyarakatnya sejahtera dan berpendidikan tinggi.

Berbeda dengan negara: INDONESIA.

Geografis Indonesia sangat luas dan penduduk Indonesia: SANGAT BANYAK.

Sehingga wajar jika kesejahteraan rakyat Indonesia kurang: MERATA.

Meski atas nama apapun, menyengsarakan rakyat adalah: KESALAHAN.


Kembali ke Islam KTP.

Indonesia adalah negara dengan mayoritas Muslin terbanyak di dunia.

Secara kuantitas/jumlah itu adalah realitas yang tidak bisa dipungkiri.

Tapi secara kualitas, mari kita tanya pada: DIRI MASING-MASING.

Sudahkan Islam kita menjadi Islam yang berkualitas?

Benarkah keimanan kita sudah teruji?

Sungguhkah kita menjadikan agama sebagai pedoman dalam hidup?

Sudah banyakkah amal ibadah kita?


Agama memang sesuatu yang sifatnya adalah: HAK.

Masing-masing punya hak untuk memilih agama yang: DISUKAINYA.

Bahkan secara hukum, ortu tidak punya hak memaksakan agama kepada: ANAKNYA.

Meski secara emosional, ortu menjadi sangat berhak atas agama anaknya.


Ibadah sifatnya sangat personal, dan menjadi hubungan antar seseorang dengan: TUHANNYA.

Tetapi yang personal itu hendaknya bisa mengaplikasi dalam bentuk hubungan antar manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.

Bahwa orang yang taat beribadah, maka akhlaknya juga: MULIA.

Bahwa orang yang beriman, amalnya juga: BANYAK.

Bahwa orang yang rajin sholat, bicaranya juga: SANTUN.

Bahwa orang yang alim, tidak pernah menggunjingkan: TEMANNYA.


Semoga penganut-penganut Islam KTP mulai merefleksi dirinya.

Semoga mereka bisa mereview keyakinannya.

Bahwa Agama tidak cukup hanya secara tekstual, tetapi juga musti secara: KONTEKSTUAL.

Sama dengan makan, tidak cukup kenyang hanya melihat resep, tetapi harus memakan fisik makanannya.


Yang jelas, Tuhan tetap memberi kesempatan kepada hambanya untuk: MENCARI DAN MENCARI.

Karena menerima secara mutlak juga bisa menyesatkan.

Akal yang melekat dalam tubuh manusia hendaknya dimanfaatkan dengan: SEMAKSIMAL MUNGKIN.

Karena tidak mungkin Tuhan menciptakan otak dengan sempurna tanpa: FUNGSI DAN MANFAAT.


Intinya: JADILAH ORANG BAIK YANG SELALU TERSENYUM UNTUK BANYAK ORANG.

(SALAM DAMAI)
Continue Reading...

Jangan Kerasi Perempuan...

"Hari internasional anti kekerasan terhadap perempuan jatuh pada tanggal 25 November"

(Say No To Violence Against Women)

Laki-laki jg harus peduli lho....!!!!

Sayangi dan cintai perempuan,

Berikan kesempatan yg sama buat perempuan,

Jadikan perempuan partner laki-laki,

Hargai perempuan sesuai dg kapasitasnya,

Jangan lecehkan perempuan,

Jangan tindas perempuan,

Ajaklah perempuan berdiskusi,

Sekolahkan perempuan setinggi-tingginya,

Berikan pekerjaan yang layak buat perempuan,

(Say We Love To Women)

Berikut Bentuk-Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan:

1. Pemukulan terhadap istri

2. Membentak istri

3. Pelecehan seksual kepada perempuan

4. Pemerkosaan terhadap perempuan

5. Penyiksaan terhadap pembantu perempuan

6. Perdagangan perempuan

7. Memaksa perempuan jadi pelacur

8. Tidak menyekolahkan anak perempuan

9. Menjadikan tubuh perempuan sebagai iklan

10. Melarang perempuan berkarir

11. Melarang perempuan aktif di organisasi/parpol/LSM

12. Mendiskriminasi perempuan dalam dunia kerja

13. Dalam pacaran, laki-laki sudah mulai mengatur perempuan

14. Pembunuhan terhadap perempuan

15. Dll...

Ingat:

Perempuan juga manusia yang punya hati dan punya rasa.

Perempuan juga ingin dihargai dan dihormati.

(Hargai Perempuan Jangan Di Hargakan)

Salam Damai

Continue Reading...

Wednesday, November 24, 2010

Menolong.........

Suatu ketika saya pernah jalan sama murid saya anak SMA, saya enjoy jalan sama dia karena dia orangnya asyik dan humorin.

Sebut saja namanya Endah Partini.

Endah ternyata termasuk anak yang tidak suka di rumah karena: BANYAK ALASAN.

Dia merasa kurang nyaman jika harus berdiam diri di rumah.

Sementara bapak dan ibunya tidak suka jika Endah sering keluar rumah, maklum: PEREMPUAN.

Beberapa kali dia jalan sama saya, dan saya juga meminta ijin sama ibunya.

Gila ajah kalau saya enggak ijin, tar dikiranya saya: PENCULIK.

Hahahahaha.


Suatu ketika, ibunya telephone saya, dan katanya Endah beberapa waktu terakhir suka jalan dan pulang malam.

Dan parahnya, Endah bilang kalau dia selalu pergi sama: SAYA.

Saya panik dan kaget, karena seingat saya, beberapa waktu terakhir saya tidak jalan sama: ENDAH PARTINI.

Tapi karena saya menghormati Endah, saya mencoba mengiyakan apa kata ibunya Endah.

Tentu, setelah itu saya: KONFIRMASI DENGAN ENDAH.

Dan jawaban Endah adalah: MAAFIN ENDAH KAK, ENDAH BOHONGIN MAMA.

Terus kalau sudah begitu, mau diapain lagi?

Palingan juga saya hanya bisa berkata: IYA, BESOK LAGI JANGAN DIULANGI YA ENDAH?

Kata dia dengan ekspresi wajah memelas: BERES KAK.


Cerita II


Tiba-tiba teman saya datang ke rumah, dia minta tolong saya untuk anterin teman ceweknya yang sudah sehari semalam: TIDAK PULANG.

Nah kata teman saya itu, tu anak cewek gak berani pulang sendirian karena takut di: MARAHIN.

Yaudah deh, saya anterin tu anak cewek: PULANG KE RUMAHNYA.

Ternyata dia tidak pulang ke rumah, tetapi pulang ke rumah: PAKDE DAN BUDHENYA.

Sampai dirumah pakde dan budhenya saya langsung masuk dan duduk di ruang tamu.

Saya sebenarnya sangat: TIDAK ENAK.

Maklum, pakde dan budhenya pasti akan menyalahkan saya.


Akhirnya kita berempat: KUMPUL DI RUANG TAMU.

Pakdenya mulai bertanya kemudian disusul oleh budhenya.

Saya bilang: DIA NGINEP DI RUMAH SAYA.

Saya juga minta maaf karena tidak memaksa dia pulang, sehingga dia tidak berangkat sekolah.

Pakde dan budhenya sepertinya: PERCAYA NGGAK PERCAYA.

Wajar sih, dan saya juga tidak punya hak untuk memaksa agar mereka: PERCAYA SAMA SAYA.


Kurang lebih satu jam pakde dan budhe tu cewek nyeramahin ponakannya.

Saya juga ikut diceramahin.

Pengen ketawa sih, tapi: TIDAK TEGA.

Akhirnya saya cuma bengong dan diam: SERIBU BAHASA.

Eh tu cewek malah cuek banget dan malah smsan.

Hahahahaha.


Kesimpulan


Ehm, apa ya?

Semua anak pasti pernah konflik sama: ORTUNYA.

Entah konflik besar atau konflik kecil.

Karena persepsi dan latar pengalaman ortu dan anak: BERBEDA.

Ortu terlalu tua untuk memahami dunia: ANAKNYA.

Anak terlalu muda untuk bisa mengerti dunia: ORTUNYA.

Tapi percaya deh, kalau sejatinya tidak ada ortu yang: JAHAT SAMA ANAKNYA.

Apapun yang diinginkan dan dipaksakan ortu kepada anak, pasti demi kebaikan dan demi: MASA DEPAN ANAK.


Ingat teman-teman, ortu kita tu sayang banget sama kita.

Ibu kita mengandung kita selama sembilan bulan sembilan hari.

Dia ikhlas dan tidak pernah: MENGELUH.

Kalau ibu kita mengeluh, pasti dia sudah meletakkan perutnya di rumah.

Setelah kita dilahirkan, beliau masih harus: MENYUSUI.

Setelah itu beliau masih harus membesarkan dan menyekolahkan kita sampai kita: PINTER.

Bapak juga tidak kalah sibuknya, beliau mencari uang buat menghidupi keluarga.

Keringat yang menetes tidak: DIHIRAUKANNYA.


Yang ada di fikiran ortu kita cuma satu:

BAGAIMANA AGAR ANAK-ANAKNYA BISA MAKAN, BISA SEKOLAH, BISA SUKSES, DAN JADI ORANG HEBAT.


Ortu kita tidak pernah mengharap imbalan dari kita.

Apa yang diberikannya sangat: TULUS.

Mereka tidak punya kepentingan terhadap kita.

Mereka hanya ingin agar kita: SELALU BAHAGIA.


Percaya sama saya.
Continue Reading...

Friday, November 19, 2010

Ban Bocor.....

Pulang dari Kemayoran maen ke tempat teman, saya lewat Kalideres karena ada kepentingan, dan tiba-tiba ban saya bocor di daerah Kalideres dekat dengan terminal Kalideres.

Saya sebenarnya sudah tidak kaget, karena ban luar saya sudah gundul kata tukang tambal ban.

Akhirnya saya pasrah dengan keadaan, dan saya menunggu ban motor belakang saya di tambal bannya.

Saya masih beruntung, karena pas bocor pas ada: TUKANG TAMBAL BAN.


Setelah di tambal saya menyempatkan untuk makan terlebih dahulu baru kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Jakarta Selatan.

Tiba-tiba pas sampe di Puri Kembangan ban motor saya bocor untuk kedua kalinya.

Kaget dan terperangah karena waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 malam.

Bukan masalah takut, tetapi saya sudah sangat mengantuk dan ingin segera menyentuh kasur buluk di kontrakan saya.

Tapi apa mau dikata: SUDAH TERLANJUR OM DAN TANTE.


Setelah kelar ditambal saya langsung melanjutkan perjalanan ke arah Ciledug.

Pelan-pelan tapi pasti, maklum licin karena habis hujan ditambah saya sudah sangat ngantuk sekali.

Pas sampai di Karang Tengah, tiba-tiba ban motor belakang saya kempes lagi untuk yang: KETIGA KALINYA.

Parah banget dan bikin puyeng kepala.

Sebenarnya enggak percaya dan terasa aneh bin janggal.

Tapi masa iya saya mau percaya sama yang: ENGGAK-ENGGAK.

Saya masih terus berfikir secara: LOGIS DAN RASIONAL.

Bahwa ban motor luar bagian belakang memang sudah gundul dan harus segera diganti.

Maklum, motor saya jarak tempuhnya sangat jauh.

Mungkin kalau motor saya bisa bicara dia pasti akan berkata: TUAN, SAYA LELAH SEKALI DAN TIDAK SANGGUP MENJALANI KEHIDUPAN SEBAGAI MOTOR TUAN.

Hahahahahaha.


Selesai menambal ban waktu menunjukkan pukul 23.30 malam.

Saya langsung meluncur untuk pulang dengan sebelumnya mampir dulu di rumah teman karena ada keperluan.

Heran dan aneh, saya telephone sampe 10x tidak diangkat, dan saya sms juga tidak di balas.

Karena susah dibangunin dengan teknologi, akhirnya saya paksakan untuk: MENGGEDOR PINTU RUMAHNYA.

Ternyata benar dugaan saya, teman saya tengah: TERTIDUR NYENYAK DAN HP NYA DI SILENT.

Pas saya masuk ke rumah dia, dia tertawa dan meminta maaf.

Tapi sepertinya dia setengah sadar dan setengah tertidur dech.

Karena kondisinya tidak memungkinkan untuk diajak bicara, saya memutuskan untuk cabut dari rumahnya.


Sampai rumah pukul 24.00 malam.

Saya lelah dan sangat suntuk.

Saya juga pengen bisa langsung istirahat tidur dan melepas lelah di kasur butut saya.

Tidak perlu banyak berfikir tentang yang aneh-aneh.

Kejadian seperti apapun bentuknya pasti ada: SEBAB DAN AKIBATNYA.

Tidak perlu memperpanjang suatu kejadian.

Meskipun kadang kejadian itu terasa: ANEH DAN LUCU.

Tetapi bukan berarti kita tidak percaya dengan sesuatu yang sifatnya: DARI ALAM BAWAH SADAR ATAU SUGESTI.

Karena manusia memang dilengkapi dengan kelebihan-kelebihan yang sifatnya di bawah alam bawah sadar.
Continue Reading...

Thursday, November 18, 2010

Ngamen.............

Mencari uang itu susah, mencari uang itu rumit, dan mencari uang itu butuh keseriusan dan pengorbanan.

Malam senin tanggal 14 november saya mengajak teman-teman saya yang masih pelajar ngamen di daerah Blok M untuk aksi sosial Jogjakarta.

Malam itu saya dan teman-teman saya parkir motor di dekat SMA 6 Blok M dan langsung meluncur ke Blok M Square.

Saya dan teman-teman saya mengincar Blok M Square karena disana ada lesehan gudeg dan sejenisnya.

Ternyata tak seindah harap dan angan saya dan teman-teman saya, untuk bisa ngamen disitu saya harus ijin ke pimpinan satpam di lantai 6.

Saya harus menunggu lama dan loby ngalor ngidul dan hasilnya "TIDAK DI IJINKAN".

Karena tidak di ijinkan saya dan teman-teman saya pelajar STM Kampung Jawa langsung menuju ke area Blok M Plaza, kebetulan disitu juga rame orang jualan makanan dan sejenisnya.

Di area Blok M Plaza juga ternyata agak susah dan hanya dapat 12.000, sebenarnya ada yang agak rame di jajanan dekat Wapres, tapi kata tukang parkir setempat saya dan teman-teman saya tidak bisa masuk kesitu karena ada yang "MEGANG".

Karena sudah larut, saya dan teman-teman memutuskan untuk mengamen di pasar Kebayoran, tapi karena di pasar cuma ada orang jualan dan belum ramai pembeli maka saya dan teman-teman saya putuskan untuk bilang "TIDAK TEGA".

Lalu saya dan teman-teman saya meluncur ke area penjual makanan di Dozqi dan ternyata sepi pembeli.

Karena sepi akhirnya saya dan teman-teman saya memutuskan untuk cabut dan akan dilanjutkan hari senin sore pulang sekolah.


Senin sore saya mendatangi teman-teman saya dari STM Kampung Jawa yang sudah ramai di Mall Daan Mogot. Jumlah saya dan teman-teman saya kurang lebih 20 orang, jumlah yang sangat banyak untuk ukuran pengamen.

Tapi mau diapain lagi, toh malah ramai dan menyenangkan, karena mengamen ramai-ramai terasa lebih menguatkan mental dari pada sedikit orang.

Sebelum maghrib saya dan teman-teman saya jalan disekitar Mall dan setelah maghrib dilanjutkan ke area dekat Mall dengan jarak tempuh kurang lebih "EMPAT KILO METER".

Saya dan teman-teman saya mendatangi warung-warung tenda, toko-toko pinggir jalan, orang pacaran, orang-orang nongkrong.

Alhamdulillah pukul 21.00 Wib kegiatan mengamen saya dan teman-teman saya sudah kelar dan uangpun dihitung dengan seksama di rumah Sigit.

Alhamdulillah uang yang terkumpul kurang lebih 376.500 nilai yang tidak sedikit buat saya dan teman-teman saya.

Malam itu saya dan teman-teman saya merasa sangat lapar, haus, dan kelelahan.

Karena sudah sangat tidak nyaman ditambah belum pada mandi, saya dan teman-teman saya memutuskan untuk pulang, apalagi teman-teman saya keesokan harinya harus belajar (sekolah).

Sangat menyenangkan bisa mengamen bersama teman-teman pelajar saya.

Juga sangat mengharukan sehingga saya tidak mampu menuangkannya dalam bentuk "KATA-KATA NYATA".

Ternyata teman-teman saya adalah para pelajar yang "HEBAT DAN LUAR BIASA".

Hari selasa saya dan teman-teman saya sengaja meniatkan untuk kembali mengamen di daerah Daan Mogot kemudian akan dilanjutkan ke Grogol dan Roxy.

Saya dan teman-teman saya berkeliling di area Mall Daan Mogot dan hanya dapat 65.000.

Nominal yang lumayan untuk menambahi yang 376.000.

Setelah dari Daan Mogot saya dan teman-teman saya langsung meluncur ke daerah Grogol dan Roxy.

Ditengah jalan teman-teman saya berubah pikiran dan menjadi tidak minat mengamen di daerah Grogol.

Alasannya satu mereka mengenakan pakaian bebas dan seolah-olah tidak pantas jika harus mengamen mengatasnamakan pelajar.

Tahu sendiri watak orang Indonesia, tidak mudah percaya dengan beberapa komunitas yang ada di Indonesia.

Akhirnya malam itu saya dan teman-teman saya tidak banyak mendapatkan uang.

Tapi saya pikir tidak ada masalah dan masih bisa dilanjutkan keesokan harinya lagi.

Yang penting satu hal, niat saya dan teman-teman saya harua "IKHLAS TANPA KEPENTINGAN".

Terima kasih untuk semua teman-teman saya atas ghirahnya.

Saya yakin dan percaya bahwa kalian adalah pelajar yang patut diacungi jempol.

Kalian adalah orang-orang baik yang tentunya akan siap menggantikan generasi tua.

Segera uang itu akan saya serahkan ke TV One setelah ada tambahan dana baru supaya tidak terlalu sedikit.

"SEMANGAT DAN SALAM".


Continue Reading...

Friday, November 05, 2010

Cnta dan Sayang...

Suka dan cinta itu sesuatu yang normal dan harus dimiliki oleh semua orang.

Orang yang tidak punya rasa cinta berarti dia kurang normal.

Cinta dan sayang tidak musti ditujukan untuk orang tertentu misalnya kekasih.

Cinta dan sayang bermakna universal dan bisa diberikan kepada siapapun.

Seperti:

Anak mencintai ibu bapaknya.

Ortu mencintai anak-anaknya.

Sahabat mencintai sahabatnya.

Nenek mencintai cucunya.

Guru mencintai muridnya.

Murid mencintai gurunya.


Perasaan cinta dan sayang harus selalu dikembangkan dalam diri seseorang.

Karena dengan cinta dan sayang orang merasa nyaman dan damai.

Dengan cinta dan sayanglah orang bisa saling menghargai.

Bisa saling memberi dan menerima.


Cinta yang baik adalah cinta yang tanpa kepentingan subjektif.

Misalnya:

Mencintai karena orang yang dicintai kaya raya.

Mencintai karena orang yang dicintai anaknya pejabat.

Mencintai karena kasihan.

Mencintai karena tidak enak jika menolak.


Cinta yang sempurna adalah cinta yang tulus dan bernilai.

Misalnya:

Mencintai karena benar-benar dari dalam hati.

Mencintai karena sayang.

Mencintai karena ingin memiliki dan hidup bersama.

Mencintai karena kita memang orang baik yang selalu menyayangi orang lain.



Dalam prakteknya mencintai dan menyayangi tidak bisa sesempurna harap kita.

Bagaimanapun manusia tidak ada yang sempurna.

Yang bisa diusahakan manusia hanyalah berusaha untuk mencapai kesempurnaan.


Dalam prakteknya lagi orang sering menyalah artikan cinta.

Sehingga cinta yang sesungguhnya sangat universal menjadi sangat subjektif.

Misalnya:

Suami terlalu berlebihan mengawasi dan memantau istrinya.

Pacar terlalu mengekang pasangannya.

Suami melakukan kekerasan dengan alasan cinta.

Orang menikahi seseorang karena warisan/harta.


Memang susah bicara tentang persoalan cinta dan sayang.

Masing-masing orang punya penafsiran yang tidak sama tentang cinta.

Tidak masalah dan itu adalah hak orang untuk menafsirkan.

Satu hal yang pasti bagaimana agar tafsir cinta tersebut tidak merugikan dan mencelakai orang lain.

Karena semua orang juga pasti sepakat bahwa dilukai itu sakit.
Continue Reading...

Thursday, November 04, 2010

Menyontek................

SAYA

Waktu sekolah dasar saya benar-benar termasuk murid yang tidak pernah menyontek. Meskipun waktu itu saya tidak terlalu pinter, tapi saya termasuk murid yang benar-benar tidak pernah menyontek. Entah karena takut ketahuan atau memang tidak ada pikiran untuk menyontek. Mungkin juga karena di sekolah dasar materi pelajarannya tidak terlalu sulit ditambah guru selalu setia mendampingi murid-muridnya dengan teliti dan sabar.


Masuk SMP alhamdulillah SMP negeri, saya senang masuk negeri karena kebetulan SD saya swasta. Di SMP saya ingat betul bahwa saya sama sekali tidak pernah menyontek saat ulangan. Padahal teman sebangku saya dari kelas satu sampai kelas tiga rata-rata pandai menyontek saat ulangan. Pernah satu kali mencoba menyontek tapi saya gemetaran dan mengeluarkan keringat dingin, sejak saat itu saya takut menyontek dan tidak mengulangi lagi.


Lepas dari SMP negeri saya masuk ke SMK Muhammadiyah 1 jurusan akuntansi, saya pengen masuk di sekolah negeri tapi kalau tidak salah ingat saya ketinggalan daftar ke negeri, makanya dengan terpaksa masuk ke sekolah swasta Muhammadiyah. Di SMK Muhammadiyah saya sama sekali tidak pernah menyontek, bagaimana mau menyontek secara saya pengurus harian PR IRM dan Pramuka. Di SMK Muhammadiyah ada aturan bahwa pengurus IRM dan Pramuka tidak boleh menyontek dan tidak boleh pacaran. Karena bagaimanapun pengurus IRM dan Pramuka adalah pimpinan yang idealnya harus bisa menjadi teladan bagi rekan-rekannya yang lain. Meskipun dalam prakteknya ada juga beberapa pengurus IRM dan Pramuka yang pacaran secara sembunyi-sembunyi termasuk saya, hahaha. Tapi kalau untuk urusan menyontek saya benar-benar komit dengan sungguh-sungguh, bahwa menyontek itu bukan pekerjaan pelajar.


Setelah SMK saya masuk perguruan tinggi Universitas Negeri Semarang jurusan HKn-PPKn Fakultas Ilmu Sosial. Saya kuliah selama empat tahun penuh dan alhamdulillah empat tahun tersebut terhitung lulus dengan tepat waktu. Saya pikir di kampus tidak ada contek menyontek saat ulangan, ternyata sama saja dengan di bangku SD, SMP, dan SMA. Malahan mahasiswa lebih lihai cara menyonteknya dibandingkan anak-anak pelajar. Saya sempat kaget dan sedikit shock sebenarnya melihat para mahasiswa pada menyontek dengan damai saat ulangan. Kecuali saat open book, dan sebenarnya saya berharap agar semua ulangan diadakan open book supaya tidak ada lagi mahasiswa yang menyontek.


Kemudian saya melanjutkan study magister ke UHAMKA dan sekarang saya study doktoral di UNJ. Ternyata budaya menyontek tidak hanya berhenti di tingkatan sarjana tetapi juga masuk ke level magister dan doktoral. Nah di level magister dan doktoral saya mulai mengikuti irama belajar secara umum. Tapi menurut saya level magister dan doktoral tidak bisa dibilang menyontek, karena rata-rata soal ulangan dalam bentuk analisis. Sehingga musti buka buku untuk memahami kata kuncinya untuk kemudian di analisis dengan logika dan opini pribadi.


PELAJAR SEKARANG

Yang saya heran adalah kebiasaan menyontek para pelajar di Jakarta, saya heran karena anak-anak sekolah sekarang menyontek karena malas belajar bukan karena dalam keadaan kepepet. Menyontek dalam keadaan kepepet itu misalnya kita sudah berusaha mengerjakan sungguh-sungguh tapi ada satu atau dua yang tidak bisa, nah disitulah kita bertanya dengan teman sebelah kita yang bisa. Anak-anak sekarang tidak seperti itu, dia menyontek dari nomor satu sampai nomor akhir. Herannya lagi dia tidak pernah peduli bahwa temannya yang dicontekin sebenarnya pintar atau tidak pintar. Kenyataannya ternyata orang-orang yang dicontekin juga tidak pintar, sehingga efeknya nilai satu kelas sama-sama jeblok/jelek.


Saya bingung mau bicara apa lagi, anak sekarang susah dan bandel kalau dinasehati. Anak-anak sekarang suka tidak percaya dengan dirinya sendiri. Mereka tidak sadar bahwa sesungguhnya dirinya adalah anak pintar dan cerdas yang bisa mengerjakan soal-soal tanpa menyontek dari teman-temannya. Mereka tidak sadar bahwa kebiasaan menyontek jika tidak dihentikan akan mendarah daging dalam hidupnya selama dia menuntut ilmu.


Tips bagi pelajar yang masih mau berubah menjadi lebih baik:

1. Perhatikan guru saat menerangkan

2. Matikan hp saat pelajaran berlangsung

3. Kerjakan latihan-latihan yang diberikan guru

4. Kerjakan pr yang diberikan oleh guru

5. Bertanya dengan guru jika ada yang tidak paham

6. Berdiskusi dengan teman yang lebih pintar/lebih paham

7. Belajar rutin tiap malam sebelum tidur

8. Banyak-banyak membaca buku pelajaran dan buku-buku umum

9. Belajar saat mau ulangan

10. Jangan menyontek apapun alasannya

11. Yakinlah bahwa kamu bisa


Jika hal-hal di atas dilakukan terus menerus saya yakin tidak akan ada lagi pelajar yang menyontek saat ulangan. Lagipula sama sekali tidak ada untungnya menyontek, yang ada juga rugi buat diri sendiri. Karena anak-anak yang menyontek sebenarnya adalah anak-anak yang picik dan tidak yakin akan kemampuannya sendiri. Kalau masih bisa mengerjakan sendiri ngapain coba menyontek? Bukannya lebih bangga mendapat nilai bagus dengan hasil sendiri? Dari pada mendapat nilai bagus tapi dari hasil melakukan kecurangan (menyontek)?


Mulai sekarang say no to Menyontek.
Continue Reading...

Monday, November 01, 2010

Guru-Murid

Masing-masing orang pasti punya urusan masing-masing.

Tidak peduli dia orang tua, orang muda, orang remaja, anak-anak.

Tidak peduli pejabat, presiden, tukang bakso, tukang pemulung, pelajar, tukang siomay, dan bahkan tukang sol sepatu.

Idealnya kita tidak melihat orang dari sudut diri kita, karena yang ada malah kita meremehkan orang lain.

Tidak perlu mengatakan tidak, secara kenyataannya manusia cenderung ingin menonjolkan dirinya sendiri dari pada menonjolkan orang lain.

Orang lebih bangga melihat keberhasilan dirinya sendiri dari pada melihat keberhasilan orang lain.

Selain ingin menonjolkan diri sendiri, orang juga sering menganggap sepele aktivitas orang lain.

Dia sering merasa bangga dengan aktivitasnya yang seabrek, tanpa pernah tahu bahwa orang lain pun mempunyai aktivitas yang juga seabrek.

Negativnya orang-orang seperti di atas disebut sebagai orang yang sangat individualistik.


Saya ingin bicara lebih spesifik tentang kasus yang sebenarnya sederhana.

Ada kenyataan kasus misalnya adanya klaim dari orang tua terhadap orang muda.

Kasus riilnya terjadi pada guru dan murid.


Guru

Dalam kenyataanya guru adalah orang yang pastinya sibuk dengan seabrek aktivitas.

Selain mengajar seorang guru terkadang masih harus mengajar di tempat bimbel atau harus mengajar les privat.

Selain aktivitas mengajar, guru juga masih harus mengurusi keluarganya dirumah.

Apalagi bagi guru yang aktif di organisasi sosial, pastinya tambah sibuk dan super sibuk.


Murid

Murid kelihatannya tidak banyak memiliki aktivitas selaian belajar dan belajar lagi.

Entah belajar di sekolah, di les, di rumah, atau belajar bersama teman-temannya.

Selain belajar aktivitas yang dilakukan oleh murid seolah-olah tidak penting secara sosial masyarakat.

Orang tua murid, guru, masyarakat sering menganggap bahwa yang wajib dikerjakan murid tidak lain hanya belajar.

Anggapan itu benar dan tidak salah, karena memang tugas utama murid adalah mencari ilmu hingga maksimal.


Menurut saya, anggapan tentang guru dan murid tidak benar secara mutlak.

Guru meskipun benar-benar lebih sibuk dari murid, dia tetap harus menghormati murid-muridnya sesuai dengan kapasitasnya.

Aktivitas murid yang bukan belajar tetap harus dihargai dan dihormati.

Meskipun di mata seorang guru terkadang aktivitas muridnya kurang penting, misalnya seperti aktivitas nongkrong-ngongkrong.

Guru harus paham bahwa dunia remaja memang pada tataran itu.

Tidak perlu melarang secara mutlak, guru dan orang tua hanya punya hak mengontrol si anak tersebut.

Mengontrol dalam artian untuk menunjukkan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak patut untuk dilakukan.


Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog