Tuesday, December 17, 2013

Cantik Tapi Tak Menarik...


Harus Ku akui kau memang cantik
Seperti bidadari yang turun dari langit
Pancaran matamu mengiris hatiku
Namun sayang keangkuhanmu menutup semua itu
Hai kau wanita yang s'lalu menyembunyikan senyummu disetiap ku melihatmu
Hai kau wanita yang cantik dengan kesombonganmu yang membuatmu jadi tak menarik 

Pancaran matamu mengiris hatiku 
Namun sayang keangkuhan mu menutup semua itu
Hai kau wanita yang s'lalu menyembunyikan senyummu disetiap ku melihatmu
Hai kau wanita yang cantik dengan kesombonganmu yang membuatmu jadi tak menarik 

Owww Hai kau wanita yang s'lalu menyembunyikan senyummu disetiap ku melihatmu
Hai kau wanita yang cantik dengan kesombonganmu yang membuatmu jadi tak menarik 

Owww Hai kau wanita yang s'lalu menyembunyikan senyummu disetiap ku melihatmu
Hai kau wanita yang cantik dengan kesombonganmu yang membuatmu jadi tak menarik

Analisa

Menurut saya lagu di atas sangat unik dan menarik.
Mencoba menguak sebuah realita kehidupan.

Realitasnya adalah bahwa orang lebih tertarik dengan sesuatu yang fisik/nyata.
Dan seringnya mengesampingkan tentang sebuah substansi kebaikan pada diri seseorang.
Sehingga efek yang muncul adalah bahwa kita suka dengan orang tatkala orang tersebut cantik/ganteng.
Sebaliknya kita tidak suka dengan orang yang tidak cantik/tidak ganteng.

Tidak bisa dipungkiri bahwa yang bisa kita lihat pertama kali adalah fisik.
Karena kebaikan/hati adanya di dalam dan tidak terlihat jelas.
Butuh waktu singkat untuk melihat yang nampak.
Tetapi butuh waktu yang lama untuk melihat yang tidak nampak.

Teman, yakinlah bahwa fisik tidak selalu menarik.
Bahwa materi tidak selalu membuat kita bahagia.
Karena sumber kebahagiaan yang sesungguhnya adalah hati dan jiwa.

Sehingga mulai sekarang, mulailah melihat dan menilai orang lain bukan dari fisiknya.
Jangan lagi menilai orang dari statusnya.
Dan jangan pula melihat orang dari hartanya.
Karena semua itu bagian dari kesemuan belaka.

Lihatlah orang karena iman dan kebaikannya.
Karena dengan itulah kita akan merasakan sebuah kedamaian yang sejati.

Memang lebih baik cantik/ganteng dan baik.
Tetapi ingat bahwa kesempurnaan hanyalah kuasa Tuhan.
Manusia hanya bisa berusaha untuk menggapai sebuah kesempurnaan tersebut.

Continue Reading...

Tanpa Judul...

Hidup kita memang hanya satu kali, hendaklah kita pergunakan untuk berbuat kebaikan kepada banyak orang.
Kita tidak pernah tahu kapan kita akan meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.
Memang terkadang kita tidak bermaksud menyinggung orang lain, tetapi ternyata orang lain tersinggung dengan apa yang kita lakukan.
Bagaimanapun hidup kita bersinggungan dengan banyak orang, sehingga kita harus selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak.
Jangan berfikir menjadi orang jahat, karena menjadi orang baikpun masih banyak yang tidak suka dengan kita.

Jangan berharap orang mengerti keadaan kita, karena sesungguhnya hanya kitalah yang bisa mengerti dan memahami diri kita sendiri.
Orang lain hanya mampu memahami kita secara fisik/kasat mata, tanpa bisa memahami dengan sempurna.
Selalu tersenyum dalam keadaan apapun, karena senyum tulus kita bisa mengobati orang-orang disekitar kita yang sedang terluka oleh masalah-masalahnya sendiri.
Berbahagialah bagi kita yang mampu memberi dan memberi kepada orang lain yang membutuhkan.
Karena memberi itu sesungguhnya adalah sebuah keindahan.

Bercita-citalah setinggi langit, karena diatas langit masih ada langit.
Jangan bangga dengan prestasi yang telah diraih, karena masih banyak di luar sana orang yang lebih hebat dari pada kita.
Manusia hampir tidak ada yang sempurna, yang ada adalah manusia yang selalu berusaha mendekati kesempurnaan.
Tidak masalah dengan ketidaksempurnaan, yang penting kita selalu belajar dan belajar disetiap nafas kita.

Kematian adalah rahasia Allah yang tidak bisa diprediksi oleh kita.
Dan kita harus bersiap-siap menghadapi sebuah kematian.
Boleh takut dengan kematian, tapi lebih bagus jika kita takut jika mati dalam keadaan tidak dikenang oleh banyak orang.
Karena kematian yang indah adalah kematian yang meninggalkan banyak kesan di mata orang.
Continue Reading...

Saturday, November 30, 2013

Yakin Berbuat...

Suatu ketika saya sedang ngobrol dengan senior di organisasi tentang banyak hal, salah satunya tentang kedekatan saya dengan anak-anak SMK/STM di DKI Jakarta.
Saya bercerita panjang tentang kondisi teman-teman SMK/STM yang telah lama menjadi sahabat baik saya.
Saya berani bilang sahabat baik karena hubungan diantara kami benar-benar erat dan terjalin.
Kami saling tahu satu sama lain, dari masalah sekolah, masalah rumah, masalah di tongkrongan, dan masalah dengan lawan jenisnya.
Kami juga selalu menyempatkan waktu untuk bersama dan sekedar berbagi cerita satu sama lain.

Bagi saya keberadaan teman-teman SMK/STM sangat penting.
Karena dari merekalah saya belajar tentang 'nilai' dalam hidup dan kehidupan.
Dari merekalah saya paham betapa pentingnya sebuah keberanian dan persahabatan.
Dari mereka juga saya belajar tentang keberanian berkorban untuk orang lain.
Insya Allah sampai kapanpun saya akan selalu ada untuk mereka sahabat-sahabat baik saya.
Hingga kelak mereka menjadi orang-orang hebat di negeri yang indah ini.

Di tengah lamunan itu tiba-tiba senior saya berkata panjang lebar:
"Dek menurut saya kamu sudah berlebihan dan kebablasan, kamu terlalu mengorbankan diri dan hidup kamu untuk mereka anak-anak SMK/STM yang bukan saudara kandung kamu. Saya sih bukannya tidak boleh atau tidak suka, tapi lebih tepatnya menurut saya yang kamu lakukan cenderung merugikan diri kamu sendiri. Kenapa saya bilang begitu, karena saya lihat kamu hampir tidak bisa menabung karena sering mengurusi keperluan mereka. Padahal sesungguhnya uang itu bisa kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kamu yang saya pikir sangat banyak sekali. Jadi menurut saya mulai sekarang kamu harus sudah berubah dan tidak lagi menghabiskan waktu kamu untuk mereka, toh mereka juga mempunyai sanak saudara, jadi kamu tidak perlu merasa bertanggung jawab penuh terhadap keberadaan mereka. Saya takut kamu hanya berhenti diputaran ini dan tidak bisa berkembang lebih pesat lagi, sayang sekali jika demikian dikarenakan usia kamu masih relative muda dan masih bisa melakukan banyak hal".

Masya Allah, sungguh saya tertohok dan tersinggung atas apa yang disampaikan oleh senior saya tersebut. Saya merasa telah diacak-acak hati saya, hati yang sudah saya bangun benar-benar supaya menjadi hati yang putih dan suci. Karena perkataan dari senior saya tersebut, prinsip saya hampir goyah dan buyar. Saya sempat berfikir begini: "iya juga ya, ada benarnya juga yang disampaikan oleh senior saya tersebut, sepertinya selama ini saya terlalu berlebihan mengurusi anak-anak, sehingga saya hampir lupa mengurusi diri saya sendiri".

Hingga akhirnya saya berdiskusi dengan mahasiswa saya perihal persoalan diatas, dan alhamdulillah menemukan sebuah jawaban yang gemilang dan cerdas. Kata mahasiswa saya begini: "lho ibu, kenapa ibu musti gentar dan goyah? bagi kami ibu adalah orang hebat dan orang baik, kami saja iri lho sama ibu, setiap kali ibu cerita tentang teman-teman ibu anak-anak SMK/STM kami selalu berfikir kapan bisa seperti ibu, kapan bisa meluangkan waktu untuk ikut serta mendampingi mereka? bagi kami ibu sangat luar biasa, karena ditengah kesibukan ibu yang luar biasa masih mempunyai waktu untuk mendampingi dan menyayangi anak-anak SMK/STM, jadi menurut kami ibu tidak usah gentar, dan kami yakin dari hati yang paling dalam ibu pasti sepakat dengan kami dan menolak pendapat senior ibu di organisasi, yakin saja bu bahwa rejeki itu dari Allah SWT, yakin juga bahwa semakin banyak kita berbuat baik kepada orang lain maka Allah akan semakin sayang dan ingat dengan keberadaan kita, amien".

Subhanallah, terima kasih mahasiswa saya yang sungguh mulia dan cerdas. Terima kasih telah mengembalikan hati saya untuk kembali suci dan bersih. Dan terima kasih pula untuk senior saya di organisasi yang telah mengingatkan saya untuk hidup hemat. Nasehatmu sungguh berarti dan ada baiknya juga, bahwa hidup hemat itu penting, dan bahwa dalam memilih sesuatu harus berdasarkan skala prioritas mana yang paling penting untuk didahulukan.

Pesan saya untuk semuanaya adalah: yakinlah dalam berbuat sesuatu apalagi sesuatu itu bernilai baik.
Continue Reading...

Friday, November 29, 2013

Beda...

Waktu aku kecil, aku ingat ibuku bilang begini:
"Kamu harus manggil Dian itu Mbak meskipun kamu lebih tua dari Dian".

Sahutku:
"Lho memangnya kenapa bu?, mustinya Dian dong yang manggil aku Mbak?"

Jawab ibuku:
"Karena dia orang kaya, dan kita orang biasa-biasa saja".

Sangat tidak logis mendengar nasehat ibuku tentang hal diatas.
Tapi mau bagaimana lagi, akupun mengikuti yang ibu katakan tanpa melawan.
Meski hati kecilku sesungguhnya tidak sepakat dengan hal tersebut.

Suatu ketika ibuku berkata lagi begini:
"Kamu manggil ibu 'Emak' saja ya nak, karena tidak enak jika ibu".

Kataku dengan heran:
"Memangnya kenapa lagi bu?"

Jawab ibuku:
"Karena kita orang biasa-biasa saja berbeda dengan mereka yang kaya".

Kesal sekali kala itu, tapi aku tak mampu menterjemahkan kekesalanku.
Karena kala itu aku masih terlalu kecil untuk paham tentang yang namanya 'kasta'.
Yang aku tahu adalah aku harus mengikuti nasehat dari ibuku tercinta.
Karena bagiku kala itu ibuku adalah segalanya.

Ketika lulus SMK aku diterima di kampus Universitas Negeri Semarang Jawa Tengah.
Aku lolos jalur PMDK (raport), alhamdulillah karena nilaiku bagus dan memuaskan.
Dengan sangat senang aku melaporkan kabar gembira itu kepada ibuku.Dengan harap ibuku akan ikut bersuka cita.

Keinginanku untuk bahagia belum tercapai ketika ibuku bilang:
"Ibu senang kamu lolos PMDK, tapi ibu takut nak, sungguh-sungguh takut berspekulasi".

Timpalku:
"Ibu takut kenapa?"

Jawab ibuku tegas:
"Kamu harus ingat dan sadar, bahwa kita bukan orang kaya, jadi ibu takut tidak mampu membiayai kuliahmu hingga lulus Sarjana".

Ya Tuhan, ternyata sangat tidak enak sekali menjadi orang biasa-biasa saja.
Seolah orang biasa-biasa saja itu tidak bisa melakukan banyak hal.
Seolah orang biasa-biasa saja itu tidak layak untuk dihormati dan dihargai.
Padahal bukannya manusia itu sama saja.
Yang membedakan hanyalah kualitas keimanan dan kecerdasannya saja.
Sehingga semestinya tidak layak melihat orang dari fisik bukan dari hatinya.

Alhamdulillah dengan yang biasa-biasa tersebutlah aku bisa menyelesaikan S1.
Dan bisa merampungkan S2.
Sekarang tinggal menyelesaikan S3.
Insya Allah tinggal selangkah lagi.

Jadi tidak sepatutnya kita menyepelekan yang biasa-biasa saja.
Karena tidak ada jaminan bahwa yang tidak biasa itu bisa lebih sukse dari yang biasa-biasa saja.

Jadi, hari gini masih ngomongin 'kasta'?
Tidak jaman lagi.
Continue Reading...

Thursday, November 28, 2013

My Profile...

I want to deliver my presentation on my profile in front of audiens.

My name is Immawati.
Please call me Imma.
My date of birth is 16 maret 19...
I am from Batang Central Java.
I am Indonesian citizen.
I am proud of being Indonesian people.

I am Imma, i am short, only 153 cm.
My weight is about 57 Kgs.
My skin is brown with short hair.
I have brown eyes, my nose is not sharp.

Every day i am wearing a long dress.
I like blue color swits to my hijab.
I also wearing wrist watch, bracelet, and glasses.
Sometimes i wear a scarf.

I am calm, cool, and critical.
And my principle is "life is only one, and me spend only for kindness".

My strong behavior shows me as a brave women and determind.
I like something done perfectly, i don't respect to someone who works not good accouplished.

My profession is a lecturer at faculty of education sciences at Muhammadiyah University of Jakarta.

My life is flat but i am happy.
I always thank to Allah SWT.
Due to "as good as human beings, those are thankful to Allah".

Thanks for all.
Greet for kindness.
Continue Reading...

Thursday, October 10, 2013

Kematian Pasti Datang...

Ketika bapakku meninggal dunia, umurku tengah jalan 7 tahun.
Sehingga aku belum begitu paham betapa sakitnya ditinggal oleh bapak untuk selama-lamanya.
Tapi aku ingat bahwa beberapa minggu sebelum meninggal, bapakku sakit-sakitan terlebih dahulu baru meninggal dunia di rumah orang tua kandungnya di Desa Kalimanggis Kecamatan Subah Kabupaten Batang.
Bapakku meninggal karena sakit komplikasi, badannya kurus sekali saat meninggal.
Meski tidak lama mempunyai bapak, aku masih ingat betapa sayangnya bapak terhadapku dan almarhum adekku.
Bapak sering membawaku dan adekku ke pantai untuk berjalan-jalan.
Dan bapak juga sering membelikanku dan adekku jajanan.
Yang pasti bapak bagiku dan adekku adalah orang yang sangat baik dan sabar terhadap anak-anaknya.

Mantanku juga pernah ada yang meninggal dunia.
Seminggu sebelum meninggal aku bareng satu kegiatan dengan dia.
Dia orang yang sangat baik, sopan, dan sabar.
Banyak memberikan siraman rohani untuk aku.
Dan sering datang ke Semarang hanya untuk meminjamiku buku-buku Islam.
Setelah dia meninggal, aku baru sadar bahwa masih banyak buku-buku dia yang di tempatku.
Seperti sudah mempunyai firasat, seminggu sebelum meninggal saat bareng satu kegiatan dia berpamitan dengaku dan menitipkan salam untuk keluargaku.
Satu yang aku baru tahu setelah dia meninggal yaitu bahwa ternyata dia adalah anak yatik piatu yang selama hidupnya tinggal di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah.
Bahkan dia bisa sekolah hingga Perguruan Tinggi karena beasiswa dari Muhammadiyah.

Adek kandungku juga akhirnya meninggal dunia.
10 hari sebelum dia meninggal alhamdulillah aku bersama dia di rumah.
Sehingga aku merasa cukup puas dan berterima kasih kepada Allah karena telah memberiku waktu untuk melihatnya selama 10 hari penuh.
Tidak ada yang mengira bahwa dia akan meninggal secepat itu.
Karena sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.
Semua kaget dan semua yang mengenalnya sangat sedih atas kematiannya yang mendadak.Tapi akhirnya semua yakin bahwa itu sudah merupakan jalan Allah.
Yakin bahwa Allah sayang dengan adekku sehingga memanggilnya lebih dahulu.

Teman-teman, kematian itu datang tiba-tiba dan tidak mengenal kompromi.
Sehingga terkadang kita tidak cukup waktu untuk bersiap-siap.
Kematian adalah rahasis Allah mutlak.
Manusia hanya bisa berhati-hati dan selalu waspada agar meninggal dalam keadaan baik.Karena jangan sampai meninggal dalam keadaan berbuat maksiat.
Oleh karena itu, mari bersama-sama selalu koreksi diri agar dijauhkan oleh Allah dari hal-hal yang negatif.
Bagaimanapun hidup hanya satu kali, mari kita gunakan untuk berbuat kebaikan dan kemanfaatan.
Jadilah orang baik yang selalu bisa membuat orang lain tersenyum dan merindukan kehadiran kita.
Semoga.
Amien.
Continue Reading...

Thursday, July 25, 2013

Tidur di motor....

Dari kuliah saya mulai terbiasa bawa motor dan hingga sekarang saya masih bawa motor.
Inginnya sih bawa mobil, tapi belum ada mobil yang bisa dibawa.
Hahahaha.
Bagi saya mengendarai motor sangat menarik dan mengasyikkan.
Saya bisa melewati banyak keunikan-keunikan di jalanan.
Ada saja tingkah polah manusia yang berada di kanan kiri jalan yang saya lewati.
Ada pejalan kaki, ada penjual makanan, ada kerumunan orang, dan masih banyak hal lain yang berseliweran di kanan kiri jalan.
Oleh karena itulah saya lebih senang mencari jalan yang membuat saya nyaman.
Meskipun jalan tersebut sesungguhnya sangat jauh atau lebih jauh kata orang-orang.

Saya tidak peduli jika orang bilang begitu.
Toh jauh dan dekat itu bisa jadi sangat relative.
Dekat jika jalanan jelek dan kanan kiri tidak menarik untuk apa?
Mending lebih jauh tapi jalanannya bagus dan kanan kirinya unik serta menarik perhatian.
Pasti dilaluinya menjadi dalam waktu yang sama.
Hehehehe.

Saya termasuk yang suka berpetualang dengan motor.
Lagi-lagi karena punyanya motor, hihihihi.
Semarang dan Jawa Tengah yang begitu luas hampir sudah saya jelajahi dengan menggunakan motor.
Luar biasa menarik bisa keliling Jawa Tengah menggunakan motor.
Pasti semua tahu betapa indah alam Jawa Tengah yang terdiri dari daerah Pantura dan beberapa jalur-jalur perbukitan hampir menyerupai gunung-gunung pendek.
Wow pasti semua orang yang menikmati indahnya alam Jawa Tengah akan berdecak kagum.
Seperti jalur dari Semarang menuju Purwokerto, kita harus melewati Ungaran, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga baru tiba di Purwokerto.
Jalur tersebut sungguh memukau mata yang memandang.
Membuat kita takjub kepada alam ciptaan Tuhan yang sungguh luar biasa bagus dan anggun.

Sekarang hampir 8,5 tahun saya tinggal di Jakarta.
Dan selama itu pula saya telah menjelajahi Jakarta dan sekitarnya dengan motor saya.
Ehm mungkin kanan kiri Jakarta dan sekitarnya tidak semenarik di Jawa Tengah.
Karena menurut saya lebih unik alam alami dari pada gedung-gedung bertingkat.
Meski saya juga salut kepada para manusia yang sanggup menciptakan gedung-gedung pencakar langit tersebut.
Bagaimana tidak kagum, wong saya itu orang kampung yang merantau.
Dan di kampung saya tidak ada gedung-gedung seperti di Jakarta.
Adanya hanya sawah, kali, laut, jalan pedesaan, lapangan, dan hutan asri.

Tapi tidak ada kekosongan dalam ruang manapun.
Dimanapun kita berada disitulah kita harus mengais nilai kehidupan.
Sehingga kita tidak miskin dengan nilai dan pengetahuan.
Dengan prinsip itulah saya selalu mencoba menikmati ibu kota Jakarta dengan subjektifitas saya.
Supaya saya tidak kelelahan berkendara motor di jalan raya Jakarta dan sekitarnya.
Maaf ya, kenyataannya banyak orang yang tidak sanggup naik motor keliling Jakarta dikarenakan tidak kuat dengan keadaan lingkungan Jakarta yang macet, pengap, polusi, dan terlalu sesak oleh kendaraan.
Meskipun masih banyak juga orang yang bertahan dengan motornya.
Sebagian nyaman, sebagian biasa saja, dan sebagian lain sangat menikmati berkendara motor di Jakarta.

Tidak tahu mengapa sebabnya?
Akhir-akhir ini saya mulai kelelahan berkendara motor seorang diri, dan lebih senang ketika dibonceng dari pada membonceng orang lain.
Lebih nikmat di belakang dari pada harus mengendari motor.
Meski menurut adek saya lebih seru di depan dari pada di belakang.
Kata dia di belakang/membonceng bikin pegel pinggang dan membosankan.
Hahahaha, begitulan adek saya.

Lain adek saya lain pula dengan saya.
Bagi saya hal terenak ketika naik motor adalah saat di belakang/di bonceng.
Karena saya merasa lebih rileks dan enak.
Nyaman dan juga tidak tegang karena takut jatuh.
Bagaimanapun memboncengkan orang itu musti disertai dengan tanggung jawab yang tinggi.
Karena memboncengkan orang adalah bagian dari amanah.
Sehingga jika terjadi apa-apa dengan yang di bonceng maka kitalah yang seharusnya bertanggung jawab.

Ehm ada satu hal lagi yang membuat saya sangat suka di bonceng motor yaitu saya bisa tidur.
Tidak tahu kenapa, setiap saya di bonceng motor pasti saya tertidur.
Bukan tertidur biasa lho, bahkan sampai pulas tidurnya.
Hahahaha, sangat parah dan bahaya.
Tapi saya santai dan seolah nikmat saja.
Meski pihak yang membonceng saya sering protes karena takut saya jatuh gara-gara tidur.
Kata pihak yang membonceng tidur itu tidak sadar, sehingga kemungkinan jatuhnya besar.
Jadi saya dilarang tidur ketika di motor.
Hehehehe, saya cuma bilang iya insya allah dan tetap melanjutkan tidur saya di motor.

Percaya tidak?
Saking seringnya tidur di motor saat di bonceng, saya seolah bisa menyeimbangkan diri.
Dan tidur saya posisinya bisa aman dan tenang.
Ketika ada gangguan jalan rusak misalnya, saya pasti langsung terbangun dan waspada.
Apalagi ada razia sepeda motor oleh polisi, pasti saya langsung segar bugar bahkan mata saya sampai melotot.
Hihihihi.

Jangan ditiru ya kebiasaan saya tidur di motor saat di bonceng.
Karena tidak semua orang bisa seimbang saat tertidur.
Karena kondisi tertidur itu kondisi dimana kita dalam keadaan tidak sadar secara sempurna.
Saya pribadi juga menyadari bahayanya tidur di motor.
Meski sampai saat ini saya masih bandel dan masih merasakan nikmatnya tidur di motor.
Dan bahkan saya merasa ketika kurang istirahat malam harinya, di motorlah saya akan tertidur.
Memenuhi hak tidur saya yang terkurangi oleh pekerjaan-pekerjaan.

Tapi hanya boleh ketika di bonceng ya teman?
Tidak berlaku bagi yang membawa/mengendarai motor di depan.
Karena sangat berbahaya jika kita tidur sambil membawa motor.
Continue Reading...

Monday, July 08, 2013

Baik...

Naik Gunung
Dia menemani peserta yang kelelahan dan tertinggal di belakang, peserta tersebut baru pertama naik gunung sehingga belum terbiasa oleh medan pegunungan yang sangat terjal dan curam.
Dia mungkin menjalankan tugasnya sebagai panitia, yang memang harus bertanggung jawab atas keselamatan para peserta.
Tapi sepertinya dia memang sangat baik dan nothing tulus.
Sehingga dalam peristiwa tersebut ada seseorang yang merasa berhutang budi oleh dia, seseorang tersebut merasa terselamatkan oleh kebaikan dia.
Bagaimana tidak, hampir-hampir seseorang tersebut lunglai oleh sugesti negatifnya.
Sugesti negatifnya mengatakan bahwa dirinya seolah tidak sanggup melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung.
Fisiknya mungkin kuat, tetapi sugesti negatif itu terus bergelayut mesra di support oleh derasnya air hujan yang turun dan dinginnya suasana dipegunungan yang sangat mencekam.
Sungguh beruntung seseorang tersebut, ditemani oleh dia dan seolah diberi kekuatan lewat energi positif dari si dia.
Dengan energi positif tersebut, seseorang itu kemudian mencoba untuk bersugesti positif dan terus bangkit menatap kedepan dengan keyakinan penuh bahwa dirinya mampu menggapai puncak gunung dengan selamat dan sehat.

Nganterin Pulang
Beberapa waktu kemudian dia berkomunikasi dengan seseorang itu, biasalah untuk menjalin silaturahmi.
Toh hidup ini kan sejatinya untuk saling bersilaturahmi satu sama lainnya, karena manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dan support dari orang lain.
Suatu hari seseorang tersebut sedang melayat di rumah temannya yang kebetulan bapaknya meninggal dunia karena sakit.
Seseorang tersebut kebetulan bodynya kurang fit karena pasca kecelakaan motor, dengan suka rela si dia datang  untuk ikut melayat dan akhirnya menemani/mengantarkan seseorang tersebut untuk pulang ke rumah yang jaraknya luamayan jauh dari ibu kota Jakarta.
Hohoho, "baik banget ini bocah, dengan riang gembira mau menemani".
Tapi sebenarnya biasa saja, karena memang tugas manusia itu untuk berbuat baik.
Justru yang aneh adalah jika ada manusia yang hobby berbuat kejahatan dan kerusakan di muka bumi ini.

Nemenin Jalan Di Jalanan
Beberapa waktu kemudian lagi dia janji akan main ke rumah seseorang itu, malam itu hujan turun begitu lebatnya sehingga seseorang itu berfikir bahwa si dia pasti tidak jadi datang.
Ternyata di luar dugaan, si dia datang menepati janjinya mesti harus menembus hujan yang begitu lebat dan deras.
Keesokan harinya dia menemani seseorang itu jalan-jalan keliling Jakarta mendampingi teman-teman muda seseorang itu.
Teman-teman muda dari seseorang itu kebetulan sedang merayakan kelulusan pasca ujian nasional.
Sebenarnya sih tidak perlu dirayakan, tapi sepertinya itu semua sudah menjadi tradisi di Jakarta.
Sehingga dengan penuh resiko seseorang tersebut memutuskan mendampingi teman-teman mudanya, supaya bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Subhanallah, si dia begitu setia menemani seharian penuh tanpa mengeluh.
Senantiasa senyum dan senyum dengan tulus ikhlas.

Nemenin Pas Ada Korban
Sore itu seseorang itu mengajar di daerah Jakarta Timur, karena di telephone oleh adek-adekkan bahwa ada temannya yang juga adek-adekkan dari seseorang itu terluka oleh pelajar sekolah lain, seseorang itu langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Ketika seseorang itu tiba di lokasi korban sudah dibawa ke rumah sakit oleh temannya dibantu sama orang lain yang kebetulan lewat di lokasi kejadian.
Tiba di rumah sakit kurang lebih pukul 17.00 Wib dan ternyata korban telah meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.
Seseorang itu lunglai dan lemah, hilang semua kekuatan body nya.
Sungguh memilukan dan membuatnya sangat-sangat sedih tidak berdaya.
Seseorang itu hanya sanggup menangis dan berdo'a di Masjid Rumah Sakit hanya untuk menenangkan dirinya yang kala itu sungguh pilu yang luar biasa.
Hingga malam hari seseorang tersebut tiba di rumah korban bersama dengan semua teman-teman korban.
Karena butuh pendamping dan butuh support seseorang meminta si dia untuk datang menemani.
Dan benar saja seperti biasanya, si dia datang menghampiri seseorang tersebut untuk membantu memulihkan kepiluan di malam itu.
Meski jarak yang ditempuh lumayan jauh, si dia tidak keberatan dan merasa biasa saja.
Bagi si dia, bisa memberi support kepada seseorang itu jauh lebih berharga dari segalanya.

Mimpi
Dia cerita kepada seseorang;
Semalam aku mimpi tau kurang lebih jam 02.00 malam, aku mimpi kalau kamu itu dikejar-kejar sama polisi terus ditembak.
Karena aku panik aku langsung bangun dari tidur dan langsung siap-siap mau ke rumah kamu.
Aku pikir itu bukan mimpi tapi kenyataan, makanya aku langsung pakai jaket dan siap-siap mau mengeluarkan motor dari rumah.
Aku takut kamu kenpa-kenapa dan saat itu aku sangat khawatir sekali dengan keadaan kamu.
Pas aku mau keluar tiba-tiba bapakku menyadarkanku bahwa saat itu jam menunjukkan angka 02.00 malam, sehingga sepertinya aku hanya mimpi belaka, itu kata bapakku.
Akhirnya aku melihat jam dan akhirnya melihat hp, ternyata ada sms dari kamu yang isinya kamu baik-baik saja dan kata kamu alhamdulillah panas badannya sudah lumayan turun.
Kebetulan malam itu kamu sakit, makanya aku kepikiran dan sampai kebawa ke dalam alam mimpi.

Helm
Seseorang sedang nonton bersama si dia, dan tiba-tiba hujan turun begitu lebatnya.
Bukan nonton film di bioskop ya, tetapi nonton bola di gelora bung karno.
Si dia teringat bahwa salah satu helmnya tidak tertutup alias kebuka, otomatis pasti akan basah kena air hujan.
Si dia bilang gini;
Eh itu hel kita satunya lagi kebuka dech, tar basah dung ya?
Ehm yaudh dech tidak apa-apa, nanti yang basah aku yang pakai, kamu pakai helm yang masih kering saja.
Biar kamu tidak sakit karena helmnya basah.

Jaket
Beberapa kali jalan dengan si dia, seseorang banyak merepotkan si dia.
Seseorang sering bawa jaket tipis yang sebenarnya tidak cocok untuk udara malam hari.
Dan alhamdulillahnya si dia selalu bawa jaket yang luamyan tebal sehingga lebih hangat dan nyaman.
Nah karena keadaannya begitu, seseorang sering memakai jaket si dia untuk digunakannya.
Dan si dia memilih tidak memakai jaket, karena memakai jaket seseorang terlalu tipis dan terkadang terlalu kecil.
Padahal mustinya keduanya harus sama-sama menjaga body, supaya sama-sama tidak sakit.
Kan tidak lucu jika salah satu sakit demi berkorban untuk salah satunya.
Hahaha, seperti sinetron saja keliahatannya, lucu sekali.

Nemenin Pas Sedih
Si dia memang baik dan pengertian, ketika suatu saat seseorang sedang ada masalah besar, si dia bersedia hadir di samping seseorang dengan setia.
Memberikan support positif dan memberi masukan-masukan agar seseorang bisa menyelesaikan masalahnya.
Merasakan yang dirasakan oleh seseorang.
Ternyata benar, kehadiran si dia sungguh berarti bagi seseorang.
Karena yang paling dibutuhkan orang dalam keadaan pelik adalah seorang teman baik yang mau mendengarkan dan memberinya saran.

Sabar Mencari Alamat
Tidak semua orang sabar mencari alamat baru.
Karena mencari alamat baru begitu rumit dan membuat kepala puyeng.
Apalagi alamatnya terkadang tidak jelas dan abstrak.
Sehingga sepertinya hanya orang-orang yang sabarlah yang bisa mencari alamat baru.
Dan ternyata si dia termasuk orang yang sabar mencari alamat baru hanya untuk menemui seseorang tersebut.
Dimanapun dan sesulit apapun, si dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari alamat baru dan alamat baru.
Dan pasti selalu ketemu dan tidak ribet.
Luar biasa si dia, benar-benar hebat dan siap melakukan apa saja untuk seseorang tersebut.
Semoga yang terlihat benar adanya, bukan hanya isapan jempol atau hanya sekedar lipstik belaka.
Misalnya hanya untuk kepentingan sunjektifnya.
Akan menjadi naif jika hal itu benar adanya.
Continue Reading...

Thursday, June 27, 2013

Cinta dan Rasa...


Kata Emak saya, cinta itu anugerah dari Allah jadi harus di syukuri.
Kata Embah saya, boleh cinta-cintaan tapi harus tau batasan.
Kata almarhum adek saya, cinta itu sesuatu yang terkadang menarik tetapi terkadang sangat membosankan.
Kata Pak Kyai, cinta itu harus dibingkai dengan cinta kepada Allah.
Kata teman-teman saya, cinta itu unik dan penuh warna-warni.
Kata anak sekolah, cinta itu sering bikin galau.

Lho kok cinta?
Sebenarnya yang mau di bahas cinta atau rasa ya?
Memang beda ya antara cinta dan rasa?

Kalau menurut saya rasa itu bagian dari cinta, sehingga keduanya saling menyatu satu sama lain.
Rasa yang dikembangkan secara terus-menerus maka akan berubah menjadi cinta.
Rasa yang dimatikan secara berkelanjutan maka akan menjadi kebencian yang mendalam.
Beruntunglah orang-orang yang mempunyai rasa positif yang kemudian bisa menjadi cinta.
Yang kemudian cinta itu bisa bermakna untuk orang-orang yang disekitarnya.
Karena dengan cinta itulah orang bisa saling memberi dan mengasihi satu sama lain.

Saya mungkin tidak bisa mendefinisikan cinta dengan detail.
Kerena menurut saya cinta itu lebih menarik jika dirasakan dari pada dijabarkan.
Cinta itu bukan hitung matimatis dan bukan juga hitung ekonomis.
Cinta itu adanya dihati dan bersifat sangat suci dan mulia.
Maka teruslah dijaga dan disirami dengan kesejukan sehingga tidak pernah sirna.

Tidak salah saling mencintai antara lawan jenis karena itu fitrah.
Justru bahaya bagi manusia yang tidak mempunyai cinta.
Atau bagi manusia yang mati-matian berusaha membunuh cinta dengan alasan keyakinan misalnya.
Karena semakin dibunuh, cinta itu akan semakin membabi buta merekahnya.
Bagaimana tidak, kan yang memberi cinta itu adalah Allah.
Sehingga tidak layak jika kita menafikkanya apalagi mengingkarinya.

Yang kemudian perlu dijaga dan diwaspadai adalah cinta buta yang menghalalkan segalanya.
Cinta yang hanya melihat seseorang dari fisiknya saja.
Cinta yang menerawang seseorang hanya dari hartanya saja.
Cinta yang hanya berpatokan pada nafsu duniawi saja.
Cinta yang berlebihan.
Cinta yang melupakan nilai substansi dari cinta itu sendiri.

Boleh kok mencintai dan dicintai.
Boleh juga kok menjalin rasa.
Boleh juga berkomitmen.
Tapi tolong secara sehat ya?
Jika tidak bisa secara sehat, mending tidak usah dulu berkomitmen.
Banyak hal yang musti diraih sepertinya dalam hidup kita.
Dan orang tua juga kayaknya menuggu kesuksesan kita lho ya.
So, cintailah dengan sehat dan sederhana.
Continue Reading...

Wednesday, May 22, 2013

Kiss First Film,..

Saya sedang menginap di rumah yunior saya di apartemen Kalibata City.
Yunior saya tersebut mengajak saya menonton film Thailand yang berjudul "first kiss".
Dia tidak menceritakan tentang kisah dalam film tersebut, dia hanya bilang kalau film tersebut lumayan lucu dan menarik untuk di tonton.
Akhirnya sama mencoba untuk menontonnya bersama dengan beberapa yunior saya.
Awalnya hanya terkesan lucu dan benar-benar kocak.
Belum terlihat pesan moral yang tersimpan dalam film tersebut.
Hingga akhirnya saya mulai terpesona dengan cerita dalam film tersebut.


Ceritanya sebagai berikut:
Ada seorang perempuan pekerja (karyawan) sebut saja Sa jatuh cinta dengan teman lamanya (satu sekolah) tetapi bertepuk sebelah tangan.
Karena laki-laki tersebut ternyata memilih perempuan lain yang juga teman satu sekolahnya.
Tetapi suatu ketika laki-laki tersebut tiba-tiba muncul dalam kehidupan Sa.
Akhirnya mereka jalan dan Sa pikir laki-laki tersebut telah lepas dari kekasihnya Pam.
Ternyata laki-laki tersebut justru hendak menikah dengan Pam.
Bagai di sambar petir di siang bolong, Sa kaget dan merasa sangat di bohongi oleh laki-laki tersebut (Ohm).


Tiba-tiba Sa ketemu dengan laki-laki muda yang masih SMA sebut namanya Bass.
Menurut Sa, Bass adalah laki-laki muda yang menarik dan baik hati.
Bass bisa mengobati luka hati Sa oleh Ohm.
Hari-hari Sa akhirnya dijalani bersama dengan Bass.
Mereka merajut tali kasih tulus.
Mereka berdua bahagia dalam balutan rasa sayang yang agung.
Meski dalam perjalanannya teman-teman Sa kurang setuju karena persolan beda usia yang terlalu jauh yaitu 8 tahun.
Berbeda dengan teman-teman Bass, mereka lebih welcome dengan Sa.
Disini terlihat bahwa terkadang pemikiran orang dewasalah yang terkadang seperti anak kecil.
Dan anak muda bisa jauh lebih dewasa dibandingkan dengan orang tua.

Konfliknya Bass harus kuliah di luar negeri dipaksa oeh bapaknya.
Dan bapaknya sengaja memisahkan Sa dari Bass karena supaya Sa bisa kembali dengan Ohm.
Karena ternyata Pam mantan istri Ohm adalah perempuan simpanan bapaknya Bass.
Lagi-lagi disni anak mudalah yang dikorbankan oleh orang dewasa.
Mustinya bapaknya Basslah yang harusnya berkorban dengan mengembalikan Pam kepada Ohm.
Dan membiarkan Bass anaknya bahagia dengan Sa perempuan pilihannya.

Sa tidak mau kembali kepada Ohm.
Meski Ohm memohon dan meminta kepada Sa dengan serius.
Sa memutusan untuk tetap setia kepada pilihannya yaitu Bass.
Sa sangat yakin bahwa Bass adalah laki-laki terbaik dalam hidupnya.
Dan Basslah yang kelak akan mendampinginya mengukir sejarah rumah tangga.

Lima tahun kemudian Bass kembali kepelukan Sa.
Dan Bass membuktikan kepada Sa dan semua masyarakat disana bahwa kekuatan cinta mengalahkan segalanya.
Termasuk mengalahkan klaim-klaim culture yang mengatakan bahwa seolah-olah laki-laki harus lebih mapan dan laki-laki harus lebih kaya dari perempuan.
Laki-laki juga seolah harus lebih tua dari perempuan.
Sehingga jika ada pasangan yang perempuannya lebih tua dari laki-lakinya, masyarakat akan mencibirnya.

Padahal mayoritas orang Indonesia muslim.
Dan di Islam sendiri ada contoh nyata yaitu kisah cinta Nabi Muhammad dan Khadijah.
Khadijah jauh lebih tua 15 tahun dari Muhammad.
Khadijah jauh lebih mapan dan kaya dari Muhammad.
Dan Khadijah pulalah yang pertama naksir/suka Muhammad dan melamar Muhammad.
Adakah masalah dengan pernikahan dan rumah tangga mereka berdua?
Sangat tidak ada, bahan Nabi sangat mencintai Khadijah.
Dan Khadijahlah orang pertama yang percaya tentang kenabian Muhammad.

So untuk kita semuanya, mulailah untu tidak mengklaim/menyalahkan sesuatu yang beda.
Karena pada dasarnya beda itu indah.
Dan beda itu adalah fitrah dari Tuhan.
Continue Reading...

Monday, April 29, 2013

Menjadi Orang Baik...

Cerita I
Bagi saya orang terbaik dalam hidup saya adalah keluarga saya tercinta.
Bapak saya yang telah meninggal ketika saya tujuh tahun, beliau sangat sayang kepada saya.
Beliau sering membawa saya ke pantai untuk jalan-jalan.
Beliau juga sering mengajak saya liburan ke rumah nenek di Kalimanggis Subah
Beliau juga sering mengajak saya keliling kampung dengan bersepeda.
Bagi saya bapak saya adalah orang baik yang saya kenal dalam hidup saya.

Nenek saya juga sangat baik dengan saya.
Gimana tidak baik, dari saya bayi neneklah yang mengasuh saya.
Dan saya tinggal bersama dengan nenek saya.
Nenek sudah seperti ibu kedua saya setelah Umi kandung saya.
Nenek selalu sabar mengasuh dan mendidik saya sehingga saya mulai mengerti tentang hidup dan kehidupan.
Meskipun saya badung dan ngeyel, nenek saya selalu sabar dan sabar.
Jarang sekali nenek marah dan mengeluh.
Hanya sesekali nenek kesal dengan sikap badung saya.
Itupun cepat sekali berlalunya.

Umi saya tentu orang yang begitu luar biasa buat saya.
Mengandung dan melahirkan saya adalah bukti pengorbanannya buat saya.
Bekerja mati-matian buat saya juga suatu keseriusannya mengurusi saya sebagai anaknya.
Umi rela menjadian kaki sebagai kepala dan sebaliknya hanya agar anak-anaknya kelak menjadi orang-orang hebat di negeri ini.
Umi tidak penah mengeluh dan merasa lelah atas tugasnya sebagai ibu.
Umi selalu tegar dan senyum di depan saya.
Seolah ingin bilang; nak tenanglah umi dalam keadaan baik-baik saja.
Terima kasih untuk Umi tercinta.
Maaf belum bisa membalas jasa-jasa umi yang begitu besar.

Adek saya almarhum juga sangat luar biasa sekali.
Supportnya buat saya begitu berarti.
Keikhlasannya memandang sesuatu sungguh memberikan inspirasi buat saya.
Semangatnya dalam menatap hidup sungguh berapi-api.
Bagi dia hidupnya harus sukses demi menyenangkan umi dan nenek.
Dia juga selalu yakin bahwa saya kelak akan menjadi orang hebat di negeri ini.
Karena bagi dia laki-laki dan perempuan sesungguhnya sama saja.
Keduanya mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih mimpi di dunia ini.
Terima kasih adek sayang, harapmu akan saya wujudkan dengan serius.

Cerita II
Saya pernah mempunyai teman dekat namanya mbak Lela.
Bagi saya dia adalah teman baik dan sangat pengertian.
Bagaimana tidak baik, dia selalu mengalah dengan saya dan selalu membantu setiap kali saya butuhkan.
Dia juga selalu senyum di depan saya meskipun sedang banyak masalah.
Dia selalu berprinsip akan membahagiakan orang lain selalu meskipun dirinya sedang dilanda pilu dan lara.
Bahagia tidak terhingga bisa mempunyai teman sebaik mbak Lela.
Sayapun sering main ke rumahnya di Kudus dan menginap disana.
Di rumahnya sayapun sudah dianggap anak oleh bapak dan ibunya mbak Lela.
Subhanallah bahagia sekali rasanya bisa menjadi bagian dari keluarga mbak Lela.

Setelah kelar kuliah di UT Semarang mbak Lela menikah dan tinggal di rumah suaminya di Pekalongan.
Saya juga merantau ke Jakarta untuk kembali menuntut ilmu yang lebih tinggi lagi.
Karena jarak yang lumayan jauh kamipun jarang bertemu dan hanya bisa komunikasi via telephon.
Tapi ikatan kami tidak pernah memudar, kami tetap saling menyayangi sebagai sahabat dan saudara.
Beberapa kali mbak Lela main ke Jakarta dan mbak Lela juga main ke rumah ketika pasca lebaran idul fitri.

Allah memang selalu berkuasa atas apapun juga.
Mbak Lela sahabat baik saya harus berpulang ke sisi Allah setelah melahirkan putrinya.
Meninggal alam usia yang sangat muda.
Dengan meninggalkan seorang putri yang sangat cantik mirip dengannya.
Saya ikhlas dengan sepenuh hati dan yakin bahwa itulah yang terbaik untuk dirinya.
Saya juga yakin bahwa Allah sangat mencintainya sehingga mbak Lela diambil begit cepat.
Mungkin Allah takut jika lebih lama hidup mbak Lela akan berbuat sedikit ketidakbaikkan.
Maha suci Engkau ya Allah yang telah mengambil mbak Lela sahabat baik saya.
Continue Reading...

Friday, April 26, 2013

Kematian Kadang Mengagetkan,...

Kemaren di ruang guru temanku bu Sri cerita detail tentang kematian buah hatinya.
Aku jarang sekali ketemu dengan bu Sri karena hari mengajar kami berbeda.
Kebetulan juga saat anaknya meninggal, aku sedang dalam keadaan kecelakaan di Sawangan.
Aku peluk bu Sri dan aku ucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Faiz anak tercintanya.
Dia bercerita dengan detail dan gamblang.
Air matanya berurai dan raut wajahnya menggambarkan kesedihan yang mendalam.
Aku benar-benar bisa merasakan apa yang dia rasakan.
Bahwa begitu menyayat hati kehilangan orang yang disayangi.
Apalagi kehilangan untuk selama-lamanya.

Jadi ingat saat adek kandungku meninggal dunia dua tahun lalu.
Aku sempat down dan kehilangan gairah hidup.
Bagaimanapun dia adalah adek kandungku cowok satu-satunya.
Dan dialah pula yang selalu support aku untuk menjadi orang hebat di negara Indonesia tercinta.
Hingga aku kembali bangkit oleh kalimat yang terlontar dari teman adekku Sukoco yang sudah aku anggap sebagai adek kandungku: "Lho mbak mau sedih sampai kapan? toh adek mbak tidak akan pernah kembali lagi ke dunia ini, dia sudah tidak ada di dekat kita mbak? jadi tolong relakan dan ikhlaskan, mbak wong nabi Muhammad saja meninggal dunia apalagi kita-kita yang hanya manusia biasa?"
Sejak itulah aku mulai bangkit dan kembali menata diri sendiri.
Aku sadarkan nalar logisku bahwa semua yang hidup ini pasti akan kembali kepada pencipta-Nya.

Berbeda ketika bapak meninggal dunia.
Kala itu aku masih tujuh tahun, jadi tidak begitu ingat kronologisnya.
Yang aku ingat, orang ramai di rumah nenekku dan aku mendapat banyak uang jajan kala itu.
Sehingga aku lupa apakah aku menangis tersedu atau tidak.
Yang jelas, ibuku tercinta sangat lemas dan sedih di pojokkan menunggui jenazah bapakku.
Lama memang aku tidak punya bapak.
Sehingga ketika adekku meninggal aku begitu sedih.
Karena aku merasa telah kehilangan dua orang sekaligus yang sangat aku cintai dan sayangi.

Hari ini UJ meninggal dunia.
Meskipun aku tidak kenal sama dia tidak ada salahnya turut berduka cita.
Dan turut mendoakan kepergiannya.
Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.
Dan satu yang musti kita ambil hikmahnya adalah; bahwa begitu banyak orang yang kehilangan UJ.
Spiritnya yaitu bagaimana supaya kita sebagai manusia yang beriman bisa meninggal dalam keadaan dikenang dan diingat kebaikannya oleh orang lain.
Amin ya Allah.

Hidup hanya satu kali mari gunakan untuk berbuat selalu kepada kebaikan dan kemanfaatan.
Continue Reading...

Thursday, April 25, 2013

Kartini 2013...

Tanggal 21 April kemaren adalah hari Kartini.
Hari penghormatan terhadap jasa ibu Kartini yang mati-matian berjuang untuk kaum perempuan.
Kegigihannya memberi inspirasi untuk kaum perempuan Indonesia.
Semangatnya seolah tidak kunjung padam dan selalu menggebu-gebu.

Tanggal 21 kemaren saya ikut aksi damai dalam rangka memperingati hari Kartini di HI.
Aksi dimulai dari pukul 07.00 dan diakhiri pukul 10.00 WIB.
Luar biasa, lumayan banyak yang hadir.
Tidak hanya dari aktivis perempuan tetapi juga sebagian dari aktivis laki-laki.
Tidak sedikit juga remaja putra dan putri yang ikut bergabung menyuarakan perjuangan Kartini.

Masyarakat yang melintas juga terlihat antusias menyaksikan aksi damai tersebut.
Rata-rata yang melihat seolah ikut sepakat bahwa perempuan juga bisa sukses seperti laki-laki.
Bahwa perempuan juga punya hak yang sama seperti kaum laki-laki.
Bahwa perempuan sesungguhnya bukan makhluk yang lemah dan cengeng.

Ada orasi-orasi, ada menyanyikan lagu Kartini bersama-sama, dan juga ada kesaksian dari korban.
Korban yang berjenis kelamin perempuan yang dinikahkan oleh keluarganya dalam usia muda.
Dan kebetulan dapat suami yang jahat dan tidak tanggung jawab.
Sehingga karena sering disakiti dan disiksa oleh suaminya akhirnya perempuan tersebut meminta cerai.
Dan pernikahannya hanya berlangsung selama lima tahun saja.

Realitasnya meskipun negara sudah semakin maju dan modern, masih saja banyak perlakuan tidak patut terhadap kaum perempuan.
Masih banyak oknum laki-laki yang melecehkan perempuan.
Masih banyak juga oknum laki-laki yang melakukan kekerasan terhadap perempuan.
Hal itu mustinya tidak layak dilakukan oleh laki-laki, karena dirinyalah juga lahir dari rahim perempuan.
Dia juga mempunyai ibu dan saudara perempuan, pastinya dia juga sakit hati jika ibu atau saudaranya menjadi korban pelecehan atau kekerasan.

Terkadang perempuan juga terlihat terlalu lemah dan cengeng.
Sedikit-sedikit nangis dan sangat tidak berdaya oleh keadaan.
Seolah semakin membenarkan bahwa perempuan itu memang lemah dan bisa dikerasi.
Harusnya perempuan tidak selemah itu, karena sesungguhnya perempuan juga bisa mandiri dan kuat seperti laki-laki.
Tinggal bagaimana pembiasaannya saja.

Perubahan harus dilakukan secara bersama-sama.
Perubahan untuk kaum perempuan harus dimulai dari perempuannya sendiri.
Kemudian di dukung oleh sistem yang ada dan juga oleh kaum laki-laki.
Bagaimanapun secara umum pelaku diskriminasi terhadap perempuan adalah laki-laki.
Sehingga sudah saatnya bagi kaum laki-laki untuk bangkit dan merangkul perempuan dalam menjalankan hidup dan kehidupannya.

Perjuangan Kartini harus berlanjut.
Perempuan harus cerdas, islami, dan peka terhadap persoalan sosial masyarakat.
Perempuan juga harus mandiri dan tangguh dalam mengarungi karir dan hidup.
Mulai dari sekarang dan jangan sampai terlambat kawan.
Continue Reading...

Tuesday, April 16, 2013

Pendakian Gunung Gede....

Waktu sekolah dulu, sering mendaki bukit saat acara Pramuka atau Saka.
Kebetulan saya ikut Pramuka dan dua Saka sekaligus; Saka Bhayangkara dan Wana Bhakti.
Yah kalau sekedar mendaki bukit mah sudah sangat sering bahkan rutin dilakukan oleh sekolah.
Tapi kalau untuk mendaki Gunung sama sekali belum pernah.
Bukan takut, tetapi lebih karena ngeri tidak sanggup sampai ke puncaknya.
Saya sih sadar diri, bahwa saya jarang olah raga.
Secara otomatis, otak sadar saya bilang bahwa hanya orang-orang sehatlah yang mampu mendaki Gunung.
Arti dari orang sehat adalah orang yang rutin melakukan aktivitas olah raga harian atau mingguan.

Beberapa kali diajak sih oleh teman-teman untuk mencoba naik gunung.
Pernah juga diajak oleh mahasiswa bahkan pernah teman tongkrongan.
Tetapi benar-benar tidak berani dan merasa tidak siap.

Saat ulang tahun kemaren, tiba-tiba saya menemukan selebaran pendakian Gunung dengan tujuan Gunung Gede.
Tidak tahu kenapa, seolah spontan nalar sadar saya mengiyakan untuk ikut.
Sepertinya memang saya butuh merefresh otak saya.
Maklum selama ini sok sibuk dan sok tidak punya waktu untuk sekedar refreshing.
Dan menurut saya, dan saya yakin semua orang sepakat bahwa alam itu adalah tempat paling indah untuk merefresh otak yang lagi jutek/puyeng oleh banyaknya aktivitas harian.
Akhirnya saya memutuskan untuk ikut dengan mengajak teman saya yaitu mbak Eni.
Dan alhamdulillah mbak Eni bersedia menemani saya naik Gunung.
Saya paham mbak Eni, dan dia termasuk orang yang suka berpetualang.

Tanggal 5 April sekitar pukul 22.00 WIB saya berangkat dari Pondok Kopi bareng dengan teman-teman yang lainnya.
Kurang lebih pukul 01.00 WIB saya tiba di lokasi start pendakian.
Pukul 02.30 WIB pendakian dimulai.
Saat itu juga saya mengucapkan Bismillah.
Saya yakin bahwa saya mampu mendaki Gunung tersebut dengan akhir yang gembira.
Meski awalnya agak ragu-ragu dan ngos-ngosan.
Tahu sendiri sama sekali jarang olah raga, jadi sangat berpengaruh terhadap sebuah pendakian.
Mana tas saya sangat besar dan berat, alhamdulillah ada teman yaitu mas Cidong yang menawarkan bantuan untuk membawakan tas saya tersebut.

Langkah demi langkah dilalui dengan sangat berat.
Lelah dan sangat lelah.
Berkali-kali harus minum, makan, dan istirahat karena alasan tidak kuat.
Berkali-kali pula harus mengeluh kepada panitia pendamping.
Serasa mau patah tulang kaki saya, dan badan saya seolah remuk-remuk.
Ingin menangis tetapi malu, karena saya yakin semua merasakan hal yang sama.
Kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa melakukan pendakian Gunung.

Ketika itu saya sempat berfikir tentang laki-laki dan perempuan.
Awalnya saya fikir laki-laki memang jauh lebih kuat dari perempuan.
Tetapi setelah melihat banyak perempuan kuat dan santai melakukan perjalanan bahkan seolah tanpa beban, saya langsung sepakat dengan idiologi awal saya bahwa ini bukan persoalan laki-laki dan perempuan, tetapi lebih pada kebiasaan dan pengalaman mendaki Gunung.
Artinya perempuan yang terbiasa mendaki, tidak tidak akan bermasalah dengan sebuah perjalanan mendaki Gunung.

Di tengah perjalanan, saya sungguh menikmati indahnya alam.
Saya merasa sangat nyaman dan tenang berada dalam hutan nan sejuk dan permai.
Banyak cerita dan banyak ilmu yang saya dapat dari teman-teman yang sudah sering malakukan pendakian.
Dan di tengah kelelahan itu, alhamdulillah ada sekelompok teman yang selalu setia mendampingi saya.

Subhanallah.
Maha besar Allah dengan semua ciptaannya.
Tambah banyak kenalan dan tambah banyak saudara.
Tegur, senyum, dan sapa dilantunkan untuk siapa saja yang berpapasan di jalan.
Seolah semua menjadi teman dan saudara meski tidak saling kenal satu sama lainnya.

Benar-benar menyatu dengan alam.
Seolah lebur dalam suasana haru dan keceriaan.
Seolah saya merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap yang saya lihat.
Seolah ada sesuatu yang segar mengalir dalam aliran darah saya.
Luar biasa hebat dan agung Engkau ya Allah.
Begitu kecilnya saya kala itu.
Dan begitu hinanya keberadaan saya di hadapan-Mu.

Akhirnya pukul 11.00 WIB saya tiba di Surya Kencana.
Sangat lama perjalanan yang saya tempuh, maklum masih pemula.
Hahahaha.
Tapi luar biasa saya bisa sampai ke Surya Kencana dengan dibantu oleh beberapa teman-teman panitia.
Malam itu saya dan teman-teman baru saya bermalam disitu dengan mendirikan tenda.
Sangat kedinginan dan mengginggil.
Baju basah dan jaket pinjaman yang cukup tebal tak mampu menahan dingin.
Malam itu saya merintih dan mengginggil.
Hampir tidak bisa lelap dalam tidur.
Tapi tidak mengaapalah, saya pikir itu adalah bagian dari kenikmatan melakukan pendakian.

Pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Gede.
Siang hari kami semua sampai ke puncak dengan selamat.
Subhanallah, maha suci Engkau ya Allah.
Telah menciptakan alam yang begitu indah.
Dan terima kasih telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mencapai puncak Gunung Gede.
Beberapa saat menikmati keindahan puncak tersebut, akhirnya saya dan teman-teman melakukan perjalanan turun.
Kurang lebih pukul 21.00 WIB saya dan teman-teman tiba di lokasi dimana mobil telah menunggu dengan setia.
Lelah yang luar biasa.
Payah dan sungguh-sungguh payah.
Tapi, kenikmatan yang saya rasakan mengalahkan kelelahan yang sangat payah itu.

Sampai Pondok Kopi kurang lebih pukul 02.00 WIB.
Saya dan mbak Eni pulang menuju SMA Dozqi untuk mengambil motor saya.
Saya minum kopi di warteg samping Dozqi supaya tidak mengantuk di jalan.
Berharap sampai rumah dengan selamat tiada halangan apapun.
Tapi kenyataan berkata lain, kurang lebih subuh saya jatuh di daerah Bojong Sari.
Ada lobang besar sebelah kiri dan saya tidak awas karena lelah dan mengantuk.
Saya mental ke tengah jalan raya dan sempat pingsan.
Gigi patah, bibir robek, pipi tergores, kaki tangan luka-luka.
Saya dibawa ke rumah sakit Sawangan dan akhirnya di pindah ke rumah sakit Fatmawati.
Seharian di rawat di rumah sakit Fatmawati.
Sempat kaget dan sedih dengan keadaan saya waktu itu.

Tapi apapun yang terjadi dan seperti apapun keadaan saya pasca naik gunung.
Satu kalimat; Subhanallah, terima kasih Allah telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melihat betapa besar dan betapa hebatnya diri-Mu.
Terima kasih juga kepada semua teman-teman yang telah memberi saya kesempatan untuk melakukan pendakian.
Pengalaman ini tidak akan pernah saya lupakan sampai kapanpun.
Dan insya Allah saya tidak akan takut atau kapok untuk kembali mendaki Gunung.

Sallam damai.
Dan mari bersama kita cintai alam nan indah ini.
Karena alam adalah salah satu kita bisa merasakan kehadiran Tuhan yang sesungguhnya.
Continue Reading...

Wednesday, February 20, 2013

Jodoh Tak Akan Kemana....

Saya punya teman sebut namanya listy,.
Saat kuliah dulu dia suka dengan kakak kelas sebut namanya dany,.
Tapi listy tidak berani mengungkapkan isi hatinya karena cukup banyak cewek yang dekat dengan dany,.
Dipendamlah perasaan listy untuk dany hingga dany lulus kuliah,.
Sempat berpindah hati ke cowok lain bermaksud melupakan dany,.
Tetapi setiap mengenal cowok baru pasti tidak bisa bertahan lama,.
Selalu putus dan putus lagi,.

Akhirnya saya dan listy pun lulus kuliah,.
Kami berdua adek kelas dany dua tahun,.
Kami cukup akrab dengan dany karena dany memang orangnya supel,.
Dan memang hampir sebagian teman-teman kami juga dekat dan kenal dengan dany,.

Ceritanya kurang lebih sudah sekitar tujuh tahun ini listy dan dany tidak pernah kontak,.
Listy pun belum mempunyai idaman hati,.
Meski dia selalu curhat bahwa dia ingin sekali bisa menikah,.
Karena bapak ibunya ingin segera mendapatkan cucu,.

Beberapa hari lalu listy sms saya dan minta do'a,.
Dia hendak menikah dengan cowok yang dicintainya,.
Dan yang bikin saya kaget cowok itu adalah dany,.
Padahal mereka sudah terpisah kurang lebih tujuh tahun,.
Listy di jawa tengah dan dany di jakarta,.

Saking penasarannya saya tanya gimana ceritanya??
Kok tiba-tiba bisa menikah dengan dany??
Padahal mereka selama tujuh tahun tidak komunikasi sama sekali,.
Dan baru komunikasi selama beberapa bulan,.
Tetapi karena keduanya masih sama-sama single jadilah mereka serius,.
Dan ternyata kata listy ternyata si dany juga sesungguhnya menaruh hati kepada listy,.
Hanya saja keduanya sama-sama tidak yakin dengan perasaannya,.

Subhanallah,.
Betapa uniknya kisah cinta ya??
Oleh karena itu saya sepakat dengan Mario Teguh;
"Orang yang hanya menunggu adalah orang-orang yang tidak punya cinta",.
So kejarlah cinta dan dapatkan orang yang kamu cintai,.
Setelah kamu dapat maka jagalah dengan ketulusan, keseriusan, dan kesungguhan,.
Rasa itu mulia lho,.
Jangan pernah main-main dengan perasaan,.
Karena rasa itu berhubungan dengan hati dan jiwa,.
So tidak patut kita mempermainkan rasa,.

Selamat mencintai dan dicintai,.
Berkah Allah bersama orang-orang yang setia,.
Amien,.
Continue Reading...

Tuesday, February 12, 2013

Damai Dalam Ego...

Dalam suatu forum formal, dihadiri oleh mayoritas ibu-ibu yang cerdas dan berpendidikan.
Kala itu forum sedang membahas tentang bakal calon untuk presidium.
Kebetulan dari organisasi yang saya wakili tidak ada calonnya dikarenakan telat mengirim kesediaan.
Secara aturan jelas tidak boleh menyusul, karena jika dibolehkan maka semua yang telat akan meminta untuk dibolehkan mencalonkan diri.

Saya sudah tidak menjadi masalah dan tidak ngoyo untuk tetap mencalonkan atas nama organisasi yang saya wakili.
Karena toh memang organisasi saya yang salah.
Bagaimanapun dalam berorganisasi harus tertib organisasi.
Tiba-tiba pimpinan sidang teriak-teriak tidak jelas yang kesannya sangat sensi dengan organisasi saya.

Pimpinan sidang; tidak bisa lagi untuk organisasi anda masuk bakal calon, karena sudah terlambat.
Saya; iya saya dan teman-teman tidak apa-apa kok.
Pimpinan sidang; ini coba kita cek lagi suratnya, takut anda tidak percaya bahwa surat mandat yang sekretaris anda kirim sangat terlambat.
Saya; iya bu, tidak usah dibahas lagi, toh kami tidak masalah nama kami tidak masuk dalam bakal calon presidium.
Pimpinan sidang; bagaimana coba? organisasi anda kan organisasi besar di negeri ini, sudah terlambat mengirim mandat kesediaan ditambah nulis tanggal saja salah, sekarang kan baru awal februari, kenapa disini ditulis tanggal 30 februari? lagipula sejak kapan ada tanggal 30 februari?

Spontan (saya berdiri sambil menggebrak meja sangat keras; "bisa diam tidak ibu? tidak usah ribet dan bawa-bawa nama organisasi saya untuk kesalahan ini, dan tidak usah bikin masalah, saya sebagai kader tidak terima atas semua yang ibu sampaikan tadi, mohon jaga omongan ibu....!!!!!").

Semua orang di forum yang jumlahnya kurang lebih 80 ibu-ibu sontak diam dan tidak bergeming, mereka seolah kaget semuanya dan tidak menyangka bakal ada kejadian seperti itu.
Apalagi saya termasuk peserta dari golongan anak muda yang secara culture seharusnya sopan dan tunduk dengan orang yang lebih tua.
Setelah suasana diam beberapa saat, ada ibu-ibu yang istighfar, ada yang terisak menangis, ada yang tetap diam di tempat.
Kebetulan suasana memang sedang tidak mengenakkan, tidak hanya masalah organisasi saya, tetapi juga masalah-masalah kepanitiaan dan lain-lain yang mengakumulasi jadi satu di waktu itu.

Saya diam dan terduduk.
Saya merasa sangat canggung dan tidak enak.
Saya merasa telah melukai hati para ibu-ibu di forum itu.
Tiba-tiba pimpinan sidang tersebut mengahampiri saya dan berkata;
"maafkan saya ya mbak, saya demi Allah tidak bermaksud menjelekkan organisasi mbak, tadi hanya kondisi emosi yang terakumulasi dan memuncak, sehingga hasilnya sangat kacau dan menyakitkan hati".

Saya langsung menimpali;
"ibu, saya yang harus meminta maaf kepada ibu, tidak semestinya saya begitu sama orang yang lebih tua, bagaimanapun ibu adalah ibu kami semuanya, sehingga saya yang harusnya meminta maaf kepada ibu-ibu semuanya".

Saya dan si ibupun akhirnya berpelukan, dan saya lihat si ibu meneteskan air mata tanda haru yang begitu mendalam.
Sayapun merasa sangat tidak enak hati, meskipun dalam hati saya berkata; ("tidak apa-apalah, sekali-kali ibu-ibu juga musti di beri pengalaman yang berbeda, bahwa di luar sana hampir mayoritas anak-anak muda bersifat keras dan sering anarkis dalam bertindak, itu semua karena akumulasi kekecewaan dan kebencian terhadap sistem yang ada di masyarakat Indonesia").
Supaya orang tua juga tidak selalu arogan ketika menghadapi kaum muda, bahwa kaum muda itu mempunyai dunia sendiri yang unik dan lucu, sehingga tidak pas jika orang tua selalu memaksakan kehendaknya kepada para anak muda.


Continue Reading...

Sunday, February 10, 2013

Jangan Memaksakan Kehendak...

Cerita I

Suatu hari saya di telephone oleh sebuah kampus di Jakarta, pihak kampus mengabarkan ke saya bahwa saya diterima mengajar di kampus tersebut dengan mata kuliah Nasionalisme.
Demi Allah, saya tidak begitu mendengar jelas nama kampusnya apa, dan sombongnya saya sama sekali saya tidak mencari tahu tentang kampus tersebut.
Ketika di telephone saya hanya bilang; "okeh, saya menerima tawaran kampus bapak dan saya bersedia mengajar mata kuliah Nasionalisme".
Beberapa hari kemudian pihak kampus kembali menelephone saya dan memberitahukan bahwa beberapa hari kedepan akan ada rapat untuk dosen baru dan saya diwajibkan untuk datang.
Jika tidak datang, maka saya akan digantikan oleh dosen cadangan yang telah dipersiapkan oleh pihak kampus.

Hari itu rabu, mustinya saya sudah sampai kampus tersebut sejak pukul 17.00 WIB.
Tetapi hingga maghrib saya masih bersama dengan teman-teman saya anak stm yang kebetulan sedang membutuhkan kehadiran saya disitu.
Setelah urusan dengan teman-teman saya kelar, saya langsung meluncur ke daerah Pulomas untuk mengikuti rapat dosen baru mata kuliah Nasionalisme.
Di jalan hujan turun sangat deras disertai angin dan petir.
Selain itu jalanan juga banjir cukup tinggi sehingga mengakibatkan kemacetan panjang di daerah gatot subroto.
Karena macet saya memutuskan ambil kiri dan mengambil jalur dukuh atas, ternyata sama saja dalam keadaan macet total karena banjir.


Saya sudah siap dengan segala konsekuensinya jika ternyata tidak boleh terlambat untuk dosen baru.
Dan songongnya saya, sampai detik itu saya masih tidak paham dengan kampus yang mengundang saya untuk bergabung menjadi dosen disitu.
Yang saya pikirkan saat itu adalah bahwa saya tidak akan ngoyo dengan tempat kerja baru, toh saya sudah menjadi dosen tetap di UMJ.
Ketika saya harus mengajar di tempat lainpun, saya tetap musti mengutamakan yang UMJ.

Pukul 19.30 saya tiba di kampus tersebut daerah Pulomas dekat dengan kampus Jaya Baya.
Saya sebenarnya tertegun alias kaget ketika melihat kampus di depan saya begitu megah dan besar.
Tidak kalah besar dengan kampus Jaya Baya yang sudah lama eksis.
Meski gedung masih baru, tapi tata letak gedungnya menarik perhatian saya dan membuat saya nyaman berada disitu.
Saya langsung menemui satpam dengan kondisi badan basah kuyup, dan satpam tersebut sangat ramah dan segera mempersilahkan saya memarkir motor untuk kemudian naik keatas bergabung dengan dosen yang lainnya.
Karena benar, rapat sudah dimulai sejak jam 17.00 sore.

Tiba diatas saya malu dengan dosen yang lain, terutama dengan pimpinan saya kelak yang sedang memberi pengarahan kepada dosen-dosen baru.
Saya segera duduk dengan keadaan baju basah kuyup bagian bawahnya dan wajah belepotan dengan air hujan.
Bedak dan lisptik juga saya yakin sudah pada luntur semuanya, tinggal sisa kepercayaan diri saya yang begitu tinggi dan besar.
Selesai pengarahan saya meminta maaf kepada pimpinan tersebut dan menjelaskan kenapa saya terlambat.
Alhamdulillah tidak apa-apa dan beliau bisa memakluminya.
Akhirnya beliau memberitahukan kepada saya bahwa saya mengajar mata kuliah Nasionalisme mulai minggu kedua februari.

Cerita II

Sore itu sekitar pukul 17.30 saya memutuskan keluar rumah untuk membeli cap cay di depan gerbang Kahuripan.
Cap cay langganan saya yang sangat sederhana tapi sehat, karena cap cay tersebut tidak menggunakan minyak goreng, daging, sosis, dan telur.
Pembuatnya sudah paham dengan pesanan saya dan tidak pernah lagi bertanya akan komposisi si cap cay tersebut.
Keadaan sore itu hujan lebat disertai angin dan petir yang lumayan bersahutan.
Saking pengennya makan si cap cay itu, saya memutukan untuk tetap keluar rumah dengan menggunakan mantel.
Kebetulan jaran rumah saya ke warung cap cay tersebut lumayan jauh, kurang lebih 4-5 kilo meter.
Kata orang sih, apa yang saya lakukan sangat kurang kerjaan dan ngoyo.
Lha bagaimana tidak, wong timbang cap cay saja kok dibela-belain hingga sedemikian rupanya.

Setiba di warung cap cay, si bapak sangat sigap membuatkan cap cay kesukaan saya.
Setelah selesai saya langsung pamit untuk segera pulang karena hujan makin deras dan petir semakin banyak rasanya.
Saya kembali menggunakan mantel/jas hujan dan menjalankan motor butut saya.
Kurang lebih jalan baru 500 meter, saya tersadar bahwa cap cay saya hilang dari plastiknya beserta kerupuknya.
Ternyata pas saya cek plastik kreseknya bolong di bagian bawah, sehingga si cap cay dan kerupuk melorot keluar dari sangkarnya.
Ehm, sedih sih dan sebenarnya berniat untuk balik lagi dan membeli cap cay yang baru lagi.
Tapi saya sudah malu dan merasa tidak etis jika harus membeli cap cay dalam waktu bersamaan sebanyak dua kali.
Tetapi saya memutuskan untuk tidak kembali dan singgah di perumahan candra loka bermaksud membeli gado-gado tanpa nasi/tanpa lontong.

Alhamdulillah warung gado-gadonya masih buka dan masih melayani pembeli, soalnya terkadang menjelang maghrib warung gado-gado suka tutup.
Kebetulan pemilik warung (suami-istri) sedang ada di rumah, tidak seperti biasanya saya hanya ketemu dengan pelayannya.
Oya warung disitu menggunakan pernak-pernik serba khas Bali, dari meja, kursi, lukisan, dan hiasan lainnya.
Karena kebetulan ketemu dengan pemilik warungnya saya langsung menanyakan kenapa modelnya khas Bali.
Ternyata pasangan suami-istri tersebut sangat mencintai kebudayaan Bali dan pernah tinggal di Bali kurang lebih delapan tahun.
Akhirnya saya bisa memahami kenapda style rumah makannya style Bali yang sangat keren, meski pemiliknya asli orang Jawa Timur.

Karena hujan tambah deras, saya memutuskan untuk singgah dulu dan menunggu hujan agak redaan.
Dan saat menunggu tersebut saya bertemu dengan laki-laki muda asli orang kampung situ.
Cowok tersebut sedang ada perlu dengan pemilik warung gado-gado tersebut makanya dia singgah.
Tiba-tiba setelah agak lama, dia menggabungkan diri dalam diskusi ringan antara saya dengan pemilik warung gado-gado.
Ternyata cowok tersebut adalah teman dekat Dany pelaku bom bunuh diri  JW Marriot yang tubuhnya ditemukan hancur berantakan.
Cowok tersebut cerita banyak tentang dirinya dan kedekatannya dengan korban meninggal yang bernama Dany.
Dia juga memanjatkan syukur atas petunjuk Allah, karena dirinya akhirnya bisa melarikan diri dari komunitas ekstrimnya tersebut, dan tidak meninggal secara sia-sia.

Beberapa menit kemudian hujanpun reda dan saya memutuskan untuk pulang ke rumah, takut malam semakin larut dan sayapun pasti enggan pulang, karena saya orangnya suka ngobrol panjang lebar bla bla bla.
Selama perjalanan saya berpikir bahwa meskipun saya tidak jadi makan cap cay, tapi saya yakin ini semua sudah jalan Allah SWT.
Karena toh akhirnya saya bisa ketemu sama pemilik warung gado-gado dan bisa ketemu dengan cowok istimewa yang ternayata adalah teman dekat Dany pelaku bom bunuh diri JW MARIOT.
Kedua hal tersebut saya rasa jauh lebih berharga dibandingkan sekedar makan cap cay.

Hikmah dari cerita diatas

Bahwa apa yang kita inginkan dan kita mau, belum tentu yang terbaik untuk kita dan hidup kita.
Bahwa apa yang kita cintai dan sayangi, belum tentu baik di mata Allah.
Yakinlah bahwa Allah sangat adil, Dia akan selalu membimbing umatnya menuju jalan yang paling lurus dan jalan yang paling sempurna dari yang tidak sempurna.
So, jangan pernah memaksakan kehendak kepada orang lain dan jangan pernah sedikitpun terpikir di otaknya bahwa segala sesuatu itu kebetulan dan bukan kehendak dari Allah SWT.
Continue Reading...

Tuesday, February 05, 2013

Kurikulum Baru 2013...


Pemberlakuan kurikulum 2013 harusnya di uji coba terlebih dahulu paling tidak satu hingga dua tahun baru diputuskan akankah diganti atau tidak. Sistim pendidikan di Indonesia terlalu ribet dan banyak aturannya, tidak jarang menjadikan siswa sebagai korbannya. Persoalan Ujian Nasional saja hingga kini tidak kunjung usai, padahal banyak pihak yang sejatinya tidak sepakat dengan pelaksanaan Ujian Nasional. Pada kurikulum baru ada penambahan jam pelajaran agama dari dua jam menjadi empat jam, alasannya yaitu adanya anggapan bahwa rusaknya moral generasi muda/pelajar karena kurangnya materi pelajaran agama di sekolah, padahal belum tentu juga karena pelajaran agama yang kurang. Banyak faktor yang membuat pelajar terjerembab pada persoalan moralitas misalnya seperti; kurangnya perhatian dari kedua orang tua, kurangnya perhatian dari guru di sekolah, pengaruh lingkungan sekitar, pengaruh teman sebaya, dan tidak adanya prinsip hidup dalam diri anak tersebut.

Yang dimaksud dengan mutu sesungguhnya adalah bagaimana output dari sekolah, adanya standart kelulusan yang dibuat oleh sekolah, dan adanya quality control serta quality assurance). Para siswa yang mengerjakan soal Ujian Nasional lebih banyak yang tidak tahu dari pada yang tahu dan paham tentang soal tersebut. Guru di sekolah masih mengajar dengan cara-cara lama (tekstual) sehingga siswa mengalami kebosanan tingkat tinggi. Wajar jika siswa lebih tertarik dengan HP nya saat guru menerangkan di depan kelas. Karena yang diterangkan oleh guru sudah using, dan siswa bisa mendapatkan yang lebih menarik dari HP nya.

Standart pendidikan tingkat nasional mustinya harus memiliki; examination authority and assessment center, metode teknologi, dan manajemen system pengujian yang valid. Di Negara luar kurikulum disempurnakan setelah lima tahun itupun jika kurikulum sebelumnya dianggap sudah usang dan harus diganti. Semestinya Indonesia juga jangan terlalu sering mengganti kurikulum, jika kurikulum yang lama belum efektif pelaksanaannya. Jangan sampai ada labelisasi kepada pemerintah bahwa setiap ganti menteri pasti akan ganti kurikulumnya. Kurikulum yang baru adalah memang amanah dari Presiden RI untuk menyempurnakan kurikulum yang sudah ada sebelumnya. Dalam kurikulum yang baru tersebut fokus kelulusan tidak hanya dari teks nilai melainkan juga berdasarkan penilaian menyeluruh yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pendidikan adalah episentrum (titik getar), bagaimana agar siswa bisa menjadi sosok manusia yang berkualitas setelah mereka kelak lulus dari bangku sekolahnya. Kenyataannya sistem pendidikan yang sekarang ada masih seperti setting pada masa Kolonial Belanda yaitu menghasilkan mentalitas pekerja (model pabrikan). Idealnya jangan sampai pendidikan menjadi kepentingan politik pendidikan, uji coba tentang pendidikan, dan proyek pendidikan yang menguntungkan segelintir orang tapi merugikan banyak orang. Substansi pendidikan yang objektif yaitu mengandung; substansi, normative, fokus untuk perubahan pendidikan, dan fokus untuk memajukan pendidikan Indonesia. Jika kurikulum yang baru dipaksakan jalan maka akan terjadilan ketidak seimbangan kurikulum dan kurikulum tersebut dirasa belum bisa menjawab kegundahan-kegundahan yang ada.

Tidak ada jaminan pasti bahwa perubahan kurikulum 2013 akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indoensia. Mustinya di cari dahulu apakah sesungguhnya yang menjadi persoalan penting dalam pendidikan di Indoensia? Apakah guru, system, murid, metode, atau lingkungan sekitar yang kurang mendukung? Jangan-jangan permasalahan pokoknya justru pada gurunya, bahwa secerdas apapun siswa dan selengkap apapun sarana prasarana, jika gurunya tidak berkualitas dan tidak kompeten makan akan gagallah sebuh proses belajar mengajar di kelas. Kenyataannya banyak guru di Indonesia yang kurang berkualitas dan tidak mampu menguasai kelas saat dirinya mengajar, sehingga siswa lebih autis dengan HP nya dari pada harus memperhatikan guru saat guru mengajarkan materi/ilmu. Boleh dilakukan perubahan terhadap kurikulum tetapi hendaknya dilakukan dulu penelitian yang mendalam dan serius, sehingga perubahan yang terjadi tidak sia-sia.

Perubahan kurikulum yang ada fokus pada; pengurangan mata pelajaran karena mata pelajaran di Indonesia dirasa sangat banyak sekali, pengurangan materi pelajaran pada mata pelajaran tertentu seperti IPA dan IPS, penambahan jam pelajaran mata pelajaran agama, dan penerapan kembali cara belajar siswa aktif (CBSA). Yang paling penting dari semuanya yaitu bahwa perubahan jangan sampai atas dasar kepentingan dan jangan juga merugikan siswa di Indonesia, bagaimanapun para siswa di Indonesia adalah manusia dan bukan barang untuk uji coba.


Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog