Friday, February 27, 2009

Raker PP NA Di Jogjakarta...

cerita 1:
saya senang bisa ke jogjakarta bersama teman-teman NA. ceritanya kita mau rapat untuk membahas program-program NA ke depannya jangka waktu 4 tahun. kita berangkat malam dan menggunakan kereta argo lawu jurusan solo. sebenarnya saya sudah biasa di ac, tapi malam itu saya sangat kedinginan dan sampai menggigil. saya berfikir kenapa saya sangat kedinginan? ternyata saya teringat peristiwa saat masang baliho dan kehujanan. jadi saya kedinginan bukan karena ac saja, tapi lebih karena ac dan sugesti saya yang kacau dan mengatakan bahwa:
saya trauma dengan dingin, saya takut dengan dingin, dan saya bermusuhan dengan dingin.

cerita 2:
saat di jogjakarta, saya diajak belanja oleh mbak gus dan mbak sandra. meskipun tidak punya uang, saya mencoba untuk menjadi teman yang baik yaitu dengan menemani mereka berdua. setelah berbelanja kita pulang ke hotel dengan menggunakan becak motor. karena satu becak tidak muat, saya dan kedua teman saya akhirnya menyewa dua becak, satu becak motor yang saya naikki dengan mbak gus, dan satu lagi becak manual yang dinaikki oleh mbak sandra.

jalan di jogjakarta tidak semua rata dan jalan yang kami lalui terdapat jalan tanjakan yang sangat tajam. becak yang manual bejalan di depan sedangkan becak motor yang saya naikki berada persis dibelakang becak manual. tiba-tiba becak motor menabrak becak yang manual, saya dan mbak gus kaget dan teriak untuk memberi tahu bapak sopir becak motor yang saya naikki. begini dialog kami:

saya: bapak, hati-hati lho ya, becaknya hampir nabrak becak depan.

bapak: gak usah khawatir mbak.

saya: lho pak, itu becak kita sudah menabrak becak depan, bapak hati-hati dan pelan-pelan saja, tidak usah tergesa-gesa, yang penting kita bisa selamat.

bapak: becak kita sengaja saya tabrakkan ke becak depan mbak, supaya becak kita bisa mendorong becak yang depan, kasihan kan mbak, soalnya jalannya menanjak.

saya: oalah gitu to pak, saya pikir bapak gak sengaja menabrak becak depan, keren ya pak, ternyata bapak orang baik, bapak sangat peduli dengan teman bapak yang kesusahan.

cerita 3:
saat pulang telah tiba, kita menggunakan kereta lagi, kali ini kereta tatsaka. saat ini kita bareng bertumpukan di satu gerbong, tidak seperti saat berangkat, gerbong kami berbeda-beda, bahkan tempat duduk kami juga berjauhan.

ketika itu malam senin, dan pagi harinya saya harus masuk sekolah pukul 06.30. bayangan saya, kereta akan tiba di gambir pukul 05.00 pagi. sehingga saya masih sempat siap-siap dan berangkat ke sekolah dari menteng. ternyata dugaan saya dan teman-teman meleset, kereta mengalami pergantian lokomotif saat di kerawang, sehingga kereta baru sampai gambir sekitar pukul 07.00 pagi. secara otomatis saya dan teman-teman lain yang juga harus bekerja mengalami keterlambatan yang lumayan telak. saya baru sampai sekolah pukul 09.05, berarti saya mengalami keterlambatan sekitar dua jam tiga puluh lima menit.

sebenarnya sangat tidak enak hati sama bapak rahman (wakil kepala sekolah) juga sama anak-anak murid saya, bukan apa-apa, selama ini saya sudah cukup sering ijin untuk keperluan kampanye dan juga keperluan pribadi saya. sehingga saya pengen bisa memperbaiki kekurangan saya yang sebelumnya. tapi apa mau di kata, saya dan teman-teman sudah berusaha menggunakan kereta yang berangkat pukul 20.00, dan asumsi kita bahwa kereta akan tiba pukul 05.00 pagi.

sedih dan tidak enak, tapi akhirnya saya berfikir bahwa tidak ada yang sia-sia, karena saya dan teman-teman adalah seorang aktivis muhammadiyah yang sedang berjuang untuk muhammadiyah secara khusus dan untuk umat secara umum. apalagi sekolah tempat saya mengajar adalah sekolah muhammadiyah. sekolah yang merupakan amal usaha muhammadiyah. sekolah yang menjadi bagian dari target perjuangan kami.
Continue Reading...

Senangnya Bisa Percaya Pada Maling...

saya senang karena bisa beli HP baru, maklum sebelumnya hp saya jadul, dan alhamdulillah bisa beli hp baru yang lumayan baguslah, dengan harga Rp. 1.350.000,00.

uang itu kuperoleh dari membuka bimbel usm stan bersama orang yang kucintai, dan alhamdulillah lagi dapat untung sehingga bisa saya gunakan untuk membeli hp baru.

malam itu setelah ngajar dari primagama, saya bermaksud pergi ke bintaro plaza sama teman namanya aisyah. kita berdua menggunakan angkutan umum s.10 jurusan ciputat. saya dan aisyah turun di belakang ruko depan bintaro plaza. setelah turun dari angkutan umum dan jalan sekitar 20m tiba-tiba perasaan saya tidak enak, dan ternyata benar hp saya yang baru itu sudah tidak ada di tas.

saya langsung mencari wartel dan langsung menelephone, dan alhamdulillah masih ada yang mengangkat. begini komunikasi saya dan si maling:

saya: maaf, saya tahu anda yang mengambil hp saya, mohon maaf lagi tolong bisa dibalikin gak? soale saya punya banyak nomor penting di hp itu.

si maling: kamu dimana sekarang?

saya: saya di wartel pinggir jalan saat saya turun tadi. gak usah khawatir, saya megang uang kok, nanti saya akan ganti hp itu dengan uang Rp. 100.000. saya butuh banget hp itu mas.

si maling: ya udah, tunggu saya disitu, disini macet soalnya. tapi tolong, jangan bawa polisi ya?

saya: saya janji gak bawa polisi, saya cuma berdua sama sahabat saya namanya aisyah. terima kasih sebelumnya.

waktu itu pukul 18.30, saya telah menunggu sekitar satu jam, saya masih ditemenin oleh aisyah dan penjaga wartel. saya sebenarnya sadar bahwa si maling tidak akan pernah datang dan mengembalikan hp saya. saya juga sebenarnya sebel, jengkel, marah, benci, dan tidak habis pikir kenapa si maling itu sangat kejam dan tidak berperasaan? tapi di tengah kebencian itu saya mencoba untuk berfikir sedikit baik sangka, bahwa si maling pasti akan menepati janjinya untuk datang menemui saya dan mengembalikan hp saya.

waktu terus berjalan, saat itu jam dinding menunjukkan pukul 20.30, dan si maling yang saya tunggu tidak juga kunjung datang untuk mengembalikan hp baru saya. sekali lagi saya sedih dan hampir merasa marah. tapi kemudian saya berfikir untuk mengambil hikmahnya, yaitu: malam itu saya sudah cukup senang karena bisa memberikan kepercayaan kepada seorang maling. kepercayaan yang mungkin bagi orang terlalu berlebihan, karena bagi orang maling tidak layak untuk dipercaya. tapi biarlah, kekecewaan saya justru bisa terobati dengan baik sangka itu.


Continue Reading...

Thursday, February 19, 2009

Percaya Kawan, Kita Bukan Orang Jahat...

cerita 1:
malam itu saya naik bus jurusan pekalongan jakarta. saya bermaksudnaik bus yang pemberhentian terakhirnya di kebayoran lama. karena pagiharinya saya harus mengajar di sma muhammadiyah. karena bus yang kekebayoran lama sudah berangkat, akhirnya saya naik yang jurusan lebakbulus, tetapi saya tenang-tenang saja, karena kata kondekturnya sayaakan dioper dengan bus yang sama jurusan kebayoan setelah sampai di daerah indramayu.

jalan pantura mengalami kemacetan yang cukup mengganggu, saya tidak tahu apa penyebabnya, sehingga bus baru sampai indramayu sekitar pukul 02.30 wib, dua jam lebih lambat dari biasanya. setelah turun dari bus dan ke toilet, saya dipindah ke bus yang jurusan kebayoran lama. karena sudah merasa tenang, saya berusaha untuk memejamkan mata kembali. sambil mendengarkan lagu-lagu dangdut ala jawa barat yang disenandungkan oleh seorang pengamen perempuan, yang masih terlihat muda dan lumayan cantik.

tiba-tiba, saya dikagetkan dengan suara kondektur yang begitu lantangnya, sehingga terjadilah percakapan seperti berikut ini:

kondektur: mohon maaf para penumpang yang pindahan, busnya tidak bisa sampai kebayoran karena sudah mengalami keterlambatan, sehingga para penumpang akan diturunkan dimampang prapatan.

saya: maksudnya apa? kalau misalnya demikian, kenapa tidak bilang dari tadi sebelum kita naik? bapak tidak tahu ya, saya besok harus mengajar pagi-pagi sekali, sehingga kalau diturunkan di mampang saya pasti akan terlambat masuk sekolah, pokoknya saya tidak mau tahu pak, sesuai dengan janji awal, saya mau diturunkan di kebayoran lama.

kondektur: mohon maaf sekali mbak, ini sudah sangat terlambat, sehingga kami hanya bisasampai mampang saja.

saya: lho keterlambatan kan bukan salah saya, itu kan masalah teknis jalanan yang sama-samatidak bisa kita prediksi, jadi bukan kami dunk yang harus menanggungnya?

kondektur: pokoknya saya minta maaf dan tetap tidak bisa sampai kebayoran lama.

saya: saya juga tidak mau tahu, pokoknya saya mau busnya sampai kebayoran lama.

saya setengah sadar dan tidak, dan saya juga tidak tahu, kenapa saya tiba-tiba bisa sekeras kepala itu. sepertinya karena saya terlalu lelah seharian turun ke bawah dan kehujanan. ditambah emosi saya saat itu sedang tidak begitu menarik untuk sekedar berbuat baik. yang menjadi pertanyaan saya sendiri, apakah layak kita marah sama orang sementara orang tidak tahu menahu tentang masalah kita? saya pikir terlalu kerdil otak kita, jika mengajak orang untuk ikut merasakan masalah kita, sementara orang tersebut tidak tahu apa-apa.

setelah dialog atos tersebut, saya kemudian berfikir, masa iya saya marahin orang tua yang sudah meminta maaf? masa iya saya sekeras itu, tidak bisa memberi maaf dan memaklumi aturan perusahaan? masa iya saya egois sehingga tidak bisa berdiskusi dengan apik dan cantik? kawan, sontak saya langsung menyesal dan merasa sangat bersalah dan saya langsung mengutuk diri saya sendiri dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tidak indah itu.

cerita 2:
sore hari sekitar pukul 16.00 wib, saya keluar dari pintu kost bermaksud ingin mengajar ke primagama. saya kaget melihat bapak-bapak tua duduk di dipan depan kost saya, disampingnya ada barang-barang pecah belah rumah tangga yang lumayan banyak. ketika saya keluar, dia langsung berdiri dan meminta maaf karena telah duduk di dipan yang dia kira rumah saya tanpa ijin.

berikut dialog saya dengan bapak tersebut:
bapak: mohon maaf ya mbak, saya numpang duduk, soale tadi hujan.
saya: o iya bapak, tidak apa-apa, silahkan saja diteruskan istirahatnya.
bapak: tadi tu hujan deres mbak, makanya saya berteduh dulu, supaya barang jualan saya tidak kehujanan.
saya: tidak apa-apa pak, silahkan saja, saya tinggal dulu ya pak?
bapak: saya pamit aja mbak, gak enak soalnya, tadi saja sudah tidak ijin, mari mbak, saya mau meneruskan perjalanan lagi.
saya: iya pak, sama-sama dan hati-hati ya pak?
bapak: iya mbak, terima kasih.

saya tiba-tiba merasa sedih melihat bapak tersebut yang sudah kelihatan tua. dengan usianya setua itu, dia masih harus berjualan keliling, tidak ditemani siapapun. saya tahu bahwa itulah kehidupan, bahwa itulah realitas, kadang indah kadang menyakitakan. tapi kawan, hampir setiap melihat orang yang menderita baik karena pekerjaan maupun karena faktor fisik, hati saya terasa teriris oleh pisau yang karatan, mata saya seolah terkena air cabai perih rasanya.

kawan, saya lebih memilih memalingkan muka untuk tidak melihat ketimbang harus menyaksikan orang lain berada dalam kondisi yang kurang aman, tidak seperti kita. saya memilih melakukan itu, saya malu karena tidak mampu memberikan apa-apa untuk mereka.

kesimpulan:
kawan, kebaikan dan kebenaran terkadang terasa sangat-sangat relatif dan hampir mendekati subjektifitas. tapi kawan, bukan berarti kebenaran dan kebaikan itu tidak ada. saya percaya, bahwa semua manusia pada dasarnya adalah baik, tinggal bagaimana dia memberikan pilihannya, apakah dia bahagia menjadi baik? atau dia lebih bahagia jika menjadi jahat? silahkan memilih, dan silahkan bertanggung jawab atas pilihan anda.
Continue Reading...

Sebuah Renungan Untuk Memilih...

pilih mana?

menjadi orang yang menyenangkan diri sendiri...
tetapi menyakiti dan mengorbankan orang lain???

atau

menjadi orang yang menyenangkan orang lain...
tetapi menyakiti dan mengorbankan diri sendiri???

orang yang pertama tidak salah, karena menyenangkan diri sendiri berarti keinginan untuk meraih obsesi dan cita-cita hidup. dan saya yakin, bahwa tidak ada cita-cita yang tidak benar.

sedangkan orang yang kedua juga tidak salah, karena menyenangkan orang lain perbuatan yang mulia dan baik. sehingga ketika manusia bisa menyenangkan banyak orang, maka dia akan disenangi dan di doakan oleh banyak orang pula.

idealnya:
bisa menyenangkan diri sendiri dan juga bisa menyenangkan orang lain. sehingga tidak ada yang perlu untuk dikorbankan.
tetapi kemudian, benarkan kesempurnaan itu bisa kita temukan dengan mulus???
benarkah keabadian itu ada dalam dunia yang maya???
benarkan cinta sejati itu ada???
benarkah semua orang itu baik???
benarkan bahwa tidak ada yang miskin di dunia ini???

satu hal yang masih bisa diusahakan, yaitu; berusaha untuk selalu menjadi baik.
Continue Reading...

Murid Adalah Teman...

malam itu saya ngajar di stai bina madani cipondoh tangerang. disitu ada seorang mahasiswa yang memanggil saya dengan sebutan kakak, rahmah namanya, usianya sekitar 21 tahun. dia memanggil saya kakak karena dia merasa bahwa saya seperti kakaknya. dan tentunya saya tidak keberatan dengan panggilan itu.

kebetulan karena kuliah malam, perkuliahan selesai sekitar pukul 20.15 wib. karena sudah malam dan kebetulan rumah saya searah dengan rahmah, saya menawarkan untuk mengantar rahmah pulang. awalnya dia merasa tidak enak, karena dia merasa saya dosennya. tetapi setelah saya bilang bahwa saya tidak apa-apa, akhirnya dia bersedia saya antar sampai rumah.

saya seorang dosen, guru sma swasta, dan juga seorang tentor di lembaga pendidikan primagama. sampai saat ini saya merasa, bahwa murid atau mahasiswa adalah teman saya juga, sama seperti teman-teman saya yang lainnya. saya menganggap mereka sebagai manusia yang dewasa dan punya nurani, sehingga karenanya saya merasa bahwa mereka harus diperlakukan manusiawi juga sesuai dengan kapasitasnya.

pendidikan adalah dunia yang penuh dengan khasanah keilmuan dan moralitas, sehingga sebagai seorang guru yang baik, idealnya bisa menjadikan murid-muridnya sebagai seorang sahabat. artinya bahwa bagaimana kemudian, guru mampu menjadi orang yang sangat dibutuhkan kehadirannya oleh murid-murid. guru akan dikangeni ketika tidak hadir di sekolah. akan dicari dan ditengok ketika sedang sakit. akan diingat petuah-petuahnya dikemudian hari ketika murid-murid tersebut telah dewasa.

kasus-kasus guru yang galak atau menakutkan adalah fenomena yang seharusnya sudah tidak ditampilkan lagi. atau karakter-karakter lain yang lebih menyeramkan seperti; guru memukul muridnya, guru membentak muridnya, guru menghukum muridnya dengan fisik, guru mencabuli muridnya, guru tidak mengajar di kelas, guru ditakuti oleh murid, dan guru terlalu banyak memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada murid.

guru dan murid adalah sama-sama sebagai subjek pendidikan, artinya bahwa suksesnya pendidikan adalah berkat kerjasama antara guru dan murid. karena sama-sama sebagai patner, otomatis guru dan murid harus saling mengerti, toleransi, dan menghargai. guru tidak perlu merasa malu untuk menghormati murid, hanya karena usia murid relatif lebih muda dari sang guru. karena muda tidak selalu dekat dengan kebodohan dan ketidaktahuan. dalam hal ini saya sepakat dengan ungkapan; "belajarlah dari siapapun, meskipun harus belajar dari seorang anak kecil sekalipun."

pada jaman orde baru, dogma-dogma dan legalisasi struktur sangat mendominasi di dalam semua aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam lembaga pendidikan di indonesia. guru pada waktu itu menganggap, bahwa murid adalah objek pendidikan, yang mana dapat diperlakukan seperti apapun oleh seorang guru. pada waktu itu, guru boleh memukul, menampar, membentak, dan memberi banyak tugas rumah kepada murid.

sekarang jaman telah berganti menjadi jaman reformasi yang ditandai oleh runtuhnya rezim soeharto pada tanggal 21 mei 1998. pada jaman reformasi ini, diharapkan akan ada banyak perubahan baik yang struktur formal maupun non formal, termasuk perubahan dalam sistim pendidikan. sehingga masa-masa pahit di jaman soeharto kalau bisa tidak akan terulang lagi. sudah saatnya indonesia berubah menjadi indonesia yang tanpa air mata.

kurikulum lama telah berubah menjadi kbk dan sekarang telah disempurnakan lagi menjadi ktsp. berubahnya kurikulum berarti berubahnya juga sistem dan pola-pola pengajaran dalam pendidikan. perubahan tidak ada yang negatif, perubahan harus selalu positif. kbk dan ktsp tidak lagi menggunakan cara-cara lama. sebagai contohnya yaitu; kedudukan guru dan murid menjadi sama-sama sebagai subjek pendidikan, metode yang dahulu menggunakan ceramah sekarang diharapkan menggunakan banyak metode yang lainnya seperti opinion, game, study kasus, diskusi kelompok, presentasi makalah, praktek lapangan, cerita, pendekatan emosional, dan masih banyak metode-metode lainnya yang dirasa lebih mengena ketimbang sekedar menggunakan metode ceramah.

kembali ke permasalahan awal, bahwa saat ini guru dan murid adalah patner, kalau dalam bahasa saya, guru dan murid adalah teman atau sahabat. tentu sahabat disini mempunyai makna yang lebih luas dari pada sahabat biasa. menurut saya makna sahabat berarti;
1. bahwa guru tidak perlu terlalu gila hormat
2. bahwa guru tidak perlu malu mengakui kesalahannya dihadapan murid
3. bahwa guru tidak usah sungkan untuk bercanda dengan murid
4. bahwa guru tidak perlu terlalu galak dengan murid
5. bahwa guru tidak perlu kasar dengan murid
6. bahwa guru harus siap dikritik oleh murid
7. dan bahwa guru harus bisa menjadi teman curhat bagi murid

tentunya karena sebagai patner atau sahabat, tidak hanya guru yang dituntut untuk mengerti murid. murid juga harus bisa memposisikan dirinya dan harus bisa menghargai guru sesuai dengan kapasitasnya. murid juga harus mengerti, bahwa guru mempunyai kelebihan usia dan pengalaman dibandingkan dirinya, sehingga murid harus sadar bahwa dirinya perlu ilmu dan pengalaman baru dari gurunya. dengan demikian guru dan murid akan sama-sama sadar akan fungsinya masing-masing. sehingga guru tidak merasa dilecehkan oleh murid, dan sebaliknya murid tidak tersakiti oleh guru.
Continue Reading...

Tuesday, February 17, 2009

Silaturahmi...

hari minggu tanggal 15 februari kemaren saya pulang ke batang. saya pulang bermaksud memenuhi undangan temen-teman irm batang dan temen-temen Na batang. temen-temen irm batang sedang ada pertemuan di kecamatan bawang batang. saya datang bersama dengan adek saya sugy dengan menggunakan motor. karena belum tahu lokasi persisnya, kami berdua sempat nyasar, meski akhirnya kami dapat menemukan lokasi yang dimaksud.

tempat acara dilangsungkan di smk muhammadiyah yang sangat sederhana. acara tersebut dihadiri oleh anak-anak yang masih berseragam smp dan sma. sang ketua irm samsul terlihat sedang memberikan pengarahan di depan. suara samsul sangat lantang dan jelas, bahkan bahasanya pun terkesan sangat berat dan ilmiah. saya sempat terpikir kala itu, pahamkah anak-anak ini dengan gaya bahasa pak ketua yang menurut saya sangat tinggi untuk anak-anak smp dan sma kita? tapi kemudian saya tersadar, bahwa anak-anak remaja indonesia sekarang tidak kalah pinter dengan anak-anak luar negeri, amien.

saya diberi kesempatan oleh samsul untuk berbicara dan berbagi pengalaman. karena ini komunitas irm, saya tidak tega untuk sekedar bicara tentang politik dan pencalegan. akhirnya saya hanya bagi-bagi pengalaman tanpa sedikitpun menyinggung tentang pencalegan saya di dpr ri. setelah saya tutup, samsul sang ketua tiba-tiba mengenalkan saya kepada anak-anak irm. dia bilang bahwa saya sedang nyaleg dpr ri di dapil 10 jateng. akhirnya karena takut salah paham, saya menambahi sedikit tentang pencalegan saya dan partai yang mengusung saya. terimakasih kawanku samsul, semoga ini bukan bagian dari kepentingan politik yang sangat praktis. tapi doakanlah saya agar bisa menjadi caleg yang jika terpilih tidak lupa denga para pemilihnya.

setelah itu, saya melanjutkan perjalanan ke kota batang. tepatnya di acara pertemuan Na se kab batang. dijalan, saya dan sugy diguyur oleh hujan yang lumyan deras. baju kami sempat basah kuyup oleh air hujan. akhirnya kita sampai juga di Ma muhammadiyah kota batang dan bertemu dengan mbak lusy temen lama di irm yang sekaligus pengundang saya. sama seperti di bawang, saya diberi kesempatan untuk bicara berbagi pengalaman dan kisah selama di jakarta. karena ini acara organisasi, lagi-lagi saya tidak berani menyinggung tentang pencalegan saya. tapi tanpa disangka-sangka, mbak lusy malah memperkenalkan saya kepada peserta bahwa saya adalah caleg. lagi-lagi saya harus menjelaskan sedikit tentang partai agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang partai yang mengusung saya.

hanya satu yang ingin saya sampaikan, bahwa sahabat itu melebihi segalanya. bahwa dalam persahabatan tidak ada kepentingan. bahwa dalam persahabatan yang ada hanyalah ketulusan dan kesucian. mbak lusy dan samsul belum tentu sebaik dan seramah itu terhadap caleg yang lain, tetapi karena mereka sahabat baik saya, mereka berani memperkenalkan saya dalam acara organisasi. dan saya yakin, mereka tidak banyak kepentingan dengan saya selain untuk membantu sahabatnya yang sedang membutuhkan bantuan dan dukungan secara moral dan motivasi.

setelah dari batang, saya bertemu dengan temen lama. temen sewaktu kuliah di unnes, ika namanya. rumahnya di doro pekalongan dan lumayan jauh dari kota pekalongan. saya silaturahmi karena sudah lama tidak bertemu dengan dia. tapi seperti biasa, namanya sahabat pasti ingin menyenangkan sahabatnya. saya dikenalakan kepada keluarganya dan dia memberitahukan kepada keluarganya, bahwa saya adalah caleg dpr ri dari pmb. dan alhamdulillah dia dan keluarganya siap mendukung saya dan siap menemani saya untuk kampanye di doro.

terimakasih para sahabat baikku. dan terimakasih untuk sahabat-sahabatku yang lainnya.
Continue Reading...

Kenduri Cinta...

kenduri cinta adalah acara yang digelar setiap hari jumat malam, minggu kedua dalam tiap bulannya. tanggal 13 februari kemaren, saya datang dengan teman muda fitri namanya. dengan datang di acara tersebut, saya berharap bisa mendapatkan banyak kebahagiaan baik secara pikir maupun secara emosional.

acara dimulai pukul 21.00 dan berakhir sekitar pukul 03.00 pagi. ketika saya datang, Khalida Hatta anaknya Moh. Hatta sedang berbicara tentang ekonomi kerakyatan yang dulu pernah diusung oleh bung Hatta. bahasanya terlalu kaku dan sangat tekstual, mungkin itulah gaya bicara orang, yang masing-masing mempunyai ciri khas.

setelah itu, acara disambung oleh kyai Budi. kyai yang terlihat sangat sederhana dengan menggunakan koko putih dan sarung. tidak saya sangka, ternyata dengan petuah-petuahnya saya mulai tertawa dengan lepas. dia kyai sederhana, unik, apa adanya, dan ternyata sangat lucu. ekspresinya sungguh polos dan terlihat kampungan, tapi isi ceramahnya sangat mengena dan tidak terlalu berat di telinga para pendengarnya. satu yang saya ingat dari beliau yaitu; mbok jadi orang jangan merasa benar sendiri, karena masih banyak orang lain yang juga benar dan bahkan lebih benar dari diri kita. beliau juga bilang bahwa; kita tidak punya hak mengklaim orang kafir karena bisa jadi kitalah yang sangat kafir dari orang yang kita tuduh.

setelah kyai budi tampil, langsung di sambung oleh cak nun. beliau membahas tentang fatwa mui terbaru mengenai rokok dan golput. bagi cak nun, jika golput diharamkan maka mui harus siap membuat fatwa-fatwa lainnya yang berhubungan dengan golput. misalnya tentang pelaksanaan pemilu, tentang demokrasi, tentang partai politik, tentang negara indonesia, tentang nasionalisme, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang harusnya difatwakan oleh mui. kira-kira sanggup tidak mui membuat banyak fatwa yang benar-benar tulus tanpa kepentingan apapun.

kawan, tidak hanya kyai budi yang membuat saya dan teman-teman lain tertawa terbahak-bahak. tetapi cak nun juga cukup memberikan sumbangsih kepada saya untuk bisa tertawa dengan bahagia. kata beliau; orang-orang indonesia itu modalnya nekat dan ngalah, contohnya nekat yaitu berani punya anak banyak padahal tidak punya pekerjaan, sedangkan contoh yang suka ngalah yaitu indonesia tidak pernah menang bola dalam kejuaraan bukan karena tidak bisa tetapi karena indonesia mengalah.

kawan, sangat luar biasa jika acara-acara seperti kenduri cinta bisa diadakan dibeberapa tempat lagi. dalam kenduri cinta tersebut berkumpulah banyak manusia dari bermacam-macam jenis umur, bermacam-macam agama, latar belakang yang tidak sama, daerah yang juga tidak sama, dan masih banyak pluralisme yang lainnya yang tergabung dalam satu wadah kesatuan komunitas kenduri cinta. komunitas yang mengajak kita untuk mengerti perbedaan, untuk memahami ketidaksamaan, untuk menghargai kapasitas orang, dan untuk tidak kagetan ketika prinsip kita ditentang atau disalahkan sama orang lain. karena manusia pada hakikatnya sangatlah tidak mungkin sama.

ada dua pertanyaan yang tidak sempat saya tanyakan ke cak nun, barankali teman-teman bersedia membantu saya untuk menjawabnya:
1. saya sangat depresi karena tidak tahan dengan klaim orang-orang di dapil 10 jateng, mereka semua menganggap bahwa caleg terutama caleg dpr ri seakan-akan kaya. sebenarnya saya patut bersyukur jika itu merupakan doa.
2. saya depresi jika melihat orang kaget dengan gaya berfikir saya yang kata orang tertentu sangat aneh dan agak liberal. saya lebih depresi lagi jika yang kaget itu adalah orang-orang disekitar kita dan yang sangat kita sayangi dan cintai.
Continue Reading...

Marawisku...

hari itu rabu tanggal 11 februari 2009. saya bersama murid-murid saya yang tergabung dalam komunitas ekstrakurikuler marawis bersiap berangkat ke gedung muhammadiyah menteng jakarta pusat. saya bersembilan dan sepuluh dengan saya, kami menggunakan lima motor. sedangkan anak-anak marawis yang lain bareng sama anak-anak paduan suara menggunakan metromini. hari itu kami bermaksud menghadiri acara pelantikan pp na. dimana kebetulan saya salah satu pengurus yang juga akan dilantik.

hari itu anak-anak saya minta datang jan 15.30 sore, tapi baru pukul 16.30 anak-anak kumpul. saya sempat panik dan sedikit percaya sama klaim, bahwa anak-anak marawis bakalan males untuk datang pas hari acaranya. anak-anak lebih suka latihannya daripada tampilnya. mereka suka latihan karena senang bisa meninggalkan pelajaran sekolah. saya mengucap syukur pada tuhan ketika melihat anak-anak marawis akhirnya datang juga.

metromini jalan dibelakang kami bersepuluh dengan lima motor. saya lumayan berada di barisan depan. saya dibonceng sama murid saya anak kelas 11 ips, reza namanya. ketika itu kami belum jauh dari sekolahan, kira-kira baru sekitar 500 km. saya kaget, ternyata murid saya yang dibelakang saya mengalami kecelakaan. mereka bertabrakan dengan tiga motor beruntun. yang dua motor murid saya yang dinaikki roni dan fadhel satu lagi dinaikki riko dan novri. motor satunya lagi adalah motor orang yang kebetulan dalam posisi ditabrak murid saya.

saya panik dan kaget ketika melihat roni, fadhel, riko, dan novri terluka. saya panik takut terjadi apa-apa dengan mereka berempat. sehingga saking paniknya memikirkan murid-murid saya, saya tidak memikirkan motor orang yang ditabrak. karena kebetulan motornya mengalami kerusakan juga. akhirnya saya bernegosiasi dibantu dengan bapak jaeylani dan bapak muhammad. anak-anak yang terluka saya minta untuk naik metromini gabung dengan teman-teman yang lainnya. sedangkan motor fadhel dan motor riko yang rusak sementara dititipkan di rumah bapak jaeylani.

sesampainya di menteng, saya masih agak panik memikirkan empat murid saya yang terluka karena kecelakaan tersebut. saya memutuskan untuk anak-anak yang luka untuk tidak tampil saja. karena luka mereka rata-rata di tangan dan kaki. sedangkan marawis menggunakan kaki untuk duduk bersila, dan menggunakan tangan untuk menabuh gendangnya.

di luar dugaan saya, ternyata keempat anak-anak yang luka termasuk roni yang lukanya agak parah, mereka ganti baju marawis dan tampil di depan selama kurang lebih 35 menit. saya sangat kaget sekaligus terharu dengan mereka semua terutama anak-anak yang baru saja mengalami kecelakaan. saya juga haru karena ketika tampil, semangat mereka luar biasa. padahal di sekolah ada klaim yang mengatakan bahwa mereka sedikit agak bandel. tapi bisa dibuktikan bahwa semangat dan ketulusan mereka berjuang untuk sekolah sungguh sangat luar biasa.

kawanku, terkadang kita sangat tertarik untuk mengkalim orang. bahkan sering kita tidak bisa menghargai karya orang lain. kita lebih fokus pada kejelekan dan kekurangan orang lain dari pada kelebihannya. sehingga ketika kita sudah membenci satu orang hanya karena satu masalah, kita merasa membenci dirinya seluruhnya. bahkan kita bersekutu dengan banyak orang untuk ikut membencinya. padahal, orang bisa saja salah suatu waktu, tetapi ingat, bahwa orang juga pasti punya banyak kebenaran dalam banyak waktu dan kesempatan yang lainnya.
Continue Reading...

Thursday, February 12, 2009

Kenapa Kita Lebih Sayang Orang Lain...?

dari dulu saya punya satu pertanyaan yang belum saya temukan jawabannya. saya mempunyai banyak saudara baik dari ayah atau ibu saya. tapi saya tidak begitu dekat dengan mereka semua. padahal sepupu saya banyak yang seusia dengan saya. tapi tetap saja, saya tidak bisa dekat dengan mereka seperti dekatnya saya dengan teman-teman saya di organisasi dan teman di kampus.

saya sangat setia kawan (kata kawan saya), tapi saya kurang setia sepupu (itu juga menurut saya). ada satu sepupu saya perempuan yang seumuran dengan saya. dari SD, SMP, SMA kita selalu satu sekolah dan kita sering berangkat bareng. tapi tetap saja saya tidak bisa dekat dan merasa memiliki dia. komunikasi kita hanya seperlunya saja dan bahkan terkadang tanpa emosi.

sementara untuk teman-teman dekat saya, saya rela menemani dia, mendengarkan curhatnya, berdiskusi bersama, dan kangen. saya rela melakukan yang saya bisa untuk sahabat-sahabat saya. tapi saya jarang berkorban buat sepupu-sepupu saya, bahkan mungkin buat kedua adek kandung saya.

saya mempunyai dua adek kandung, yang satu cowok semester 10 di unsoed dan satu lagi kelas 10 smp di batang jateng. saya merasa tidak begitu dekat dengan mereka berdua. meskipun akhir-akhir ini saya sedang mencoba untuk bisa menjadi bagian dari yang mereka kangeni. menjadi bagian yang mereka tanyakan kabarnya. dan bisa menjadi teman yang baik untuk segala masalah mereka.

saya tahu kawan, bahwa adek saya sangat menyayangi saya dan bahkan sangat mencintai saya. tapi kenapa secara fisis dan terkadang secara nilai saya masih merasa bahwa saya lebih dekat dengan teman-teman saya dibandingkan dengan keluarga saya sendiri. meskipun saya juga sangat sayang dan mencintai mereka semuanya. walau kadang rasa itu tidak mampu saya terjemahkan secara logis dan aplikatif. tapi saya harap, mereka telah menangkap signal kasih sayang dari saya yang saya rasa sangat absurd.

saya sayang kalian semuanya.
saya sayang keluarga saya dan juga teman-taman saya.
Continue Reading...

Ternyata Kita Masih Harus Belajar Banyak...

kawan sadar atau tidak, terkadang kita meremehkan orang lain. apalagi orang yang usianya jauh lebih muda dari kita. kawan saya adalah seorang guru di sma swasta. saya mencoba untuk menjadi guru yang selalu baik dan bisa menghormati murid-murid saya yang juga manusia. saya mencoba memposisikan diri sebagai teman mereka.

kawan ketika ulangan harian, saya kaget karena anak-anak cowok yang selama ini dianggap badung oleh teman-temannya mendapatkan nilai 95. dan ternyata tidak hanya dia, beberapa rombongannya yang juga kata teman-temannya agak sedikit nakal ternyata juga mendapat nilai diatas 90. awalnya saya tidak masalah dan saya percaya bahwa mereka memang pintar. tapi anak-anak cewek yang nilainya lebih rendah protes dan menuduh teman-teman cowoknya mengganti jawaban. kebetulan ulangan waktu itu dikoreksi bersama-sama.

ternyata saya terpengaruh dengan omongan anak-anak yang cewek, kemudian saya nyeletuk.
saya: abid, kamu mengganti jawaban ya?
abid: sumpah bu, saya tidak mengganti sama sekali.
saya: kok nilai kamu bagus banget?
abid: memangnya tidak boleh kalau nilai saya bagus bu?
saya: bukan tidak boleh, tapi kan kamu jarang mencatat dan jarang serius juga dalam pelajaran?
abid: memangnya orang yang tidak serius tidak boleh dapat nilai bagus bu?
saya: bener kan tidak mengganti jawabanmu?
abid: demi allah bu, saya bisa ppkn karena saya suka sama cara mengajar ibu.

kawan, saya sedih banget karena telah terpengaruh oleh anak-anak yang cewek. saya menyesal seumur hidup karena telah berprasangka buruk sama abid dan teman-temannya yang cowok. saya gagal menahan diri, dan saya juga gagal menjadi guru yang baik. selama ini saya punya prinsip untuk tidak mengklaim murid-murid saya. bahkan dari 11 kelas yang saya ajar, saya tidak pernah menanyakan siapa yang paling pintar di kelas dan siapa yang paling kurang pintar di kelas. saya melakukan itu karena saya ingin tidak mengklaim salah satu orang hanya karena di kurang pintar. atau bahkan saya memihak salah satu orang hanya karena saya tahu di paling pintar.
Continue Reading...

Dogma / Pilihan....?

murid saya di sma ada yang baru, namanya karimah, dia kebetulan keturunan arab saudi. sontak saya teringat akan kisah cinta teman sma saya dulu yang sangat memilukan hati saya. waktu sma saya punya teman dekat sebut saja dengan ipang. ipang mencintai seorang perempuan teman seangkatan kita yang kebetulan keturunan arab saudi, sebut saja namanya sarah. ketika itu ketika duduk di bangku kelas 1 sma. saya senang karena cinta ipang tidak bertepuk sebelah tangan.

mereka berpacaran hingga kelas 3 sma, dan mereka sangat akrab baik di sekolah maupun di organisasi intra sekolah dan ekstra sekolah. selama 3 tahun pacaran, banyak hambatan dan halangan yang mereka lalui. hambatan dan rintangan itu berasal dari keluarga besar sarah. keluarga besar sarah tidak mengijinkan sarah berpacaran dengan ipang karena alasan tidak satu aliran/suku. sarah hanya boleh menikah dengan laki-laki yang berketurunan dari arab saudi.

saat ipang dan sarah jalan, keluarga sarah menyuruh orang untuk memata-matai mereka berdua. bahkan tidak jarang sarah harus sedikit berbohong kepada orang tuanya jika ingin jalan dengan ipang.

mereka berdua sama-sama anak cerdas yang berniat untuk melanjutkan kuliah di universitas yang sama. karena kebetulan juga, mereka berdua sama-sama berasal dari keluarga kaya. setelah kelulusan kelas 3, mereka sudah mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi di jawa tengah. tapi kemudian tiba-tiba, sarah dilarang keluarganya untuk kuliah. kata keluarganya, perempuan yang baik itu menikah dahulu baru melanjutkan kuliah setelah ada muhrim.

selang bebarapa bulan setelah kelulusan, sarah dinikahkan dengan laki-laki keturunan arab saudi yang usianya selisih jauh diatasnya sarah. hancur hati saya, teman-teman, sarah, dan ipang. meskipun kita semua tidak bisa melakukan apa-apa untuk mencegah pernikahan itu. ipang dan sarah sempat mengalami stress karena keduanya saling mencintai dan berharap bisa hidup bersama. saya selaku teman dekat mereka juga merasa sangat sakit hati dengan perlakukan keluarga sarah kepada sarah dan ipang. tapi kata orang jawa, nasi telah terlanjur menjadi bubur.

teringat itu, saya langsung mengajukan pertanyaan ke karimah murid baru saya.
saya: kamu keturunan arab saudi ya dek?
karimah: benar bu, emang kenapa bu?
saya: saya dulu waktu sma punya teman bukan dari keturunan arab dan dia pacaran dengan orang keturunan arab, tapi keluarga perempuan tidak merestui karena si laki-laki bukan keturunan arab. kamu tidak seperti teman saya kan karimah?
karimah: sama bu.
saya: maksudnya?
karimah: saya juga tidak boleh menikah dengan laki-laki yang bukan keturunan arab saudi bu.
saya: kenapa?
karimah: itu sudah aturan di keluarga yang berketurunan arab saudi bu.
saya: kamu tidak berani merubah aturan itu.
karimah: saya takut durhaka sama orang tua saya bu.
saya: kamu tidak pernah suka sama laki-laki yang bukan keturunan arab saudi?
karimah: kalau cuma suka sih pernah bu, tapi kan tidak berfikir untuk menikah dengan dia.
saya: kalau sekedar pacaran saja gimana?
karimah: tetap tidak berani dan saya takut sama orang tua saya bu.
saya: kamu nyaman dengan itu dek?
karimah: kan saya harus berbakti pada orang tua bu? lagipula saya tidak masalah kok bu.
saya: oh begitu ya. makasih ya dek?
karimah: sama-sama bu.

kawan semua, saya bingung mau bilang apa lagi. saya berharap karimah akan menjadi perempuan pejuang seperti sultana salah satu putri kerajaan arab saudi yang memperjuangkan keadilan. perempuan keturunan arab dilarang menikah dengan laki-laki bukan arab. tapi laki-laki keturunan arab boleh menikah dengan perempuan bukan arab.

saya juga berharap karimah akan memberikan penyadaran ke orangtuanya, bahwa cinta itu tidak melihat suku, ras, dan latar belakang harta masing-masing. tapi ternyata karimah bukan perempuan yang seperti keinginan saya. tentu karimah tidak salah dan sayapun belum tentu benar, meskipun saya juga tidak mau dianggap salah.
Continue Reading...

Ingat Dulu...

saat diangkutan umum, saya bareng dengan anak SD kurang lebih kelas 6. dia naik ke angkutan umum sendirian, sedangkan temannya yang sebelumnya bareng dia tidak ikut naik angkutan umum.
kata temannya: hati-hati ya dan sampai jumpa besok pagi.
jawab si anak: insya allah ya kalau besok masih hidup.

saya kaget mendengar jawaban itu, kaget karena saya merasa pernah mengucapkan kata-kata itu lumayan sering. tapi saya sedikit lupa, kapan kata-kata itu sering saya ucapkan?
ternyata kawan, ketika saya kuliah s1 di semarang, saya termasuk perempuan yang kata orang lumayan alim. alim karena saya aktif di organisasi keislaman kampus dan luar kampus. alim karena kerudungku dan bajuku berukuran cukup besar dan tidak mencolok. bagi anak-anak rohis, orang seperti saya disebut sebagai akhwat. akhwat bagi anak rohis berarti perempuan yang insya allah solehah. luar biasa ya kawan, maksudnya saya waktu itu sungguh luar biasa.

untuk saat itu saya mungkin sepakat, tapi tidak untuk saat ini. mohon maaf, mungkin terlalu naif rasanya jika dengan fisik orang dapat dinilai keimanan dan kealimannya. meski tidak sedikit juga orang alim bisa dilihat dari cara berpakaian dan cara bertutur kata. tapi kemudian saya rasa, kita musti arif dan bijaksana dalam menilai. dan menilailah secara universal, objektif, dan humanis.

dari saat saya menjadi akhwat (kata teman-teman rohis) sampai sekarang sudah hampir 5 tahun. beberapa waktu lalu saya ketemu dengan sahabat dari jawa tengah yang juga kata orang akhwat. dia lumayan dekat dengan saya, dan lumayan sering berkomunikasi dengan saya. sebut saja namanya mbak indah.

kita ketemu di kantor organisasi di jakarta, begini percakapan saya dengan mbak indah.
saya: hai mabak indah? apa kabar?
mbak indah: siapa ya?
saya: oh lupa to mbak? ya udah gakpapa kalau lupa.
mbak indah: o iya saya ingat, tapi kok sudah sangat berubah ya? makanya saya pangkling.
saya: yah namanya juga manusia to mbak.
mbak indah: tapi kok berubahnya sangat drastis ya.

kawan, menyesal rasanya menyapa mbak indah. bukan karena takut diklaim atau takut disalahkan, karena bagi saya benar salah itu sangat relatif dan subjektif. yang membuat saya menyesal yaitu kenapa dia mengklaim saya dan merasa bahwa berubah itu ada yang salah? tapi okelah, kita juga harus mengerti bahwa masing-masing orang mempunyai kapasitas pikir yang tidak sama. dan untuk menjadi tetap bijaksana, tentunya saya juga tidak diperbolehkan mengklaim beliau. salut untuk mbak indah yang tetap komitmen dengan prinsip dan baju lamanya.
Continue Reading...

Tuesday, February 10, 2009

Dinamika Turun Ke Bawah

tiga hari lalu saya pulang ke batang jateng. saya membawa 50 baliho ukuran 1x1 m dengan harga rp. 1.750.000 sumbangan dari ibu saya tercinta. mungkin menurut ibu saya yang tidak banyak tahu politik, uang segitu sudah sangat banyak untuk membuatkan baliho bagi anak tercintanya. maklum ibu saya dan saya berasal dari kampung. meski sedikit ciut karena hanya membawa 50 baliho, saya tetap mencoba untuk semangat.

setelah sampe di batang, saya berkoordinasi dengan adek kandung saya yang sekarang kuliah di unsoed jurusan sastra inggris. saya kan caleg dpr ri dapil 10 yang kebetulan ada empat kabupaten dan kota. kata adek saya: baliho 50 itu sangat sedikit, bahkan tidak akan menjangkau satu kabupatenpun. saya mengiyakan dan sepakat dengan adek saya, tapi apa salahnya saya tetap semangat? pasti teman-teman akan bilang; ayo imawati tetap semangat...!!!!

hari itu hari jumat tanggal 6 februari 2009. saya datang ke desa kalimanggis desa kelahiran bapak saya. beliau telah meninggal saat saya duduk di bangku sd kelas 3. saya datang dengan membawa 5 baliho kosongan tanpa tiang pemasangnya. alhamdulillah karena desa tersebut desa bapak saya, meskipun saya tidak tinggal disana, mereka sangat welcome, terutama saudara-saudara saya. bahkan saya diantar ke pak lurah untuk ijin dan sekalian mohon doa dan restu.

hari sabtunya, saya dan adek saya berencana memasang baliho yang tersisa yaitu 45 buah. saya baru sadar bahwa untuk masang diperlukan beberapa pendukung: bambu ukuran 3,5 m sebanyak 100 buah, bambu untuk atas dan bawah baliho, paku, kawat untuk tali, linggis, tenaga manusia, dan sewa mobil untuk angkut bambu dan pemasangnya. saya dan adek saya baru sadar, bahwa biaya operasional yang kita butuhkan bisa lebih mahal dari harga balihonya. tapi lagi-lagi kita tetap semangat 45.

akhirnya rombongan kita berangkat dengan menggunakan mobil pick up sewaan. ada 10 orang yang ikut, 11 orang sama pak sopirnya. luar biasa, para relawan saya begitu semangatnya. mereka rata-rata masih anak sma dan mereka bekerja dengan riang hati. kala itu, saya sempat resah gelisah karena takut tidak bisa membayar anak-anak. saat itu saja saya sudah harus membelikan makan mereka, minuman, jajan-jajanan, bahkan rokok. saya berfikir, berapa saya harus membayar mereka?

kita berjalan menyusuri jalan di empat kecamatan di batang. ketika malam tiba, hujan turun dengan derasnya bahkan disertai angin yang sangat kencang. karena merasa tidak enak, saya meminta mereka untuk mengakhiri pemasangan baliho. saat itu waktu menunjukkan pukul 21.00 wib. tapi ternyata mereka masih tetap semangat meski berbasah-basahan dan kedinginan.

malam itu kita pulang dan ternyata masih ada sekitar 13 baliho yang belum terpasang. saya ketakutan sama anak-anak karena memang saya tidak memiliki banyak uang untuk membayar mereka. akhirnya saya mengutus adek saya tercinta untuk berdiplomasi dengan anak-anak. akhirnya adek saya ketemu dengan anak-anak. setelah sampai di rumah, adek saya cerita bahwa mereka ikut serta masang baliho ikhlas dan tulus, kalaupun mau dikasih uang seikhlasnya saja, dan mereka tidak menentukan jumlahnya. betapa terharunya saya waktu mendengar penjelasan dari adek saya.

karena masih ada sisa, hari minggunya saya memutuskan untuk kembali berkeliling memasang baliho yang tersisa. karena sudah tidak punya uang untuk sewa mobil, saya memutuskan menggunakan dua motor. motor satu ada mas kasdik dan kang wakidun (sepupuku yang bisu tapi sangat baik), dan motor satunya ada saya dan adek saya sugi.

masing-masing kita membawa baliho dan bambu 8 buah ukuran 3,5 m. saya dibelakang dan adek saya yang di depan. otomatis sayalah yang memanggul bambu 8 buah tersebut di pundak saya. saya sebenarnya biasa saja, tapi ternyata adek saya yang terharu melihat kakaknya, caleg dpr ri memanggul bambu yang sangat berat dipundaknya. saya tahu bahwa adek saya sangat sedih, tapi dengan semangat dan lantang saya bilang kedia: bahwa saya baik-baik saja.

hari itu kita muter-muter persawahan dan menancapkan bambu-bambu yang kita panggul. perjalanan kita diiringi dengan hujan dan angin yang bertiup sangat kencang. tapi lagi-lagi kita tidak gentar dan tetap semangat. meskipun baju yang dibadan kita telah kuyup oleh air hujan. kitapun menggigil kedinginan.

oya, saat kita muter-muter pesawahan untuk masang gambar, kita ketemu sama beberapa orang yang kebetulah sedang disitu. bukan basa-basi, saya ijin ke mereka untuk masang gambar. sebagian dari mereka welcome dan tidak masalah, tapi ada sebagian yang cuek. ada juga yang menanyakan: lho siapa yang nyaleg? pas tahu saya yang nyaleg dia bilang: emang gak punya duit ya mbak? kok masang gambar sendiri?

ya begitulah manusia, bahwa tidak ada manusia yang sama. bahwa manusia mempunyai karakter yang tidak sama. hikmah lain yang bisa saya ambil yaitu:
1. bahwa seolah-olah caleg harus kaya
2. bahwa masyarakat apatis dengan caleg yang tidak membagi uang
3. bahwa caleg sepertinya perlu terjun langsung, jangan hanya menyebar uang dan tim sukses
4. bahwa tidak banyak orang yang respek dengan pemilu
5. bahwa orang sudah tidak percaya dengan caleg-caleg
6. bahwa persaudaraan dan kerjasama jauh lebih penting dari sekedar kepentingan

betapa bahagianya saya, karena dalam perjalanan tersebut berjumpa dengan sahabat lama, namanya edy. saya ijin untuk memasang baliho disamping rumahnya, dia mengijinkan dan bahkan meminta satu baliho lagi untuk dipasang di depan rumahnya. padahal saya tahu, bahwa dia dan keluarganya pengikut partai lain yang sangat fanatik.
Continue Reading...

Wednesday, February 04, 2009

Aku Bingung...

kenapa orang musti merasa sedih?
dan kenapa orang terkadang harus berbunga-bunga?
mungkin itu memang sesuatu yang biasa terjadi.
tapi aku pengen dalam hidup ini tidak ada kesedihan tetapi hanya ada kebahagiaan.
meskipun kurasa itu sangat mustahil.

teman-teman, manusia terkadang terlalu subjektif ketika menafsir sesuatu.
dia merasa bahwa apa yang dilakukan dan yang di alaminya sebuah kebenaran.
dia sering menafikkan adanya kebenaran-kebenaran lainnya yang bisa bersumber dari orang lain.

sebagai orang baik, seharusnya kita bisa menelaah masukan-masukan dari orang lain. dan hendaknya kita juga tidak begitu saja terpengaruh dengan orang lain. jika kita menerima masukan orang lain berarti kita sangat bijaksana. dan jika kita tidak mudah terpengaruh dengan orang lain berarti kita mempunyai prinsip hidup.

tadi aku berdiskusi dengan muridku di lembaga pendidikan, mereka anak kelas 12 ips.
aku tanya ke mereka:
kenapa anak-anak sma bisa melakukan free sex? apakah karena mereka tidak punya prinsip, terpengaruh oleh teman-temannya, atau terdorong oleh hal-hal yang teknis seperti kesempatan dan tempat yang memungkinkan?

mereka menjawab:
bahkan prinsip tidak bisa menjamin orang tidak tergoda oleh sex, apalagi jika menyangkut masalah-masalah yang sifatnya sangat teknis.

kataku:
jadi prinsip hidup gak penting?

kata mereka:
penting, tapi tidak untuk masalah yang berhubungan dengan sex, karena sex tidak bisa dikendalikan oleh logikan.

nah lo, ada sebagian orang yang merasa bahwa prinsip tidak menjadi penting dalam masalah tertentu. tetapi kemudian, jangan menjadikan kita menjadi manusia yang tidak punya prinsip hidup. karena bagaimanapun, jika hidup tanpa prinsip maka kita akan menjadi manusia yang labil dan tidak tahu arah dan tujuan hidup.
Continue Reading...

Kepada Ibu Fitriani Aminudin...

saya ingin mengomentari ibu fitriani aminudin....

menurut saya, yang disampaikan ibu fitriani aminudin terlalu berlebihan...
bagi saya tidak ada yang salah dalam film perempuan berkalung surban...
film yang luar biasa dan wajib ditonton oleh kalangan laki2 dan kalangan perempuan yang masih beranggapan bahwa perempuan itu adalah makhluk yang lahir dengan status dibawah laki2...

film tersebut sangat membuka wacana dan pemikiran orang2 yang masih sangat eksis dengan ego subjektifnya...
cocok juga untuk para laki2 yang merasa bahwa perempuan adalah orang nomor dua setelah dirinya...

ibu fitriani tidak perlu kalang kabut dan frustasi dengan film tersebut...
karena film tersebut adalah realitas riil yang ada di masyarakat kita terutama dalam masyarakat pesantren dan masyarakat dengan culture jawa...
tidak usah malu mengakui, bahwa di jawa bahkan mungkin diseluruh indonesia, orang tua kita saja masih membedakan status anak perempuan dengan laki2...
pembedaan tidak begitu masalah jika tidak berimbas keperlakuan...
masalahnya, perlakuan ortu kita menjadi berbeda ketika berhadapan dengan anak laki2 dan perempuan...

so...?
dukung film perempuan berkalung surban...
dan sutradara tidak perlu ciut nyalinya...
saya dukung dengan sepenuh hati...
sudah saatnya perempuan merubah dirinya dan sudah saatnya para laki2 juga merubah cara pandangnya terhadap perempuan...

bahwa tuhan menciptakan laki2 dan perempuan tidak untuk dibedakan secara substansi, hanya secara lekatan saja...
bahwa perempuan hamil, menstruasi, melahirkan, punya ovum dan vagina...
sedangkan laki2 punya sperma, penis, dan jakun...
tetapi tidak menjadi bijak rasanya, jika lekatan tersebut menjadi membedakan peran dan kesempatan laki2 dan perempuan secara domestik dan publik...

terimakasih...

dan semoga ke depan, perempuan lebih progresif lagi untuk membela kaum perempuannya sendiri...

bukan malah menghujat kaumnya sendiri, yang nyata2 selama ini telah ditindas oleh laki2...

syukur2 akan banyak laki2 yang juga ikut mendukung perempuan untuk selangkah lebih maju dari perempuan yang sebelum2nya...
karena dengan dukungan laki2lah perempuan akan lebih percaya diri untuk menunjukkan prestasinya...
kenapa?
karena yang selama ini ditakuti dan disegani perempuan adalah kaum laki2...
disegani dalam tanda kutip: bahwa perempuan dipaksa oleh dogma yang ada untuk setia, taat, patuh, hormat dan melayani laki2...
tanpa diberikan kesempatan untuk bertanya: kenapa tidak sebaliknya juga bahwa laki2 juga harus memperlakukan perempuan dengan sangat baik dan penghormatan yang tinggi...

amien...
semoga masih ada laki2 yang demikian...
Continue Reading...

Tuesday, February 03, 2009

MOHON DOA RESTU

Saya caleg DPR RI Dapil 10 Jawa Tengah Nomor urut 3

dari Partai Matahari Bangsa (PMB)
parta nomor urut 18

Dapil 10 Jateng meliputi:
1. Kabupaten Batang
2. Kabupaten Pemalang
3. Kota Pekalongan
4. Kabupaten Pekalongan

untuk dapat 1 kursi DPR RI butuh 85.000-100.000 suara

sekali lagi mohon doa dan dukungan dari teman2 smuanya...

saya yakin, tidak ada yang tidak mungkin...

amien...
Continue Reading...

Pertanyaan...

saya pernah menanyakan ini ke teman-teman saya, tetapi jawaban mereka kurang memuaskan saya. pertanyaan saya yaitu: mendingan jadi orang yang membahagiakan diri sendiri tapi mengorbankan orang lain, atau menjadi orang yang membahagiakan orang lain tapi mengorbankan diri sendiri???

ada beberapa kategori jawaban yang dilontarkan oleh teman-teman saya. teman-teman saya yang beraliran kanan menjawab: mending menjadi orang yang kedua. sementara teman-teman saya yang beraliran kiri menjawab: mending menjadi orang yang kesatu. dan teman-teman saya yang netral menjawab: mending menjadi orang yang menyenangkan diri sendiri dan menyenangkan orang lain. tentu jawaban yang ketiga tidak termasuk jawaban, karena jawaban itu tidak ada dalam pilihan. tapi tidak menutup kemungkinan, jawaban yang ketiga bisa menjadi alternatif jawaban yang bijaksana untuk kita pilih.

teman-teman yang baik, menyenangkan diri sendiri bagi saya adalah kebaikan, karena menyenangkan diri sendiri berarti kita punya obsesi dan cita-cita yang kita impikan dan yang ingin kita raih. menyenangkan orang lain juga tidak salah, karena terkadang dalam hidup kita, kita sering merepotkan orang lain dan sudah saatnya bagi kita untuk membalas budi baik orang lain tersebut.

tapi kemudian, benarkah kita harus selalu menyenangkan orang lain? sementara kita belum pernah menyenangkan diri sendiri. atau sebaliknya, benarkah kita harus melulu menyenangkan diri sendiri? sementara kita belum pernah berbuat baik kepada orang lain yang selama ini menjadi orang-orang terdekat kita.

saya tunggu jawaban dari teman-teman semuanya. semoga kita bisa menjadi manusia yang humanis dan bijaksana. sehingga tidak perlu merugikan orang lain dalam mencapai cita-cita pribadi. atau tidak perlu mengorbankan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain.
Continue Reading...

Kepercayaan...

Suatu hari saya bepergian sama muridku, dia kelas 10 sma. Dia sangat cantik, baik, dan sayang kepada guru2nya termasuk juga saya. Kebetulan saya menggunakan motor. Rencana awal, saya yang akan memboncengkan dia. Tapi tenyata dia menawarkan diri untuk memboncengkan saya. Dia meyakinkan saya bahwa dirinya sudah mahir menggunakan motor sejak smp. Meski kurang yakin, saya mencoba untuk meyakinkan diri saya, bahwa dia adalah anak baik yang memang sudah mahir menggunakan motor.

Perjalanan yang akan kita lalui sekitar 25 km. Jarak yang lumayan agak jauh untuk jakarta yang macet. Saya bahagia karena muridku tersebut terlihat sangat senang karena telah diberi kepercayaan besar dari saya. Kepercayaan untuk memboncengkan gurunya yang berat tubuhnya lebih berat dari dirinya.

Setelah sekitar 6 km ketika sedang belok di tikungan, ada taksi dari belakang yang berada di sebelah kanan kami, dan taksi tersebut menyerempet motor kami. Saya melihat kaki murid saya luka lecet2 dan motor saya juga sedikit lecet2. Dan ternyata juga taksinya berhenti dan minta ganti rugi. Akhirnya saya bernegosiasi dengan supirnya untuk sama2 mengikhlaskan, karena sama2 salah dan sama2 lecet2 baik motor maupun taksinya. Ditambah kaki murid saya menjadi korban srempetan tersebut.

Akhirnya supir taksi mengikhlaskan dan tidak jadi meminta ganti rugi. Ketika itu saya berfikir untuk menggantikan murid saya. Tetapi ketika saya tanya, dia bilang bahwa dirinya tidak apa2 dan baik2 saja. Dia merasa masih mampu untuk menyetir motor. Melihat kegigihannya meyakinkan saya, saya kemudian berfikir: sangat tidak adil ketika saya membuat dia menjadi merasa bersalah dan merasa lemah karena dianggap tidak bisa menyetir motor. Padahal maksud saya ingin menggantikan dia bukan untuk menyalahkan dia, tetapi karena saya melihat kakinya luka akibat kena srempetan taksi.

Akhirnya dengan bangga hati, saya tidak jadi mengambil alih untuk menyetir motor. Karena dari awal saya sudah memberikan kepercayaan penuh kepada dia. Sehingga tidak pantas bagi saya untuk merampas kebahagiaannya karena telah bangga dipercaya oleh saya. Apalagi jika alasan pembenarnya karena dia hanya seorang murid. Bagi saya, murid juga manusia normal yang juga ingin dihormati dan dihargai oleh guru2nya.
Continue Reading...

Belajar Dari Sahabat Sejatiku...

aku punya seorang temen yang sangat baik. aku memanggilnya mbak suci, dia kupanggil mbak karena aku menghormatinya. dia adalah perempuan yang sangat luar biasa. cita-citanya hanya satu segera meninggal dan bertemu dengan kekasih yang dicintainya yaitu allah.

aku tidak pernah sependapat dengan dia dalam banyak hal. tetapi dia adalah orang yang cukup sabar ketika menghadapiku. karena dia sangat tahu bagaimana karakter dan lain2 tentang diriku. dia orang yang sangat baik, ramah, cantik, dan toleran dengan perbedaan yang ada.

3 tahun lalu dia memutuskan menikah dengan seorang laki2 yang baru dikenalnya. aku sempat tidak sepakat karena aku tidak mengenal laki2 tersebut. sebagai sahabat dekatnya, aku merasa punya hak untuk melarangnya. akhirnya aku menjodohkannya dengan temanku yang juga temannya. dan alhamdulillah dia setuju dengan pilihanku. tetapi kemudian dia lebih memilih yang pertama karena alasannya yang lebih dulu datang dan serius adalah yang pertama. akhirnya aku mengalah dan mendukungnya untuk menikah dengan laki2 yang pertama. laki2 yang belum lama dikenal olehnya.

setahun setelah menikah dia belum juga hamil, dan selang berapa bulan setelah itu dia cerita padaku bahwa dirinya telah hamil. betapa bahagianya aku mendengar berita itu. meski ada juga hal yang kurang membahagiakan, karena ternyata dia tidak bahagia. suaminya, laki2 yang dipilihnya sendiri ternyata tidak mampu menjadi suami yang baik bagi sahabat baikku itu. suaminya asyik dengan dunianya sendiri, tidak memperhatikan kandungannya, tidak begitu sayang kepadanya, dan bilang bahwa dirinya belum bisa mencintai istrinya dengan sempurna.

aku sempat tidak terima dan bermaksud melabrak suaminya, tetapi karena saking baiknya, mbak suci melarangku. baginya, sifat suaminya saat ini adalah ujian dari tuhan untuknya. dia akan berusaha untuk bersabar dan selalu berdoa agar suaminya bisa berubah. meski dirinya juga kurang yakin akan hal itu.

seminggu sebelum lahiran, mbak suci bilang bahwa kandungannya kecil dan dokter menyarankan agar dirinya siap2 untuk sesar. aku sudah menyarankannya untuk siap2 sesar. tetapi ternyata dia tidak mampu mengkomunikasikan dengan suaminya. dan suaminya menganggap bahwa dirinya bisa melahirkan dengan cara normal.

seminggu sebelum lahiran, mbak suci bilang padaku bahwa dia sudah tidak kuat lagi. dia juga meminta maaf jika punya salah kepadaku. tentu aku sangat kaget, karena aku merasa dia adalah orang yang sangat baik dan tidak punya salah kepadaku.

jam 03.00 pagi, seminggu setelah dia menghubungiku terakhir kali, aku mendapat 10 sms dari teman2ku. bahwa mbak suci telah meninggal dunia setelah melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin perempuan. dia mengalami pendarahan yang sangat hebat yang mengakibatkan kehilangan banyak darah. nyawaku ketika itu seperti melayang dan pikiranku sangat kacau. seketika itu aku langsung meluncur menuju rumah mbak suci yang jaraknya sekitar 8 jam dari tempat tinggalku saat ini.

sayang, aku tidak dapat melihat wajahnya untuk yang terakhir kali. aku hanya bisa melihat foto jenazahnya yang diambil oleh kakak kandungnya. mukanya memancarkan senyuman dan kelegaan. seolah2 dia ingin berkata: hai teman2ku, aku bahagia karena telah berpulang kepada allah, kekasih yang sangat kucintai.


kupandangi wajah anaknya yang sangat cantik dan mungil. kemudian kupandangi wajah suaminya dengan kebencian yang teramat dalam. dia meminta maaf kepadaku dan memintaku untuk mengikhlaskan kepergian mbak suci. aku bingung harus bilang apa, yang pasti kulihat suaminya dan kutatap dalam2, bahwa dia tidak tampak seperti laki2 atau suami yang jahat. dia terlihat seperti suami yang sangat alim dan baik. bahkan dia terlihat seperti orang yang sangat kehilangan kepergian istrinya.

aku bukan tidak percaya denga mbak suci dan aku juga bukan kemudian percaya dengan suaminya. yang jelas sahabatku tercinta telah meninggal dunia dengan tenang. dan keluarga mbak suci memintaku untuk mengikhlaskan mbak suci. mereka juga juga memintaku untuk tidak membenci suami mbak suci. ada yang lebih penting kata mereka, sekarang tinggal bagaimana mengasuh dan membesarkan anaknya. dan yang aku ingingkan cuma satu, seandainya apa yang dikatakan mbak suci tentang suaminya benar, aku harap suaminya akan berubah dan benar2 bisa memperbaiki kesalahannya dimasa lalu. karena bagiku, orang seperti mbak suci tidak layak untuk disakiti apalagi dikhianati. dan juga perempuan2 baik lainnya tidak layak untuk disakiti oleh suaminya sendiri. karena suami juga tidak mau jika disakiti oleh istrinya.

teman2 ada banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya. bahwa kadang kita sudah merasa baik padahal bagi orang kita belum melakukan apa2. kita masih sepakat dengan sesuatu yang kita tidak tahu sama sekali. bahkan kita sering menjadi orang yang langsung mengiyakan tekstualitas sementara kita tidak paham akan tekstualitas tersebut.

sebagian orang masih menganggap bahwa perempuan itu adalah manusia yang penuh dengan kelemahan. sementara laki2 adalah manusia yang penuh denga kelebihan. kita tidak berani merubah tatanan yang ada karena kita merasa bahwa yang ada adalah suatu kebenaran. sudah saatnya bagi kita untuk berfikir bahwa tuhan menciptakan laki2 dan permpuan sebagai patner untuk saling melengkapi dan mendukung satu sama lainnya. sehingga tidak dibenarkan bagi laki2 yang menindas kaum perempuan. sebaliknya bagi perempuan, hendaknya jangan mau ditindas oleh laki2. selamat berjuang bagi perempuan dan laki2 baik, yang berani melihat materi secara teks dan konteks.
Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog