Thursday, December 27, 2012

Hari Ibu 22 Desember 2012...

Hari ibu jatuh pada tanggal 22 Desember sabtu kemaren.
Hari ibu adalah momentum penghormatan bagi kaum ibu/perempuan yang telah melahirkan dan membesarkan anak-anaknya dengan tulus ikhlas tanpa kepentingan.
Tentu dengan dibantu oleh suami/bapak dari anak-anak.
Hari ibu adalah hari kebanggaan bagi seorang perempuan karena telah menjadi ibu.
Jadikan hari ibu sebagai hari untuk menghormati keberadaan sosok ibu yang begitu luar biasa.
Kita tidak akan bangkit berdiri tanpa support dan asuhan dari para ibu-ibu.
Bagaimanapun ibu adalah seorang pahlawan yang harus diberikan penghargaan.

Ibu bagi saya adalah sosok yang mengagumkan dan mulia.
Ibu saya adalah seorang yang gigih dan pekerja keras.
Beliau rela melakukan apapun untuk bisa menyekolahkan saya dan adek-adek saya.
Biarpun kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki, ibu saya tidak pernah mengeluh.
Semua dilakukan untuk membuat anak-anaknya berpendidikan tinggi.
Meskipun dahulu banyak masyarakat yang mencibir ibu saya tatkala saya memutuskan untuk kuliah selepas SMK.

Perempuan sesungguhnya adalah manusia kuat dan tangguh.
Dia bisa lebih eksis dari pada kaum adam/laki-laki.
Ibu saya rela dan kuat tidak menikah lagi hanya demi sebuah pekerjaan.
Pekerjaan yang membuatnya bisa menguliahkan anak-anak tercintanya.
Perempuan lebih bisa fokus mengasuh anak dibandingkan dengan laki-laki.
Itu kenapa laki-laki memilih segera menikah lagi setelah istrinya meninggal dunia atau bercerai.
Sungguh betapa hebatnya kaum perempuan di muka bumi ini.

Kita sudah sepatutnya belajar banyak dari pengorbanan dan perjuangan seorang ibu kepada anaknya.
Tidak ada ibu yang jahat atau ingin anaknya terlantar.
Hampir semua ibu sayang dan cinta kepada anak-anaknya.
Bagaimana tidak, anak-anak tersebut di kandung sembilan bulan dalam rahim perutnya.
Kemudian dilahirkan ke dunia dengan taruhan nyawa.
Kemungkinannya hanya dua; selamat atau meninggal saat melahirkan.
Subhanallah, betapa hebat perjuangan seorang perempuan (ibu).

Ada beberapa kasus dimana ibu/perempuan tega membunuh bayinya.
Atau ada beberapa perempuan yang tega menggugurkan kandungannya.
Itu semua dilakukan pasti ada sebab-sebab yang menekannya misalnya kondisi hamil di luar pernikahan sehingga si perempuan ketakutan dengan klaim masyarakat dan ketakutan jika di usir dari rumah karena telah menorehkan aib.
Artinya ada alasan yang melatarbelakangi kenapa kemudian perempuan berani menghilangkan nyawa anak kandungnya sendiri.
Dalam posisi ini tentu laki-laki juga ikut bersalah.
Karena mustinya laki-laki menjaga kaum perempuan dengan sebaik-baiknya, bukan malah menghancurkan masa depan dari para kaum perempuan.

Teruntuk ibu saya tercinta dan tersayang.
Terima kasih untuk semua yang telah engkau berikan kepada kami anak-anakmu.
Kami tidak bisa membalas semua kebaikan dan ketulusanmu.
Kami hanya bisa mendoakan kepada Allah agar engkau senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah untuk tetap eksis di dunia ini.
Akan ku kenang semua pengorbanan dan jasa-jasamu ibu.
Kami telah belajar banyak darimu ibu.
Maafkan kami yang belum bisa memberikan yang terbaik buatmu.
Doakan kami agar kami bisa menjadi anak yang baik dan selalu berbakti kepada orang tua.
Continue Reading...

Akhirnya Ke Banyumas Lagi...

Dua tahun sudah saya tidak berani berkunjung ke Banyumas Jawa Tengah dengan alasan kepergian adek kandung saya yaitu Sugi.
Tapi alhamdulillah tanggal 21-23 Desember 2012 kemaren saya akhirnya berani menginjakkan kaki saya ke Banyumas, tepatnya di Cilongok Pondok Pesantren Zam-Zam Muhammadiyah modern.
Kebetulan ada acara Musyawarah Wilayah Nasyiah Jawa Tengah, sebagai Pimpinan Pusat saya di utus oleh teman-teman Pusat untuk menghadiri acara tersebut.
Subhanallah, Purwokerto Banyumas tidak banyak berubah dan masih utuh dengan pesona kotanya.
Banyak kenangan yang saya ukir di kota tersebut.
Saya melakukan penelitian aliran kepercayaan untuk skripsi saya disitu, adek saya pun sengaja saya kuliahkan disitu karena menurut saya Purwokerto Banyumas adalah tempat yang menarik untuk membentuk karakter diri seseorang.

Adek saya meninggal dua tahun yang lalu saat mau menuju ke kampusnya di UNSOED.
Adek saya meninggal kecelakaan dan alhamdulillah kuliahnya sudah selesai tinggal sidang Skripsi.
Banyak kenangan yang saya ukir di Purwokerto bersama dengan adek saya.
Beberapa kali bahkan sering saya datang ke Purwokerto dengan di dampingi adek saya.
Benar-benar subhanallah Purwokerto di mata saya dan adek saya Sugi.
Begitu banyaknya kenangan yang tercipta, sehingga saya sempat trauma dan tidak berani datang ke Purwokerto Banyumas karena kepergian adek saya Sugi.
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menginjakkan kaki saya kembali ke Purwokerto untuk memberi sambutan pada Musywil Nasyiah Jawa Tengah.

Air mata tetap ada, tetapi hidup harus terus berjalan.
Saya sempat janjian dengan beberapa teman dekat Sugi, dan kita kembali bernostalgia tentang masa hidupnya Sugi.
Subhanallah, betapa bangganya saya mempunyai adek seperti dia.
Hampir semua teman-temannya merasa sangat kehilangan sosok Sugi, sosok yang begitu sabar dan banyak memberi inspirasi kepada teman-temannya.
Sosok yang begitu ramah dan gampang bersahabat dengan lingkunan sekitarnya.

Disana saya juga bertemu dengan beberapa teman-teman lama yang dulu bareng di Ikatan Remaja Muhammadiyah.
Sebagian besar sudah menikah dan mempunyai anak antara satu atau dua orang.
Hanya ada beberapa yang belum menikah seperti Tungguh dan Sabar.
Tentu ada beberapa alasan kenapa mereka belum menikah, yang pasti Tuhan belum memberikan jodoh yang pas buat mereka berdua.
Untuk sahabat saya yang sudah berkeluarga dan mempunyai keturunan, selamat buat kalian dan semoga langgeng sampai maut memisahkan kalian berdua, amien.

Saya juga diantar jalan-jalan wisata kuliner sama Sabar yang sudah saya anggap adek saya sendiri.
Saya diajak makan Lumpia Bom di dekat UNSOED.
Luar biasa enak dan pedasnya mantap sekali.
Berkali-kali saya ke Purwokerto tetapi baru kali ini saya bisa merasakan betapa nikmatnya Lumpia Bom asli Purwokerto Banyumas.
Ukuran Lumpianya begitu besar dan mantap dilihatnya.
Rasanya juga sungguh nikmat dan berbeda dengan lumpia pada umumnya yang beredar di masyarakat.

Tentang Sabar adek saya, saya sudah lama sekali tidak bertemu dengan dia.
Kurang lebih enam sampai tujuah tahun saya tidak bersua langsung dengan dia.
Alhamdulillah akhirnya saya dipertemukan oleh Allah dengan dia.
Tidak banyak berubah dari Sabar.
Penampilannya masih seperti yang dulu, hanya saja Sabar sekarang jauh lebih cerdas dan kreatif.
Terima kasih Allah telah mempertemukan kembali saya dengan Sabar.
Saya main ke rumah Sabar dan bertemu dengan ibunda Sabar.
Ternyata ibunda Sabar masih ingat betul dengan saya.
Karena waktu dulu sabar sakit saya pernah membawa Sabar ke rumah sakit Roemani Semarang.

Tiga hari berlalu akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta.
Alhamdulillah dapat tiket kereta eksekutive.
Selama di Purwokerto dan Cilongok saya tidak menjatuhkan air mata setetespun untuk Sugi.
Mungkin saya terlalu lelah bahagia karena bertemu dengan banyak teman-teman lama saya.
Tiba-tiba ketika di kereta Purwojara air mata saya jatuh bercucuran tidak terbendung.
Saya benar-benar sedih yang tiada tara tatkala mengingat kepergian Sugi.
Begitu menyayat hati, dan kembali menyadarkan nalar sadar saya bahwa Sugi benar-benar sudah tidak ada.
Maha suci Allah dengan segala kelebihan dan keunikannya.
Hendaknya kita selalu mensyukuri apapun yang Allah berikan kepada kita selaku hambanya.
Continue Reading...

Selalu Baik...

Rasa itu menyesakkan hati tatkala tidak selaras dengan yang teringinkan, tetapi rasa itu bisa menyakiti hati tatkala ada yang tidak selaras.
Manusia itu adalah makhluk yang halus dan berperasaan, sehingga manusia butuh cinta dalam hidup dan kehidupannya.
Tidak ada manusia yang tidak butuh cinta, karena pada hakikatnya Tuhan menciptakan manusia harus berpasang-pasangan.Laki-laki membutuhkan perempuan, dan sebaliknya perempuan juga membutuhkan laki-laki.Laki-laki dan perempuan saling membutuhkan untuk saling melengkapi dan melanjutkan keturunan.
Bayangkan manusia akan punah jika laki-laki dan perempuan tidak saling mencintai dan menikah.
Tetapi alasan di atas tidak berarti membenarkan adanya hubungan bebas antara laki-laki dan perempuan atas nama CINTA/RASA.

Tetap perlu ada batasan-batasan dalam persoalan RASA/CINTA di atas.
Saya tidak bilang pacaran itu dosa/salah, tetapi mampukah anak-anak sekarang pacaran dengan SEHAT?
Jika anak-anak sekarang tidak mampu pacaran secara SEHAT, lebih baik mereka tidak usah pacaran.Masih banyak hal-hal posotive lainnya yang bisa dilakukan oleh para pelajar misalnya; aktif di eskul, belajar yang rajin, membuat karya nyata, membangun jaringan diskusi ilmiah antar pelajar, berprestasi di kancah nasional dan internasional, banyak membaca, dan banyak menulis.
Jika para pelajar komitmen dengan tugas-tugas yang seabrek itu, saya yakin para pelajar akan lupa dengan PACARAN.Toh memang belum waktunya pelajar fokus pada masalah RASA, mustinya mereka hanya fokus pada urusan study.

Tidak berpacaran bukan berarti tidak laku atau tidak GAUL.
Tidak berpacaran bisa jadi karena sebuah PRINSIP hidup atau sebuah KEYAKINAN akan hal-hal yang lebih penting dari pacaran.
Berpacaran boleh, asal bisa pacaran dengan SEHAT dan tetap mempunyai prestasi dalam belajar.
Jangan sampai pacaran jalan tetapi belajarnya KACAU dan berantakan.
Mending tidak usah pacaran dan fokus pada tugas utama pelajar yaitu BELAJAR dengan sungguh-sungguh.
Para pelajar harus refleksi diri dengan sungguh-sungguh tentang dirinya sendiri.
Apa saja yang sudah dilakukan dalam rangka membanggakan dirinya, keluarganya, sekolah, dan negara Indonesia?

Media dan informasi memang berpengaruh besar terhadap pola pikir anak-anak sekarang.
Akses info apapun bisa sangat cepat dan mudah diperoleh.
Tayangan televisi begitu vulgar dan tanpa batas.
Sinetron tentang percintaan MEREBAK dimana-mana seolah menyampaikan pesan bahwa WAJAR jika pelajar pacaran.
Tidak cuma pacarannya yang di ekspos tetapi juga pola-pola gang/group di ekspos sedemikian rupa.
Seolah wajar jika pelajar itu mempunyai gang/group.
Jika gang/group itu untuk hal-hal yang positive tidak masalah, tetapi sayangnya gang/group itu lebih kepada hal-hal negative.
Bagaimana tidak, gang/group pelajar biasanya memamerkan sesuatu yang fisik/tampak bukan hal yang substansial.

Yang saya herankan dari anak-anak remaja sekarang adalah; mereka sangat lemah dan biasa-biasa saja di bangku sekolah.
Malahan terkadang terlihat seperti anak KECIL dan masih manja kepada GURUNYA.
Dalam menangkap pelajaran juga terkadang masih SETENGAH-SETENGAH antara conect dan kurang conect.
Tapi giliran bicara masalah kekasih/pacar, anak-anak remaja tersebut tiba-tiba menjadi sangat DEWASA.
Tidak hanya dewas, mereka tiba-tiba berperan sangat agresif dan protektive terhadap pasangannya.
Saling tuker hp, saling memberi uang, saling cemburu, saling melindungi, saling mengawasi, saling ribut, dan saling ribet satu sama lain.
Kok bisa begitu ya?
Bukannya itu mustinya kondisi di dalam RUMAH TANGGA?
Tidak layaklah jika itu terjadi dalam hubungan pacaran, dimana usia anak-anaknya masih relative sangat muda.

Teman-teman saya yang budiman, maaf ya bukan bermaksud mengklaim.
Bukan juga bermaksud sok tau atau sok alim.Tetapi ingat dung, bahwa nasib bangsa Indonesia itu berada di tangan kalian lho ya.
Jika generasi tua sudah MANGKAT/PENSIUN, maka kalianlah yang akan melanjutkan tongkat perjuangan mereka.
Jika kalian tidak siap atau MAIN-MAIN, maka tunggulan kehancuran negeri ini.
Karena tidak ada lagi yang siap memimpin negeri tercinta ini.
Buka mata lebar-lebar kawan, dan buka hatimu dalam-dalam kawan, sisihkan sedikit relung hatimu untuk negeri ini.
Negeri ini membutuhkan belaian kasih sayangmu kawan.

Sedih rasanya jika mengingat PERJUANGAN para pahlawan di jaman penjajahan dulu.
Mereka sungguh luar biasa mempertaruhkan nyawanya untuk sebuah KEMERDEKAAN.
Untuk sebuah kemenangan sejati dan hakiki.
Jangankan memikirkan diri sendiri, jiwa dan raga mereka benar-benar diabdikan 100% untuk bangsa ini.
Semua yang mereka lakukan TULUS benar-benar atas nama CINTA terhadap negara Indoensia.
Tidak sedikit yang gugur di medan peperangan, dan tidak sedikit pula yang harta bendanya dipertaruhkan.
Semangat jiwa JUANG mereka begitu luar biasa dan tidak bisa dihargakan dengan UANG.
Sungguh kita patut bangga dan salut dengan mereka, sudah selayaknya kita meneladani mereka.

Teman-teman, mari kita bangkit dan berdiri TEGAK.
Mari kita selalu menatap masa depan.
Dan mari kita bersama TERSENYUM.
Berikan jiwa raga kita untuk Indonesia tercinta.
Jangan takut MATI untuk kemajuan dan kemandirian negeri tercinta Indonesia.

"Hidup Hanya Satu Kali Gunakan Untuk Kebaikan"
Continue Reading...

Friday, November 30, 2012

Pendidikan Lingkungan Hidup...


Bicara lingkungan tidak boleh abstrak tetapi harus nyata. UMJ FIP akan mengadakan diklat kepada guru-gurunya dalam rangka sosialisasi kurikulum PKLH, kenapa gurunya karena yang bersinggungan langsung dengan murid adalah guru-gurunya.

Guru tidak boleh bau badan, kasihan murid-muridnya yang bersinggungan langsung dengan kita sebagai guru. Bau badan seolah sepele, tetapi sangat mengganggu secara pendidikan. Artinya seorang guru harus benar-benar memperhatikan kebersihan dan kerapian penampilannya.

Kurikulum boleh bagus, tetapi yang paling penting adalah kompetisi gurunya. Kata Soekarno; tidak penting siapa pemerintahnya tetapi gurulah yang akan melahirkan tunas-tunas bangsa dan tunas-tunas bangsa itulah yang akan mengisi kemerdekaan di Negara Indonesia.

Memodifikasi pelajaran dengan lingkunga alam sekitar, sehingga siswa bisa langsung praktek ke lapangan secara langsung. Guru harus lebih banyak lagi ke luar ruangan dalam proses belajar mengajar, supaya siswa tidak merasa bosan hanya belajar di kelas.

Kepala sekolah yang bijaksana mustinya sangat memperhatikan kesejahteraan dan kualitas guru-gurunya. Semakin guru-gurunya berkualitas, maka sekolah juga akan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Karena yang bisa mengembangkan kualitas sekolah adalah guru-guru. Kedepan mustinya diusulkan kepada pemerintah agar dalam menilai sekolah sebagai sekolah Adiwiyata, juga memperhatikan kualitas dan kapasitas para guru-gurunya.

Guru tidak perlu menerangkan tentang materi PKLH secara detail, tetapi bagaimana siswa bisa merasakan bahwa apa yang sedang disampaikan oleh guru adalah sebuah pembahasan tentang bagaimana siswa peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Ajaklah siswa-siswi untuk sering praktek keluar, sehingga mereka bisa merasakan langsung betapa indahnya alam sekitar sehingga perlu dijaga dan dilestarikan dengan baik.

Guru adalah pengganti Rasulullah, masuk syurga dahulu dibandingkan dengan Hakim, karena guru adalah pekerjaan mulia yang menyampaikan ilmu yang bermanfaat. Pekerjaan guru itu tidak mudah dan tidak gampang, harus benar-benar professional dan komitmen. Guru harus benar-benar mempunyai kompetensi kepribadian dan sosial sebagai seorang guru.

Nilai itu bukan hal yang sangat penting, yang paling penting adalah proses dan output yang berkualitas. Guru yang paling berat adalah ketika mengajar di Sekolah Dasar dan PAUD, karena mereka adalah anak-anak kecil yang masih butuh banyak pendampingan ekstra. Guru Sekolah Dasar dan PAUD musti mempunyai kesabaran yang luar biasa.

Beban tas anak Sekolah Dasar terlalu berat dan berlebihan, sehingga anak-anak lelah membawa beban tas yang terlalu berat. Mustinya ada loker untuk siswa, sehingga buku anak-anak tidak perlu dibawa pulang tetapi cukup ditinggal di sekolah saja. System yang memang kurang baik mustinya mulai dipangkas dan dibenahi, harus dimulai dari sekarang dan dari yang paling kecil sekalipun.

Guru itu harus pintar, cerdas, kreativ, inovatif, dan menyenangkan, karena guru itu adalah pusat perhatian para murid-murid. Sebelum masuk kelas guru musti mengecek dirinya secara keseluruhan, sehingga interaksi yang berlangsung di kelas menjadi menyenangkan. Jadilah guru yang menyenangkan, sehingga ketika guru tidak datang murid merindukan kita.

Pemerintah mulai merangkul sekolah dengan program MBS, mampu tidak sekolah mengelola sekolahnya dengan baik dan benar dengan berbasis manajemen sekolah yang modern. Sekolah harus menyambut baik kepercayaan dari pemerintah untuk dapat dimanfaatkan dengan baik dan sungguh-sungguh.


Continue Reading...

Thursday, November 29, 2012

Rasa unik....

Cerita I
Chatting sama teman lama, sebut saja namanya Nur. Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengannya, ternyata dia sudah menikah sekitar lima bulan yang lalu. Betapa bahagianya saya mendengar Nur telah menikah, setelah sekian lama pernikahan itu dia nantikan. Lama Nur chatting dengan saya hingga akhirnya Nur cerita bahwa pernikahannya yang baru berumur lima bulan harus berakhir karena alasan bla bla bal dan bla. Salah satunya adalah ego suami Nur yang menurut Nur begitu tinggi, hingga susah untuk dikompromikan. Apa yang dilakukan Nur dari masak, mencuci, berbicara, bekerja, dan lain-lainnya seolah salah di mata suaminya. Bahkan di akhir ceritanya, suami Nur mengusir Nur dari rumah kontrakannya di Jakarta supaya Nur kembali ke Jawa Tengah. Saya terus terang kaget sekaget kagetnya, hingga tiba-tiba saya berucap; "eh mbak, tu suami kamu sekarang di Jakarta mana? biar saya samperin dan saya maki-maki tu orang, kurang ngajar banget memperlakukan perempuan dengan semena-mena". Nur teman saya langsung kaget dan bilang; "mbak, sudahlah biarin saja, tidak usah juga menghakimi dia, mungkin ini sudah jalan hidup saya harus begini, saya ikhlas kok menerima semuanya". Waduh, bahaya ini kalau semua perempuan berpikiran seperti Nur, lama-lama para laki-laki pasti akan tambah nglunjak sama kaum perempuan.

Cerita II
Saya sedang mengambil laundry di komplek rumah saya, tiba-tiba saya tergelitik untuk sekedar mengobrol dengan pegawai laundry nya, sebut saja namanya mbak Emi. Mbak Emi adalah perempuan berusia 33 tahun, dia telah mempunyai anak yang telah duduk di bangku SMP kelas dua. Mbak Emi sedang pusing dan sedih memikirkan nasib anak pertamanya yang baru berusia 12 tahun tetapi sudah mempunyai pacar, dan pacarannya sudah sangat intim seperti orang dewasa. Bahkan orang tua dari cowoknya sudah datang untuk melamarkan anaknya mbak Emi, padahal usia si cowok juga relative masih muda yaitu 17 tahun. Mbak Emi dan suaminya menolak dengan baik-baik, karena Mbak Emi dan suaminya masih ingin melihat anak perempuan pertamanya sekolah minimal hingga bangku SMA.Tetapi si cowok dan pihak keluarganya kekeh meminta agar setelah lulus SMP si cewek tersebut agar bisa dinikahkan dengan anaknya. Anehnya, si cewek tersebut bersedia menikah dengan kekasihnya tersebut. Padahal orang tuanya sudah mengingatkan supaya sekolah yang tinggi dan jangan dulu menikah. Karena menikah di usia muda kurang bagus dalam banyak hal seperti; kesiapan psikis, mental, fisik, dan religi. Bahkan tidak jarang yang meninggal dunia bagi si perempuannya ketika melahirkan anaknya, meninggalnya ibu muda tersebut dikarenakan ketidaksiapan fisik dan psikis untuk melahirkan seorang bayi. Tapi mbak Emi cerita bahwa culture yang terbangun di kampung itu adalah bahwa perempuan yang lulus SD atau SMP sudah layak untuk menikah, jika ada perempuan yang berusia lebih dari 17 tahun tetapi masih single, berarti perempuan tersebut dianggap tidak laku.

Cerita III
Saya suka makan tutut di daerah Parung, nah suatu ketika penjaganya sebut saja namanya mbak Een curhat sama saya. Usia mbak Een sudah lewat 40 tahun, tetapi dia belum juga menikah. Saya bilang kalau memang tidak mau menikah yah tidak apa-apa, tapi kalau ingin menikah yah musti cepat dan tepat. Karena perempuan maksimal bisa hamil rata-rata adalah pada usia 40 tahun. Mbak Een akhirnya cerita detail kepada saya bahwa dulu dia sempat mau menikah dengan seorang laki-laki sebut saja Yono. Yono sudah menjanjikan hal-hal yang manis kepada mbak Een setelah mereka menikah nanti, dan mbak Een begitu percaya dengan apa saja yang disampaikan oleh Yono. Pada hari perkawinan si Yono tidak kunjung datang tanpa keterangan apapun, akhirnya keluarga mbak Een mencari tahu sesungguhnya apa yang terjadi dengan Yono. Ternyata usut punya usut si Yono telah mempunyai istri dan anak, itu karena kenapa Yono tidak datang pada acara perkawinanya dengan mbak Een. Pupus sudah harapan dan angan mbak Een untuk berumah tangga dan hidup bahagia dengan Yono. Tanpa pikir panjang mbak Een langsung membatalkan perkawinannya dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa dirinya tidak jadi kawin. Itulah kenapa hingga sekarang mbak Een masih lajang dan belum memutuskan untuk kembali menjalin rumah tangga.
Continue Reading...

Wednesday, November 21, 2012

Jambret Budiman...

Malam itu saya tiba di depan gerbang kurang lebih pukul 01.00 malam, saya tidak tahu kenapa malam itu agak ragu dan sedikit takut untuk melangkahkan motor saya, padahal hari-hari saya sering banget pulang malam karena memang ada urusan di Jakarta, yah bagaimanapun jarak dari gerbang utama ke rumah saya kurang lebih lima kilo meter, maklum rumah saya adanya di komplek paling ujung. Ketakutan itu semakin bertambah saat saya ingat cerita satpam dan anak-anak muda setempat yang bilang bahwa di dalam komplek itu sering terjadi penjambretan (Hp, tas, dan motor), pelaku juga tidak segan-segan melukai korbannya. Sebenarnya sih semua itu kan nasib saja, artinya saya yakin bahwa Allah itu pasti punya rencana tertentu untuk hidup manusia, sehingga mustinya tidak patut terlalu takut dengan keadaan, karena yang patut kita takuti hanyalah Allah semata.


Akhirnya saya tetap masuk gerbang dan membawa motor saya dengan kencang, tiba-tiba setelah jalan kurang lebih dua kilo di depan saya ada motor jalan pelan di sebelah kiri jalan (dua orang laki-laki muda), saya tidak berpikir aneh-aneh ketika itu, justru saya merasa senang karena ada barengan, lumayan kan dari pada jalan sendirian, sementara rumah saya masih jauh. Saya kemudian menyalip motor tersebut dan tepat berada di depan motor tersebut, selang beberapa menit kemudian tiba-tiba motor tersebut menyalip motor saya dan langsung menghadang/memalang motor saya, sehingga mau tidak mau saya pun harus menghentikan motor saya dengan segera. Saya lepas airphone tanpa mematikan lagu, karena saya khawatir dua orang laki-laki tersebut mengincar HP saya. Oya saat itu yang ada di otak saya hanya satu, saya yakin bahwa Allah akan menolong saya, dan keyakinan itu begitu kuat luar biasa. Beginilah dialog saya dengan jambret tersebut:

Saya: iya mas kenapa? (dag dig dug der jantung saya)
Laki-laki yang di depan masih di motor, dan laki-laki yang belakang turun dan nyamperin saya, sebenarnya bukan nyamper karena jarak saya dengan mereka begitu dekat kurang lebih setengah meter.

Laki-Laki: saya mau tanya ke arah Cibeteung kemana ya?
Saya: owh, mas nya lurus terus saja nanti ketemu pos satpam di belakang, kalau masih bingung tanya saja sama satpam, atau masnya mau bareng sama saya?
Laki-laki: memangnya teteh mau arah kemana?
Saya: saya kebetulan tinggal di Beranda Ganesha bagian paling ujung.
Laki-laki yang depan memberikan pisau ke laki-laki yang sedang ngobrol dengan saya, saya benar-benar melihat dengan mata saya pisau tersebut, tapi alhamdulillah sama orang yang sedang ngobrol dengan saya pisau itu disakuin di jaketnya, demi Allah jantung serasa mau copot.

Laki-laki: (melihat ke arah HP saya yang terletak di saku kanan jaket, dan laki-laki yang di motor menoleh berkali-kali ke arah saya seraya melototot)
Saya: maaf ya mas, mas nya bukan orang jahat kan? maaf ya mas, saya guru lho di SMA Muhammadiyah 18, saya pulang malam karena habis rapat dari STM Boedot karena besok mau ada aksi damai stop tawuran pelajar di bundaran HI, kebetulan saya panitia inti, makanya saya pulang malam mas.

Laki-laki: owh enggak teh, saya cuma, ehm saya cuma mau nanya arah Cibeteung kok, emang teteh guru apa?
Saya: saya kebetulan guru PKn mas, emang mas nya dulu sekolah dimana?
Laki-laki: saya lulusan Tedhe teh, dua tahun yang lalu.
Saya: owh anak stm to? anak stm jawa (adek-adekkan) saya juga suka main ke rumah tau, terus anak stm bizher basis gunung sindur juga suka ke rumah nginep, terus saya juga kenal sama anak-anak muda yang rumahnya di kampung anyar atas komplek Beranda Ganesha.
Laki-laki: owh teteh kenal sama anak-anak sini juga?
Saya: alhamdulillah saya dekat sama anak sini mas, mereka teman-teman saya kok.

Pisau masih di saku jaket alhamdulillah tidak dikeluarkan, laki-laki yang duduk di motor terlihat panik dan kesal, seolah ngasih kode untuk cepat beraksi ke temannya yang sedang asyik ngobrol dengan saya, tiba-tiba ada motor lewat saya sungguh ingin sekali berteriak minta tolong, tapi nalas logis saya masih jalan, saya takut saja jika itu jambret pura-pura kenal dengan saya, otomatis pasti motor yang lewat tidak mau mengganggu urusan saya sama jambret tersebut.

Saya: jadi gimana mas? mau bareng ke belakang? nanti saya kasih tau ke mas nya arah ke desa Cibeteung? (sumpah Demi Allah, panik dan takut yang saya rasakan)
Laki-laki: ehm, tidak jadi teh, kami mau ke depan dulu nyamper teman disana, teteh silahkan jalan.
Saya: okeh dech kalau begitu, oya saya minta maaf ya mas tadi sempat berburuk sangka sama mas nya, Demi Allah saya tidak ada niat begitu, karena dalam hidup saya, saya selalu berusaha berbaik sangka sama semua orang, meskipun orang tersebut berniat jahat sama saya. (sambil tersenyum)
Laki-laki: iya teh saya ngerti.
Saya: saya duluan ya mas? makasih (sambil ngegas motor/ngebut benar-benar ngebut) dari kejauhan saya lihat motor tersebut berbalik arah dan semakin menjauh dari spion motor saya.

Subhanallah, maha suci Allah yang selalu menolong hambanya ketika dalam keadaan suka maupun duka. Meski kadang kita sebagai hambanya seringkali lalai dengan keberadaan Allah. Tiba di rumah saya langsung diam dan gemetar, saya bersyukur karena masih di tolong oleh Allah, dan satu hal yang ingin saya sampaikan ke teman-teman bahwa dalam keadaan seperti apapun usahakan untuk tetap tenang, tidak panik, dan yakin akan pertolongan Allah. Keep smile.
Continue Reading...

Monday, October 29, 2012

Sumpah Pemuda...

Saya punya mahasiswa sebut saja namanya Budi, setiap saya mengajar dia selalu duduk di paling depan. Tidak hanya di depan si Budi juga sangat respons dengan semua yang saya sampaikan, hampir setiap sesi dia selalu bertanya dan memberikan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas. Kebetulan saya mengajar mata kuliah IAD, ISD, dan IBD, mata kuliah yang membahas tentang ilmu alam dan ilmu sosial masyarakat. Tidak hanya aktif si Budi juga selalu membantu setiap kali saya membutuhkan sesuatu misalnya dia selalu membawakan saya laptop untuk saya mengajar. Belakangan saya tahu bahwa ternyata dia adalah ketua kelas di kelas itu, wajar jika dia begitu care sama saya dan care sama teman-teman satu kelasnya.


Suatu hari saya mengusulkan ke kelas itu untuk mengadakan observasi ke Taman Ismail Marzuki Cikini Jakpus, kebetulan ada planetarium yang bisa digunakan untuk penelitian IAD, dan untuk observasi ISD dan IBD nya saya menyarankan agar mahasiswa menggunakan lingkungan sekitar TIM seperti pengamen, pedagang asongan, tukang bajaj, tukang ojek, mahasiswa IKJ, dan pengunjung XXI. Karena si Budi ketua kelas, saya banyak berhubungan dan berdiskusi dengan Budi untuk mempersiapkan observasi tersebut. Dari situlah saya mulai tahu siapa Budi dan seperti apa latar belakang kehidupan Budi.

Budi asli berasal dari daerah di Jawa Tengah yaitu Cilacap, Budi lulusan salah satu STM di daerah Purwokerto Banyumas Jawa Tengah. Tahun 2008 Budi ke Jakarta bermaksud mengadu nasib dan peruntungannya di Jakarta. Awalnya dia ikut tetangganya jualan cilok di Jakarta, selama tiga tahun dari 2008 hingga 2010 dia jualan cilok keliling di Jakarta. Budi bercerita bahwa dia harus menurunkan harga dirinya untuk terus bisa jualan dan supaya tidak malu jika dicemooh sama orang. Bagaimanapun Budi punya ijazah STM jurusan Teknik, mustinya dia kerja di kantor atau perusahaan dan bukan malah jualan cilok. Tetapi bagi Budi bekerja apapun tidak masalah yang penting halal, lagi pula Budi merasa mempunyai bakat untuk jualan makanya dia menjalani profesinya sebagai pedagang cilok keliling hingga tiga tahun lamanya.

Sekarang Budi tidak lagi berprofesi sebagai penjual cilok keliling, saat ini Budi telah menyewa rumah lumayan besar di komplek perumahan daerah Tangerang. Dua tahun terakhir ini budi telah menjadi pengusaha cilok dengan beberapa anak buah dan beberapa gerobak cilok. Budi sudah bisa menghidupi dirinya, adiknya, dan keluarganya di kampung. Salah satu adik perempuannya ikut ke Jakarta tinggal bersama Budi, bermaksud akan di kuliahkan oleh Budi. Budi juga sudah bisa memberikan pekerjaan dan gaji kepada orang lain yang membutuhkan. Meski sudah sukses Budi tetap memegang satu gerobak cilok untuk sesekali berjualan di pasar malam/pasar kaget di daerah Tangerang dan sekitarnya.

Suatu kali saya pernah menyempatkan diri untuk ikut Budi jualan di salah satu pasar malam di daerah Tangerang, saya menunggui Budi jualan kurang lebih ada satu jam. Subhanallah, begitu bangganya saya mempunyai mahasiswa seperti Budi, di sela kesibukannya melayani pembeli yang kebanyakan anak-anak kecil Budi bercerita kenapa dia tertarik untuk kuliah? Budi awalnya tidak minat kuliah karena dia sudah mempunyai cukup uang untuk hidupnya, tetapi karena seringnya lewat kampus tempat saya mengajar, Budi tiba-tiba berpikir untuk kuliah, karena dia sadar bahwa mencari ilmu itu harus terus dilakukannya hingga nyawa terlepas dari badannya. Di sela-sela kesibukannya juga dia mengenalkan saya kepada beberapa teman-temannya yang kebetulan berdagang disitu bahwa saya adalah dosennya di kampus. Rata-rata orang tersenyum melihat saya duduk di samping Budi seorang pengusaha cilok yang usianya masih relatif muda. Dan sebagai dosen/gurunya saya sangat bangga melihat mahasiswa/murid saya menjadi seorang PEMUDA TANGGUH dan PEMBERANI.

Sosok Budi saya pikir perlu dicontoh oleh para generasi muda saat ini yang mohon maaf lebih senang berpangku tangan kepada orang tuanya dari pada berusaha sendiri untuk maju dan mandiri. Pemuda/remaja sekarang tidak begitu suka dengan sebuah tantangan hidup, mereka terlalu pasrah oleh keadaan dan terlalu takut menghadapi hidup yang memang rumit dan berat. Sedikit dari mereka yang mempunyai optimisme tinggi dan kreatif dalam menjalani hidupnya. Padahal dalam teori kehidupan musti diyakini bahwa apa yang kita lakukan pasti akan berbuah sesuai yang kita inginkan dan masalah apapun dalam hidup harus dihadapi karena semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Kalau dalam teori Islam nya yaitu bahwa Tuhan pasti memberikan jalan atas semua masalah yang diberikan kepada hambanya, bagi hambanya yang mau bersabar dan mau berusaha mencari jalan keluar.

Hidup pemuda Indonesia.
Bangkitlan untuk membangun bangsa.
Di tanganmulah negeri ini berharap banyak.
Tunjukkan bahwa kalian pasti bisa.
Continue Reading...

Monday, October 15, 2012

Tepati Janjimu....

Kisah 1
Hari ini saya ke Jakarta tepatnya di Kemendiknas daerah senayan, saya telah janjian dengan Mbak Lilis salah seorang pegawai Kemendiknas bagian beasiswa unggulan. Saya sebenarnya agak berat turun ke Jakarta dari Parung Bogor, karena waktu telah menunjukkan pukul 13.30. Sedangkan semua orang tahu bahwa jarak Parung ke Jakarta tidaklah dekat, paling tidak butuh dua jam untuk bisa sampai ke Kemendiknas Jakarta. Saya hampir memutuskan untuk datang lusanya dan membatalkan janji hari ini dengan Mbak Lilis, tetapi tiba-tiba saya ingat bahwa sebelumnya saya pernah janji juga dengan Mbak Lilis tetapi saya batalkan karena ada tamu dari Philipina yang datang ke tempat dimana saya bekerja. Akhirnya dengan bismillah saya turun ke Jakarta berniat menepati janji saya bertemu dengan Mbak Lilis dengan maksud menyerahkan berkas beasiswa. Jam 15.00 saya tiba di Kemendiknas dan langsung bertemu dengan Mbak Lilis setelah menunggu kurang lebih 15 menit. Ternyata berkas yang saya bawa kurang lengkap dan musti diberesin lagi, sehingga Mbak Lilis meminta saya datang kembali esok harinya. Subhanallah, benar-benar nyesek karena sudah datang jauh-jauh dari Parung Bogor, tapi tidak mengapa yang penting saya bangga karena telah menepati janji bertemu dengan Mbak Lilis, meskipun sedikit kecewa karena berkas belum lengkap.

Kisah 2
Selepas dari Kemendiknas ketemu Mbak Lilis saya langsung ngacir ke Sawangan lewat Bojongsari, bermaksud mengikuti sebuah pelatihan mubalighot untuk aktivis gerakan Islam tingkat pusat. Pukul 17.30 saya tiba di pertigaan Margonda Raya, sepanjang jalan saya mencari hotel yang dimaksud di undangan tetapi tidak ketemu. Karena nyerah dan kelelahan mencari akhirnya saya memutuskan bertanya kepada orang yang berada disitu, tetapi aneh tidak ada satupun yang tahu hotel yang saya cari. Akhirnya saya telephone panitia ke HP nya tetapi tidak diangkat, saya telephone ke sekretariat tetapi juga tidak diangkat. Setelah menunggu kurang lebih tiga puluh menit pas maghrib, saya berhasil menelephone panitianya, dan ternyata kegiatannya dipindah ke Puncak Bogor tidak lagi di Sawangan Depok, dan saya sudah telat lama karena mulai acara dari siang setelah dzuhur. Subahanallah maha suci Allah dengan segala kekuatannya, mana kehujanan sore itu ditambah kebelet ingin pipis tapi tidak ada wc umum. Ehm tapi tidak apa-apa, anggap saja jalan-jalan ke daerah Sawangan sembari refreshing melihat daerah Sawangan. Tapi saya cukup bangga dan senang, karena saya telah menepati janji saya kepada organisasi untuk menjadi peserta pelatihan tersebut.

Kisah 3
Suatu ketika saya janji sama teman anak stm di daerah Serpong ingin bisa nongkrong sama mereka pas malam minggunya, tetapi karena saya kelelahan habis jadi MC saya tidak jadi datang ke tongkrongan tersebut. Sebenarnya saya sangat tidak enak karena sudah berjanji, dan karena sudah tidak menepati janji saya, saya akhirnya memutuskan main ke sekolah stm tersebut. Kala itu saya janji hari senin, tetapi karena acara saya belum kelar hingga pukul 14.00 saya berniat cancel untuk janji saya tersebut, karena anak-anak itu pulang pukul 12.30. Alhamdulillah saya punya jalan lain yaitu menyusul mereka yang kebetulan sedang nyekar di daerah Tiga Raksa, kebetulan acara saya waktu itu tidak jauh dari Tiga Raksa. Habis ashar alhamdulillah saya bertemu dengan anak-anak tersebut, dan kurang lebih satu jam saya ngobrol sama meraka kebetulan ada beberapa yang sudah saya kenal sebelumnya. Ketika pulang saya memutuskan untuk naik kereta bareng sama mereka, sedangkan motor saya dibawa sama salah satu anak stm itu. Pas tiba di stasisun kereta juga tiba, tidak berapa lama kereta tiba-tiba jalan, sontak saya kaget dan ikut mengejar kereta seperti anak-anak stm itu. Setengah jalan saya berniat menaiki kereta tersebut, dan saya agak kerepotan karena saya menggunakan sepati hak tinggi. Tangan saya ditarik-tarik oleh orang-orang yang ada di dalam kereta dan alhamdulillah saya berhasil naik ke atas kereta dengan selamat. Pas saya naik saya baru sadar bahwa yang berhasil naik kereta hanya setengah anak-anak, yang setengahnya masih tertinggal di stasiun dan pulang menggunakan kereta berikutnya. Dua hari setelah itu saya baru sadar bahwa tangan kanan saya ternyata terkilir agak parah, langsung saya pijat urut kebeberapa orang berharap bisa sembuh dan pulih. Sekarang sudah dua minggu lebih, tetapi tangan kanan saya masih nyeri dan sangat sakit. Tapi tidak mengapa, meski tangan saya terkilir tapi saya bahagia bisa menepati janji saya yaitu main bareng dengan anak stm di daerah Serpong.
Continue Reading...

Ketegaran Perempuan...

Suatu ketika saya  berhenti di warung tutut di daerah Parung Bogor, beberapa kali saya mampir ke warung itu. Saya senang sekali kesitu dikarenakan pemiliknya seorang ibu-ibu asal Solo yang luar biasa santun dan keibuan. Karena merasa sendiri di perantauan saya mencoba mendekatkan diri dengan si ibu, atau boleh dibilang pengen sekali bisa menjadikannya sebagai ibu angkat. Hehehe. Meski ibu angkat pasti beda dengan ibu kandug sendiri, tetapi kan minimal ada pelabuhan untuk sharring atau curhat tentang persoalan hidup yang sedang kita jalani.

Suatu hari saya lumayan lama berada disitu sembari menemani si ibu melayani pelanggan, kita banyak bercerita kesana kemari, bercerita tentang hidup dan kehidupan yang unik dan menarik tetapi penuh tantangan dan cobaan. Kami sepakat menyimpulkan bahwa selama nafas masih ditenggorokan, Allah pasti akan selalu ngasih ujian kepada hambanya, karena Allah yakin bahwa manusia itu kuat dan cerdas. Sehingga masalah apapun manusia pasti bisa menyelesaikannya dengan sempurna.

Semakin lama kita bercerita semakin lama kita larut dalam lautan emosi, hingga akhirnya si ibu curhat tentang hidupnya yang penuh aroma bumbu kehidupan. Sebagai anak yang lebih muda saya mendengarkan si ibu dengan khusyuk dan serius. Si ibu bercerita tentang masalahnya dengan suaminya dan betapa beratnya menghadapi cobaan hidup. Tapi kata si ibu seberat apapun masalah yang dihadapi, kita musti kuat dan tegar menjalaninya. Karena Allah sungguh membenci orang-orang yang pasrah dengan keadaan terpuruk.

Jadi ingat beberapa perempuan lain seperti ibu saya, ibu saya ditinggal meninggal oleh bapak saya dari saya kelas 3 sekolah dasar. Tapi alhamdulillah meskipun janda ibu saya bisa menguliahkan saya dan almarhum adek saya hingga tinggi, itu bukti betapa kuatnya ibu saya sebagai seorang perempuan. Dia melakukan apapun yang bisa dia lakukan demi menyekolahkan anak-anaknya hingga tinggi. Dia tidak peduli dengan hinaan dan cemoohan dari orang-orang disekitarnya yang tidak pernah menghargai kapasitas orang. Tapi toh ibu saya bisa membuktikan ke semua orang bahwa usahanya berhasil luar biasa.

Masih banyak perempuan-perempuan lain yang lebih hebat dari ibu saya, saudara saya ditinggal meninggal suaminya dengan ditinggalkan empat orang anak, dan juga tanpa harta warisan. Awalnya saudara saya tersebut sangat pesimis dan takut menatap hari esok, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, dia senantiasa berdoa dan berusaha agar masalahnya dapat diatasi dengan sempurna. Alhamdulillah banyak orang-orang kaya yang membantu kehidupan saudara saya tersebut, dengan menyekolahkan anak-anaknya.

Bukan laki-laki tidak sekuat perempuan, tetapi dalam kasus yang saya alami dan lihat perempuan terlihat jauh lebih tegar dan berani menatap masa depan meskipun hidup sendiri tanpa seorang suami yang mendapingi. Cek dalam kehidupan nyata di masyarakat, perempuan lebih kuat hidup sendiri pasca ditinggal meninggal atau dicerai suaminya dibandingkan laki-laki. Laki-laki akan memilih menikah lagi jika istrinya telah tiada entah karena sakit ataupun karena perceraian. Dan tidak sedikit perempuan sendiri berhasil membesarkan dan memberikan kesuksesan kepada anak-anaknya.

Salut untuk perempuan Indonesia yang begitu tangguh dan luar biasa, salut juga untuk ibu saya yang begitu penuh tanggung jawab membesarkan saya hingga saya dewasa dan mengerti tentang kerasnya hidup dan kehidupan. Jasamu tidak akan terbayarkan oleh apapun bunda, dan maafkan saya yang belum bisa memberimu apa-apa. Saya akan selalu mengenang pengorbanan dan kesungguhanmu mendidik saya, dan tidak akan pernah saya lupakan hingga saya meninggal dunia nanti. Senantiasa saya berdoa kepada Allah agar bunda dipanjangkan usianya, sehingga saya bisa lebih lama menatap lembutnya tangan bunda membelai rambut saya sambil berkata: "nak, teruslah mencari ilmu dan teruslah menggapai sukses, ibu tidak bisa memberi kamu harta warisan, yang bisa ibu berikan hanya nasehat dan nasehat". I Love You Bunda tercinta.
Continue Reading...

Tuesday, October 02, 2012

Alawi Yusianto & Deny Yanuar, selamat jalan...

Kehilangan seseorang yang disayang begitu menyayat hati, sayatan itu melebihi sayatan fisik. Pada dasarnya hampir tidak ada manusia yang suka akan kehilangan, apalagi kehilangan untuk selama-lamanya. Meskipun sebagai manusia biasa, kita tidak bisa menampik datangnya takdir dari Tuhan. Karena kita semua musti sepakat bahwa kematian pasti akan datang menghampiri sesuai dengan kehendak Tuhan. Walau idealnya kepergian itu harus dengan jalan yang tidak menyedihkan misalnya meninggal karena sakit, meninggal dalam keadaan sehat, dan meninggal dalam keadaan di dalam rumah.

Terlalu menyakitkan jika orang yang kita sayang meninggal dengan cara yang tragis seperti kecelakaan, bunuh diri, dibunuh, atau meninggal dalam tawuran/ribut antar kampung. Tetapi inilah yang belakangan terakhir terjadi di Ibu Kota Jakarta, dalam waktu berdekatan dua pelajar tewas dalam tawuran pelajar. Dedy pelajar dari SMK Bhaskara Depok dan Alawi pelajar dari SMA N 6 Jakarta Selatan, menjadi korban dalam tawuran pelajar. Nyawa keduanya tidak sempat terselamatkan, dua pelajar tersebut tewas di tempat kejadian perkara sebelum sempat di bawa ke Rumah Sakit oleh teman-temannya.

Kita sebagai orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan kedua pelajar tersebut sangat miris dan bersedih hati mendengar berita itu, coba bayangkan bagaimana perasaan dan keadaan kejiwaan keluarga kedua korban setelah tau bahwa anaknya tewas secara mengenaskan dalam tawuran pelajar? Anak kecilpun pasti tahu jawabannya bahwa keluarga kedua korban tersebut pastinya sangat sedih, marah, kesal, gondok, tidak terima, belum percaya seolah seperti mimpi, dan pasti terbersit dendam dihatinya meskipun hanya sedikit. Bagaimana tidak, anak yang telah diurusnya dari bayi hingga tumbuh menjadi laki-laki remaja tewas secara mengenaskan dan tidak disangka-sangka. Orang tua mana yang rela anaknya tewas dengan cara demikian?

Tidak hanya orang tua yang sesungguhnya merasa sedih dan kehilangan, saudara-saudara terdekatnya, sahabat-sahabatnya, guru-gurunya, tetangganya, dan orang lainpun pasti ikut prihatin atas meninggalnya kedua pelajar tersebut, apalagi jelas keduanya meninggal dalam keadaan yang tidak wajar. Jika sudah demikian, ibarat nasi sudah berubah menjadi bubur sama artinya bahwa keduanya tidak mungkin lagi dihidupkan. Kira-kira, apakah yang dipikirkan oleh para pelaku pembunuhan yang statusnya juga sama yaitu sebagai pelajar? Ikut sedihkah, ikut menangiskah, ikut prihatinkah, atau menyesal atas apa yang sudah dilakukannya? Memang benar istilah yang mengatakan bahwa penyesalan selalu datang belakangan/terlambat. Tetapi untuk kategori kasus ini mustinya prinsip yang dibangun adalah mending terlambat dari pada tidak sama sekali.

Ada yang menghujat, ada yang bertanya-tanya mengapa, ada juga yang mengklaim, ada yang sekedar prihatin, ada yang menyalahkan guru-guru, ada yang menyalahkan polisi, ada yang menyalahkan orang tua, ada yang menyalahkan lingkungan, ada yang menyalahkan teman sebaya, ada yang menyalahkan seniornya, dan ada juga yang menyalahkan semua pihak atas maraknya tawuran pelajar di Ibu Kota Jakarta yang kerap kali menimbulkan korban luka-luka ringan, luka-luka parah, dan korban tewas. Tidak hanya peserta tawuran yang bisa menjadi korban, pengguna jalan, kendaraan yang lalu lalang, dan bangunan-bangunan disekitar lokasi tawuran juga kerap menjadi korban dari aksi tawuran. Jika sudah demikian, sesungguhnya siapakah yang musti disalahkan dan siapakah pula yang harus bertanggung jawab?

Tidak patut menyalahkan pelaku secara ekstrim, karena bagaimanapun mereka adalah anak-anak remaja yang masih labil dan butuh pendampingan ekstra dari orang-orang terdekatnya. Meskipun secara nilai substansial, tidak ada yang membenarkan tentang apa yang mereka lakukan, karena yang mereka lakukan adalah perbuatan pidana (menghilangkan nyawa seseorang dengan sengaja). Jika kita telaah lebih dalam, mustinya tidak hanya menyalahkan satu pihak saja dalam kasus tawuran pelajar, melainkan semua pihak harus ikut bertanggung jawab secara dewasa. Pihak-pihak tersebut yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, teman sebaya, aparat penegak hukum, dan senior-seniornya yang kerap kali masih ikut campur dalam proses terjadinya tawuran pelajar.

Tawuran pelajar adalah aktivitas turun temurun dari jaman dahulu hingga sekarang, sehingga untuk menghapuskan tradisi tawuran pelajar musti mengetahui mata rantainya. Tidak ada tradisi yang abstrak, tradisi yang dilakukan turun temurun pastilah ada ujung pangkalnya. Sehingga jika di observasi secara serius dan teliti, tradisi tawuran pelajar pasti bisa dihapuskan dengan sebersih-bersihnya. Tentunya musti ada kerjasama yang kompak dari semua pihak, tidak boleh saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Merasa dirinya paling benar dan memojokkan pihak lain secara ekstrim tanpa kompromi sama sekali.

Perlu kita sadari bersama-sama, bahwa para pelaku tawuran adalah anak-anak remaja usia labil yang masih mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, bagi remaja yang mempunyai prinsip hidup kuat maka dia akan berusaha tetap komitmen di jalan kebaikan, tetapi bagi remaja yang tidak mempunyai prinsip hidup maka akan mudah terpengaruh dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya terutama teman-teman sebayanya. Untuk remaja labil yang tidak mempunyai prinsip hidup jangankan mengerti tentang sebuah obsesi, karir, masa depan, pengembangan potensi dan bakat, tentang keberadaan dirinya saja mereka masih suka bingung dan bertanya-tanya, untuk apa sesungguhnya mereka hidup? Jika yang ikut tawuran adalah remaja-remaja labil yang tidak mempunyai prinsip hidup, sudah sepatutnya bagi keluarga dan guru untuk mendampingi remaja-remaja tersebut secara lebih sabar, lebih teliti, dan lebih advokatif. Supaya para remaja tersebut pada akhirnya mengerti bahwa hidupnya terlalu sia-sia jika tidak digunakan untuk berbuat kebaikan kepada orang lain.

Tokoh agama juga musti ikut bertanggung jawab atas bobroknya moral generasi muda yang mustinya menjadi penerus dari generasi tua, karena bagaimanapun generasi tua akan lengser keprabon dan digantikan oleh para generasi muda yang kuat, komitmen, mempunyai prinsip, tangguh, dan serius dalam mengurusi negara tercinta Indonesia. Bagaimanapun agama harus bisa memberikan pencerahan kepada para remaja-remaja tersebut tentang hakikat hidup dan kehidupan, bahwa agama apapun tidak ada yang mengajarkan kekerasan, bahwa agama manapun tidak ada yang membolehkan pembunuhan, bahwa agama siapapun pasti menginginkan sebuah kedamaian dan kenyamanan dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Kita mustinya adalah orang pertama yang akan membela anak-anak pelajar yang tawuran tentu dengan pendampingan ekstra sabar dan berkelanjutan, jika orang-orang dan masyarakat hanya bisa mengklaim/menyalahkan anak-anak tawuran tanpa pernah bertanya kenapa mereka tawuran?

Continue Reading...

Monday, September 17, 2012

Percobaan Perkosaan...

Ada seorang wanita yang sedang mandi di kantor, kala itu waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi. Wanita yang sedang mandi tersebut tidak sadar bahwa ternyata di atas sudah ada yang mengintip kurang lebih lima menit. Dalam keadaan dingin dan telanjang wanita tersebut akhirnya tersadar bahwa ada sosok laki-laki di atasnya, spontan dia langsung kaget dan berteriak-teriak. Tiba-tiba laki-laki tidak beradab tersebut lompat dari atas dan langsung mendekat tubuh si wanita tidak berdosa tersebut, kontak si wanita berontak dan teriak minta tolong. Karena di kantor tersebut banyak yang menginap, spontan bantuan langsung datang berhamburan menuju kamar mandi.

Setelah orang-orang ramai ke kamar mandi, laki-laki tersebut sudah tidak berada di tempat alias kabur ke bawah lantai satu. Si wanita di tolong sama beberapa teman wanita yang berada di kantor tersebut. Sedangkan para laki-lakinya berlarian ke bawah untuk mengejar si laki-laki yang tidak bermoral tersebut. Setelah dicari kesana-kemari ketemulan si laki-laki tersebut sedang bersembunyi di pos satpam. Spontan karena kesal para laki-laki yang mengejar langsung memukuli laki-laki muda yang diperkirakan kelas dua SMA. Saat dipukuli si remaja tersebut berteriak minta tolong dan mengelak tidak bersalah. Tanpa putus asa para laki-laki teman korban terus memukuli dan meminta remaja tersebut mengakui perbuatan bejatnya. Setelah lemas dan babak belur akhirnya remaja tersebut mengakui perbuatan jahatnya. Dia bercerita bahwa sebenarnya dia tidak ada niat mengintip dan mendekap si wanita yang sedang mandi tersebut. Karena kamar mandi dirasa sepi olehnya dan dia mendengar ada suara yang sedang mandi di kamar mandi perempuan, maka niat buruk tiba-tiba muncul di otaknya yang cekak.

Keesokan harinya remaja tersebut langsung dilaporkan ke kantor polisi dengan tuduhan pelecehan seksual dan upaya pemerkosaan kepada wanita yang tidak bersalah. Orang tua remaja tersebut menangis dan memohon kepada korban supaya anaknya dibebaskan karena masih sekolah kelas dua SMA. Sayang wanita yang jadi korban tersebut tidak mau mengampuni dan bertekad akan terus melanjutkan proses pidana tersebut. Akhirnya si orang tua remaja tersebut putus asa dan menyerah kepada keadaan yang menimpa anak kandungnya.

Saya secara pribadi sangat mengutuk perbuatan remaja laki-laki tersebut, karena itu adalah benar-benar pelecehan seksual terhadap wanita. Mustinya remaja tersebut sadar bahwa si wanita tersebut bukan haknya sehingga tidak layak diperlakukan demikian. Apapun alasannya tidak ada pembenar bagi remaja tersebut, perbuatannya telah menimbulkan traumatik yang luar biasa bagi si wanita. Karena wanita tersebut adalah wanita muslimah dengan jilbab, yang alhamdulillah masih menjaga dirinya dari laki-laki. Mungkin remaja tersebut tidak memikirkan jangka panjangnya, bahwa perbuatannya telah menimbulkan trauma yang berkepanjagan terhadap si wanita.

Ada beberapa komentar negative dari orang-orang kantor yang bilang bahwa "tidak usah dipidanakanlah, toh belum diperkosa, baru upaya percobaan pemerkosaan?". Enak sekali dia ngomong begitu, hanya percobaan tapi belum dilakukan? Coba seandainya hal itu terjadi pada anak gadisnya, atau pada istrinya, atau bisa jadi pada adek perempuannya? Kira-kira masih bisa tidak dia ngomong enteng begitu. Kalau saya tetap sepakat, bahwa tindakan remaja tersebut adalah tindakan biadab yang musti mendapatkan hukuman yang setimpal. Karena bagaimanapun tidak ada alasan pembenar untuk melecehkan perempuan, karena laki-laki dan perempuan adalah patner dalam kehidupan sehari-hari. Tidak boleh laki-laki merasa superior terhadap wanita-wanita, hanya dengan alasan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi wanita.
Continue Reading...

Setia....

Kesetiaan itu mahal harganya. Dan kenyataannya tidak semua orang bisa setia dengan pilihannya. Tidak sedikit orang yang selingkuh, atau tidak sedikit juga orang yang membohongi pasangannya untuk kesenangan pribadinya. Kesetiaan itu mahal dan kesetiaan itu tidak dijual di toko-toko terbuka. Kesetiaan tidak bisa di obral tetapi kesetiaan itu harus bersumber dari hati nurani yang paling dalam. Berbahagialah bagi orang-orang yang mempunyai kesetiaan. Dan bergembiralah bagi orang-orang yang senantiasa komitmen untuk selalu setia dengan pasangannya. Karena kesetiaan itu sungguh berarti bagi pasangannya.

Kenapa ya orang mesti selingkuh? Kenapa juga orang mesti berbohong? Dan kenapa pula orang musti tidak bisa komitmen dengan satu saja pendamping hidupnya entah itu pacar atau suami/istrinya? Idealnya sih setia hanya pada satu pasangan, toh mau cari yang barupun tetap sama jenisnya yaitu manusia, dan jika menuruti hawa nafsu pasti manusia tidak akan pernah puas dengan hanya satu pilihan. Pasti akan ada yang selalu baru, pasti akan ada yang selalu seolah lebih baik dari yang sudah ada di dekatnya.

Memang berat untuk menjadi setia tetapi tetap harus dicoba, karena kesetiaan itu bisa mendamaikan jiwa pasangan kita. Apa sih yang kita cari dari tidak setia? Bukankah hidup ini hanya satu kali, hendaknya kita gunakan hidup kita ini untuk kebaikan. Nah salah satu kebaikan dalam hidup kita yaitu setia terhadap pasangan kita. Kita tidak tahu kapan Tuhan mengambil nyawa kita, so untuk apa kita berbuat maksiat dengan tidak setia misalnya? Siapa tahu pas kita tidak setia, Tuhan hendak mengambil nyawa kita. Sungguh saat itu betapa menyesalnya kita karena telah berkhianat kepada pasangan hidup kita.
Continue Reading...

Tulisan Ngawur....

Kadang cinta itu unik meskipun kadang cinta memberikan kepedihan. Kata nenekku dia tidak butuh cinta untuk menikah, yang dia butuhkan kala itu adalah saling kenal dan mau sama mau. Nenekku menikah umur 9 tahun saat dirinya sama sekali tidak paham apa yang namanya cinta. Tetapi nenekku memaksakan diri mengerti tentang cinta setelah dia menikah. Meski cinta versi nenekku adalah cinta subjektivitasnya, dan aku yakin cinta yang dipahami nenekku pastilah berbeda dengan cinta-cinta secara idealnya.

Aku tidak tahu mau bicara apa tentang cinta, karena cinta bisa berati sangat umum meskipun kadang cinta terlampau sempit maknanya. Yang pasti aku sepakat bahwa semua manusia pasti mempunyai cinta dan sayang. Hanya manusia bodoh yang merasa bahwa dirinya tidak mempunyai cinta dan kasih sayang.

Tidak ada larangan dalam mencintai seseorang, karena mencintai adalah hak semua orang. Bahkan orang yang dicintaipun seandainya dia tidak mencintai orang yang mencintainya, tidak berhak bagi dia melarang tumbuhnya cinta tersebut. Yang boleh dia lakukan hanyalah memberi jawab atas cinta tersebut, dan jawab tersebut boleh menggembirakan atau boleh juga menyedihkan karena berupa penolakan.

Silahkan mencintai dan menyayangi sesuka hati, selama tidak pernah memaksa orang yang kita cintai untuk mencintai kita. Cinta itu sungguh membahagiakan hati, berbahagialah orang-orang yang bisa mencintai dan dicintai dengan tulus ikhlas tanpa kepentingan apapun. Betapa indahnya bisa mencintai dengan hati dan ketulusan. Dan betapa bahagianya bisa memiliki rasa cinta dan kasih sayang dalam diri kita.

Orang-orang dahulu meskipun mereka tidak tahu artinya cinta, tetapi mereka bahagia dalam jalinan rumah tangga. Karena orang tua kita dahulu menghargai ikatan yang dilangsungkan atas nama cinta. Berbeda dengan orang sekarang, orang sekarang mengerti cinta tetapi seringkali tidak bisa menghargai cinta. Ego orang sekarang jauh lebih dikedepankan dari pada hatinya. Cinta bagi orang-orang sekarang seolah hanya kata yang tidak begitu berarti. Dan ada kalanya cinta bisa disampaikan kepada siapa saja tanpa ada proses dan perasaan yang sejati.

Sepertinya kita harus banyak belajar dari orang-orang dahulu yang tidak mengerti cinta tetapi bisa menghargai kata cinta. Supaya cinta pada jaman sekarang bisa terhargakan kembali seperti cinta-cinta pada jaman dahulu kala. Sehingga tidak perlu terjadi perselingkuhan, kebohongan, mendua, tidak bisa setia, atau perceraian bagi orang yang telah menikah.

Intinya cuma satu; cinta itu membutuhkan kesetiaan dan keseriusan.
Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog