Tuesday, May 29, 2012

Peran Ortu Dalam Mendidik Anak....

Salah satu tujuan orang berumah tangga yaitu untuk melangsungkan keturunan, karena dengan berlangsungya keturunan maka kehidupan manusia akan terus berlanjut. Hampir semua keluarga pasti menginginkan keturunan dalam rumah tangganya, seperti pepatah “bagai sayur tanpa garam jika berumah tangga tapi tidak dikaruniai keturunan”. Sehingga konsekuensi logis yang harus diambil oleh keluarga yang telah mempunyai keturunan adalah mengurus dan mendidik keturunannya supaya kelak menjadi anak yang taat beragama, berbakti kepada orang tua, berguna untuk masyarakat sekitar, dan bermanfaat untuk negara tercintanya.

Mengasuh anak pada hakikatnya adalah tanggung jawab bersama antar suami dan istri, karena sesungguhnya anak membutuhkan sentuhan lembut dari kedua orang tuanya. Jika anak hanya mendapatkan satu kasih sayang dari salah keduanya, maka sering terjadi ketidakseimbangan psikologis pada diri anak. Sehingga idealnya urusan pengasuhan anak harus diperbincangkan matang oleh kedua orang tuanya. Jika suaminya sibuk dan istrinya tidak terlalu sibuk, maka istri sebagai ibu harus bisa membeikan porsi waktu yang cukup banyak untuk memantau dan mengamati perkembangan fisik dan psikis anaknya. Sebaliknya jika istrinya yang sibuk dan suaminya lebih mempunyai banyak waktu di rumah, maka suami yang statusnya sebagai bapak musti mempunyai banyak waktu untuk mengasuh anaknya.

Jika melihat realitas masyarakat Indonesia, lebih banyak istri/ibu yang mempunyai banyak waktu di rumah dibandingkan suaminya, sehingga wajar jika si ibu musti lebih banyak meluangkan waktunya untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya, tentu tidak selalu sendirian karena suami/bapak tetap harus memantau perkembangan anak-anaknya. Anak adalah harta paling berharga dalam keluarga jangan sia-siakan keberadaan anak dan sayangi mereka dengan sepenuh hati dan jiwa. Baik dan buruknya anak kelak tergantung pada keseriusan orang tua dalam mendidiknya di waktu anak masih kecil.

Berikut ini ada tips bagi ibu yang di rumah agar mendidik anak-anaknya dengan baik;
1.       Berikan makanan yang halal dan bergizi untuk anak-anaknya
2.       Ketika anak berumur 1-2 tahun ajari dengan perkataan-perkataan yang baik
3.       ketika anak berumur sekitar 3-5 tahun ajari dengan disiplin waktu, menghargai diri sendiri, dan menghargai orang lain
4.       Ketika anak berusia 7 tahun keatas, pada fase ini kita boleh memberikan hukuman pada si anak secara fisik jika si anak melakukan kesalahan fatal
5.       Ajari anak rasa tanggung jawab ketika mereka berumur 10 tahun, tanggung jawab atas pekerjaan mereka, PR, Shalat 5 waktu, dan membantu orang tua

Usaha yang terbaik harus selalu dilakukan oleh kedua orang tuanya, agar kelak anak-anaknya bisa menjadi manusia yang bijaksana dan humanis. Keberhasilan dan kesuksesan anak adalah bukti kesungguhan orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Bagaimanapun karakter dasar anak pertama kali terbentuk adalah dalam keluarga, lingkungan sekitar dan teman sebaya hanya ikut mempengaruhi tetapi tidak bisa mempengaruhi dalam porsi yang besar. Misalnya, anak dengan prinsip agama kuat ketika bergaul dengan teman sebaya yang kurang baik akan tetap baik karena prinsip agamanya telah kuat. Berbeda dengan anak yang sama sekali tidak punya bekal agama, dia akan mudah terjerumus dengan pergaulan kurang baik pada komunitas teman sebanyanya.

Bagi orang tua yang keduanya sibuk dengan pekerjaan dan organisasi tidak selayaknya dijadikan alasan pembenar untuk tidak memperhatikan perkembangan anak-anaknya. Mendidik anak-anak tidak selalu dengan kuantitas waktu tetapi bisa dilakukan dengan kualitas waktu. Meskipun waktu yang ada hanya sedikit gunakan waktu yang sedikit tersebut untuk semaksimal mungkin melihat perkembangan dan pertumbuhan anak-anaknya. Saat ini jaman sudah semakin canggih sehingga ada banyak cara berkomunikasi dengan anak saat orang tua sibuk di luar rumah seperti: sms, telephone, dan atau chatting.

Yang perlu diperhatikan orang tua dalam mendidik anaknya yaitu:
1.       Didiklah anak dengan kasih sayang tulus
2.       Tanamkan disiplin tinggi pada anak
3.       Luangkan waktu untuk bersama dengan anak
4.       Berikan contoh tentang berbuat baik dan untuk menjauhi perbuatan tidak baik
5.       Ajarkan anak untuk menghargai sesamanya
6.       Ajari anak untuk mandiri dan tidak tergantung pada orang lain
7.       Latihlah anak untuk mengenal dirinya sendiri
8.       Pahamkan mereka untuk menghargai lingkungan sekitarnya
9.       Motivasi anak untuk selalu optimis
10.   Tanamkan nilai-nilai agama dalam keseharian anak

Ajarkan kepada anak agar selalu mengenal dan mencintai Tuhannya:
“Waha anak-anakku tidakkah engkau belajar dari alam ini? Tersungkurlah wahai anakku, ruku’lah dan sujudlah di haribaan Yang Maha Perkasa karena kagum akan kemurahan dan curahan kasih-Nya.  Siapakah Dia wahai anakku? Dia adalah Allah, Tuhan Yang Maha paling sempurna. Tuhan yang sangat baik kepada kita semua, maka wajib bagi kita mengikuti aturan-Nya. Tuhan yang sangat pemurah kepada kita, maka wajib bagi kita untuk menyembah-Nya dengan kesungguhan hati dan jiwa. Tuhan yang sangat mengasihi kita, maka wajib bagi kita untuk mencintai-Nya di atas segala-galanya”.

Kehidupan saat ini sudah sangat memprihatinkan, dampat negatif dari globalisasi dan modernisasi sudah sangat parah, sehingga orang tua musti antisipasi sejak dini agar supaya anak-anaknya tetap eksis dan teguh pendirian di tengah-tengah arus globalisasi dan modernisasi. Jangan pernah menyalahkan kemajuan dan perubahan, tetapi seimbangkan diri kita dan anak-anak kita dengan bekal nilai-nilai agama, tentu bekal nilai-nilai agama yang kuat bukan hanya bekal nilai agama yang tekstual.

Ibu yang mempunyai banyak waktu di rumah sehingga musti mengurus anak-anaknya, hendaknya selalu berkoordinasi dan bekerjsama dengan suaminya, karena sesungguhnya anak-anaknya tersebut juga membutuhkan sentuhan kasih sayang dari bapaknya. Ibu yang berada di rumah juga harus menjadi ibu yang cerdas baik secara agama maupun cerdas secara intelektualnya, sehingga si ibu mampu membentuk anak-anaknya menjadi anak-anak yang multi kualitas yaitu: berkualitas secara religius, intelektual, dan emosional. Ketika anak-anak tersebut telah mempunyai ketiga kualitas tersebut maka kelak anak-anaknya akan menjadi anak-anak yang bijaksana dan humanis.

Menjadi ibu rumah tangga bukan alasan bagi ibu/perempuan untuk tidak mengembangkan dirinya. Bagaimanapun ibu/perempuan harus mempunyai banyak karya nyata dan harus selalu mengembangkan dirinya. Ibu/perempuan harus selalu belajar dan belajar dalam banyak hal sehingga dirinya menjadi ibu dambaan bagi anak-anaknya di rumah. Ibu yang baik dan cerdas akan memunculkan generasi-generasi yang unggul dan militan. Amien.

Continue Reading...

Saturday, May 26, 2012

Jakarta oh Jakarta....


Tidak banyak orang yang suka tinggal di Jakarta.
Pun tidak sedikit orang yang bahagia bisa hidup di ibu kota negara Indonesia.
Saya termasuk tipe orang kedua, yiatu orang yang terobsesi dengan kehidupan ibu kota Jakarta.
Sejak di bangku kuliah universitas negeri Semarang saya sudah berpikir akan ke Jakarta selepas Sarjana.
Impian saya terwujud sempurna, lulus Sarjana saya langsung merantau ke Jakarta.
Sampai di Jakarta saya langsung bergabung di organisasi IRM tingkat pusat, saya juga mengajar, dan saya melanjutkan study program Magister di UHAMKA.
Hingga saat ini saya sudah tujuh tahun hidup di Jakarta, jauh dari sanak saudara di kampung.

Beberapa teman-teman saya bilang:
"Apa enaknya tinggal di Jakarta? enakkan tinggal di Semarang".
Ada juga yang berkata:
"Jakarta tu sumpek, panas, polusi, dan sarang banjir, saya rasanya gak betah berlama-lama di Jakarta".
Teman saya yang lain ngomong:
"Mendingan kamu pulang aja ke kampung halaman, jadi guru disana dan bangun desa kamu, dari pada di Jakarta sendirian, lagipula di Jakarta itu membosankan".

Saya tidak menyalahkan mereka, karena yang teman-teman saya bilang memang ada benarnya.
Saya hanya ingin katakan kepada teman-teman saya, bahwa Jakarta itu tidak sesempit yang mereka bayangkan.
Bahwa Jakarta itu adalah kota penuh warna-warni.
Bahwa Jakarta buat saya adalah tempat mencari jati diri dan tempat menggali inspirasi.
Jakarta bagi saya begitu elok dan menarik.
Jakarta telah membesarkan saya dan mengkokohkan prinsip hidup saya.
Seperti apapun kata orang tentang Jakarta saya tetap akan bilang; "I Love Jakarta".

Melihat Jakarta tidak cukup dengan mata telanjang.
Untuk melihat cantiknya Jakarta dibutuhkan mata hati dan jiwa yang bersih.
Bagaimana tidak cantik?
Di Jakarta ada beberapa hal yang menurut saya menarik yaitu:
- Pusat munculnya peradaban
- Pusat berkembangnya teknologi dan informasi
- Pusat pembangunan fisik
- Pusat munculnya kebijakan pemerintah
- Pusat berkembangnya ilmu pengetahuan
- Pusat tongkrongan, dari tongkrongan ilmiah sampai tongkrongan santai yang tidak ilmiah
- Pusat pembelajaran politik
- Pusat pembelajaran berbisnis
- Sekaligus pusat untuk menyimak problematika sosial yang terjadi di masyarakat Jakarta

Lihat Jakarta dengan hati.
Sehingga kita akan menemukan kedamaian hidup di Jakarta.
Saya pribadi biasa menghabiskan waktu saya dengan:
- Gabung di komunitas kenduri cinta taman ismail marzuki
- Gabung di komunitas bentara budaya Palmerah
- Gabung di komunitas utan kayu JIL
- Ikut beberapa organisasi kemasyarakatan
- Ikut partai politik
- Mengajar
- Kuliah/mencari ilmu
- Dan main dengan teman-teman tongkrongan

Biar orang berteriak lantang tentang keburukan Jakarta.
Saya akan tetap bilang bahwa Jakarta begitu eksotis buat saya.
Jakarta begitu menantang untuk masa depan saya.
Dan saya berjanji akan menjadi "orang" di ibu kota Jakarta.
:)
Continue Reading...

Friday, May 18, 2012

Bermalam Di Masjid Sekolahan,...

Malam itu saya nonton film sama teman saya,
Kita nonton fil the avengers di blok m,
Saya pikir tidak akan terlalu lama, ternyata lama film nya hampir 2,5 jam,
Kita masuk pukul 20.30 dan keluar pukul 23.00,
Malam itu mustinya saya nginap di rumah teman saya di Kalibata,
Tentu saya harus ke rumah teman saya yang nonton bareng saya dulu untuk mengambil motor saya,
Tiba di rumah teman saya kurang lebih pukul 23.30,
Saya langsung sms teman saya yang di Kalibata dan bilang bahwa saya sedang OTW,
Alhamdulillah teman saya bilang: "oke di tunggu mbak",

Saya mengayuh sepeda motor saya dengan pelan karena gir motor saya sudah terlalu runcing,
Saya tidak terlalu berani berspekulasi cepat karena takut rantai motornya putus di tengah jalan,
Bukan apa-apa keadaan sudah sangat malam ditambah uang saya sangat tiris,
Singkat cerita sampailah saya di rumah teman saya Kalibata sekitar pukul 24.15,
Saya nelphon teman saya kurang lebih 20 kali dan sms kurang lebih 5 kali,
Tetapi sama sekali tidak ada respon,
Pas saya lihat gerbang rumahnya ternyata di gembok rapat,
Saya tidak mungkin teriak-teriak memanggil teman saya karena jarak gerbang ke rumah lumayan jauh,
Saya takut mengganggu tetangga sebelahnya,
Sebenarnya sempat terbesit untuk loncat dari gerbang tetapi niat itu saya urungkan dengan rapi,

Saya bingung musti bagaimana,
Untuk pulang ke Parung Bogor sangat tidak mungkin karena esok paginya saya musti mengajar pagi di SMA Muhammadiyah Kebayoran Lama,
Pengen nginap di kantor Muhammadiyah Jakpus juga males karena gerbang juga pasti sudah terkunci rapi,
Dan biasanya satpam juga males jika dibangunkan untuk membuka pintu gerbang depan gedung,
Ada beberapa teman yang bisa saya tumpangi sebenarnya,
Tapi lagi-lagi tidak tega setelah melihat waktu menunjukkan pukul 01.00,
Akhirnya saya memutuskan untuk meluncur ke SMA Muhammadiyah Kebayoran Lama,
Sampai di lokasi sekitar pukul 01.30,
Dan yang bikin saya kaget adalah bahwa gerbang di gembok dan satpam tidak kelihatan batang hidungnya,

Saya memutuskan untuk teriak membangungkan satpam,
Malam itu saya sudah kalut dan diserang kantuk yang begitu hebatnya,
Alhamdulillah pak satpam keluar dan membukakan pintu gerbang untuk saya,
Dia kaget dan heran meski akhirnya mengantarkan saya ke masjid lantai dua,
Dia menyarankan saya supaya saya bermalam disitu sampai pagi,
Walhasil saya memutuskan tidur di masjid sekolah saya di lantai dua,
Sebenarnya agak takut karena sendirian,
Apalagi melihat masjid yang lumayan besar,
Tapi karena rasa kantuk lebih kuat ketakutan sayapun sirna oleh rasa kantuk tersebut,

Pas adzan subuh saya bangun untuk memberi kesempatan jamaah sholat subuh,
Lepas sholat jamaah selesai saya melanjutkan tidur saya dan bangun pukul 06.00,
Setelah bangun saya langsung mandi kemudian rapi-rapi dan naik ke ruang guru lantai tiga,
Seru pengalaman menginap di masjid sekolahan,
Jadi teringat waktu jadi aktivis dahulu di kampus Semarang,
Saya dan teman-teman saya suka tidur di sembarang tempat dan suka kemalaman di jalanan,
Kenapa musti malu dengan keadaan yang kurang pada tempatnya?
Hikmahnya adalah bahwa saya bisa datang pagi dan bisa menggantikan guru PKn satu lagi yang kebetulan sedang ijin karena ada keperluan keluarga,
Pagi itu saya ikhlas dengan keadaan yang malam itu saya jalani,
Meski agak was-was karena uang di kantong saya hanya tinggal 1000 perak,
Tapi saya selalu yakin bahwa Allah begitu sayang kepada saya dengan caranya sendiri,

Setelah saya pikir-pikir saya punya kesalahan pada malam sebelumnya,
Sehingga saya yakin bahwa kejadian semalam adalah teguran dari Allah buat saya,
Malam sebelumnya yunior saya dari semarang datang dan berniat transit di rumah saya Parung,
Karena sedang bokek saya tidak merespon sms adek yunior saya tersebut,
Bukan tidak mau menyambut,
Tapi saya kurang sreg jika ada tamu jauh tetapi jamuannya tidak bagus,
Akhirnya yunior saya tersebut menginap di rumah temannya yang lain lagi,
Nah karena saya tidak menyambut tamu dengan baik makanya Allah langsung mengingatkan saya lewat kejadian semalam,
Terima kasih Allah langsung menegur saya dengan tegas,

Pagi tadi saya mengajar empat jam pelajaran,
Dua jam menggantikan guru PKn yang ijin dan dua jam lagi memang jam pelajaran saya,
Saya agak resah juga karena tidak punya uang lagi selain yang 1000,
Tiba-tiba saya di datangi oleh bu Nina guru Biologi,
Bu Nina bilang dia mau ngasih uang ke saya 100.000,
Uang itu adalah uang sisa acara Kespro dari BKKBN yang sudah di bagi untuk tim nya,
Salah satu tim nya adalah saya,
Subhanallah,
Benar-benar Allah memberi jalan yang tidak disangka-sangka jika kita selalu yakin akan pertolongan Allah,
Akhirnya senyum saya hari ini mengembang lagi,
:)
Continue Reading...

Wednesday, May 09, 2012

Pacaran Sehat Bisa Nggak Tu??

Bingung sama anak-anak jaman sekarang,
Seolah memalukan jika tidak punya pacar,
Padahal kalau menurut Islam justru yang bagus adalah yang tidak pacaran,Karena pacaran itu lebih banyak mudzorotnya dari pada baikknya,
Saya tidak bermaksud menjustifikasi anak-anak sekarang,
Apalagi merasa bahwa saya yang paling benar sendiri,
Yang akan kita bicarakan adalah fenomenanya,Kenapa musti pada ikut-ikutan pacaran jika sesungguhnya dirinya tidak butuh dengan pacaran,

Mustinya teman-teman yang memang tidak mau pacaran yah pertahankan prinsipnya,
Jangan karena temannya pacaran kemudian malu jika tidak mempunyai pacar,
Sehingga karena malu cepat-cepat cari pacar apapun bentuknya dan seperti apapun alasannya,
Wah wah kalau sudah begitu bagaimana mau pacaran sehat?
Jika cara mendapatkan pacar saja asal-asalan,
Apalagi sebagian remaja sudah berani bilang bahwa: "siapapun ceweknya asal mau di ajak ngewek yah ayo ajah di pacarin",
Sangat mengerikan dan menyedihkan jika demikian,

Bukan ingin membandingkan dengan orang dulu,
Tapi kenyataannya orang dulu jauh lebih baik dibandingkan anak jaman sekarang,
Dilihat dari model pacarannya,
Orang dulu pacarannya tidak seperti anak sekarang,
Orang dulu pacarannya di rumah ditemani sama bapak dan ibunya,
Jika sudah pukul 21.00 maka sang kekasih disuruh sang orang tua pulang,
Lha ini anak sekarang,
Lebih senang pacaran di luar rumah dan di tempat gelap lagi,
Boro-boro mau ditemani orang tuanya,
Yang ada orang tuanya dimaki-maki kalau berani ngikuti anaknya pacaran,

Memang sekarang arus globalisasi dan modernisasi,
Tapi bukan berarti kita merubah total budaya lama kan?
Yah boleh berubah,
Tapi mbok yah yang dirubah cara pandang dan kecerdasannya,
Jangan merubah yang baik-baik,

Orang dulu boro-boro ciuman, pelukan, pegangan tangan, apalagi nyetting?
Orang dulu mah pacarannya tidak pakai sentuhan fisik,
Mereka kalau sudah merasa tidak kuat yah kawin biar tidak banyak dosa,
Lha gimana dengan anak sekarang,
Pacar yah punya saya seutuhnya,
Jadi tidak ada masalah ML sebelum menikah jika suka sama suka,
Masya Allah,
Sedih banget saya melihat fenomena ini,

Wahai generasi muda yang budiman,
Masa depanmu masih panjang sekali,
Kamu masih remaja,Masih banyak yang bisa kamu lakukan untuk dirimu dan keluargamu,
Syukur-syukur kamu bisa berbuat banyak untuk negara tercintamu,
Lha ini bagaimana mau mikirin keluarga dan negara,
Wong ngurusi diri sendiri saja tidak becus,
Mohon maaf yah kalau ada yang tersinggung,

Ehm,
Memang berat merubah fenomena,
Paling tidak mulailah dari diri sendiri,
Jika memang bisa pacaran sehat monggo pacaran,
Pacaran sehat itu misalnya: pacaran untuk saling diskusi, untuk ke gramedia bareng-bareng, untuk ikut seminar bareng, untuk sharring, untuk silaturahmi, untuk mengerjakan tugas/pr bersama, dan untuk saling menasehati dalam hal agama,
Jika tidak bisa demikian,
Yah mending tidak usah pacaran bro,
Mending habiskan waktu kamu untuk belajar dan belajar,
Waktu kamu habis terbuang sia-sia untuk berduaan dengan orang yang bukan siapa-siapa kamu,

Sama pacar ada waktu,
Sama pacar selalu setia,
Sama pacar tidak pernah marah,
Sama pacar selalu ingat,
Lha ini sama bapak dan ibu marah-marah terus,
Jika dinasehati membantah,
Jika ditegur malah adu mulut,
Yang ada di otak bukan bapak dan ibu tetapi sang pacar,

Padahal yang melahirkan kita ibu,
Yang mengasuh kita bapak dan ibu,
Yang membiayai hidup kita bapak dan ibu juga,
Entar baru sadar tu kalau bapak dan ibu sudah meninggal dunia,
Sudah tidak bisa bersama kita lagi di dunia ini,
Ya Tuhan ampunilah dosa-dosa kami,

Ehm,
Teman-teman,
Benar tidak yang saya bilang?
Bahwa pacaran jaman sekarang lebih banyak buruknya dari pada baiknya?
Tanyakan pada hati kalian,
Bisa tidak pacaran secara sehat: jangan main fisik?
Jika tidak bisa mendingan kamu fokus untuk belajarmu dan masa depanmu,
Entar nyesel lho kalau sudah kejadian yang tidak bagusnya,
Bukan mendoakan yah?

Mulai sekarang,
"say no to pacaran tidak sehat"
Selamat mencoba kawan,
I love you all,..
Continue Reading...

Cinta Itu Apa Sih...??

Tuhan,
Jika kau ijinkan ak banyak tanya,
Maka aku akan melontarkan banyak tanya kepada-Mu,
Tapi terlalu lancang sepertinya jika tanya itu terlalu banyak,

Tuhan,
Kenapa terkadang aku begitu lemah?
Tapi sisi waktu lain aku merasa bahwa aku terlalu kuat untuk hidup seorang diri di Jakarta,

Pekerjaan,
Organisasi,
Keseharian,
Pertemanan,
Kuliah,
Dan cinta datang saling bergelayut,.

Masing-masing eksis dengan otoritasnya,
Terkadang jiwa ini dibuat sangat payah olehnya,

Tuhan,
Mengapa musti ada cinta?
Haruskah juga ada benci untuk seseorang yang telah mengkhianati sebuah kesetiaan?
Ah rasanya kata benci adalah kata horor yang akan selalu aku jauhkan dari hidupku yang cuma satu kali,

Tuhan,
Tanpa mengurangi rasa hormatku aku ingin bertanya lagi,
Jika cinta itu membuat manusia terpuruk,
Mengapa Engkau merekahkan
rasa itu dalam jiwa-jiwa rapuh manusia,

Tidak ada jasad bernyawa yang bisa eksis tanpa cinta,
Karena hakikat kehidupan adalah cinta itu sendiri,

Tuhan,
Mohon maaf,
Aku kesulitan menterjemahkan perasaan gundahku,
Ak sendiri hampir tidak paham dengan yang sedang aku jalani,

Yang pasti Tuhan,
Aku ingin menjadi manusia yang menghargai sebuah ketulusan, kesungguhan dan kesetiaan,

Terlalu subjektif jika aku harus menafsir identifikasi orang,
Ak tidak terlalu berani menjustifikasi orang,
Karena justifikasi adalah hak Engkau Tuhan,

Tapi Tuhan,
Jangan bekukan hatiku oleh trauma-trauma subjektif,
Tunjukkan kuasa-Mu,
Yakinkan aku bahwa kapasitas masing-masing orang itu tidak sama,
Sehingga tidak pantas menggeneralisasi bahwa tidak ada kesetiaan dan ketulusan dalam mencinta,

Tuhan,
Kata temanku cinta itu tai kucing,
Tapi aku masih yakin bahwa salah satu keindahan dalam hidup adalah bisa saling mencintai dan dicintai,
Tentu dengan ketulusan dan keikhlasan,
Cinta tanpa kepentingan subjektif,
Yang ada adalah cinta untuk membangun sebuah 'nilai',..
Continue Reading...

Tuesday, May 01, 2012

Besuk Teman di Lapas Tangerang,....

Pernah suatu kali saya besuk teman saya di Lapas muda tangerang,
Baru kali itu saya besuk orang di penjara,
Kalau masuk untuk menjadi pembicara pernah,
Waktu itu saya pernah mengisi trainning motivasi di Lapas remaja Tangerang,
Seru banget responnya,
Banyak pertanyaan dan banyak juga yang sharring tentang kasusnya,
Nah kalau kemaren saya besuk teman dekat yang kebetulan di tahan disitu,
Kangen karena lama tak bersua dengannya,

Jam besuk buka dari jam 14.00-16.00 WIB,
Saya sampai sana pukul 14.00 WIB,
Saya ditemani adek saya Vani namanya,
Sebelum masuk harus ninggal KTP dan HP,
Yang boleh dibawa hanya oleh-oleh untuk yang di besuk,

Setelah masuk ke ruang tunggu saya baru inget bahwa saya tidak tahu teman saya di blok apa,
Akhirnya saya menanyakan kepada petugas atas nama teman saya,
Alhamdulillah saya bisa bertemu juga dengan teman saya tersebut,
Senyumnya merekah begitu tulus,
Betapa senangnya saya bisa melihatnya bahagia tanpa beban,
Seolah tanpa beban,
Meski saya yakin dia pasti terbebani dengan keadaannya yang sekarang,

Saya, Vani dan dia duduk di ruang besuk,
Seabrek orang disana,
Karena itu Lapas laki-laki maka yang besuk banyak perempuan,
Ada istrinya, adekknya, temannya, atau ibunya,
Masing-masing keluarga punya satu tempat sendiri,
Tapi bentuknya satu aula dan tidak ada sekat,
Benar-benar riuh dan rame,
Hampir seperti di pasar,
Sampai band yang sedang nyanyi tidak begitu jelas terdengan suaranya,
Padahal sebenarnya suaranya terlihat bagus,

Ada satu hal yang sebenarnya bikin saya kaget,
Tapi yah mau gimana lagi,
Pasangan-pasangan banyak yang saling cium dan peluk dengan bebasnya,
Ada yang cium pipi ada juga yang cium bibir,
Ada yang cuma pegangan ada juga yang pelukan begitu eratnya,
Sebenarnya tidak masalah untuk yang suami istri,
Masalahnya tidak bisa terkontrol mana yang suami istri mana yang cuma pacaran,

Saya kok jadi berfikir,
Kenapa pihak Lapas tidak menyediakan tempat khusus buat para suami istri,
Ruangan khusus untuk berdua sehingga tidak terlalu vulgar,
Tetapi tetap harus di kontrol dengan menunjukkan surat kawin kepada petugas,
Sehingga tidak disalah gunakan oleh pasangan yang baru pacaran,

Maaf,
Menurut saya bicara seperti ini bukan hal yang tabu,
Karena suami istri yang lama tidak ketemu kan memang butuh seksual,
Itu sudah sangat fitrah dan harus dimaklumi,
Coba bayangkan,
Mereka suami istri sudah lama tidak ketemu karena suaminya di penjara,
Bagaimana coba cara menyalurkan hasrat seksualnya?

Yah,
Ini masukan buat pihak Lapas dewasa,
Untuk menyediakan tempat khusus yang sifatnya pribadi untuk pasangan suami istri,

Setelah dua jam besuk,
Saya berpamitan kepada teman saya,
Saya senang bisa melihatnya dan bertemu dengan dia,
Saya berdoa semoga teman saya selalu baik-baik saja di dalam,
Dan menjadikan semuanya sebagai bahan pelajaran yang berharga,

Continue Reading...

Minggu 29 April 2012


Bagian I
Minggu sore saya mengajar di kampus UMJ cabang Poris Tangerang,
Sampai disana pukul 15.00 WIB,
Karena dosen sebelumnya belum keluar saya menunggu di ruang dosen,
Sekitar pukul 15.15 saya baru masuk ruangan,
Saya naik ke lantai tiga tetapi ternyata perkuliahan dilaksanakan di lantai dua,
Saya mengajar hingga pukul 17.00 WIB,
Materi hari itu adalah presentasi makalah mapel PKn SD kelas tiga oleh kelompok tiga,
Tapi saya heran mahasiswa saya waktu itu lebih merespon persoalan yang saya lontarkan dari pada merespon pemakalah,
Kebetulan sebelum kuliah saya melontarkan tentang fenomena kaum homo dan lesbi di ibu kota Jakarta,
Niatan saya hanya satu supaya mahasiswa saya tidak terlalu tabu dengan persoalan homo dan lesbi yang memang sudah menggejala di Indonesia,

Mahasiswa: “bu, bukannya homo dan lesbi dosa? Tapi kok yang ibu ceritakan mereka tetap sholat sebelum berhubungan badan?”
Saya: “dosa itu bukan hak kita mbak, hanya Tuhan yang mempunyai hak berbicara tentang dosa dan pahala”.
Mahasiswa: “iya sih bu, kalau menurut ibu sendiri bagaimana tentang homo dan lesbi?”
Saya: “saya tidak pernah bilang bahwa saya sepakat dengan komunitas mereka, kalau saya lebih pada persoalan bahwa itu adalah pilihan hidup mereka yang mustinya mereka harus berani bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih”.
Mahasiswa: “kenapa memilih orientasi homo atau lesbi ya? Padahal lebih enakkan dengan lawan jenis”.
Saya: “itu kan menurut pendapat kita mbak, bisa jadi mereka bilang lebih seru dan nyaman berhubungan dengan sesama jenis, atau mereka pernah mempunyai persoalan pribadi yang membuat mereka trauma sehingga mereka memutuskan untuk menjadi homo atau lesbi”.

Bagian II
Setelah kelar mengajar saya langsung cabut kearah daerah Slipi,
Saya janjian sama teman saya Isal,
Saya janji pukul 18.00 WIB saya usahakan tiba disitu,
Tetapi karena lumayan jauh saya telat sekitar 30 menit,
Alhamdulillah Isal masih menunggu saya,
Saya khawatir dia sudah tidak ditempat karena HP dia mati dan tidak bis dihubungi,
Bensin motor saya habis dan lampu depan saya mati,
Akhirnya kami ke pom bensin untuk mengisi bensin,
Baru setelah itu kami pergi ke Slipi Jaya untuk menonton film Indonesia baru ‘modus anomali’,
Cerita filmnya lumayan baguslah,
Bercerita tentang pembunuhan tetapi setting filmnya sudah seperti film luar negeri,
Menurut saya sih lumaya layak untuk di tonton,

Kelar nonton kami langsung mencari bengkel untuk membetulkan lampu depan motor saya,
Alhamdulillah dapat bengkel,
Setelah usai saya silaturahmi ke rumah teman,
Kebetulan teman saya tersebut adalah suami istri yang sedang butuh orang buat sharring,
Senangnya saya bisa ketemu mereka berdua,
Bahagia juga bisa sharring dengan mereka berdua,
Saya bisa merasakan apa yang sedang mereka risaukan,
Ingin sekali bisa membantu mereka berdua dengan semampunya saya,
Teman saya tersebut masih sangat muda untuk mendapatkan cobaan sebesar itu,
Tapi satu hal yang pasti bahwa kita musti yakin dan percaya bahwa Tuhan memberi cobaan sesuai dengan kemampuan hambanya,
Satu lagi tidak ada masalah yang tidak ada solusinya,
Usai dari rumah teman saya kurang lebih pukul 23.30 WIB saya memutuskan untuk pulang ke Parung Bogor,
Karena jarak dari Jakarta ke Parung lumayan jauh,
Isal teman saya memutuskan untuk mengantar saya sampai Parung,
Karena esoknya Isal musti sekolah dia akhirnya mampir dulu ke rumah untuk mengambil baju seragam dan buku pelajaran untuk sekolah esok harinya,

Bagian III
Sampai parung kurang lebih pukul 01.30 WIB,
Agak lancar karena malam hari,
Tiba di depan gerbang telaga kahuripan kami membeli nasi goreng dan cap cay untuk kami makan,
Kami baru sadar bahwa sore itu kami belum makan,
Karena saya tidak makan nasi dan lain-lainnya kecuali sayur,
Maka saya memesan cap cay tanpa minyak goreng, tanpa ayam, tanpa telur, dan tanpa sosis,
Hahaha, si abangnya senyum tahu pesanan saya,
Tidak mengapa lah kan demi untuk diet,
Hehehehe,

Pukul 02.00 WIB saya dan Isal baru tidur (di kamar berbeda jadi jangan su’udzon),
Masing-masing kami menyalakan alarm dari hp,
Berniat jalan pukul 05.00 WIB karena Isal masuk pukul 06.30 WIB,
Tapi kami kurang beruntung,
Tidak ada yang mendengar alarm HP sehingga kami bangun pukul 05.30 WIB,
Sayapun langsung mandi dan siap-siap,
Baru kemudian Isal yang mandi dan siap-siap,
Setelah siap untuk berangkat,
Eh ternyata ban belakang motor saya bocor,
Akhirnya kamipun berjalan mencari tukang tambal ban yang sudah buka,
Alhamdulillah Tuhan masih sayang sama kami berdua,
Tukang tambal ban belakang rumah sudah buka,
Dan kamipun menambal ban disitu,

Bagian III
Hujan turun lumayan lebat,
Mulai dari Kebayoran hingga sampai ke sekolah Isal,
Kamipun memutuskan untuk menggunakan mantel supaya tidak terlalu basah kuyup,
Ternyata dengan memakai mantel kami tetap basah kuyup karena hujan terlalu lebat,
Saya tidak enak hati sama teman saya,
Karena dia sudah telat terlau lama,
Dan benar saja kami tiba di sekolahnya Isal sekitar pukul 09.00 WIB,
Isalpun akhirnya masuk kelas setelah jam istirahat,

Selepas mengantarkan Isal saya bermaksud mengajar di kampus Cipondoh pukul 11.00 WIB,
Sampai pesing kurang lebih pukul 10.00 dan saya memutuskan untuk berhenti di pom bensin karena ingin kencing dan ingin mengisi bensin,
Setelah berhenti sambil minum jus jambu saya baru sadar bahwa saya kedinginan sekali karena baju basah kuyup,
Akhirnya saya memutuskan menghubungi mahasiswa saya agar mereka pulang dan kuliah diganti hari rabu siang,
Alhamdulillah mahasiswa saya bisa mengerti keadaan saya,
Saya duduk di kantin pom bensin sambil memesan indomie rebus pakai telur,
Saya minta kepada ibunya agar diperlama karena saya boleh makan pukul 11.00 WIB,
Setelah matang saya makan dan sambil smsan,

Di sebelah saya ada dua orang bapak-bapak yang sedang bercakap-cakap,
Saya sama sekali tidak tertarik untuk nimbrung,
Karena saya tidak tertarik saya hanya mendengarkan percakapan mereka berdua,
Bapak 1: “saya kerja di kontraktor rumah, kalau bapak dimana?”
Bapak 2: “kalau saya di asuransi pak”.
Bapak 1: “sekarang saya lagi janjian sama perempuan kaya, dia lagi mau buat rumah di daerah serpong, katanya sih janda muda”.
Bapak 2: “lha apa hubungannya sama janda pak?”
Bapak 1: “yah kan lumayan buat sampingan, siapa tahu saja dia cantik”.
Bapak 2: “wah kalau itu sih saya tidak berani bicara, meskipun kita laki-laki tapi kalau saya sih kasihan sama istri dan anak saya di rumah”.
Bapak 1: “saya juga ingat sama anak istri pak, tapi kan buat sampingan di luar saja yang penting jangan dinikahi”.
Bapak 2: “hahahaha, bisa saja bapak ini”.
Ibu kantin: “kenapa sih laki-laki sukanya begitu?”
Bapak 1: “itu sudah fitrah laki-laki bu, kalau hanya satu yah masih kurang lah, kan jatahnya lebih dari satu”.
Ibu kantin: “wah kalau saya tidak mau, jika suami saya begitu, meskipun saya setuju dengan poligami, karena Islam memang membolehkan poligami”.
Bapak 1: “nah perempuan yang begini ni yang saya suka, setuju dengan poligami”.

Pengen muntah saya mendengarnya,
Saya secara pribadi adalah perempuan yang anti dengan poligami,
Apapun alasannya,
Jangankan poligami,
Coba dech berfikir pakai logika,
Saat pacaran saja kita sangat kecewa jika pasangan kita selingkuh,
Apalagi membayangkan suami kita menikah dengan perempuan lain,
Hahahaha,
Menurut saya cinta sejati itu tunggal bukan ganda,
Tidak ada orang yang bisa mencintai lebih dari satu orang dalam waktu yang sama,
Pasti akan ada kecenderungan terhadap salah satunya,
Mustinya laki-laki menanyakan itu pada hatinya sendiri,
Rela atau tidak jika istri/pacarnya berpaling kepada laki-laki lain?
Jawabannya pasti tidak rela dan tidak ikhlas,
Sama dengan perempuan,
Sangat tidak rela jika cinta pacar/suaminya dibagi kepada perempuan lain,
Jangan poligami dijadikan alasan untuk masuk syurga,
Jalan menuju syurga masih terbentang misalnya: membangun musholla/masjid, menyantuni fakir miskin, memelihara anak yatim, membangun jalan, membantu teman yang kesusahan, beramal, zakat dll nya,

Bagian IV
Kurang lebih waktu menunjukkan pukul 12.30 saat saya keluar dari pom bensin,
Saya agak lama disitu karena sekalian menunggu hujan reda,
Eh ternyata ban motor saya bocor lagi,
Saya pengen kesel tapi buat apa?
Akhirnya saya menuntun motor saya sambil mencari tukang tambal ban,
Benar saja tukang tambal ban tidak jauh dari pom bensin,
Dan dugaan saya benar bahwa ban motor saya kena paku,
Benar-benar kena paku yang lumayan besar,

Saya minta pakunya dan saya bilang ke tukang tambal bannya:
“sini pak pakunya, saya punya saudara yang bisa nyantet, nanti mau saya kasih paku ini ke saudara saya, biar orang yang nebar paku di jalan di santet sama saudara saya, kesel banget saya, masa iya tadi pagi sudah bocor sekarang bocor lagi? Mana dua lagi bocornya, mau jadi apa negara ini kalau mental orangnya picik-picik, nyari uang mbok ya pakai uang halal, tidak usah pakai cara beginian?”

Saya baru sadar bahwa banyak orang yang melihat ke arah saya saat saya marah-marah,
Termasuk abang yang nambal ban juga melihat saya sambil melongo,
Abangnya: “jadi ini mau di tambal gak neng?”
Saya: “yah di tambal lah bang, kalau tidak saya mau naik apa pulangnya?”
Abangnya: “lobangnya dua neng jadi biayanya Rp. 15.000”.
Saya: “okeh tidak apa-apa, kesel saya sama penjahat yang nebar paku dijalanan”.
Abangnya: “iya neng saya juga ngerti kok”.
Saya: “kalau lagi tidak buru-buru si bodo amat, ini kan saya lagi buru-buru di kejar waktu”.
Abangnya: “yah namanya juga ujian neng”.
Saya: “ujian sih ujian, tetap aja kurang di ajar tu penebar pakunya”.
Abangnya: “iya neng”.

Bagian V
Selesai tambal ban saya langsung ngacir ke arah Ciputat,
Bermaksud mampir ke kampus UMJ terlebih dahulu,
Kebetulan ada perlu sama bagian keuangan dan Dekannya,
Saya lagi butuh dana sekitar Rp. 5.000.000 untuk tunggakan rumah yang belum kebayar,
Saya pasrah bisa dapat pinjaman atau tidak dari kampus,
Sesampainya di kampus saya langsung ketemu Dekan dan bagian keuangan,

Saya dag dig dug,
Berharap lancar dan langsung dapat respon positif,
Karena jatuh tempo pembayaran sudah telah sebulan lebih,
Bisa di usir saya dari rumah tersebut,
Hehehehe,

Subhanallah,
Bu Dekan mengabulkan permohonan pinjaman saya dan uang bisa langsung cair hari itu juga,
Saya tidak menyangka bahwa hari itu akan berakhir dengan senyuman bahagia,
Saya cium tangan bu Dekan seraya mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga,
Akhirnya saya bisa bahagia dan pulang ke Parung dengan tenang,

Terima kasih untuk semua orang yang selalu baik kepada saya,
Dan terima kasih juga untuk semua orang yang selalu mendoakan saya,
Juga untuk orang-orang yang selalu sayang kepada saya,
Terima kasih Tuhan,

Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog