Monday, October 12, 2009

Miyabi...

Maria Ozawa atau lebih dikenal dengan nama Miyabi dijadwalkan akan datang ke Indonesia untuk main film "Menculik Miyabi". Masyarakat Indonesia banyak yang menolak kedatangan Miyabi dengan alasan Miyabi adalah bintang film/artis porno, sehingga dia tidak pantas datang ke negara Indonesia. Saya pribadi tidak tahu alasannya, tapi secara umum dapat saya terka bahwa alasan masyarakat adalah ketidaklayakan atau ketidakpantasan. Ketidaklayakan atau ketidakpantasan itu lebih pada klaim secara umum tentang profesi Miyabi yang dianggap bukan profesi yang beretika.

Saya sepakat bahwa hidup bermasyarakat harus beretika dan punya aturan yang jelas, karena tanpa itu masyarakat akan tidak terarah dan tidak bisa bekerjasama dengan baik. Tetapi kemudian etika atau aturan yang dijalankan di masyarakat hendaknya tidak menyinggung atau menyakiti sebagian masyarakat yang lain. Misalnya jika di suatu kompleks atau desa mayoritas muslim, tidak berarti orang non muslim tidak dibolehkan tinggal disitu, atau tidak berarti non muslim merasa tidak nyaman hidup di lingkungan tersebut.

Miyabi adalah sosok personal yang pastinya dia tahu tentang dirinya secara mendalam. Orang lain termasuk orang Indonesia tidak pernah tahu tentang Miyabi secara keseluruhan, kita hanya mampu melihat Miyabi secara fisik atau badaniah. Sedangkan secara substansi prinsip dan hati Miyabi, kita sebagai orang yang tidak kenal Miyabi tentu tidak bisa menilai Miyabi. Seperti apapun profesi Miyabi, menurut saya pribadi kita tidak punya hak menjustifikasi Miyabi, apalagi mengklaim bahwa Miyabi pasti akan masuk neraka lantaran profesinya sebagai artis porno.

Tentu kita ingat dalam cerita agama Islam, bahwa ada seorang pelacur yang masyuk syurga lantaran dia memberikan minuman kepada seekor anjing, padahal dirinya sendiri sedang dalam kehausan yang mendalam. Maksud saya bahwa masuk syurga dan neraka mutlak urusan Tuhan, manusia saya pikir sama sekali tidak berhak mengatur atau memerintah Tuhan dalam urusan syurga dan neraka.

Aturan itu harus dan memang sudah sepantasnya dalam kehidupan, tetapi aturan tidak kemudian menjadikan kehidupan sangat teks tanpa konteks sedikitpun. Bagaimanapun masing-masing manusia punya history dalam kehidupannya. Masing-masing manusia mengalami proses yang beragam dalam hidupnya. Kita tidak bisa menyamakan apa yang kita alami dan rasakan kepada orang lain. Bahkan kita tidak bisa memecahkan masalah orang lain hanya dengan persepsi dan cara pandang kita.

Hidup manusia sudah sangat rumit dan banyak persoalan, tentu kita ingin hidup kita lebih nyaman dan damai. Kenyamanan dan kedamaian menurut saya ketika kita bisa hidup berdampingan dengan masyarakat luas. Dan juga ketika kita bisa banyak memberi kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Tidak ada manusia yang menginginkan dalam hidupnya terdapat masalah-masalah yang rumit, karena secara naluriah manusia ingin bisa selalu bahagia dan gembira.

Biarkan Miyabi menjadi dirinya sendiri, dan biarkan Miyabi berproses dalam menghadapi realitas kehidupan yang sangat kompleks dan kadang kejam. Sementara Miyabi berproses, sibukkanlah diri kita dengan permasalahan-permasalahan kita yang harus segera diselesaikan. Koreksilah kesalahan dan kekurangan kita selama kita hidup dan berteman dengan sahabat-sahabat kita. Barangkali kita pernah lupa bahwa kita telah menyakiti dan menyinggung perasaan orang lain. Karena pada hakikatnya orang lainlah yang bisa menilai kita, bukan diri kita sendiri. Karena diri kita terlalu tidak jujur jika harus menilai keburukan-keburukan yang sesungguhnya ada pada diri kita.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog