Monday, October 26, 2009

Nurani....

Pagi-pagi harus ngotot ngadepin dosen...
Lantaran keinginan beliau tak sama dengan keinginanku...
Mungkin juga keinginan hampir sebagian teman-temanku yang lain...
Hanya saja sepertinya teman-temanku memilih untuk mengalah...
Mengalah karena struktur birokrasi tingkatan...
Bahwa anak harus patuh pada orang tuanya...
Bahwa pembantu harus melayani majikannya...
Bahwa rakyat sepertinya harus hormat pada presidennya...

Akhirnya dalam kelelahan...
Aku dipaksa diam oleh temanku...
Aku dipaksa untuk mengerti bahwa aku hanyalah mahasiswa...
Aku lelah dan sedih...
Hampir kehilangan rasa sabar....
Dan dalam hati yang paling ujung, aku ingin kuliah jangan diganti hari jum'at...
Karena aku mempunyai kewajiban lain...
Yaitu mengajar...

Aku bilang ketemenku...
"Besok lagi tidak usah melarang aku bicara,
aku cukup mengerti tentang etika,
aku cukup paham tentang aturan-aturan,
dan aku cukup dewasa untuk membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik"
Temanku hanya tersenyum penuh penyesalan...
Menyesal karena telah menginjak hakku...
Tapi dengan kepolosannya itu aku sangat memaafkannya...

Pindah cerita masih pada hari yang sama hanya beda kelas...
Aku agak gontok sama temanku...
Kata-katanya begitu sinis dan sadis...
Dia menyinggungku dan menuduhku akan hal yang tidak benar...
Mungkin ucapannya hanya gurau...
Tapi hatiku ketika sedang masam dan terluka...
Sehingga otakku sangat tidak jernih untuk sekedar mencerna makna...
Aku tidak terima dan aku langsung bilang kedia...
"Aku sudah bayar spp kok, apa urusanmu?"
Dia menjadi sangat tidak enak dan langsung diam...
Aku tidak tahu arti diamnya...
Penyesalankah?
Atau perenungankah?
Atau tidak kedua-duanya...

Selang hanya beberapa menit...
Temanku yang lain mengelak akan kesalahannya pada kuliah beberapa hari lalu...
Dia ngotot bahwa dia sudah menghubungi dosen...
Tetapi sang dosen nomornya tidak aktif...
Kejadiannya yaitu bahwa dosen yang kata temanku sudah dihubungi...
Tiba-tiba datang untuk mengajar...
Sementara teman-temanku sudah pada pulang semua...
Aku ngotot menjelaskan kejadian tersebut...
Tetapi dia jauh lebih ngotot dengan egonya...

Kuliah jam terakhir...
Disitulah aku tertawa...
Karena sang dosen memberiku kesejukan...
Kesejukan yang mencerahkan...
Juga bisa mendamaikan hatiku yang sepertinya sedang kacau atau acak...
Tertawaku sangat ku syukuri...
Tertawaku sangat ku ingini...
Tertawaku membuatku tersenyum akan diriku sendiri...
Karena dari tertawalah aku mampu sedikit memakna nilai...

Buru-buru lari keparkiran motor...
Jaraknya lumayan dekat dari gedung kuliah...
Agak ngeri karena mendung sudah bergelayut mesra...
Kutancap gas dan segera kabur...
Ternganga di perempatan pasar rumput...
Ada seorang perempuan duduk ditrotoar tanpa alas kaki...
Bajunya lusuh dan kumal...
Orang pasti akan bilang bahwa dia orang gila...
Takut ikut sepakat dengan pendapat orang, aku segera menepis klaim itu...
Aku memaksakan diri untuk bilang bahwa dia tidak gila...
Kuamati dengan setengah sempurna...
Dia mengambil plastik bekas es teh manis yang masih sedikit tersisa...
Kemudian diteguknya dengan kepasrahan dan kenikmatan...
Huuuuhhhh, aku tidak tega melihatnya...
Aku hampir turun menghampiri...
Tapi ternyata lampu hijau begitu cepat muncul...
Sehingga dengan penyesalan aku harus meninggalkanya...
Jauh dalam pandangan kasat mata...

Tentang orang gila...
Aku ingin menganggap mereka bukan orang gila...
Sehingga mereka harus menerima pengasingan...
Tidak ada manusia dibelahan bumi manapun yang ingin gila...
Bahkan ketika dikasih hadiah sekalipun orang dapat dipastikan memilih tetap waras...
Gila bukan pilihan...
Sehingga menganggap orang gila juga tentu bukan pilihan...
Percayalah...
Orang-orang gila itu...
Adalah orang-orang yang tidak menutup kemungkinan hatinya tidak gila...

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog