Monday, October 15, 2012

Tepati Janjimu....

Kisah 1
Hari ini saya ke Jakarta tepatnya di Kemendiknas daerah senayan, saya telah janjian dengan Mbak Lilis salah seorang pegawai Kemendiknas bagian beasiswa unggulan. Saya sebenarnya agak berat turun ke Jakarta dari Parung Bogor, karena waktu telah menunjukkan pukul 13.30. Sedangkan semua orang tahu bahwa jarak Parung ke Jakarta tidaklah dekat, paling tidak butuh dua jam untuk bisa sampai ke Kemendiknas Jakarta. Saya hampir memutuskan untuk datang lusanya dan membatalkan janji hari ini dengan Mbak Lilis, tetapi tiba-tiba saya ingat bahwa sebelumnya saya pernah janji juga dengan Mbak Lilis tetapi saya batalkan karena ada tamu dari Philipina yang datang ke tempat dimana saya bekerja. Akhirnya dengan bismillah saya turun ke Jakarta berniat menepati janji saya bertemu dengan Mbak Lilis dengan maksud menyerahkan berkas beasiswa. Jam 15.00 saya tiba di Kemendiknas dan langsung bertemu dengan Mbak Lilis setelah menunggu kurang lebih 15 menit. Ternyata berkas yang saya bawa kurang lengkap dan musti diberesin lagi, sehingga Mbak Lilis meminta saya datang kembali esok harinya. Subhanallah, benar-benar nyesek karena sudah datang jauh-jauh dari Parung Bogor, tapi tidak mengapa yang penting saya bangga karena telah menepati janji bertemu dengan Mbak Lilis, meskipun sedikit kecewa karena berkas belum lengkap.

Kisah 2
Selepas dari Kemendiknas ketemu Mbak Lilis saya langsung ngacir ke Sawangan lewat Bojongsari, bermaksud mengikuti sebuah pelatihan mubalighot untuk aktivis gerakan Islam tingkat pusat. Pukul 17.30 saya tiba di pertigaan Margonda Raya, sepanjang jalan saya mencari hotel yang dimaksud di undangan tetapi tidak ketemu. Karena nyerah dan kelelahan mencari akhirnya saya memutuskan bertanya kepada orang yang berada disitu, tetapi aneh tidak ada satupun yang tahu hotel yang saya cari. Akhirnya saya telephone panitia ke HP nya tetapi tidak diangkat, saya telephone ke sekretariat tetapi juga tidak diangkat. Setelah menunggu kurang lebih tiga puluh menit pas maghrib, saya berhasil menelephone panitianya, dan ternyata kegiatannya dipindah ke Puncak Bogor tidak lagi di Sawangan Depok, dan saya sudah telat lama karena mulai acara dari siang setelah dzuhur. Subahanallah maha suci Allah dengan segala kekuatannya, mana kehujanan sore itu ditambah kebelet ingin pipis tapi tidak ada wc umum. Ehm tapi tidak apa-apa, anggap saja jalan-jalan ke daerah Sawangan sembari refreshing melihat daerah Sawangan. Tapi saya cukup bangga dan senang, karena saya telah menepati janji saya kepada organisasi untuk menjadi peserta pelatihan tersebut.

Kisah 3
Suatu ketika saya janji sama teman anak stm di daerah Serpong ingin bisa nongkrong sama mereka pas malam minggunya, tetapi karena saya kelelahan habis jadi MC saya tidak jadi datang ke tongkrongan tersebut. Sebenarnya saya sangat tidak enak karena sudah berjanji, dan karena sudah tidak menepati janji saya, saya akhirnya memutuskan main ke sekolah stm tersebut. Kala itu saya janji hari senin, tetapi karena acara saya belum kelar hingga pukul 14.00 saya berniat cancel untuk janji saya tersebut, karena anak-anak itu pulang pukul 12.30. Alhamdulillah saya punya jalan lain yaitu menyusul mereka yang kebetulan sedang nyekar di daerah Tiga Raksa, kebetulan acara saya waktu itu tidak jauh dari Tiga Raksa. Habis ashar alhamdulillah saya bertemu dengan anak-anak tersebut, dan kurang lebih satu jam saya ngobrol sama meraka kebetulan ada beberapa yang sudah saya kenal sebelumnya. Ketika pulang saya memutuskan untuk naik kereta bareng sama mereka, sedangkan motor saya dibawa sama salah satu anak stm itu. Pas tiba di stasisun kereta juga tiba, tidak berapa lama kereta tiba-tiba jalan, sontak saya kaget dan ikut mengejar kereta seperti anak-anak stm itu. Setengah jalan saya berniat menaiki kereta tersebut, dan saya agak kerepotan karena saya menggunakan sepati hak tinggi. Tangan saya ditarik-tarik oleh orang-orang yang ada di dalam kereta dan alhamdulillah saya berhasil naik ke atas kereta dengan selamat. Pas saya naik saya baru sadar bahwa yang berhasil naik kereta hanya setengah anak-anak, yang setengahnya masih tertinggal di stasiun dan pulang menggunakan kereta berikutnya. Dua hari setelah itu saya baru sadar bahwa tangan kanan saya ternyata terkilir agak parah, langsung saya pijat urut kebeberapa orang berharap bisa sembuh dan pulih. Sekarang sudah dua minggu lebih, tetapi tangan kanan saya masih nyeri dan sangat sakit. Tapi tidak mengapa, meski tangan saya terkilir tapi saya bahagia bisa menepati janji saya yaitu main bareng dengan anak stm di daerah Serpong.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog