Thursday, May 21, 2009

Antasari Dan Nasrudin...

teralalu naif menurut saya jika kasus pembunuhan nasrudin zulkarnaen disebabkan oleh masalah cinta segitiga antara nasrudin dengan antasari selaku ketua kpk. meskipun dalam dunia yang fana ini tidak ada yang tidak mungkin. bahkan tidak hanya perempuan saja, laki-laki juga bisa memicu adanyanya konflik dalam kehidupan.

saya lebih melihat pada kasus eksploitasi terhadap rani juliani sebagai orang yang dituduh menjadi penyebab utama atas dibunuhnya nasrudin. media dan opini orang terhadap rani terlalu berlebihan dan dipaksakan. meski saya yakin sebenarnya orang-orang sadar bahwa latar belakang pembunuhan tersebut tidak mungkin karena kasus percintaan segitiga.

saya tidak sepakat lagi, jika akhirnya klaim masyarakat yang semula sudah ada kembali menggejala dan berkembang dengan suburnya. klaim yang mengatakan bahwa banyak laki-laki yang hancur hanya karena seorang perempuan. klaim tersebut bagi saya sangat tidak adil, karena telah mendiskriminasi jenis kelamin perempuan.

bagi saya, tidak musti perempuan yang layak untuk disalahkan, karena menurut saya jika laki-lakinya komitmen dan tidak ganjen, perempuan juga akan menghindar dan tahu diri. dalam realitasnya masyarakat bahkan kaum perempuan ikut serta beramai-ramai memojokkan dan menyalahkan kaum perempuan. mereka beranggapan bahwa perempuan-perempuan tersebut pada kegatelan dan pada gila harta serta jabatan.

dalam kasus yang lebih luas lagi misalnya kasus perselingkuhan, tidak sedikit laki-laki yang membuka pintu perselingkuhan terlebih dahulu, bahkan dia memaksa perempuan untuk mau dijadikan selingkuhannya. meski ada juga perempuan yang memulai perselingkuhan.

tetapi yang ingin saya tegaskan bahwa bagaimana agar masyarakat tidak mengklaim perempuan secara mutlak, atas beberapa kasus-kasus kegagalan laki-laki dalam meniti karirnya. sudah barang tentu dalam kasus antasari dan nasrudin, meskipun benar ada bumbu cinta segitiganya, media dan khalayak tetap harus berfikir secara jernih dan logis, bahwa tidak mungkin masalah sebesar itu hanya terjadi gara-gara seorang perempuan.

dan kalaupun benar karena rani juliani, masyarakat dan media tetap tidak punya hak mengklaim rani juliani sebagai pihak yang layak dan terus dipersalahkan secara totalitas. karena bagaimanapun, kita tidak pernah tahu, kenapa rani memilih untuk melakukan hal itu, tentu bagi rani itu adalah pilihan yang tepat dan terbaik. karena yang tahu hati dan kondisi rani adalah rani sendiri, bukan kita.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog