Friday, August 21, 2009

Pengukuhan Guru Besar...

kemaren saya menghadiri undangan di uhamka limau kebayoran baru dalam rangka pengukuhan guru besar bapak suyatno, ibu sylviana murni, dan bapak abdul madjid latief. saya sangat tertarik dan semangat karena guru besar adalah juga merupakan obsesi saya di masa depan. saya kira tidak berlebihan dan biasa saja ketika saya mendambakannya. karena menurut saya memang tidak ada yang tidak mungkin bagi orang yang berusaha dan selalu bersemangat.

semua orang tidak peduli apa latar belakang hidupnya pasti mempunyai obsesi. dan obsesi yang ada dalam diri seseorang harus dicapai dengan kerja keras yang nyata. karena tanpa kerja keras orang akan mengalami pasang surut naik turunnya prinsip hidup. kerja keras bisa bermacam-macam dari mulai: usaha, do'a, tekun, rajin, pantang menyerah, dan selalu optimis. di agama manapun tidak ada yang mengajarkan umatnya untuk berputus asa. karena sesungguhnya tuhan tidak menyukai orang-orang yang berputus asa.

saya kuliah sarjana bukan karena saya mampu atau orang tua saya kaya, tetapi lebih pada keinginan kuat saya untuk bisa kuliah. ibu saya yang hidup sendiri tanpa seorang suami tidak pernah berfikir untuk menguliahkan anak-anaknya. kata ibu saya bukan tidak mau tetapi memang benar-benar tidak mampu. saya ikut pmdk tanpa bilang ke ibu saya, dan setelah diterima saya baru memberitahu ibu saya. ibu saya diam saja karena panik dan kaget, beliau hanya bisa nangis dan diam seribu bahasa. saya saat itu mencoba untuk mengerti apa yang ibu saya rasakan, tetapi obsesi saya untuk kuliah terlalu besar. sehingga saya memberanikan memaksa ibu saya untuk menguliahkan saya. akhirnya ibu saya bersedia dan bilang: "saya akan coba dan akan berusaha, meski orang-orang kampung mungkin akan mentertawakan kemiskinan kita, tapi melihat semangatmu ibu percaya bahwa ibu mampu menguliahkan kamu nak."

saya segera menyelesaikan kuliah saya karena harus bergantian dengan adek saya. adek saya ketika saya semester akhir dia duduk di bangku kelas tiga smu. sehingga pas saya lulus delapan semester adek saya juga lulus smu, itu berarti ibu saya harus bergantian menguliahkan adek saya. bukan karena ibu saya telah kaya, tetapi lebih pada keadilan terhadap anak. walhasil adek saya kuliah di unsoed jurusan sastra inggris, dia tidak mau kuliah di unnes tempat saya, katanya dia tidak mau menjadi guru.

selesai sarjana saya melanjutkan magister di uhamka lagi-lagi bukan karena saya mempunyai banyak uang, tetapi semangat saya lebih besar dari uang yang saya punyai. alhamdulillah berkat bantuan, do'a, dan semangat saya magister selesai juga. dan sekarang saya melanjutkan doktor di universitas negeri jakarta. lagi-lagi bukan karena saya punya uang tetapi semangat diri saya sangat ekspresif mengalahkan logika realita yang ada. tapi sekali lagi saya masih percaya dengan semangat subjektif saya, dan saya yakin akan dapat menamatkan program doktoral ini dengan lancar dan sukses.

saya begitu bergairah ketika melihat orang-orang muda yang sekolah hingga tinggi, saya iri dan ingin seperti orang-orang yang lihat tersebut. saya juga selalu tergoda jika ada perbincangan tentang pendidikan, seolah-olah saya tiba-tiba merasa kenyang tanpa harus makan terlebih dahulu, atau merasa tidak haus lagi padahal sebelumnya sangat dehidrasi.

melihat dan menyaksikan pengukuhan ketiga guru besar uhamka tersebut meskipun sambil mengantuk, saya merasa hidup kembali dan sangat bernafsu untuk segera menyusul mereka. artinya bahwa keberhasilan mereka sangat menginspirasi saya untuk juga berhasil mencapai gelar profesor dalam bidang pendidikan. saya kira tidak ada yang mustahil bagi makhluk yang bernama manusia. apalagi dia masih memiliki otak, rasa, dan nalar untuk berfikir secara logis dan riil. logis bahwa ilmu itu sangat penting, riil bahwa dunia sangat membutuhkan gelar akademis.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog