Sunday, May 10, 2009

Mata Pelajaran IPS Nasibmu...

saya kebetulan punya basic keilmuan ips alias sosial, kuliah s1 saya jurusan PPKn dan s2 saya penelitian dan evaluasi pendidikan. di smu saya mengajar PPKn sedangkan di kampus saya mengajar yang berhubungan dengan pendidikan dan kurikulum. untuk dikampus, saya merasa tidak ada masalah, karena di kampus semua mata kuliah dihargai sama dan tidak dibeda-bedakan satu sama lainnya.

saya merasa sedikit tidak sreg dengan sistem sekolah yang memetak-metakkan mata pelajaran ips dan ipa. bukan apa-apa, mata pelajaran yang di ujian nasionalkan tidak melibatkan semua mata pelajaran, hanya mata pelajaran tertentu saja yaitu:
untuk jurusan ipa; matematika, bahasa inggris, bahasa indonesia, kimia, fisika, dan biologi.
untuk jurusan ips:
matematika, bahasa inggris, bahasa indonesia, geografi, ekonomi, dan sosiologi.

seinget saya dan pasti semua juga tahu, bahwa mata pelajaran di sekolah ada banyak dan jumlahnya sekitar 13 mata pelajaran. masing-masing pelajaran ada gurunya dan masing-masing guru tersebut pasti kuliah dengan sungguh-sungguh pada jurusan itu. dan setahu saya lagi, ketika kuliah di universitas masing-masing guru tersebut pastinya kuliah dengan mati-matian tanpa dibeda-bedakan dengan jurusan ipa.

saya s1nya PPKn, ada teman saya yang s1nya matematika, setelah saya cek biaya kuliah jurusan PPKn (ips) dengan matematika (ipa) sama saja. bahkan kedua jurusan tersebut untuk kelulusan sama-sama menggunakan skripsi. dan ternyata lagi, dosen di jurusan sosial dan jurusan ipa sama-sama susah dan sama-sama punya birokrasi yang ketat.

jadi menurut saya kok tidak adil, ketika masuk di sekolah dasar, smp, dan sma anak-anak didik diajarkan seolah-olah hanya fokus pada mata pelajaran uan saja. sementara mata pelajaran ips hanya menjadi sampingan, keculai jika gurunya benar-benar tegas dan galak.

meskipun sebenarnya standar kelulusan itu ditentukan dari uan dan uas, tetapi klaim yang berkembang, ketika anak-anak murid lulus uan dia pasti akan lulus uas, jika tidak lulus uan pasti uaspun tetap diluluskan. belum pernah ada cerita, anak lulus uan tetapi uasnya tidak diluluskan. guru-guru ips menjadi sangat beban moral karena tertekan oleh birokrasi uan, yang akhirnya meluberkan idealismenya.

di kelas tiga pada semester kedua, anak-anak sudah tidak belajar mata pelajaran ips, mereka sudah sangat sibuk dengan mata pelajaran yang hanya akan di uankan. mata pelajaran yang hanya uas, akan dipelajari setelah uan selesai, itupun sering sudah tidak sempat lagi untuk belajar serius, karena anak-anak sudah kelelahan dan bosan menunggu hasil uan.

sekali lagi, menyangkut wacana ini, saya lebih senang jika uan dihapuskan sehingga anak-anak didik akan lebih bisa menghormati dan menghargai semua mata pelajaran di sekolah tanpa membeda-bedakan yang ips dan yang ipa. karena saya rasa sangat tidak adil dan sangat tidak bijaksana.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog