Wednesday, October 14, 2009

Makanan dan Masakan...

Manusia yang hidup pasti butuh yang namanya makan, karena tanpa makan manusia akan meninggal dunia. Makan adalah kebutuhan pokok bagi semua manusia dan juga makhluk hidup yang lainnya. Makan tidak wajib tiga kali, meski secara sosio culture orang Indonesia biasa makan sehari tiga kali atau bahkan lebih. Meskipun ada juga orang yang dalam sehari hanya makan satu atau dua kali. Bahkan ada juga orang yang tidak bisa makan pada tiap harinya lantaran tidak mempunyai cukup uang untuk memasak makanan.

Makanan yang bagus adalah makanan yang bergizi dan bersih, dan untuk itu ada baiknya orang memasak sendiri ketimbang beli di luaran. Tetapi dalam kesibukan dan kepadatan aktivitas, banyak orang yang memilih membeli makanan di luar dibandingkan memasak sendiri. Tentu tidak salah juga, karena bagaimanapun untuk bisa makan orang harus bekerja. Dengan bekerja orang akan mendapatkan uang untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.

Makanan bergizi dan sehat akan bagus untuk perkembangan dan pertumbuhan anak di kelak kemudian hari, sebaliknya makanan yang kurang bergizi akan berakibat kurang bagus pada kesehatan anak. Tetapi lagi-lagi kita tidak bisa menyalahkan orang yang makanannya tidak sehat dan bergizi karena alasan tidak cukup uang untuk belanja makanan yang bergizi dan sehat. Kecuali kita bisa memberi solusi misalnya dengan memberikan uang bagi keluarga tidak mampu tersebut agar bisa membeli makanan yang sehat dan bergizi.

Masakan, tentu akan enak jika dimasak oleh ahlinya entah itu laki-laki maupun perempuan. Mengapa laki-laki dan perempuan, karena pekerjaan memasak menurut saya tidak berhubungan dengan jenis kelamin. Karena dalam realitas masyarakat nasional dan internasional, banyak koki yang berjenis kelamin laki-laki. Meskipun masyarakat kita masih sering memaksakan kehendak dengan mengklaim bahwa yang harus memasak adalah perempuan.

Realitasnya memang lebih banyak perempuan yang memasak, terutama memasak di dalam rumah tangga. Sedangkan laki-laki yang memasak rata-rata berada pada ranah profesional yaitu koki. Saya hanya ingin menegaskan dan menanyakan saja, tentang sesuatu yang seharusnya dan sepantasnya, begini analisis saya:

1. Jika para laki-laki menganggap masak adalah pekerjaan perempuan, seharusnya laki-laki tidak perlu menjadi koki, biarkan perempuan yang menjadi koki profesional.

2. Jika laki-laki menganggap bahwa masak itu pekerjaan yang bisa dilakukan laki-laki dan perempuan, silahkan laki-laki dan perempuan berlomba-lomba untuk menjadi koki.

3. Jika pada poin 2 benar, berarti tidak ada pembenar bahwa perempuan harus menjadi pemasak makanan di rumah, karena laki-laki sekalipun bisa membuat makanan untuk keluarganya.

4. Tidak ada alasan bagi laki-laki untuk membedakan status profesional koki untuk laki-laki, sedangkan profesional rumah tangga untuk perempuan. Karena akan tidak adil terlihatnya, koki dibayar sedangkan koki rumah tangga tidak dibayar.

Misalnya ada kasus: suaminya adalah koki dan pastinya pinter masak makanan yang enak dan bermacam-macam, si istri pasti akan tidak enak hati jika masak untuk suaminya karena alasan takut tidak seenak masakan suaminya. Saya yakin, si suami juga pasti akan mengkritik masakan istrinya jika ternyata masakannya biasa-biasa saja.

Sebaliknya jika yang koki adalah istri, maka si istri akan tambah bangga karena bisa memasak makanan yang enak dan beragam buat keluarganya. Dan suami pastilah tidak akan mengkritik karena si suami sama sekali tidak bisa memasak makanan apapun.

Saya hanya ingin melihat satu hal yaitu ketika suami menjadi koki dia tidak punya kewajiban memasak di rumah, karena dia merasa bahwa memasak adalah pekerjaan perempuan. Tetapi jika istri yang berprofesi sebagai koki, perempuan tetep punya kewajiban memasak di rumah, dengan dalil memasak adalah pekerjaan perempuan. Jika demikian, saya membayangkan betapa ribetnya aturan masak memasak tersebut, untung saya tidak bisa dan tidak suka masak. Jadi saya tidak akan bersinggungan dengan permasalahan masak memasak.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog