Ada mahasiswi curhat
tentang cowoknya,
Dia pacaran jarak jauh dan
jarang ketemu,
Jarang ketemunya mereka
bukan karena sibuk atau jarak tetapi karena si cowok memang malas jika diajak
ketemuan,
Ada saja alasannya,
Katanya lain kalilah,
Katanya takut bosen kalau
sering ketemu lah,
Si cewek jenuh pacaran
dengan cara begini,
Jarang ketemu dan cowoknya
terkesan main-main dan tidak serius,
Si cewek juga cerita kalau
si cowoknya tidak pernah mau jika pegangan atau sentuhan secara fisik,
Si cewek; “hari gini
pacaran kok kaku banget, boro-boro ciuman pegangan tangan saja tidak mau”
Si cewek pengen sekali
memutuskan hubungan dengan cowok tersebut,
Tapi si cewek agak berat
hati karena mereka pacaran sudah kurang lebih 3 tahun berjalan,
Kata si cewek; “saya sebenarnya
terbelenggu dengan gaya pacaran seperti ini, saya iri dengan teman-teman saya
yang cowoknya care banget sama ceweknya, ini boro-boro perhatian, kadang di
telphon saja susahnya minta ampun”
Jenuh, jenuh, dan nyesek,
Tapi mau bagaimana lagi,
Toh saya cinta mati sama
cowok saya tersebut,..
Cerita II
Saya (cewek) sudah punya
pacar di dekat rumah,
Belum lama sih pacarannya
paling baru sekitar tiga bulan,
Saya dan dia saling
mencintai dan menyayangi,
Dan kita sedang berusaha
menjalin hubungan ini dengan baik-baik saja dan saling setia,
Eh tiba-tiba teman kuliah
saya nembak saya,
Saya kaget,
Tapi saya jujur ke teman
saya tersebut bahwa saya sudah punya pacar di rumah,
Saya lihat teman saya
tersebut sangat kaget dan tidak menyangkan jika saya sudah punya pacar di
rumah,
Sebenarnya saya galau sih,
Sebab teman kuliah saya
ini jauh lebih menarik dan lebih baik jika dibandingkan dengan pacar saya,
Tapi meskipun demikian,
Saya ingin menjadi
perempuan setia yang menghargai sebuah hubungan,
Sehingga untuk saat ini saya
menolak teman saya tersebut dengan baik-baik,
Untuk masalah jodoh saya
di masa depan,
Hanya Allah yang tahu dan
saya menyerahkan semuanya pada Allah
yang maha agung,..
Cerita III
Saya punya cewek,
Saya sayang sama dia dan
juga cinta,
Menurut saya dia adalah
cewek baik dan perhatian sama saya,
Parasnya juga cantik dan
menarik,
Menurut saya tidak salah
saya memilih dia sebagai cewek saya,
Lama kelamaan sifat asli
dia terlihat,
Dia mulai terlihat manja
dan kekanak-kanakan,
Dia mulai cemburuan,
Dia mulai sering curigaan
sama saya,
Dia juga mulai banyak
menuntut sama saya,
Bahkan dia tidak bisa
memahami pekerjaan saya,
Bagi dia saya sangat sibut
dengan pekerjaan saya sehingga saya tidak punya waktu banyak untuk dia,
Tanpa dia mengerti bahwa
saya bekerja mati-matian hanya untuk menghidupi keluarga saya,
Maklum saya adalah tulang
punggung keluarga di rumah,
Bukan tidak cinta lagi,
Tapi demi masa depan saya
dan kuliah saya,
Saya memilih putus dengan
dia,
Apalagi orang tua cewek
saya tersebut sering intervensi urusan hubungan saya dengan cewek saya,
Sepertinya lebih enak
hidup sendiri,
Fokus untuk bekerja dan
kuliah,
Cerita IV
Saya masih cinta sama
cewek saya,
Tapi sayang saat saya di
penjara dia meninggalkan saya,
Saya salah juga sih,
Karena sebelum saya masuk
penjara saya sering menyia-nyiakan dia,
Saya tidak pernah
sekalipun membahagiakan dia,
Sebelum akhirnya dia
meninggalkan saya,
Dia sempat mengisi
hari-hari saya di penjara,
Perhatiannya sangat luar
biasa,
Kesabaran dan supportnya
sangat berarti buat saya yang kala itu sedang dalam tahanan,
Tapi kini,
Semua tinggal kenangan,
Dia telah mempunyai pacar
yaitu teman sekolahnya,
Dan sepertinya dia bahagia
dengan cowok barunya,
Tentu saya tidak pantes
jika harus mengganggu dia,
Meskipun saya masih cinta
dan masih sayang sama dia,
Satu hal yang buat saya
menyesal adalah bahwa saya belum bisa membalas semua kebaikan dia,
Alih-alih membalas,
Dia saja sudah tidak mau
dihubungi oleh saya,
Ya sudahlah,
Cerita V
Saya telah mempunyai cowok
sekarang,
Dia anak STM di daerah
selatan Jakarta,
Saya mengenal cowok saya
dari kakak angkat saya,
Cowok saya tersebut juga
kebetulan adek angkat kakak angkat saya,
Jadi status kita sama-sama
adek angkat,
Saya memutuskan jadian
sama cowok saya karena dia baik dan sederhana,
Meski kata temannya dia
jagoan tapi dia sangat sayang dan lembut sama saya,
Tidak seperti anak STM
pada umumnya,
Saya begitu sayang sama
dia,
Dan saya berharap tidak
pisah dengan dia sampai menikah,
Saat cowok saya UN,
Saya lama tidak jumpa
dengan dia,
Kurang lebih ada tiga
minggu,
Sebenarnya saya kangen
sekali sama dia,
Tetapi demi menjaga supaya
dia belajar maka saya mencoba untuk kuat dan bertahan,
Akhirnya usai juga UN nya,
Dan kamipun janjian untuk
jalan berdua,
Betapa senangnya hati saya
kala itu bisa berjumpa lagi dengan dia,
Doakan saya semoga
hubungan kami langgeng tanpa halangan yang berarti,
Amien,..
C erita VI
Teman saya
cerita bahwa dia sedang di dekati sama seorang cowok,
Cowok tersebut
sudah mapan dan baik,
Perhatiannya
juga lumayan saya teman saya tersebut,
Masalahnya cuma
satu yaitu jarak jauh,
Si cowok sudah
mengajak teman saya tersebut untuk komitmen lebih serius,
Tapi sayang
teman saya tidak begitu respons,
Teman saya
bilang bahwa dia tidak begitu berminat dengan cowok,
Dia lebih nyaman
hidup sendiri dari pada hidup dengan cowok,
Bukan trauma
tapi sepertinya enakan sendiri dulu dech,.
Cerita VII
Dia suka sama
saya,
Tapi saya tidak
tahu apakah benar atau tidak,
Soalnya yang
ngomong bukan dianya sendiri tetapi teman-temannya,
Lama-kelamaan
saya kesel juga karena tidak ada kejelasan dari dia,
Sampai akhirnya
saya mendapatkan nomor hp nya,
Setelah saya
dapat nomornya saya mulai smsan sama dia,
Sms dia selalu
mesra dan menyiratkan cinta,
Bahkan semenjak
kita sering smsan dia mulai sering main ke kelas saya,
Setiap bel
istirahat dia masuk ke kelas saya untuk menanyakan kabar saya dan memberikan
senyum manisnya,
Sepertinya saya
mulai jatuh cinta padanya,
Saya sebenarnya
sedikit khawatir sama dia,
Beberapa teman
saya blang bahwa dia bandel makanya teman-temannya manggil dia dengan sebutan
bangor,
Tapi saya
berusaha tetap berbaik sangka bahwa dia tidak sebandel perkiraan teman saya,
Cintapun mulai
tumbuh,
Dan perasaan
kangenpun mulai bersemi,
Saya berharap
dia segera menembak saya,
Door, ternyata
dia sudah punya pacar,
Semalam dia sms
dan bilang bahwa dia sesungguhnya telah punya pacar,..
Cerita VIII
Saya bukannya
tidak mau melepasnya,
Saya ingin
sekali hidup bebas,
Bayangkan saja
setahun lebih hidup bersama tanpa ikatan,
Mending suami
istri,
Lha ini kan baru
pacaran,
Cewek saya
terlalu takut kehilangan saya,
Saya sudah
bilang ke dia berkali-kali bahwa saya janji tidak bakal meninggalkan dia,
Saya hanya ingin
untuk sementara waktu kami berpisah tempat dan pacaran normal seperti yang
lainnya,
Supaya saya dan
dia bisa fokus ngurusi hidup masing-masing,
Saya sadar
dengan sepenuh hati bahwa saya masih terlalu muda untuk terjebak dalam
percintaan seperti ini,
Apalagi mengingat
sekolah saya dan dia juga belum beres,
Mau jadi apa
kami jika sekolah saja tidak rampung,
Ini negara
Jakarta bung,
Kota metropolis
yang sangat kejam,..
0 comments:
Post a Comment