konser tersebut diselenggarakan tiap akhir bulan dan bertujuan untuk amal, tiket masuk seharga rp. 40.000 disumbangkan untuk kegiatan amal yang dimanajemen oleh keluarga iwan fals dan dibantu oleh oi.
saya senang sekali karena bisa langsung menyaksikan idola saya dari jarak yang begitu dekat. saya mengamati iwan fals dengan seksama dan kemudian saya mengamati orang-orang yang hadir yang rata-rata anak-anak usia muda. tidak luput dari pandangan saya yaitu bahwa rumah iwan fals yang begitu besar dan lumayan megah. bahkan rumah iwan fals bisa dijadikan untuk panggung konser.
pada awal menyanyi iwan fals ditemani oleh opy andarista dan kemudian bernyanyi solo lagi. menjelang akhir pertunjukkan, tiba-tiba saya dikagetkan oleh munculnya group band slank. saya kaget karena saya juga senang dengan slank dan saya bahagia karena juga bisa menyaksikan slank secara langsung.
yang datang waktu itu kurang lebih 500 orang, mereka tampak bahagia dan seperti tidak ada beban sedikitpun. mereka berjingkrak-jingkrak dengan riang gembira, bahkan sayapun ikut berjingkrak pelan tanpa sadar. bahkan kata orang dibelakang saya, konser iwan fals bisa membuatnya melupakan sejenak masalah-masalahnya di rumah dan di pekerjaan.
selesai konser saya keliling dengan teman saya, saya melihat-lihat orang-orang yang berjualan di sepanjang jalan keluar dari rumah iwan fals. mereka menjual berbagai aksesoris yang ada hubungannya dengan iwan fals dari mulai foto, kaset, kaos, pin, dompet, sarung hp, tulisan-tulisan, dan barang-baran lainnya.
ketika saya tanya mereka rela jualan meski tidak laku karena mereka sangat mencintai iwan fals. mereka ingin iwan fals menjadi pemimpin mereka (presiden misalnya atau wapres minimal). mereka sangant ingin iwan fals menjadi orang hebat dan bisa membahagiakan rakyat banyak yang selama ini sudah sangat sengsara.
dari kata-kata dan ekspresi mereka, saya tahu bahwa mereka sangat mencintai dan menyayangi iwan fals melebihi dirinya sendiri. kemudia saya berfikir, kalau demikian adanya berarti iwan fals bisa didewakan atau dikultuskan. nah kalau sudah begitu, saya kira bukan tambah bagus tetapi tambah tidak bagus, karena kita telah melebihkan manusia melebihi kapasitasnya sebagai manusia biasa.