Thursday, June 27, 2013

Cinta dan Rasa...


Kata Emak saya, cinta itu anugerah dari Allah jadi harus di syukuri.
Kata Embah saya, boleh cinta-cintaan tapi harus tau batasan.
Kata almarhum adek saya, cinta itu sesuatu yang terkadang menarik tetapi terkadang sangat membosankan.
Kata Pak Kyai, cinta itu harus dibingkai dengan cinta kepada Allah.
Kata teman-teman saya, cinta itu unik dan penuh warna-warni.
Kata anak sekolah, cinta itu sering bikin galau.

Lho kok cinta?
Sebenarnya yang mau di bahas cinta atau rasa ya?
Memang beda ya antara cinta dan rasa?

Kalau menurut saya rasa itu bagian dari cinta, sehingga keduanya saling menyatu satu sama lain.
Rasa yang dikembangkan secara terus-menerus maka akan berubah menjadi cinta.
Rasa yang dimatikan secara berkelanjutan maka akan menjadi kebencian yang mendalam.
Beruntunglah orang-orang yang mempunyai rasa positif yang kemudian bisa menjadi cinta.
Yang kemudian cinta itu bisa bermakna untuk orang-orang yang disekitarnya.
Karena dengan cinta itulah orang bisa saling memberi dan mengasihi satu sama lain.

Saya mungkin tidak bisa mendefinisikan cinta dengan detail.
Kerena menurut saya cinta itu lebih menarik jika dirasakan dari pada dijabarkan.
Cinta itu bukan hitung matimatis dan bukan juga hitung ekonomis.
Cinta itu adanya dihati dan bersifat sangat suci dan mulia.
Maka teruslah dijaga dan disirami dengan kesejukan sehingga tidak pernah sirna.

Tidak salah saling mencintai antara lawan jenis karena itu fitrah.
Justru bahaya bagi manusia yang tidak mempunyai cinta.
Atau bagi manusia yang mati-matian berusaha membunuh cinta dengan alasan keyakinan misalnya.
Karena semakin dibunuh, cinta itu akan semakin membabi buta merekahnya.
Bagaimana tidak, kan yang memberi cinta itu adalah Allah.
Sehingga tidak layak jika kita menafikkanya apalagi mengingkarinya.

Yang kemudian perlu dijaga dan diwaspadai adalah cinta buta yang menghalalkan segalanya.
Cinta yang hanya melihat seseorang dari fisiknya saja.
Cinta yang menerawang seseorang hanya dari hartanya saja.
Cinta yang hanya berpatokan pada nafsu duniawi saja.
Cinta yang berlebihan.
Cinta yang melupakan nilai substansi dari cinta itu sendiri.

Boleh kok mencintai dan dicintai.
Boleh juga kok menjalin rasa.
Boleh juga berkomitmen.
Tapi tolong secara sehat ya?
Jika tidak bisa secara sehat, mending tidak usah dulu berkomitmen.
Banyak hal yang musti diraih sepertinya dalam hidup kita.
Dan orang tua juga kayaknya menuggu kesuksesan kita lho ya.
So, cintailah dengan sehat dan sederhana.
Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog