Sunday, June 28, 2009

Pekan Persahabatan Indonesia Dan Iran

dalam seminar pekan persahabatan wanita iran dan indonesia ada tiga pembicara yaitu: pembicara dari iran, pembicara dari dosen uin bapak nuryamin, dan pembicara dari aktivis perempuan ibu amani.

bapak nuryamin berbicara sangat substantif menurut saya yaitu tentang: ketika perempuan harus bekerja di luar rumah, maka perempuan tidak perlu terbebani dengan pekerjaan domestik (rumah tangga). karena selama ini kesannya bahwa ketika perempuan aktif di luar rumah (bekerja), perempuan harus menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dahulu baru ke luar rumah. sedangkan laki-laki sama sekali tidak pernah terbebani dengan pekerjaan domestik meskipun dia tidak bekerja.

ibu amani lebih bicara pada persoalan bagaimana agar ada dobrakan kuat terhadap kakunya budaya di indonesia yang seringnya memojokkan perempuan. perempuan dan laki-laki harus sama posisi dan kesempatannya. al-qur'an juga harus dikaji secara komprehensif dan detail, sehingga penafsirannya kemudian tidak bias gender.

pembicara dari iran menyampaikan tentang bahwa semaju apapun perempuan dia harus tetap memperhatikan rumah tangga. perempuan harus mampu membagi waktunya untuk kepentingan domestik dan publik. karena sesungguhnya perempuan adalah manusia yang hebat dan kuat. boleh ke luar rumah tetapi tetap harus komitmen dengan rumah tangganya.

saya sangat kagum dengan pakaian yang dikenakan oleh perempuan-perempuan iran. bajunya berwarna hitam dan sangat panjang, tetapi tidak mengurangi kecantikan dan kelincahannya dalam bergerak.

ditengah-tengah diskusi tersebut, ada dua orang peserta dari indonesia yang duduknya di belakang kursi saya. saya heran aja mereka bicara sendiri dari awal acara sampai akhir acara. sayu saya dengar mereka mencemooh moderator yang tidak tegas, pembicara yang kata mereka tidak jelas. mereka juga mengkritik bahasa inggris pembicara yang tidak baku. dan mereka juga bercerita tentang masalah pribadinya.

bukan apa-apa sih, saya hanya heran aja kok dalam seminar ada seminar lagi ya? sudah gitu suaranya keras lagi, dia gak sadar kali ya kalau obrolannya itu mengganggu peserta lain. tapi sudahlah, itu juga hak mereka dan kita juga pastinya tidak punya hak untuk melarangnya.

seminar tersebut sangat berkesan bagi saya, yang sangat mengesankan adalah bahwa perempuan muslim timur tengah yang selama ini diklaim tidak moderat ternyata sangat moderat dan maju. mereka sangat mementingkan pendidikan dan ketrampilan bagi perempuan. karena bagi mereka perempuan juga harus mandiri dan berani dalam menghadapi hidup dan kehidupan.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog