Thursday, December 27, 2012

Hari Ibu 22 Desember 2012...

Hari ibu jatuh pada tanggal 22 Desember sabtu kemaren.
Hari ibu adalah momentum penghormatan bagi kaum ibu/perempuan yang telah melahirkan dan membesarkan anak-anaknya dengan tulus ikhlas tanpa kepentingan.
Tentu dengan dibantu oleh suami/bapak dari anak-anak.
Hari ibu adalah hari kebanggaan bagi seorang perempuan karena telah menjadi ibu.
Jadikan hari ibu sebagai hari untuk menghormati keberadaan sosok ibu yang begitu luar biasa.
Kita tidak akan bangkit berdiri tanpa support dan asuhan dari para ibu-ibu.
Bagaimanapun ibu adalah seorang pahlawan yang harus diberikan penghargaan.

Ibu bagi saya adalah sosok yang mengagumkan dan mulia.
Ibu saya adalah seorang yang gigih dan pekerja keras.
Beliau rela melakukan apapun untuk bisa menyekolahkan saya dan adek-adek saya.
Biarpun kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki, ibu saya tidak pernah mengeluh.
Semua dilakukan untuk membuat anak-anaknya berpendidikan tinggi.
Meskipun dahulu banyak masyarakat yang mencibir ibu saya tatkala saya memutuskan untuk kuliah selepas SMK.

Perempuan sesungguhnya adalah manusia kuat dan tangguh.
Dia bisa lebih eksis dari pada kaum adam/laki-laki.
Ibu saya rela dan kuat tidak menikah lagi hanya demi sebuah pekerjaan.
Pekerjaan yang membuatnya bisa menguliahkan anak-anak tercintanya.
Perempuan lebih bisa fokus mengasuh anak dibandingkan dengan laki-laki.
Itu kenapa laki-laki memilih segera menikah lagi setelah istrinya meninggal dunia atau bercerai.
Sungguh betapa hebatnya kaum perempuan di muka bumi ini.

Kita sudah sepatutnya belajar banyak dari pengorbanan dan perjuangan seorang ibu kepada anaknya.
Tidak ada ibu yang jahat atau ingin anaknya terlantar.
Hampir semua ibu sayang dan cinta kepada anak-anaknya.
Bagaimana tidak, anak-anak tersebut di kandung sembilan bulan dalam rahim perutnya.
Kemudian dilahirkan ke dunia dengan taruhan nyawa.
Kemungkinannya hanya dua; selamat atau meninggal saat melahirkan.
Subhanallah, betapa hebat perjuangan seorang perempuan (ibu).

Ada beberapa kasus dimana ibu/perempuan tega membunuh bayinya.
Atau ada beberapa perempuan yang tega menggugurkan kandungannya.
Itu semua dilakukan pasti ada sebab-sebab yang menekannya misalnya kondisi hamil di luar pernikahan sehingga si perempuan ketakutan dengan klaim masyarakat dan ketakutan jika di usir dari rumah karena telah menorehkan aib.
Artinya ada alasan yang melatarbelakangi kenapa kemudian perempuan berani menghilangkan nyawa anak kandungnya sendiri.
Dalam posisi ini tentu laki-laki juga ikut bersalah.
Karena mustinya laki-laki menjaga kaum perempuan dengan sebaik-baiknya, bukan malah menghancurkan masa depan dari para kaum perempuan.

Teruntuk ibu saya tercinta dan tersayang.
Terima kasih untuk semua yang telah engkau berikan kepada kami anak-anakmu.
Kami tidak bisa membalas semua kebaikan dan ketulusanmu.
Kami hanya bisa mendoakan kepada Allah agar engkau senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah untuk tetap eksis di dunia ini.
Akan ku kenang semua pengorbanan dan jasa-jasamu ibu.
Kami telah belajar banyak darimu ibu.
Maafkan kami yang belum bisa memberikan yang terbaik buatmu.
Doakan kami agar kami bisa menjadi anak yang baik dan selalu berbakti kepada orang tua.
Continue Reading...

Akhirnya Ke Banyumas Lagi...

Dua tahun sudah saya tidak berani berkunjung ke Banyumas Jawa Tengah dengan alasan kepergian adek kandung saya yaitu Sugi.
Tapi alhamdulillah tanggal 21-23 Desember 2012 kemaren saya akhirnya berani menginjakkan kaki saya ke Banyumas, tepatnya di Cilongok Pondok Pesantren Zam-Zam Muhammadiyah modern.
Kebetulan ada acara Musyawarah Wilayah Nasyiah Jawa Tengah, sebagai Pimpinan Pusat saya di utus oleh teman-teman Pusat untuk menghadiri acara tersebut.
Subhanallah, Purwokerto Banyumas tidak banyak berubah dan masih utuh dengan pesona kotanya.
Banyak kenangan yang saya ukir di kota tersebut.
Saya melakukan penelitian aliran kepercayaan untuk skripsi saya disitu, adek saya pun sengaja saya kuliahkan disitu karena menurut saya Purwokerto Banyumas adalah tempat yang menarik untuk membentuk karakter diri seseorang.

Adek saya meninggal dua tahun yang lalu saat mau menuju ke kampusnya di UNSOED.
Adek saya meninggal kecelakaan dan alhamdulillah kuliahnya sudah selesai tinggal sidang Skripsi.
Banyak kenangan yang saya ukir di Purwokerto bersama dengan adek saya.
Beberapa kali bahkan sering saya datang ke Purwokerto dengan di dampingi adek saya.
Benar-benar subhanallah Purwokerto di mata saya dan adek saya Sugi.
Begitu banyaknya kenangan yang tercipta, sehingga saya sempat trauma dan tidak berani datang ke Purwokerto Banyumas karena kepergian adek saya Sugi.
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menginjakkan kaki saya kembali ke Purwokerto untuk memberi sambutan pada Musywil Nasyiah Jawa Tengah.

Air mata tetap ada, tetapi hidup harus terus berjalan.
Saya sempat janjian dengan beberapa teman dekat Sugi, dan kita kembali bernostalgia tentang masa hidupnya Sugi.
Subhanallah, betapa bangganya saya mempunyai adek seperti dia.
Hampir semua teman-temannya merasa sangat kehilangan sosok Sugi, sosok yang begitu sabar dan banyak memberi inspirasi kepada teman-temannya.
Sosok yang begitu ramah dan gampang bersahabat dengan lingkunan sekitarnya.

Disana saya juga bertemu dengan beberapa teman-teman lama yang dulu bareng di Ikatan Remaja Muhammadiyah.
Sebagian besar sudah menikah dan mempunyai anak antara satu atau dua orang.
Hanya ada beberapa yang belum menikah seperti Tungguh dan Sabar.
Tentu ada beberapa alasan kenapa mereka belum menikah, yang pasti Tuhan belum memberikan jodoh yang pas buat mereka berdua.
Untuk sahabat saya yang sudah berkeluarga dan mempunyai keturunan, selamat buat kalian dan semoga langgeng sampai maut memisahkan kalian berdua, amien.

Saya juga diantar jalan-jalan wisata kuliner sama Sabar yang sudah saya anggap adek saya sendiri.
Saya diajak makan Lumpia Bom di dekat UNSOED.
Luar biasa enak dan pedasnya mantap sekali.
Berkali-kali saya ke Purwokerto tetapi baru kali ini saya bisa merasakan betapa nikmatnya Lumpia Bom asli Purwokerto Banyumas.
Ukuran Lumpianya begitu besar dan mantap dilihatnya.
Rasanya juga sungguh nikmat dan berbeda dengan lumpia pada umumnya yang beredar di masyarakat.

Tentang Sabar adek saya, saya sudah lama sekali tidak bertemu dengan dia.
Kurang lebih enam sampai tujuah tahun saya tidak bersua langsung dengan dia.
Alhamdulillah akhirnya saya dipertemukan oleh Allah dengan dia.
Tidak banyak berubah dari Sabar.
Penampilannya masih seperti yang dulu, hanya saja Sabar sekarang jauh lebih cerdas dan kreatif.
Terima kasih Allah telah mempertemukan kembali saya dengan Sabar.
Saya main ke rumah Sabar dan bertemu dengan ibunda Sabar.
Ternyata ibunda Sabar masih ingat betul dengan saya.
Karena waktu dulu sabar sakit saya pernah membawa Sabar ke rumah sakit Roemani Semarang.

Tiga hari berlalu akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta.
Alhamdulillah dapat tiket kereta eksekutive.
Selama di Purwokerto dan Cilongok saya tidak menjatuhkan air mata setetespun untuk Sugi.
Mungkin saya terlalu lelah bahagia karena bertemu dengan banyak teman-teman lama saya.
Tiba-tiba ketika di kereta Purwojara air mata saya jatuh bercucuran tidak terbendung.
Saya benar-benar sedih yang tiada tara tatkala mengingat kepergian Sugi.
Begitu menyayat hati, dan kembali menyadarkan nalar sadar saya bahwa Sugi benar-benar sudah tidak ada.
Maha suci Allah dengan segala kelebihan dan keunikannya.
Hendaknya kita selalu mensyukuri apapun yang Allah berikan kepada kita selaku hambanya.
Continue Reading...

Selalu Baik...

Rasa itu menyesakkan hati tatkala tidak selaras dengan yang teringinkan, tetapi rasa itu bisa menyakiti hati tatkala ada yang tidak selaras.
Manusia itu adalah makhluk yang halus dan berperasaan, sehingga manusia butuh cinta dalam hidup dan kehidupannya.
Tidak ada manusia yang tidak butuh cinta, karena pada hakikatnya Tuhan menciptakan manusia harus berpasang-pasangan.Laki-laki membutuhkan perempuan, dan sebaliknya perempuan juga membutuhkan laki-laki.Laki-laki dan perempuan saling membutuhkan untuk saling melengkapi dan melanjutkan keturunan.
Bayangkan manusia akan punah jika laki-laki dan perempuan tidak saling mencintai dan menikah.
Tetapi alasan di atas tidak berarti membenarkan adanya hubungan bebas antara laki-laki dan perempuan atas nama CINTA/RASA.

Tetap perlu ada batasan-batasan dalam persoalan RASA/CINTA di atas.
Saya tidak bilang pacaran itu dosa/salah, tetapi mampukah anak-anak sekarang pacaran dengan SEHAT?
Jika anak-anak sekarang tidak mampu pacaran secara SEHAT, lebih baik mereka tidak usah pacaran.Masih banyak hal-hal posotive lainnya yang bisa dilakukan oleh para pelajar misalnya; aktif di eskul, belajar yang rajin, membuat karya nyata, membangun jaringan diskusi ilmiah antar pelajar, berprestasi di kancah nasional dan internasional, banyak membaca, dan banyak menulis.
Jika para pelajar komitmen dengan tugas-tugas yang seabrek itu, saya yakin para pelajar akan lupa dengan PACARAN.Toh memang belum waktunya pelajar fokus pada masalah RASA, mustinya mereka hanya fokus pada urusan study.

Tidak berpacaran bukan berarti tidak laku atau tidak GAUL.
Tidak berpacaran bisa jadi karena sebuah PRINSIP hidup atau sebuah KEYAKINAN akan hal-hal yang lebih penting dari pacaran.
Berpacaran boleh, asal bisa pacaran dengan SEHAT dan tetap mempunyai prestasi dalam belajar.
Jangan sampai pacaran jalan tetapi belajarnya KACAU dan berantakan.
Mending tidak usah pacaran dan fokus pada tugas utama pelajar yaitu BELAJAR dengan sungguh-sungguh.
Para pelajar harus refleksi diri dengan sungguh-sungguh tentang dirinya sendiri.
Apa saja yang sudah dilakukan dalam rangka membanggakan dirinya, keluarganya, sekolah, dan negara Indonesia?

Media dan informasi memang berpengaruh besar terhadap pola pikir anak-anak sekarang.
Akses info apapun bisa sangat cepat dan mudah diperoleh.
Tayangan televisi begitu vulgar dan tanpa batas.
Sinetron tentang percintaan MEREBAK dimana-mana seolah menyampaikan pesan bahwa WAJAR jika pelajar pacaran.
Tidak cuma pacarannya yang di ekspos tetapi juga pola-pola gang/group di ekspos sedemikian rupa.
Seolah wajar jika pelajar itu mempunyai gang/group.
Jika gang/group itu untuk hal-hal yang positive tidak masalah, tetapi sayangnya gang/group itu lebih kepada hal-hal negative.
Bagaimana tidak, gang/group pelajar biasanya memamerkan sesuatu yang fisik/tampak bukan hal yang substansial.

Yang saya herankan dari anak-anak remaja sekarang adalah; mereka sangat lemah dan biasa-biasa saja di bangku sekolah.
Malahan terkadang terlihat seperti anak KECIL dan masih manja kepada GURUNYA.
Dalam menangkap pelajaran juga terkadang masih SETENGAH-SETENGAH antara conect dan kurang conect.
Tapi giliran bicara masalah kekasih/pacar, anak-anak remaja tersebut tiba-tiba menjadi sangat DEWASA.
Tidak hanya dewas, mereka tiba-tiba berperan sangat agresif dan protektive terhadap pasangannya.
Saling tuker hp, saling memberi uang, saling cemburu, saling melindungi, saling mengawasi, saling ribut, dan saling ribet satu sama lain.
Kok bisa begitu ya?
Bukannya itu mustinya kondisi di dalam RUMAH TANGGA?
Tidak layaklah jika itu terjadi dalam hubungan pacaran, dimana usia anak-anaknya masih relative sangat muda.

Teman-teman saya yang budiman, maaf ya bukan bermaksud mengklaim.
Bukan juga bermaksud sok tau atau sok alim.Tetapi ingat dung, bahwa nasib bangsa Indonesia itu berada di tangan kalian lho ya.
Jika generasi tua sudah MANGKAT/PENSIUN, maka kalianlah yang akan melanjutkan tongkat perjuangan mereka.
Jika kalian tidak siap atau MAIN-MAIN, maka tunggulan kehancuran negeri ini.
Karena tidak ada lagi yang siap memimpin negeri tercinta ini.
Buka mata lebar-lebar kawan, dan buka hatimu dalam-dalam kawan, sisihkan sedikit relung hatimu untuk negeri ini.
Negeri ini membutuhkan belaian kasih sayangmu kawan.

Sedih rasanya jika mengingat PERJUANGAN para pahlawan di jaman penjajahan dulu.
Mereka sungguh luar biasa mempertaruhkan nyawanya untuk sebuah KEMERDEKAAN.
Untuk sebuah kemenangan sejati dan hakiki.
Jangankan memikirkan diri sendiri, jiwa dan raga mereka benar-benar diabdikan 100% untuk bangsa ini.
Semua yang mereka lakukan TULUS benar-benar atas nama CINTA terhadap negara Indoensia.
Tidak sedikit yang gugur di medan peperangan, dan tidak sedikit pula yang harta bendanya dipertaruhkan.
Semangat jiwa JUANG mereka begitu luar biasa dan tidak bisa dihargakan dengan UANG.
Sungguh kita patut bangga dan salut dengan mereka, sudah selayaknya kita meneladani mereka.

Teman-teman, mari kita bangkit dan berdiri TEGAK.
Mari kita selalu menatap masa depan.
Dan mari kita bersama TERSENYUM.
Berikan jiwa raga kita untuk Indonesia tercinta.
Jangan takut MATI untuk kemajuan dan kemandirian negeri tercinta Indonesia.

"Hidup Hanya Satu Kali Gunakan Untuk Kebaikan"
Continue Reading...
 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog