Friday, June 12, 2009

Nasib Pembantu....

saya heran dengan beberapa orang yang masih meremehkan pembantu-pembantu, bahkan sebutan pembantu bagi saya juga sangat tidak manusiawi sekali. karena pembantu bagi saya adalah orang yang sangat berjasa dan tidak semua orang bisa menjadi seorang pembantu. dalam artian bahwa pembantu itu bukan pekerjaan yang ringan tetapi merupakan pekerjaan yang sangat rumit dan hanya orang tertentu yang bisa melakukan pekerjaan pembantu.

ada sebuah dialog pembantu dengan majikan mudanya atau anak majikannya, begini dialognya:
pembantu: non saya mau keluar sebentar ya?
si non: mau kemana mbak?
pembantu: mau ada perlu sebentar kok.
si non: jangan lama-lama ya, soale sebentar lagi guru sama teman-teman saya mau datang ke sini.
pembantu: emang mereka mau ngapain non?
si non: ada deh.
pembantu: oke deh non.

setengah jam kemudian, guru dan teman-teman si non datang ke rumah, mereka datang untuk latihan band, karena beberapa hari lagi si non dan teman-temannya akan tampil disuatu acara nasional.

guru: hai cantik, kok sepi, emang pada kemana?

si non: mama kan kerja bu, papa udah meninggal, mbak nya lagi maen gak tau kemana.

guru: haus dan lapar ne, ada makanan gak dek?

si non: ibu mau dibuatin mie gak? kalau mau saya telephonin mbak?

guru: emang kamu gak bisa buat mie sendiri?

si non: gak pernah buat bu, takut gak enak mie nya.

sang guru mendengarkan percakapan telephone antara si non dengan pembantunya, intinya bahwa si pembantu sedang jauh dari rumah sehingga tidak bisa pulang cepat, dan sang guru meperhatikan muka muridnya yang suram dan terkesan marah-marah sama si mbak.

guru: kenapa dek?

si non: sebel banget bu, mbak nya gak mau pulang katanya lagi jalan-jalan sama teman-temannya.

guru: yaudah saya gak jadi makan kalau gitu.

si non: tapi saya sebel banget bu, dia di bayar kan buat jaga saya dan jaga rumah, eh malah keenakan maen, biarin tar saya laporin ke mama saya bu.

guru: kasian dek, barangkali emang dia lagi ada urusan penting.

si non: urusan apaan bu? paling juga hura-hura kalau gak dia pacaran bu, saya benci banget sama dia bu.

guru: gak boleh gitu dek, dia kan juga masih muda, dia pasti pengen senang-senang juga sama teman-temannya, kamu gak boleh terlalu mengekang dia, dan menurut saya kamu juga harus mulai mandiri juga dek.

si non: tapi saya gak suka aja bu, mama juga dah sering nasehati dia, kalau kerja yang benar dan gak boleh macam-macam.

guru: dek, si mbak kan manusia biasa, dia juga masih muda jadi wajar kalau cara berfikir dia masih nyantai kayak kamu. dia bekerja jadi pembantu bukan keinginan dia tetapi karena alasan ekonomi. coba kamu tanya, seandainya dia kaya dia pasti tidak mau jadi pembantu, karena jadi pembantu tidak enak dek.

si non: iya bu, saya juga tahu kok.

bahkan si non yang kita bilang terpelajarpun memperlakukan si mbak dengan tidak manusiawi. dia menganggap bahwa pembantu adalah manusia biasa yang bisa disuruh-suruh sesuai dengan kehendak hatinya. bahkan si non mulai sangat tidak mandiri, membuat mie aja dia tidak bisa, karena selama itu dia selalu mengandalkan si mbak.

tidak salah punya pembantu karena pembantu itu benar-benar membantu si empunya rumah ketika keduanya bekerja. karena tidak mungkin se empu rumah mengerjakan pekerjaan rumah yang begitu banyak, sementara dirinya sibuk di kantoran. persoalanya akan salah ketika pembantu-pembantu itu dimanfaatkan dan bahkan dieksploitasi habis-habisan. bagaimanapun pemantu adalah manusia yang juga punya nurani. dia ingin dihargai, disayangi, dan dipenuhi kebutuhannya. sekali lagi dia menjadi pembantu bukan keinginannya tetapi lebih karena kebutuhan ekonomi saja.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog