Tuesday, September 29, 2009

Otoritas Dosen...

Saya seorang dosen yang pernah menjadi mahasiswa, saya pernah betapa sebalnya mempunyai dosen yang tidak pernah mengerti kita. Sebagai mahasiswa saya jarang bisa mengerti dosen, dan saya selalu menuntut dosen untuk mengerti saya. Saya sempat sebel sama dosen lantaran nilai-nilai saya selalu C, saya sama sekali tidak pernah menanyakan kepada dosen tersebut kenapa nilai saya C. Saya juga pernah sakit hati sama dosen lantaran nilai saya dipersulit alias tidak pernah keluar hampir dua semester. Saya juga sempat patah semangat ketika skripsi saya sulit banget, saya tidak pernah berfikir bahwa kesulitan tersebut bisa saja karena saya, tidak melulu karena dosen-dosen saya.

Sekarang saat saya menjadi dosen saya berusaha agar tidak dibenci atau disebelin oleh mahasiswa saya, meski alasannya karena mahasiswa kurang bisa mengerti saya. Saya berusaha menjadi teman bagi mereka, sehingga mereka tidak sungkan terhadap saya. Saat menjadi pembimbing skripsipun saya berusaha bisa meluangkan waktu untuk mereka, meski sesekali saya tidak bisa karena kesibukan saya.

Suatu ketika saya sudah janjian sama mahasiswa saya untuk bimbingan pukul 13.00 siang. Pagi harinya saya ada acara di Diknas Pendidikan Kota Bekasi, saya pikir jam 10.00 acara di Bekasi sudah selesai dan saya bisa segera meluncur ke kampus. Ternyata acara di Dinas Bekasi sangat ribet dan baru selesai pukul 14.00. Pukul 11.00 saya sudah sms mahasiswa saya yang berjumlah empat orang bahwa kemungkinan saya telah sampai ke kampus, dan mereka alhamdulillah tidak masalah menunggu saya datang meskipun telat. Pukul 14.00 baru selesai saya mencoba memenuhi janji dan segera meluncur ke Tangerang, dan pukul 15.30 saya tiba di rumah Bintaro. Maksud hati ingin mandi dulu sebentar lantaran berkeringat dan cuaca waktu itu sangat panas, apalagi saya sedang puasa ramadhan dan menggunakan motor.

Sampai di rumah saya mandi dan leyeh-leyeh sebentar di di kasur dan ternyata saya ketiduran lantaran kecapean, untung hanya tertidur selama 10 menit. Dan ketika hendak melanjutkan ke kampus saya merasa sudah tidak sanggup lagi lantaran kelelahan yang berat sekali, akhirnya saya sms mahasiswa saya untuk meninggal skripsinya di kampus dan nanti akan saya ambil. Dan merekapun menerima keputusan saya dengan ikhlas, meski saya tahu mereka pasti sangat kecewa dengan keputusan saya tersebut. Terus terang saya merasa sangat tidak enak hingga esok harinya, bahkan saya mengsms mereka untuk meminta maaf karena kesalahan saya tersebut. Dan mereka memaafkan saya dan juga meminta maaf karena telah merepotkan saya.

Ehm menurut saya ada salah paham antar dosen mahasiswa yang kadang tidak bisa dipahami oleh para mahasiswa contohnya saya ketika menjadi mahasiswa. Ketika Thesis saya juga sempat mengeluh karena harus bolak-balik ke Kantor dosen saya yang terletak di daerah senin. Selain jauh saya juga harus bolak-balik seminggu sampai dua kali. Saya hampir putus asa dan capek melanjutkan mengerjakan Thesis, tetapi dengan dukungan dari berbagai pihan akhirnya semangat saya tumbuh lagi.

Akhirnya saya meminta kepada para dosen dan mahasiswa agar sama-sama bisa mengerti dan memahani kondisi yang ada. Saling memberi dan saling berbaik sangka jika ada kesalahan yang terjadi. Bagaimanapun dosen dan mahasiswa harus saling bekerjasama untuk majunya dunia pendidikan Indonesia.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog