Sunday, May 31, 2009

Hari Kebangkitan Perempuan...

tanggal 28 mei ppna mengadakan hari kebangkitan perempuan dalam rangka refleksi seni dan budaya. alhamdulillah yang datang lumayan banyak dan dari beberapa perwakilan organisasi, lsm, dan individu yang merupakan mitra dari ppna. acara dilangsungkan pada malam hari dari pukul 18.30-22.00wib.

pembicara pada acara tersebut adalah:
1. prof. chamamah
2. ratna sarumpaet
3. ratih sanggarwati
4. ahmad tohari

dari masing-masing pembicara mempunyai fokus yang berbeda-beda. ibu chamamah lebih menegaskan pada bahwa perempuan yang cerdas harus dihargai sama dengan laki-laki, karena orang dilihat bukan dari jenis kelaminnya tetapi karena kecerdasan atau kualitasnya.

ibu ratna sarumpaet bicara tentang realitas sosial yang menyakiti dan memojokkan perempuan seperti pelacuran dan perdagangan anak-anak yang berjenis kelamin perempuan. dia menyayangkan karena banyak masyarakat kita yang tidak peduli dengan dua hal tersebut. buktinya film jamilah dan sang presiden tidak laku di pasaran, padahal film tersebut menceritakan tentang kisah nyata seorang pelacur perempuan yang dulunya dijual oleh bapaknya karena alasan ekonomi. ibu ratna menilai bahwa masyarakat lebih senang menonton film-film yang kurang bermutu.

ibu ratih lebih menyoroti tentang nasib anak yang kesepian karena ditinggal kerja oleh bapak dan ibunya. ibu ratna sedih karena orang tua kadang terlalu sibuk dengan pekerjaannya tetapi lupa bahwa dirinya punya anak yang membutuhkan dirinya. ibu ratih lebih fokus pada peran ibu yang menurut dia harus ekstra dalam mendidik anak-anaknya.

bapak ahmad tohari bicara tentang rendahnya minat baca orang indonesia. orang indonesia menurut bapak ahmat tohari lebih riang melihat dari pada membaca sendiri. bahkan kesannya orang indonesia sangat anti dengan yang namanya buku atau novel. mereka tidak menyadari bahwa buku atau novel sangat penting untuk mengembangkan khasanah keilmuan dan otak.

saya sebagai host bersama dengan mbak kartini, lebih berfikir bahwa kebangkitan perempuan harus dimulai dari perempuan dengan laki-laki. karena tanpa bantuan dan dukungan dari laki-laki perempuan tidak akan pernah berhasil menjadi perempuan yang mandiri. bukan tidak bisa, tetapi lebih pada klaim kuat laki-laki tentang posisi perempuan. banyak laki-laki yang merasa bahwa perempuan adalah makhluk lemah yang berada di bawah kuasanya.

sehingga dengan klaim itu perempuan benar-benar merasa lemah dan seolah tidak bisa melakukan apa-apa untuk dirinya sendiri. perempuan merasa bahwa setelah menikah dirinya adalah milik suami dan harus patuh pada suami. ketika dirinya membangkang sedikit apa kata suami maka dirinya akan sangat merasa berdosa dan bersalah.

oleh karenanya, kemajuan perempuan indonesia tidak terlepas dari menurunnya ego laki-laki untuk mulai:
1. menghargai perempuan sesuai dengan kapasitas kualitasnya
2. memberi kesempatan kepada perempuan untuk maju
3. mendorong perempuan
4. tidak meremehkan perempuan
5. bekerjasama dengan perempuan
6. memberikan hak-hak perempuan
7. menjadikan perempuan sebagai teman bukan sebagai bawahan
8. memberikan kepercayaan kepada perempuan
9. menghormati perempuan
10. merubah imej tentang perempuan

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog