Saturday, May 23, 2009

Minat Untuk Masuk Perguruan Tinggi Rendah...

murid-murid saya ketika saya tanya setelah smu mau kemana, mereka rata-rata menjawab akan bekerja, hanya sedikit yang menjawab akan melanjutkan ke perguruan tinggi. saya membayangkan sebagian besar dari mereka masih berminat untuk sekolah lagi, tetapi alasan pragmatis mereka telah membelenggu dan menguatkan dogma-dogma yang ada.

dalam kasus ini, saya tidak akan menyalahkan mereka secara mutlak, karena memang ada banyak hal yang melatarbelakangi minat anak murid untuk tidak melanjutkan kuliah lagi setelah smu, yaitu:
1. mahalnya biaya pendidikan di negeri sendiri
2. keterbatasan ekonomi keluarga
3. iklim teman sebaya yang tidak mendukung
4. lingkungan masyarakat yang apatis dengan sistim pendidikan di indonesia
5. ketidak percayaan masyarakat terhadap pemerintah
6. buruknya kurikulum di indonesia
7. kurangnya kesadaran anak dan orang tua

sehingga untuk menyelesaikan mata rantai tersebut, diperlukan langkah-langkah yang bijaksana dan komprehensif. orang tua, siswa, masyarakat, dan organisasi harus bersatu padu membuat konsep yang strategis dan sistematik untuk mengatasi kasus tersebut di atas. pemerintah sebagai pengambil kebijakan tentunya harus lebih banyak berperan aktif dalam menangani kasus kemalasan anak untuk terus sekolah sampai jenjang yang paling tinggi.

bukan apa-apa, coba bayangkan seandainya pemerintah menggratiskan biaya pendidikan dari TK samapi kuliah...??? pasti orang akan berbondong-bondong kuliah tanpa disuruh dan tanpa dipaksa. pemerintah juga harus sadar dan mulai membuka matanya, bahwa pendidikan yang diselenggarakan pemerintah sama sekali tidak humanis dan kurang memihak kepada kaum miskin.

jangan salahkan jika banyak masyarakat indonesia yang tidak tertarik lagi untuk mencari ilmu, karena mereka lebih pusing memikirkan perut dan kehidupan keluarga mereka dari pada sekedar unutk mencari ilmu. ditambah kasus banyaknya pengangguran di indonesia yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. banyaknya pengangguran tersebut menyempurnakan anggapan masyarakat tentang betapa tidak manfaatnya gelar pendidikan karena toh akan menganggur juga.

apalagi adanya statemen saat pemilu tentang: "bahwa suara tukang becak dengan seorang guru besar sama saja dah dihitung satu sama." bukan pada persoalan tidak menghargai tukang becak, tetapi statemen yang dimunculkan ke public terlalu berlebihan dan terlalu dipaksakan untuk disepakati.

ada kasus lain lagi misalnya tentang: banyaknya para pejabat yang basic pendidikannya jelas-jelas tinggi melakukan banyak perbuatan yang sangat mengecewakan masyarakat indonesia secara universal. mereka yang katanya orang-orang berpendidikan ternyata mengkhianati rakyat dengan melakukan korupsi, kecurangan, mempolitisir kebijakan perundangan, menindas, membohongi, dan melalaikan aspirasi dari masyarakat bawah.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog