Friday, October 09, 2009

Eksak dan Sosial...

Kadang orang cenderung memisahkan antara sosial dan eksak, tidak sekedar membedakan tetapi juga menganggap yang satu lebih unggul dari yang lainnya. Bahkan akhirnya dibuat seolah ada pembedaan yang dalam antara kedua ilmu tersebut. Dampaknya ada ketakutan yang mendalam bagi orang sosial ketika harus belajar eksak, dan ada ketakutan yang mendalam bagi orang eksak ketika harus belajar ilmu sosial. Masing-masing saling mengklaim dan saling menjauh, sehingga tidak terjadi sinergi antara kedua ilmu tersebut.

S1 saya jurusan sosial, kemudian saya berspekulasi mengambil s2 jurusan penelitian dan evaluasi pendidikan atau eksak. Saat mengambil pep saya tidak berfikiran bahwa pep adalah jurusan yang berkutat dengan eksak. Tetapi berkat kesungguhan dan keseriusan saya, alhamdulillah saya bisa menyelesaikan s2 saya dengan tuntas, meski thesis saya hampir setahun karena saya melakukan penelitian kualitatif.

Saya sebenarnya agak berat kuliah s2 eksak/pep, tetapi waktu itu saya tertarik dengan kata penelitian dan evaluasi pendidikan, saya tidak pernah membayangkan bahwa pep itu adalah jurusan eksak yang berkutat dengan hitung-hitungan. Hampir semua mata kuliah menggunakan hitung-hitungan dan selalu berhubungan dengan angka-angka. Saya yang basicnya sosial sangat kelimpungan dan membutuhkan banyak bantuan dari teman-teman saya yang jurusannya memang eksak ketika s1 nya. Sebenarnya tidak ada kata tidak bisa, tetapi mungkin kesalahan pola pendidikan kita yang hanya fokus pada satu hal saja. Sehingga ketika saya jurusan sosial, saya sangat anti dengan eksak.

s3 saya mau tidak mau harus mengambil jurusan yang sama dengan s2, karena bagaimanapun sayang jika s3 saya tidak sama dengan s2. Karena syarat untuk apapun biasanya harus linier dengan sebelumnya, sehingga meski berat dengan mata kuliah di pep, saya tetap memutuskan untuk mengambil jurusan pep. Lagi-lagi saya harus ketemu dengan: statistik lanjutan, teori tes, desain eksperiman, metodologi penelitian, dan filsafat ilmu lanjutan. Hanya filsafat ilmu yang tidak berhubungan dengan eksakta.

Kali ini saya tidak akan lagi pesimis dan banyak mengeluh tentang kuliah s3 saya yang sangat berat, meski saya sebenarnya ketakutan dengan eksak. Saya akan belajar lebih keras lagi, dan saya akan mencoba untuk berbaik sangka dengan mata kuliah apapun tanpa melihat apakah itu eksak atau sosial. Karena sesungguhnya jika kita mencintai ilmu, maka kita tidak akan mendiskriminasi ilmu tersebut. Karena sekali lagi, tidak ada orang yang tidak bisa sebelum dia mencoba dengan benar dan sungguh-sungguh.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog