Tuesday, December 29, 2009

Mengendalikan Diri...

Dalam Keadaan Kepepet...

Pernah suatu ketika kita dalam keadaan mencari alamat yang sama sekali belum kita tahu letaknya, pasti kita akan mencoba mencari tahu dari orang-orang yang berada disekitar situ. Jika satu orang tidak tahu kita pasti akan mencari tahu pada orang lainnya lagi. Jika orang berikutnya tahu apalagi orang pertama yang kita tanya tahu kita pasti sangat bahagia dan berbunga-bunga, karena alamat yang kita cari akan segera ditemukan. Menjadi sedikit bermasalah ketika kita sudah bertanya kebanyak orang tapi orang-orang tersebut tidak ada yang tahu alamat yang kita maksud. Ditambah kondisi kita dalam keadaan kepanasan, kehausan, kelelahan, dan lain sebagainya. Pasti kita sangat sebal, pusing, ingin marah, dan tidak karuan. Nah disaat itulah kita perlu mengendalikan diri dengan sempurna, karena jika ego kita naik dan dibiarkan membrutal maka kemarahan kita pasti akan meledak, dan dikhawatirkan kita akan menggerundel dan berucap kata-kata kasar. Jangan sampai alamat tidak ketemu tapi kemarahan sudah meluber kemana-mana, yang ada malah diri kita yang rugi dan merasa sangat tidak nyaman.

Oseng-Oseng Mercon...

Beberapa tahun lalu waktu saya ke Jogjakarta, saya dikenalkan sebuah masakan yang bernama oseng-oseng mercon. Oseng-oseng mercon tersebut berada di depan kantor Muhammadiyah Jogjakarta. Saya sangat bahagia menikmati makanan tersebut, karena sejatinya saya sangat suka dengan masakan yang pedasnya menggila. Meskipun pedasnya menggigit dan jumlah daging dengan cabai masih banyakan cabainya, saya enjoy menikmati oseng-oseng mercon tersebut. Bahkan saya menjadi ketagihan dengan masakan tersebut, setiap kali saya ke Jogjakarta saya menyempatkan diri untuk menikmati masakan tersebut.

Tidak banyak yang suka dengan oseng-oseng mercon tersebut karena kepedasannya, tapi tidak dengan saya. Kemaren beberapa waktu lalu saya ada kegiatan di Jogjakarta, sore hari menjelang pulang ke Jakarta saya menyempatkan diri untuk kembali menikmati oseng-oseng mercon di depan kantor Muhammadiyah Jogjakarta. Saya mengajak Ulfa teman saya untuk menemani saya makan, tanpa bertanya ke Ulfa saya langsung memesan dua posri nasi dan dua porsi oseng-oseng mercon. Setelah tersedia saya langsung melahap oseng-oseng tersebut, tidak seperti biasanya sore itu saya merasa sangat kepedasan dan hanya memilih dagingnya sambil menyisihkan cabainya. Saya juga minum berkali-kali disela-sela pedasnya masakan oseng-oseng mercon. Karena sudah tidak kuat, akhirnya saya menghentikan makan makanan tersebut dan mencari lauk penggantinya yaitu bebek dan kerupuk.

Sambil menikmati bebek (kepala bebek) dan kerupuk, saya melihat temans aya Ulfa yang ternyata sama sekali tidak menyentuh makanannya. Saya baru tahu kalau ternyata Ulfa teman saya itu tidak suka pedas dan tidak pernah mau makan oseng-oseng mercon meskipun dia tinggal di Jogjakarta. Saya sangat tidak enak hati dan merasa bersalah, karena merasa demikian saya langsung mencarikan Ulfa lauk pengganti yaitu ayam (kepala ayam maksudnya). Dan karena oseng-oseng Ulfa masih utuh, akhirnya saya memutuskan untuk makan oseng-oseng punya si Ulfa.

Setelah selesai makan, saya langsung menuju mobil dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Saya sudah menyangka kalau saya bakalan mule dijalanan karena makanan tersebut, tapi saya berusaha tetap berbaik sangka terhadap perut saya meskipun saya tidak yakin. Ternyata benar, gara-gara oseng-oseng mercon sepanjang jalan saya merasakan sakit perut yang luar biasa dan saya buang air besar kurang lebih 8-10 kali. Meskipun mobil bisa setiap waktu berhenti, saya tetap merasa tidak enak sama kak Mia dan Ayat, dan saya juga tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Bagaimana mau nyaman, setiap kali dan setiap saat perut saya tiba-tiba mules tidak karuan.

Saya sih tidak menyesal dan tidak akan pernah kapok memakan oseng-oseng mercon tersebut, hanya saja seharusnya saya tidak makan makanan tersebut disaat saya ingin melakukan perjalanan kembali ke Jakarta. Karena bagaimanapun perjalanan itu harus dipersiapkan segala sesuatunya, termasuk kondisi kesehatan perut. Nah bagi teman-teman yang juga suka makan oseng-oseng mercon, tolong makannya jangan ketika hendak melakukan perjalanan. Pasti akan menganggu perjalanan anda dan teman-teman yang menyertai perjalanan anda.

Mencari Sesuatu Tidak Dapat...

Tadi malam saya mencari dua benda yaitu: pulsa untuk internetan dan bedak, saya mencari pulsa tersebut sampai ke enam counter dan ternyata hampir enam counter tersebut tidak menyediakan pulsa dalam jumlah yang cukup besar. Alasannya lagi kosong, ada juga yang alasannya tidak ada voucher fisik adanya elektronik, sementara saya tidak tahu nomornya sehingga saya mencari yang fisik.

Sama dengan mencari bedak, saya sampai keliling ke lima mini market tapi tetap tidak dapat bedak yang saya inginkan. Alasannya sama tidak ada dan lagi kosong, dan jawaban itu merupakan jawaban kompak dari kelima mini market yang saya kunjungi. Saya sih tidak mepermasalahkan kekosongan produk tersebut, hanya saya heran kenapa orang jualan tapi barang-barangnya kurang lengkap. Bukannya seharusnya produk yang umum itu harus tersedia? Akhirnya saya harus sebal dan merasa tidak enak hati malam itu. Saya tambah sebal dan dongkol karena ternyata saya belum makan dari siang hari.

Saya ingin berteriak saat itu juga, tapi kemudian saya berfikir bahwa manusia dan siapapun tidak ada yang sempurna. Sesuatu yang kita inginkan juga tidak musti harus tercapai dan terwujud saat itu juga. Semua yang kita ingin dan harapakan musti diusahakan terlebih dahulu dalam proses. Sehingga hasil yang akan kita dapatnya merupakan hasil yang sempurna dan sesuai dengan keinginan kita. Oleh karena itu, tersenyumlah dalam keadaan apapun, meski dalam keadaan sedih sekalipun.
Continue Reading...

Friday, December 25, 2009

Bersepeda Bareng Mbak Eny...

Berangkat pagi hari sekitar pukul 05.15 Wib, disamperin sama teman saya mbak eny. Malam harinya saya dan mbak eny sudah menyiapkan dua sepeda untuk dipakai esok harinya. Tapi pagi-pagi sepeda satunya tidak bisa dipakai dan alhamdulillah mbak eny dapat sepeda pengganti. Kita telah siap untuk berangkat, hanya siap secara fisik dan mental, tanpa menyiapkan perbekalan apapun. Mulailah kita berdua mengayuh sepeda membayangkan bisa sampai di senayan. Senayan ide mendadak yang muncul tanpa direncanakan, saya dan mbak eny berfikir bahwa hari libur jalanan pasti bisa dikendalikan, karena orang-orang banyak yang beristirahat di rumah. Senayan menjadi impian karena bayangan kita di senayan pasti akan dipenuhi orang-orang yang juga berolahraga, dan ternyata benar tidak hanya orang-orang yang berolahraga tetapi juga banyak para pedagang yang berspekulasi mengais rejeki.

Sepanjang jalan menuju senayan, saya mencoba berbagi cerita dengan mbak eny. Kadang-kadang kita berdua tertawa-tawa sendiri, kadang marah-marah sama mobil dan motor yang mengklakson tanpa ampun. Saya yang paling tidak terima, menurut saya pengendara mobil dan motor terlalu berlebihan. Mungkin mereka bermaksud mengingatkan saya dan mbak eny agar tidak ke tengah. Tapi mengklakson menurut saya bukan cara yang bijak, karena mengagetkan saya dan mbak eny, dan kami berdua selalu hampir meloncat setiap mendengar klakson. Karena sepeda kami tidak ada spionnya apalagi lampu sen, sehingga kami harus ekstra berhati-hati.

Kita berdua melewati jalan daerah tanah kusir, karena menurut kami jalan itulah yang paling dekat menuju senayan, selain tanjakannya tidak terlalu banyak dibandingkan jika harus lewat ulujami dan kebayoran lama. Banyak hal yang kita berdua dapatkan seperti dengan bersepeda kita berdua merasa lebih jeli melihat satu persatu rumah dan bangunan yang berdiri di pinggir jalanan. Berbeda dengan menggunakan sepeda motor, kita tidak akan punya banyak waktu untuk mengamati sekitar jalan raya.

Pukul 06.15 saya dan mbak eny telah tiba di senayan dengan senang hati tentunya, senang karena apa yang kita berdua angankan bisa tercapai dengan tanpa suatu halangan apapun. Kita berdua masuk ke senayan dan berkeliling senayan dengan menggunakan sepeda. Beberapa waktu setelah itu saya dan mbak eny mencari makan disekitar situ, karena kita berdua baru sadar bahwa kita berdua kelaparan dan kehausan. Kita beruda makan lontong sayur dengan mencoba menikmatinya, karena kadang orang lapar sering tidak bisa menilai makanan secara objektif.

Setelah makan dan minum kita berdua bercerita tentang banyak hal, seperti biasa saya yang banyak melontarkan tema untuk diskusi. Mbak eny sebagai sahabat yang baik dan tidak banyak menuntut, dia oke saja sama tema-tema yang saya ajukan. Dimanapun dan dalam keadaan apapun, ketika saya dan mbak eny bersama, saya selalu mengajaknya untuk mendiskusikan sesuatu yang up to date. Diskusi dengan mbak eny adalah diskusi yang sangat menyenangkan dan mengasyikkan. Dia bisa menjadi pendengar yang baik sekaligus menjadi lawan diskusi yang menarik. Saya tidak pernah bosan berdiskusi dan bercerita tentang apapun kepada sahabat saya tersebut.

Usai berdiskusi saya dan mbak eny kembali bersepeda keliling senayan, dan secara tidak sengaja kita berdua menemukan teman kecil yang bernama noval dan ayu. Kita berjabat tangan dan saling menanyakan jati diri masing-masing, berikut petikan dialog kami:
Saya: hai kawan kecil?
Noval: hai juga kawan.
Saya: kelas berapa dek?
Noval: kelas dua sekolah dasar.
Mbak Eny: kalian siapa namanya?
Noval: saya noval dan teman saya ayu.
Saya: ayu kelas berapa?
Ayu: saya kelas TK b.
Mbak eny: kalian hebat ya, kesini sama siapa?
Noval: saya sama ibu dan ibu lagi belajar nyetir mobil.
Saya: kalau ayu sama siapa, bareng sama noval?
Ayu: saya sama mama saya kak.
Saya: jadi kalian berdua satu mobil?
Noval: iiihhh kok enggak paham-paham sih? saya sama ayu mobilnya beda-beda.
Saya: hah? maaf ya dek.
Noval: makanya dengering dunk kalau saya lagi menjelakan?
Saya: iya maaf ya noval sama ayu?
Noval: yaudah saya maafkan dech.

Saya senang kenal sama noval dan ayu, dan saya dan mbak eny memutuskan mengajak mereka berdua balapan sepeda. Alhamdulillah noval bersedia diajak balapan, meskipun ayu terlihat keberatan. Ayu merasa tidak sanggup mengalahkan rekan-rekannya yang lebih tua dari dirinya. Balapanpun dimulai dan ternyata sepeda noval bagus dan kita berdua kalah cepat dari noval. Ada yang lebih kalah lagi yaitu ayu, karena ayu jauh di belakang kita berdua. Selesai balapan kita berempat foto-foto dan kami kembali mengulang balapan untuk yang kedua kalinya. Bahkan yang kedua kalinya pun saya dan mbak eny tetap kalah cepat sama noval. Itu anak memang luar biasa cara bersepedanya, kayaknya saya dan mbak eny harus banyak belajar lagi dari noval.

Pukul 09.00 saya dan mbak eny memutuskan untuk pulang, karena terik matahari telah memanggang kulit kita berdua. Pulangnya kita tidak lagi lewat tanah kusir, kita berspekulasi lewat kebyaoran lama. Sebenarnya kita sadar bahwa jalanan itu sangat tinggi tanjakannya, bahkan tanjakannya sangat banyak, tetapi kita berdua memutuskan untuk tidak lewat jalan yang sama, biar tidak bosan kata mbak eny. Ternyata benar, kita berdua sangat kecapean dan hampir tepar gara-gara banyaknya tanjakan. Tapi alhamdulillah saya dan mbak eny akhrinya bisa sampai bintaro dengan selamat tanpa halangan apapun. Pukul 11.00 kita berdua sampai bintaro, dan perjalanan pulang agak lama karena saya dan mbak eny harus muter-muter dulu di kebayoran, saya dan mbak eny ada urusan sebentar disana.

Sampai rumah saya rebahan dikasur dan bermaksud istirahat, ternyata saya ketiduran dan baru bangun sekitar pukul 17.30. Saya tiba-tiba merasa sangat lelah dan kecapean, badan saya terasa pegel semuanya. Saya langsung ke mbak eny dan mengkhawatirkan keadaan mbak eny, dan ternyata benar mbak eny juga sedang kecapean dan kepegelan. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan naik sepedanya, yang salah adalah kebiasaan saya dan mbak eny yang jarang olah raga tiba-tiba olah raga pakai sepeda ke senayan. Tapi seperti apapun keadaan saya dan mbak eny, saya dan mbak eny merasa tidak pernah kapok. Kita berdua merasa senang dan kapan-kapan akan kembali bersepeda ke tempat yang lebih jauh lagi, ke monas atau kebundaran HI misalnya, semoga tercapai amien.
Continue Reading...

Tuesday, December 22, 2009

Tahun Baru Islam...

Tahun Baru 1431 Hijriyah seharusnya sebagai momentum untuk memperbaiki diri guna meraih kehidupan yang lebih baik. Karena manusia yang baik adalah manusia yang jika:
1. Hari ini lebih baik dari hari kemaren
2. Hari esok lebih baik dari hari ini

Kebaikan memang sangat abstrak dan terkadang terasa sangat subjektif, tetapi kita tidak boleh menafikkan bahwa ada kebaikan-kebaikan yang sifatnya universal atau diakui oleh semua agama di dunia. Agama apapun secara substansi mengajarkan akan kebaikan, karena tujuan keberadaan agama yaitu mengajarkan kebaikan dan kemuliaan.

Tahun baru Islam jua hendaknya mampu menjadikan umat Islam lebih progresif dan toleran, karena selama ini pertikaian antar agama yang ada di Indonesia salah satunya disebabkan oleh kurangnya toleransi antar umat beragama. Masing-masing agama merasa agamanya paling baik dan paling benar, sehingga memandang agama lain buruk dan tidak benar. Ego tersebut ada baik dan ada buruknya, baiknya jika diaplikasikan dalam bentuk komitmen beribadah, sedangkan buruknya jika diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang disitu terdapat lebih dari satu agama. Dan bentuk aplikasinya berupa merendahkan dan menganggap agama lain sebagai musuh yang harus diberantas.

Dalam tahun baru Islam ini, hendaknya merupakan refleksi bersama bagi umat Islam di Indonesia khususnya. Seperti halnya tentang kasus terorisme yang belakangan ini terjadi di Indonesia. Klaim yang berkembang teroris itu adalah Islam, sementar Islam jelas tidak pernah mengajarkan kejahatan karena Islam adalah agama yang menginginkan kedamaian dalam hidup. Klaim teroris tentunya bukan tanpa alasan, karena secara kebetulan pelaku bom yaitu orang yang beragama Islam. Meskipun menurut saya agama tersebut hanya kebetulan bukan suatu kesengajaan.

Dalam masalah terorisme, umat Islam perlu melakukan klarifikasi damai kepada agama-agama lain bahwa Islam bukan agama keras dan juga bukan agama yang membenarkan teror. Pihak agama lainpun harus dapat berfikir secara objektif, bahwa terorisme sesungguhnnya tidak ada hubungannya dengan agama. Karena semua orang dengan agama apapun bisa melakukan teror jika memang mental dan jiwanya terganggu.

Islam memang mayoritas di Indonesia, tetapi tidak dibenarkan jika Islam merasa paling hebat dan paling kuat. Indonesia adalah negara hukum dan negara demokrasi, Indonesia punya aturan hukum yang jelas yang dapat digunakan untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Indonesia punyai nilai-nilai pancasila yang dapat digunakan untuk pedoman bagi kehidupan bermasyarakat. Intinya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, dan perbedaan itu akan selalu ada dalam kehidupan, sehingga penyikapan terhadap perbedaan tidak perlu dengan cara-cara anarkis. Karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang lembut, orang-orang yang berhati mulia, dan orang-orang yang menghargai perbedaan.

Baru artinya membuka sesuatu yang baru atau sama dengan mensucikan kembali diri kita dari segala dosa dan keburukan yang telah kita lakukan selama hidup. Penghapusan dosa memang hak mutlak Allah, dan kita tidak punya hak untuk memaksa Allah agar mengampuni dosa-dosa kita. Tetapi usaha untuk menjadi lebih baik dan lebih bijaksana saya kira tidak perlu mendapat persetujuan dari Allah. Karena pada hakikatnya Allah adalah suci dan Allah mencintai hamba-hambanya yang berusaha untuk mensucikan dirinya.
Continue Reading...

Koin-Koin...

Fenomena koin untuk Prita adalah fenomena sosial yang sangat hebat dan cepat. Fenomena itu adalah fenomena riil sebagai bentuk kepeduliaan dan kasih sayang terhadap sesama manusia. Karena saya yakin semua manusia pasti sadar bahwa hidup tidak akan eksis tanpa bantuan dan dukungan dari orang lain yang berada di sekitar diri kita. Fenomena sosial untuk Prita tidak hanya sekedar fenomena biasa, tetapi adalah fenomena kepekaan rakyat Indonesia yang akhir-akhir ini tercabik-cabik oleh bobroknya sistem di negara Indonesia tercinta. Masyarakat ibu kota Jakarta sudah diklaim sebagai masyarakat yang hedon, cuek, acuh, dan mementingkan diri sendiri. Dengan koin Prita masyarakat akhirnya bisa membaca bahwa klaim terhadap orang Jakarta tidak mutlak benar.

Justru menurut saya, koin Prita ini perlu digalakkan lebih giat lagi untuk membantu orang-orang yang miskin dan butuh pertolongan. Masih banyak Prita-Prita lain yang juga butuh untuk di support dan dibantu. Jakarta memang pusat ibu kota, tetapi Jakarta juga merupakan pusat kekumuhan dan kemiskinan. Di balik gedung-gedung megah terdapat rumah-rumah kumuh yang setiap saat akan berterima kasih jika dibantu. Kemiskinan, pengangguran, perampokan, dan kasus kriminal lainnya memang tanggung jawab pemerintah. Tetapi masyarakat juga punya andil yang besar jika ternyata pemerintah tidak mampu melaksanakan fungsinya dengan baik.

Masyarakat Jakarta adalah masyarakat kaya yang jika diminta koinnya pasti tidak akan keberatan. Saya berhayal seandainya saja koin-koin itu dikumpulkan tiap hari oleh semua warga Jakarta yang bekerja, maka koin-koin itu pasti akan bisa mengatasi kemiskinan dan kekumuhan di ibu kota Jakarta.Tidak perlu mengemis-ngemis dan menunggu uluran tangan dari pemerintah yang kelihatannya sangat sibuk dengan pekerjaannya. Tidak perlu mengais program-program pemerintah yang katanya diperuntukkan bagi warga miskin di seluruh Indonesia.

Maka dari itu saya secara pribadi berharap kepada warga di ibu kota Jakarta dan warga di seluruh Indonesia untuk mulai menyisihkan uang koinnya, dalam rangka bahu-membahu mengatasi kemiskinan di Indonesia tercinta. Seperti apapun kemiskinan itu tidak menyenangkan dan kemiskinan itu sangat menyengsarakan. Bagaimana tidak? di jaman modern seperti ini ada orang yang makan hanya satu kali dalam sehari, atau bahkan tidak sempat makan sama sekali dalam sehari. Kemiskinan harus menjadi beban bersama dan harus menjadi usaha bersama dalam proses pemberantasannya. Karena segala sesuatu jika dikerjakan secara bersama-sama maka hasilnya akan lebih optimal dan maksimal.
Continue Reading...

Ibu...

Aku tak mampu memakna tentang cintaku kepadanya, rasanya begitu aneh dan hampa.
Bahkan aku hampir saja membencinya dalam nalar subjektifku.
Aku merasa bahwa dia telah mentelantarkan aku.
Aku merasa bahwa dia terlalu menyayangi dirinya.
Aku merasa bahwa dia cuek dengan aku dan adekku.
Sehingga aku harus besar oleh nenekku.
Nenek yang begitu sabar dan begitu membimbingku.
Nenek yang meluangkan banyak waktunya untuk menggantikan dia.
Nenek yang selalu ada untukku dan adekku.

Aku hampir tega mencampakkannya.
Hampir tega tidak menganggapnya ada.
Hampir tega melupakan bahwa dia orang yang telah melahirkanku.
Aku merasakan itu dalam ketidakinginanku.
Aku merasa semua serba begitu saja.
Tanpa harap dan inginku.

Dewasa aku mulai membuka mata.
Bahwa aku ada karena dia.
Bahwa aku eksis karena dia.
Bahwa aku mengerti hidup juga karena dia.
Aku sadar dengan hatiku.
Bahwa aku mulai merasa penderitaannya sebagai ibu.
Sebagai ibu yang hidup tanpa suami.

Bukan keterpaksaan akhirnya aku menyadari.
Menyadari akan ketulusannya.
Menyadari akan kepeduliannya.
Menyadari akan kasih sayangnya.

Tidak ada ibu yang jahat.
Tidak ada ibu yang pilih kasih.
Tidak ada ibu yang berkhianat.
Dan tidak ada ibu yang tidak peka.

Ibu, kuminta maafmu dari jiwaku.
Kuminta doamu dalam langkahku.
Kuminta saranmu dalam masa depanku.
Kuminta senyummu dalam langkahku.
Kuminta restumu dalam hidupku.

Wajahmu ayu, senyummu memikat.
Gerakmu enerjik, dan keputusanmu tepat.
Auramu terpancar oleh kesucian.
Konstribusimu sungguh tak terhargakan.

Ibu, maafkan atas segala kesalahan.
Maafkan atas segala kecongkakan dan kesombongan.
Maafkan jika aku telah berburuk sangka terhadapmu.
Tanpa kau bilang:
Aku tahu bahwa engkau mencintaiku.
Menyayangi dan menginginkan keberhasilan berpihak dipundakku.

Kesombonganku terlalu besar bagai gunung.
Kekasaranku kala itu sering melukaimu.
Keangkuhanku membuatmu menumpahkan air mata.

Ibu, maafkan aku.
I Love You Mother.
Continue Reading...

Monday, December 21, 2009

Khitan Perempuan...

Khitan laki-laki adalah syiar, sedangkan khitan perempuan kemulyaan. Hal ini sering diartikan bahwa klitoris perempuan harus dikurangi atau dibersihkan sedikit. Menurut bidan tertentu khitan perempuan itu membersihkan sedikit bagian klitoris yang dianggap kotor.

Menurut pandangan Islam seharusnya melihat pandangn tentang khitan terlebih dahulu. Tidak boleh asal potong tanpa alasan yang jelas. Tapi kalau sekedar membersihkan mungkin bisa dimaklumi karena Islam juga mengajarkan kebersihan.

Dikalangan ulama’ tidak ada kesepakatan tentang khitan bagi perempuan. Aisyiyah berpendapat bahwa jelas berbeda hukum bagi laki-laki dan perempuan. Khitan dianggap sebagai bentuk yang disesuaikan dengan kontekstulitas sosial masyarakat.

Para ulama’ berpendapat bahwa khitan perempuan itu sebenarnya bisa merampas hak-hak perempuan dalam hal reproduksi dan kesenangan seks perempuan. Kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan sunatullah, tetapi lebih pada praktek kekerasan terhadap perempuan. Klitoris perempuan pada prakteknya dipotong secara penuh, sehingga banyak perempuan korban khitan menjadi kesakitan saat berhubungan seksual. Bahkan ada banyak perempuan yang akhirnya trauma untuk berhubungan seksual. Ada juga yang akhirnya vaginanya mengalami infeksi setelah di khitan.

Ada beberapa rumah sakit Islam yang ternyata juga melegalkan khitan bagi perempuan, sehingga ormas Islam hendaknya respon dengan persoalan itu. Sehingga hadist yang dianggap sebagai sebuah tuntunan harus diperjelas perintahnya.

Pertanyaan:
Mumun Muniasari:
Ada pasien yang minta kepada bidannya untuk dipotong sebagian klitorisnya, akhirnya bidan tersebut mengikutinya.

Fatimah:
Jika hanya dipotong sedikit namanya apa?
Dibolehkan dari segi agama atau tidak?

Immawati
Sosialisasi yang efektif untuk menyadarkan masyarakat agar tidak mengkhitan perempuan?

Jawab:
-Definisi khitan secara agama tidak jelas, perempuan tidak bisa disamakan dengan laki-laki yang dipotong khulufnya.
-Tugas masyarakat memberi penjelasan agar ortu sadar bahwa khitan itu tidak signifikan dengan ajaran agama.
-Khitan itu hanya simbolik bahwa anaknya telah memasuki usia akhil baligh.
-Pertanyaannya kenapa pengaruh Afrika ada di Indonesia.
-Ajaran di Arab Saudi tentang khitan perempuan bukan berarti ajaran agama yang harus dilaksanakan.
-Khitan bertujuan membersihkan kotoran yang ada di dekat kemaluan.
-Smegma yang ada di alat kelamin laki-laki memang harus dibersihkan dengan cara mengkhitan.
-Jika dilukai apabila infeksi maka akan merambat ke saluran reproduksi perempuan, karena jaran vagina ke rahim sangat dekat.
-Bisa mengakibatkan tidak punya anak karena infeksi.
-Di Jawa Barat ada khitan perempuan yang kliptorisnya dipotong habis.
-Janganlah berlebihan karena hal itu akan lebih dicintai suaminya.
-Membersihkan itu sebenarnya sudah cukup disebut sebagai khitan bagi perempuan.
-Tidak melanggar hukum menyunat perempuan jika tidak menyakiti.

Pertanyaan:
Ninuk:
Teman saya bertanya bagaimana rasanya orgasme? Dia tidak tahu orgasme karena dia disunat vaginanya. Setelah disunat bisa diketahui atau tidak tipe disunatnya yang mana?

Vitri:
Bisa operasi atau tidak setelah di khitan?
Bagusnya khitan umur berapa?
Kenapa dampak khitan bagi perempuan bisa di sesar saat melahirkan?



Anis:
Organ perempuan sangat rentan, apa indikasi awal infeksi kerusakan pada alat reproduksi perempuan?

Jawab:
-Jika klitoris dipotong maka tidak akan bisa merasakan orgasme.
-Secara kasat mata bisa terlihat disunat atau tidak.
-Klitoris yang sudah dipotong tidak lagi bisa di operasi pada saat dewasanya.
-Sesar di Indonesia adalah rejeki buat dokter, harusnya jumlah sesar di rumah sakit maksimal 14% dari jumlah kehamilan.
-Sesar: pinggul kecil, kontraksi lemah, da senang sesar.
-Wasir bisa disebabkan karena kehamilan.
-Keputihannya banyak maka bisa diindikasikan terkena infeksi.
-Tidak ada pedoman kapan harus di khitannya, bagusnya setelah si anak bisa berkomunikasi atau bicara. Khitan pada bayi bisa memang ada bagusnya mengurangi infeksi, karena bayi masih diawasi oleh dokter. Khtan yang lebih efektif dengan cara di couter.

Pertanyaan:
Upik:
Bayi perempuan apakah mengalami pendarahan?

PD NA:
Anak kesakitan saat disunat kenapa? Dan setelah itu sampai dua hari dia tidak bisa keluar air kencing? Biji pelirnya cuma satu kenapa?

Virgo:
Ketika proses khitan perempuan sudah terlanjur, bagaimana dia harus menuntut jika dia mengalami masalah psikologis pasca di sunat bagi perempuan?

Jawab:
-Tidak apa-apa itu normal meski tidak semua bayi tidak seperti itu, darah itu namanya flek dan disebabkan karena hormonal.
-Sunat ada yang dilipat, dan ada yang dipotong ujungnya.
-Pelir cuma satu karena satunya tidak turun, jika masih kecil bisa di operasi tapi jika sudah dewasa maka akan susah.
-Ormas harus melakukan perjuangan agar sunat perempuan bisa dihapuskan di muka bumi ini.
-Ortu tidak bisa disalahkan secara mutlak karena ortu juga mendapatkan ajaran dari ortu terdahulunya.
-Harus ada penafsiran ulang tentang khitan terhadap perempuan, sehingga khitan bagi perempuan tidak disalah artikan.
-Jika memang untuk kebersihan vagina perempuan berarti tidak harus dipotong.
-Kepada korban khitan perempuan semoga suaminya bisa menerima keadaan istrinya.
Continue Reading...

Sunday, December 13, 2009

Jerawat...

Manusia sering tidak percaya diri dengan kekurangannya. Orang gemuk tidak percaya diri dengan kegemukannya. Orang kuruspun tidak yakin dan tidak percaya diri dengan kekurusannya. Orang kaya kadang takut dibilang sombong, sedangkan orang miskin tidak percaya diri dengan sedikitnya harta yang dia miliki.

Manusia secara nalar logis tidak bakal ada yang sempurnya, masing-masing manusia mempunyai kurang dan lebih yang sesuai dengan kapasitasnya. Masing-masing seharusnya mensyukuri apa yang telah dimilikinya tanpa mengeluh secara berlebihan. Kegemukan syukuri dengan berbaik sangka bahwa Allah memang membahagiakannya di dunia. Kekurusan syukuri dengan berbaik sangka bahwa Allah menjauhkannya dari penyakit.

Orang hitam tidak perlu rendah diri dan orang putih tidak perlu berbangga diri karena putihnya kulit. Allah sudah memberikan yang terbaik pada diri kita baik secara fisik dan non fisik. Allah tidak mungkin berlaku tidak adil terhadap hamba-hambanya, karena pada hakikatnya Allah mencintai semua hambanya baik yang beriman maupaun yang tidak beriman.

Saya memang berkulit wajah berminyak, itu artinya wajah saya sangat rentan dengan jerawat. Saya sudah menggunakan perawatan dokter kulit sejak lama, dan bisa dibilang saya tergantung dengan dokter kulit. Ketika tidak menggunakan dokter kulit, wajah saya tiba-tiba berjerawat dan minyaknya keluar secara berlebihan. Sehingga kulit wajah saya selalu disapa oleh cream-cream dari dokter yang sebenarnya semi obat.

Beberapa waktu kemaren wajah saya tiba-tiba ditumbuhi beberapa jerawat yang agak besar dan bikin saya pusing kepala. Saya pusing kepala karena saya belum pernah ditumbuhi jerawat segede itu, otomatis saya menjadi malu dan tiba-tiba tidak percaya diri untuk berhadapan dengan banyak orang. Saya tiba-tiba malu dan tidak berani menatap wajah orang dengan wajah saya yang ada jerawat besarnya.

Saya tiba-tiba pusing memikirkan kenapa muka saya tiba-tiba ditumbuhi jerawat yang agak besar dan sakit. Saya membuat beberapa spekulasi diantaranya: saya merasa bahwa jerawat saya disebabkan oleh debu yang tercampur dengan air hujan, atau karena saya jarang cuci muka pada siang hari, atau karena makanan saya yang sering pedas, atau karena saya belakangan mengkonsumsi minuman vitamin c secara berlebihan.

Saya malu karena asumsi-asumsi masyarakat tentang kecantikan itu secara fisik bukan secara substantif. Secara nalar saya sepakat bahwa penampilan orang itu dilihat pertamanya dari fisik bukan dari hati, karena fisik cenderung terlihat oleh kasat mata. Tetapi secara nurani saya berfikir bahwa kecantikan orang itu tidak ada hubungannya dengan fisik atau lebih kepada persoalan aura yang terpancar dari wajahnya.

Dengan jerawat besar ini saya mulai merefleksi diri saya untuk bilang bahwa kecantikan itu tidak selalu dari fisik tetapi lebih menarik jika merupakan perpaduan dari fisik dan jiwa. Kecantikan fisik bisa tidak bertahan lama alias akan cepat punah, sedangkan kecantikan jiwa akan bertahan lama dan akan menggembirakan banyak orang.
Continue Reading...

Tanya Jalan...

Terkadang kita tidak perhatian dengan apa yang disekitar kita, sama dengan realitas bahwa kita lebih dekat dan lebih sayang dengan kawan kita dari pada dengan saudara sendiri. Kita lebih sering kangen dengan orang lain atau kawan dari pada dengan orang terdekat kita. Sehingga kita baru sedih dan kehilangan ketika saudara kita sudah tidak berada di samping kita. Ketika mereka masih di dekat kita seolah kita lupa bahwa di samping kita ada orang yang seharusnya kita sayangi dan cintai.

Malam itu saya hendak ke Salihara daerah Pasar Minggu dekat dengan kampus Unas, saya hendak menghadiri pemutaran film balibo di Salihara. Saya datang terlambat sehingga saya panik saat mencari alamat, padahal saya tidak tahu alamat yang dimaksud. Seingat saya alamatnya adalah jalan Salihara nomor sekian. Saya sudah dapat kabar dari teman kalau Salihara berada di dekat Unas, sehingga patokan saya hanya kampus Unas.

Sempat salah gang untuk menuju ke Unas tapi alhamdulillah akhirnya ketemu juga dengan kampus Unas. Saya tanya dengan dua mahasiswa cowok dimana jalan Salihara dan keduanya tidak ada yang tahu dimana jalan Salihara. Yang terakhir saya tanya dengan mahasiswa cewek yang sedang berdiri dimana jalan Salihara, dia tahu tapi tidak jelas dimana tepatnya, tetapi dia menunjukkan arah selatan Unas. Saya mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa cewek tersebut dan segera siap untuk mencari jalan Salihara. Saat saya ingin menancap gas motor saya dan posisi saya masih di depan si mahasiswa cewek, saya melihat ada plang tulisan jalan di depan mata saya persis yaitu jalan Salihara.

Saya kaget sekaligus merasa sangat aneh, jalan yang saya tanyakan ternyata ada di depan mata saya. Mungkin wajar buat saya tapi menjadi tidak wajar buat mahasiswa Unas yang tiap harinya disitu tetapi tidak ngeh alias tidak memperhatikan bahwa di samping Unas persis ada jalan namanya jalan Salihara. Sambil merasa keheranan saya melaju menuju tempat yang saya maksud untuk menonton film balibo. Film yang dilarang diputar di negara Indonesia karena alasan ketakutan pemerintah akan adanya klaim kurang baik terhadap pemerintah.

Film balibo menurut saya film yang biasa dan juga menarik, disana diceritakan tentang pembunuhan enam wartawan Australia oleh orang-orang Indonesia. Pembunuhan dilakukan dalam rangka agar para wartawan asing tersebut tidak menyebarkan berita tentang perselisihan antara Timor Portugis dengan Indonesia. Mungkin jika ditonton oleh anak-anak film tersebut akan terkesan sadis dan bisa memperburuk citra Indonesia di mata anak-anak tersebut, tapi jika yang menonton orang dewasa saya kira dia telah tahu mana yang benar dan mana yang tidak benar.
Continue Reading...

Fans...

Band indie di Indonesia ada banyak seperti: Agrikulture, Overload Romance, Sandra, Ritmic-Traumatic, Everybody Loves Irene dan Sore. Saya tidak banyak tahu tentang band-band indie di Indonesia, yang saya tahu hanya Endang Sukamti dan Superman Is Dead, itupun hanya tahu dan sekedar suka tidak sampai maniak seperti saya menyukai bang Iwan Fals. Mungkin bukan tidak maniak tetapi lebih pada tertarik karena syair-syair yang dibawakan oleh SID dan Endang Sukamti yang memang luar biasa menarik.

Para penyuka band-band atau penyanyi solo biasa disebut dengan fans, dan kata fans ini mempunyai makna yaitu bahwa para fans adalah orang-orang yang mendedikasikan dirinya dengan tulus ikhlas. Para fans merelakan waktu dan dirinya untuk bisa berjumpa dan bernyanyi bersama band atau penyanyi yang digemarinya. Karena dengan bertemu dia akan merasakan kenikmatan yang luar biasa yang bahkan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

Saya mencintai Iwan Fals berarti saya benar-benar menggandrungi semua lagu yang dibawakan oleh bang Iwan Fals, bahkan tidak sekedar senang dengan syairnya tetapi juga memaknai syairnya dengan hati. Kepuasan tidak hanya pada kesenangan terhadap syair tetapi juga terhadap kepribadian dan karakter orangnya. Saya bahkan mengamati dan melihat karakter bang Iwan Fals dalam kesehariannya. Dan ketika saya melihat bang Iwan Fals melakukan kegiatan yang bermanfaat maka saya termotivasi untuk mengikutinya.

Fans menurut saya tidak sekedar mencari kepuasan semata, ada makna lain yang saya kira menarik untuk diamati dan dicermati oleh para fanster di seluruh Indonesia, bahwa menjadi fans kita bisa memetik banyak hikmah seperti:
1. Motivasi
Ada kondisi dimana kita sebagai fans sering tiba-tiba merasa memiliki motivasi yang tinggi ketika sedang berhadapan dengan band atau penyanyi kesayangan kita. Motivasi itu bentuknya beragam seperti tiba-tiba kita menjadi manusia yang ingat akan kematian. Kita tiba-tiba menjadi orang yang ingat akan cita-cita masa depan. Kita tiba-tiba sadar bahwa hidup hanya sekali dan harus memberi banyak makna bagi kehidupan diri sendiri dan orang lain. Dan kadang kita tiba-tiba ingin sukses dan berhasil di masa depannya. Motivasi itu sangat abstrak dan tidak bisa dihitung dengan angka, motivasi itu hanya bisa dirasakan oleh dirinya secara subjektif dan sangat subjektif.

2. Pesan Moral
Untuk lagu-lagu yang syairnya sangat indah seperti lagunya bang Iwan Fals misalnya, akan memberi pesan moral bagi para fansnya agar bisa seperti yang diinginkan bang Iwan Fals. Misalnya tentang lagu wakil rakyat, digambarkan bahwa wakil rakyat seharusnya merakyat dan benar-benar menjadi aspirator bagi rakyat. Sehingga bagi para masyarakat yang jika dia menjadi wakil rakyat, dia harus menjadi wakil rakyat yang amanah.

3. Silaturahmi
Kadang kita tidak sadar bahwa pertemuan antar fans bisa dijadikan ajang untuk silaturahmi dengan teman-teman yang sudah kita kenal maupun yang belum kita kenal sama sekali. Untuk orang-orang yang sudah dikenal mungkin biasa, tapi untuk orang-orang yang belum dikenal kita bisa menjadikan mereka sebagai sahabat baru kita. Saya kira tidak salah jika kita akhirnya harus mempunyai banyak teman yang tentunya akan menguntungkan hidup kita. Karena bagaimanapun hidup kita tidak mungkin dijalani seorang diri. Karena sudah hukum alam bahwa manusia hidup membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain.

4. Penyegaran otak
Menjadi fans juga bisa menyegarkan otak saat kita menonton konsernya, menyegarkan otak karena disitu kita bisa teriak-teriak dan berjingkrak-jingkrak riang tanpa ada yang marah dan terganggu. Semua orang bicara pada nada yang sama, semua orang bergerak pada gerak yang seirama, semua orang mencinta pada perasaan yang juga sama.

Para fans band-band baik yang indie maupun yang bukan indie rata-rata adalah anak muda atau remaja. Saya mencoba mengamati dan menganalisis secara subjektif bahwa anak-anak remaja tersebut tertarik menjadi fans karena jiwa mereka masih pada posisi memilih untuk bersenang-senang. Menjadi fans merupakan kesenangan tersendiri dan kebanggaan tersendiri, dan anak muda bisa bebas mengikuti konser band yang disukainya tanpa ada yang menghalangi. Selain itu anak muda juga pada posisi mencari nilai dalam hidupnya, sehingga dirinya tertarik dengan ajakan-ajakan kearah perdamaian dengan cara-cara yang tidak memaksa. Dan kita harus mengakui dengan sempurna bahwa ajakan-ajakan kebaikan sangat efektif disampaikan lewat syair lagu, bukan lewat pidato politik atau lewat iklan di televisi.

Saya bahka melihat dengan mata sendiri ketika nonton konser bang Iwan Fals atau konser musik lainnya, para fanster sampai rela melakukan apapun yang diperintahkan oleh band atau penyanyi yang disukainya. Saya pernah berfikir jangan-jangan SBY sebagai presiden bisa tidak didengar oleh mereka, dan bisa jadi mereka akan lebih mendengarkan Iwan Fals atau Endang Sukamti dari pada ceramah atau ajakan sang presiden RI. Justru momen ini harus diperhatikan dengan baik oleh para band-band yang digandrungi oleh banyak fanster. Jadikan momen itu untuk mengajak anak muda kepada kebaikan yang sempurna. Ajaklah anak-anak muda untuk bertanggung jawab pada dirinya dan keluarganya. Ajaklah juga anak-anak muda untuk mencapai cita-citanya agar kelak dia menjadi orang yang berhasil.

Ada contoh lagu dari band indie SID Kita Vs Mereka:

Hey kau yang terluka karna engkau berbeda
Jangan pernah menyerah hancurkan kesedihan
Kita kan bersama, ayo lawan dunia
Injak kesombongan dan keangkuhannya

Kita bukan mereka
Kita bukan anak bangsa sempurna
Kita bukan bangsawan
Nan rupawan, yang harus dihor
Matilah keseragaman, kedangkalan hidup di dunia

Jarum dan tinta, kulit berwarna
Buktikan kubisa, akan kurubah dunia

Hey kau yang terluka karna engkau berbeda
Jangan pernah menyerah hancurkan kesedihan
Kita kan bersama, ayo lawan dunia
Injak kesombongan dan keangkuhannya

Kita slalu ditekan
Dilupakan, tersudut dan terdiam
Orang-orang memuja
Pemikiran sempit nan membosankanku
Ku akan teriak, hingga kaca pecah terserak

Kuangkat gelas, kita nyanyikan
Lagu perlawanan
Kita versus mereka!

Kenapa kita mesti seragam
Mungkinkah kitahidup saling jaga
Walaupun berbeda!

Hey kau yang terluka karna engkau berbeda
Jangan pernah menyerah hancurkan kesedihan
Kita kan bersama, ayo lawan dunia Injak kesombongan dan keangkuhannya

Lagu itu menceritakan tentang perbedaan, bahwa perbedaan itu sesuatu yang tidak perlu disesalkan dan persalahkan. Karena pada hakikatnya manusia itu tidak ada yang sama bahkan manusia yang kembar sekalipun. Biarkan perbedaan dan samakan persamaan, atau jadikan perbedaan sebagai bumbu penguat untuk persatuan. Sangat luar biasa syairnya dan kita bisa bilang bahwa nilai yang terkandung dalam syair lagu tersebut yaitu bhineka tunggal ika yaitu meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan.
Continue Reading...

Warung Pojok Kampus...

Malam itu saya baru saja ketemu sama mahasiswa-mahasiswa di kampus daerah mampang untuk bimbing skripsi, saya baru sadar 100% bahwa saya belum makan nasi dari pagi. Tiba-tiba perut saya terasa sangat lapar dan terasa protes untuk segera diberi asupan makanan yang bernama nasi. Berharap ada makanan enak dan panas, tapi setelah keliling dekat kampus saya hanya menemukan warung pojok ujung dekat kampus. Tidak yakin ada nasi dan lauk saya bertanya sama penjaga warungnya dan ternyata memang warung nasi, tanpa babibu dan memperhatikan kotornya warung saya langsung masuk dan memesan nasi beserta lauknya. Saya memilih lauk sayur sop, bakwan, telurr goreng, kentag dipedesin, sama kerupuk.

Saya ambil sesuap dua suap tiga suap dan seterusnya sambil mengobrol dengan dua mbak-mbak yang ternyata berasal dari jawa timur. Mereka masih terlihat muda dan ternyata benar baru berusia 18 tahun dan hanya tamatan smp. Awalnya mereka berdua banyak bertanya tentang pekerjaan saya dan asal saya, mereka juga bertanya berapa lama saya di jakarta. Lama kelamaan pertanyaan mereka terdengan seperti curahan hati yang lama terbendung dan baru bisa tertumpahkan. Saya mencoba asyik mendengarkan supaya mereka berdua tidak tersinggung dan merasa nyaman curhat sama saya.

Mereka bercerita bahwa gajinya tidak seberapa, yang punya warung galaknya minta ampun, dan mereka tidur di warung yang ukurannya sangat kecil untuk mereka berdua. Tidak hanya kecil, kondisi warung juga terlihat kurang bersih dan cenderung kotor. Mereka tidur jam 23.00 malam dan harus bangun jam 04.00 pagi untuk memasak lauk-lauk dan nasi. Mereka juga bercerita bahwa bosnya tidak memberi hari libur kepada mereka untuk sekedar mencari teman baru di jakarta, padahal jiwa muda mereka mengatakan bahwa mereka ingin jalan-jalan dan mencari pacar. Tapi apa mau dikata mereka hanya mampu pasrah pada keadaan yang membelenggu jiwa merdekanya, bagaimanapun mereka harus komitmen dengan pekerjaan karena mereka harus memberi uang untuk keluarga mereka di kampung.

Sedih dan miris mendengarkan cerita mbak-mbak tersebut, apalagi setelah saya tahu bahwa gaji mereka sangat tidak sebanding dengan pengorbanan mereka sehari-harinya. Ingin sekali ngobrol dan membuat persetujuan ulang dengan pemiliknya yang kebetulan waktu itu sedang ada disitu, tapi saya pikir-pikir lagi tidak mungkin karena saya bukan siapa-siapa, apalagi melihat kondisi warung yang sangat-sangat sederhana dan biasa-biasa saja. Saya menyimpulkan sendiri bahwa si pemilik juga pasti bukan orang kaya, apalagi mbak-mbak itu cerita bahwa ibu pemilik warung juga ngontrak dan tidak punya rumah di jakarta.

Sambil makan saya terus mengobrol dengan mbak-mbak penjaga warung, saya baru sadar bahwa ternyata lauknya sangat tidak enak. Mohon maaf ya mbak, sopnya asin, bakwannya setengah basi, kerupuknya sudah tengik, kentangnya terlalu kering. Saya memang tidak bisa masak sama sekali, tapi untuk sekedar merasakan saya masih sanggup. Saya tidak menuntaskan makan saya, dan makanan saya masih tersisa sangat banyak terutama lauknya. Saya melihat mbaknya agak tidak suka dan akhirnya bertanya:
Si mbak: "lauknya tidak enak ya mbak?"
Saya: "ehm bukan tidak enak mbak, agak kurang cocok sama lidah saya"
Si mbak: "saya memang belum pintar masak sih, baru latihan dan coba-coba"
Saya: "oh begitu ya? enggak apa-apa mbak, masih mending kok dari pada saya tidak bisa masak"
Si mbak: "emang kenapa enggak bisa masak?"
Saya: "perempuan kan tidak harus bisa masak mbak? masak itu pekerjaan siapa saja yang suka"
Si mbak: "iya juga sih, lagipula sekarang banyak warung ya mbak, kalau laper tinggal beli saja"
Saya: "betul 100% buat mbak"
Si mbak: "mbak ini keren banget ya orangnya?"
Saya: "hehehe makasih, oya saya pamit dulu ya mbak? mau ada kegiatan lagi"
Si mbak: "hati-hati ya mbak, jangan lupa mampir kesini lagi?"
Saya: "insya allah ya mbak"

Keluar dari warung perut saya sangat mual karena tidak cocok dengan makanannya, akhirnya saya memuntahkan makanan tersebut. Mohon maaf bukan apa-apa tapi benar-benar tidak sanggup menahan mual lantaran teringat bakwan basi yang telah masuk ke dalam perut saya. Saya tidak pernah menyesal makan di warung tersebut, karena meskipun makanannya tidak enak tetapi pelayanannya sangat enak dan memuaskan. Justru saya sedang berfikir bahwa membuat orang senang ternyata jauh lebih enak dan mengenyangkan dari pada makan nasi yang enak dan mahal.
Continue Reading...

Wednesday, December 09, 2009

say no to corruption...

Berdialog dengan mahasiswa dan anak smu tentang korupsi di Indonesia.
Pertanyaan yang saya ajukan yaitu apa pengertian korupsi?
Jawaban mereka yaitu:
Korupsi adalah perbuatan melanggar ham.
Korupsi adalah perbuatan mengambil hak orang lain.
Korupsi adalah perbuatan memakan uang milik negara tanpa ijin.
Korupsi yaitu maling alias perampok.

Pertanyaan kedua yang saya ajukan yaitu, kenapa orang melakukan korupsi?
Jawaban mereka yaitu:
Karena maruk.
Karena kekurangan ekonomi.
Karena terpengaruh lingkungan.
Karena tidak punya iman.

Kesimpulan jawaban dari dua pertanyaan di atas yaitu bahwa koruptor sama dengan maling yang tidak punya iman.

Aksi yang akan dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat di Jakarta dan daerah-daerah merupakan aksi yang biasa-biasa saja, sehingga tidak pantas dan kurang layak jika Presiden menanggapi dengan buruk sangka. Dalam sistem demokrasi di negara manapun rakyat mempunyai hak penuh untuk mengontrol dan mengevaluasi program kerja dan kinerja pemerintahan. Sehingga seperti orang yang sedang dikritik karena kesalahannya, seharusnya Presiden tidak perlu was-was dan gemetaran ketika sedang dikritik oleh rakyatnya. Kritikan adalah masukan, kritikan adalah bentuk perhatian, dan kritikan dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja agar lebih baik lagi.

Presiden seharusnya tidak perlu panik secara berlebihan, karena rakyat tidak bermaksud berkepentingan secara mendalam. Rakyat hanya ingin yang terbaik dan terkeren untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Bagaimanapun keadaan negara Indonesia adalah tanggung jawab bersama-sama, seperti halnya hutang yang dimiliki oleh bangsa ini adalah merupakan hutang bersama yang harus dibayar secara bersama-sama.

Banyak kalangan yang bilang bahwa Presiden sudah semakin menunjukkan otoritasnya, Presiden sudah semakin terlihat hampir seperti orde baru. Kasus hari anti korupsi sedunia dibesar-besarkan secara berlebihan, sehingga efeknya Presiden harus mensiagakan banyak pasukan untuk mengantisipasi aksi yang akan dilaksanakan tanggal 09-12-2009. Bukan tidak boleh mengantisipasi, tapi semestinya Presiden seharusnya mendukung aksi anti korupsi yang akan dilaksanakan pada tanggal 09-12-2009. Sekali lagi Presiden harus mengerti bahwa rakyat juga memiliki kuasa atas negeri ini, dan rakyat dapat menjatuhkan pemerintah jika memang pemerintah dianggap sudah tidak layak memimpin negeri ini. Jika Presiden tidak merubah gaya kepemimpinannya dan semakin menunjukkan otoritasnya, maka Presiden dipastikan tidak akan lama menjabat sebagai Presiden Indonesia yang baru.

Kaus Century yang menghilangkan uang sekitar 6,7 trilliun adalah fenomena yang sangat memiriskan hati. Bagaimana tidak, jika dengan uang sebanyak itu para ibu-ibu bisa membeli susu untuk anak-anaknya. Atau para anak putus sekolah bisa kembali melanjutkan sekolah tanpa biaya. Masih banyak kemiskinan yang harus diperhatikan dan dibela. Sehingga sepertinya sangat tidak manusiawi jika ada orang yang tega melakukan korupsi, sementara kondisi sekelilingnya masih termiskinkan oleh sistem yang ada di Indonesia.

Apapun alasannya korupsi adalah perbuatan yang menyengsarakan orang lain. Korupsi juga menyebabkan negara mengalami kerugian yang luar biasa. Sehingga bagaimanapun caranya korupsi di Indonesia dan di dunia harus dihapuskan dengan tuntas dan segera. Negara yang bebas dari korupsi adalah negara yang bersih dari perbutan keji dan mungkar. Negara yang bersih akan lebih fokus dan teliti mengurus kekurangan yang dimiliki oleh negerinya.

Katakan tidak pada korupsi di Indonesia dan di seluruh dunia, karena korupsi adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama manapun.
Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog