Sunday, June 28, 2009

Kenaikan Kelas

teman saya cerita bahwa saat rapat kenaikan kelas dia sangat sedih, sedih karena ada bebarapa muridnya yang tidak naik kelas. dia tidak sepakat dan juga tidak berani membantah keputusan rapat pleno. dia tidak berani sepakat karena menurut dia anak-anak yang diklaim nakal tidak pernah bermasalah dengan dirinya. sedangkan tidak berani membantah karena dia berfikir bahwa jangan-jangan dia memang tidak atau belum mengenal anak-anak secara dalam, karena dia adalah guru baru.

dia sedih dan hampir menangis setiap diumumkan ada anak yang tidak naik kelas. baginya kesempatan untuk merubah orang lain jauh lebih penting dari sekedar memutuskan untuk tidak dinaikkan. tapi lagi-lagi dia sadar bahwa sekolah adalah lembaga institusi resmi yang mempunyai aturan dan kaidah-kaidah yang harus ditaati.

kenaikan bagi anak adalah harapan dan ketidaknaikan bagi anak adalah musibah. dia hanya membayangkan bagimana rasanya jika dirinya jadi anak murid yang ternyata tidak naik kelas. padahal sekolah di jaman sekarang sangat mahal dan tidak semua orang tua kaya. bagi yang orang tuanya kaya mungkin tidak menjadi masalah tetapi bagi yang tidak mampu otomatis akan menyengsarakan.

rapat telah usai tinggal memberitahukan kepada sang murid dan orangtuanya naik atau tidak naik. sang guru hanya bisa tersenyum perih dalah duka, berharap si anak yang tidak naik kelas akan tabah dan sadar bahwa dirinya memang belum layak untuk naik kelas. dan kedepannya semoga si anak bisa merubah keburukannya dan menjadikannya sebagai suatu kebaikan.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog