Friday, October 09, 2009

Ibu Aisyiyah...

Siang itu saya ke Bekasi ke rumah mbak Rohmah teman di PP NA, saya sedang ada urusan untuk kegiatan PLS yang rencananya akan dilaksanakan akhir bulan oktober ini. Sore hari tiba di rumah mbak Rohmah dan cuaca dalam keadaan mendung dan hampir hujan. Benar saja, selang kurang lebih satu jam hujanpun turun dengan derasnya. Saya karena lelah seharian mengajar, akhirnya memutuskan untuk berleha-leha di depan televisi rumah mbak Rohmah. Sambil menelephone beberapa orang-orang Muhammadiyah untuk sowan, saya menikmati leyeh-leyeh tersebut sambil makan cemilan yang tersedia di depan mata saya. Beberapa ada yang mengangkat telephone, tapi beberapa lagi ada yang tidak mengangkat sama sekali setelah saya telephone berkali-kali, mungkin karena hujan saya berfikiran bahwa orang-orang yang saya hubungi tersebut sedang mimpi indah dalam balutan air hujan yang damai.

Akhirnya mbak Rohmah bisa menelephone ibu Fajriah ketu PC Aisyiyah Pondok Gede dan berhasil janjian ba'da isya. Karena sudah janji, ba'da isya saya dan mbak Rohmah menuju ke rumah ibu Fajriah di Pondok Gede. Tiba di rumah ibu Fajriah, suasana begitu damai dan sejuk bahkan ketika melihat wajah ibu Fajriah hati saya merasa bahagia. Saya tidak tahu kenapa demikian, tapi bahasa mbak Rohmah begitulah orang-orang beriman, wajahnya memancarkan cahaya kesejukan dan kelembutan.

Ibu Fajriah bercerita tentang perjuangannya di Pondok Gede, perjuangannya untuk mengajak ibu-ibu pengajian rutin setiap minggunya, menurut beliau dari pada menggosip atau sekedar kesana-sini tidak jelas, mendingan digunakan untuk mengaji. Beliau juga bercerita tentang betapa kesabaran dan keberanian itu akan membuahkan hasil yang manis dikemudian hari. Apapun halangan dan rintangannya, harus dihadapi dengan senyuman dan kebanggaan. Sehingga apa yang kita lakukan tidak akan membebani pikiran dan kehidupan kita.

Ibu Fajriah juga bercerita tentang betapa bahagianya ketika sedang mengajak ibu-ibu pengajian dan ternyata di respon dengan baik, sehingga akhirnya diadakanlah pengajian tiap minggu. Saat pengajian para ibu-ibu yang datang membawa anak kecilnya dan bermain-main di luar, alhamdulillahnya lagi ada tetangganya yang menawarkan kepada ibu Fajriah agar anak-anak dari ibu yang sedang pengajian diajari mengaji di masjid, sehingga ibu dan anaknya sama-sama mendapat ilmu agama yang bermanfaat.

Betapa manisnya ibu Fajriah bercerita tentang pengalamannya, saya percaya betapa tulus dan ikhlasnya ibu Fajriah menjalankan itu semuanya. Saya tidak peduli meski niat saya kesana untuk membicarakan program, saya menikmati cerita ibu Fajriah sambil makan kwaci yang terhidang di hadapan saya. Sampai akhirnya ibu Fajriah sadar bahwa kepentingan saya dan mbak Rohmah adalah untuk membicarakan program PLS.

Satu hal yang saya dapatkan dari cerita di atas, bahwa terkadang kita menginginkan sesuatu dari orang lain secara paksa. Kita tidak pernah mau tahu bahwa karakter orang lain itu berbeda, dan bahwa orang akan menghargai kita setelah kita kenal dahulu dengan dia. Bagaimanapun silaturahmi itu penting, dan dalam kepentingan apapun hendaknya kita terlebih dahulu menjalin silaturahmi. Karena secara umum, jika kita sudah kenal maka kita akan lebih bisa bekerjasama dalam hal apapun, apalagi untuk hal-hal yang kemanfaatan dan untuk umat.

Pukul 21.00 wib saya pamit pulang karena harus melanjutkan perjalanan yang lumayan panjang, saya harus pulang ke arah Bintaro perbatasan dengan Tangerang, dan jika kemalaman maka saya juga akan larut malam sampe di Bintaro. Saya berpamitan dan senang bisa kenal dengan ibu Fajriah, perempuan ayu dan juga sangat keibuan, dan ternyata saya baru sadar bahwa hampir semua ibu-ibu aisyiyah hebat seperti ibu Fajriah.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog