Monday, March 16, 2009

Kambing Jantan...

bagi yang sudah nonton film kambing jantan dan bagi yang sudah baca bukunya, pasti akan berkomentar lucu tentang film dan bukunya. saya sendiri terus terang tidak suka dengan gaya bahasa novel raditya dika, tapi untuk filmya saya kemaren mencoba untuk menontonnya. saya memutuskan untuk menonton, karena dalam film tersebut diberi penjelasan tambahan: kisah pelajar bodoh. kalimat tambahan itulah yang membuat saya memutuskan untuk menonton film kambing jantan.

dalam cerita tersebut digambarkan bahwa dika adalah seorang pelajar yang tidak begitu pandai, sehingga untuk kuliahpun, keluarganya yang harus menentukan dika akan mengambil jurusan apa dan akan kuliah dimana. berdasarkan musyawarah akhirnya diputuskan bahwa dika kuliah di australia dengan jurusan keuangan. dika ketemu dengan teman dari indonesia yang akhirnya menjadi teman dekatnya selama di australia.

dika berbeda dengan temannya yang kebetulan dari kediri, teman dika meskipun pendiam, dia sangat terobsesi dengan pelajaran. sedangkan dika digambarkan lebih fokus ke masalah percintaannya yang kebetulah berpacaran jarak jauh. dika harus sering berkomunikasi dengan pacarnya lewat telephone dan itu menghabiskan banyak uang. sementara orang tuanya agak kerepotan dengan keuangan dika yang begitu boros. sehingga akhirnya dika memutuskan untuk mencari pekerjaan tambahan.

dengan beberapa kondisi seperti: kecerdasan yang biasa-biasa saja, beberapa masalah dengan pacarnya, dan pekerjaan tambahan membuat dika kurang konsentrasi belajar. dika yang kebetulan sudah mempunyai blog pribadi sejak sma memilih menjadi penulis dari pada belajar dengan jurusan keuangan. akhirnya dika berhasil menerbitkan tulisan-tulisannya di blog menjadi sebuah buku. dan dengan berat hati, dika memutuskan untuk tidak menyelesaikan kuliahnya di luar negeri.

meskipun meninggalkan kuliahnya, dika dan keluarganya tidak menyesal, bahkan ibunya sangat menghargai keputusan dika. orang tuanya baru sadar bahwa ternyata minat dan bakat itu tidak bisa dipaksakan, harus sesuai dengan keinginan anak. karena jika anak dipaksa menuruti keinginan orang tuanya, tetapi tidak sesuai dengan bakatnya, maka siap-siap suatu saat anak akan mengalami kegagalan. dan kegagalan yang tidak disiapkan akan sangat menyakitkan, dibandingkan kegagalan yang disiapkan.

saya seorang guru, tentor, dan dosen yang artinya saya adalah seorang pengajar. selama mengajar, saya mencoba seikhlas mungkin untuk tidak mengklaim anak sebagai anak yang bodoh. saya takut mereka akan sakit hati dan tersinggung. yang lebih saya takutkan lagi, mereka menjadi down dan tidak semangat untuk belajar karena sudah merasa bodoh.

bagi saya pribadi, tidak ada anak bodoh dan juga tidak ada anak nakal. yang ada adalah anak yang kurang belajarnya sehingga kurang paham, dan anak yang kurang dapat perhatian sehingga mencari perhatian dari orang-orang disekitarnya. sangat tidak adil menyebut anak sebagai anak yang bodoh atau anak yang nakal, karena ternyata masing-masing anak memiliki kelebihan yang berbeda-beda dari temannya.

ada anak yang sangat cerdas di sekolah dan nilainya sangat bagus bahkan sangat memuaskan, tetapi ternyata dia tidak mempunyai kemampuan di bidang ekstrakurikuler misalnya. ada anak yang biasa-biasa saja nilainya bahkan mendekati kurang memuaskan, tetapi ternyata dia mempunyai banyak kelebihan di luar pelajaran seperti: basket, futsal, marawis, tari saman, kir, mading, sepak bola, dan lainnya.

dari contoh dia atas dapat kita simpulkan bahwa masing-masing manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. sehingga sejatinya tidak ada anak yang sangat pinter dan juga tidak ada anak yang sangat bodoh. yang ada adalah anak yang pintar atau anak yang mempunyai bakat tertentu. dan keduanya sama-sama merupakan anak yang punya kelebihan dan punya prestasi.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog