Sunday, August 02, 2009

Kos DI Baitul Izzah...

awal kenapa saya bisa masuk kos baitul izzah karena saat daftar ulang saya ketemu sama mbak ana orang magelang yang waktu itu kalau tidak salah sudah dua tingkat di atasku. saya sebenarnya berharap bertemu dengan teman-teman imm karena kebetulan saya pengurus irm dari kelas satu smu. tapi karena ketemunya mbak ana ya sudah saya mengikutinya ketika dia menawarkan kos kepada saya. saya diajak ke patemon agak jauh dari kampus tapi masih terjangkau jika jalan kaki kurang lebih sekitar setengah kilo lebih, dan lebihnya berapa saya lupa, hehe.

ada beberapa hal yang membuat saya terkesan ketika kos di baitul izzah, dan akan saya coba rangkai dari cerita saya ini:

1. Masak bersama-sama

saya tidak tahu ini budaya dari mana, karena sewaktu smu saya tidak pernah ngekos. saya awalnya kaget ketika ada jadwal untuk masak, dan masaknya untuk semua anak kos yang jumlahnya sekitar dua belas orang. saya kaget karena tidak bisa masak dan karena iurannya sangat murah dibandingkan kita harus makan tiap hari di warung makan. meski tidak bisa masak akhirnya saya percaya diri karena masaknya bareng-bareng sama teman-teman yang lainnya, dan saya paling bertugas belanja atau mengiris-iris bahan yang mau di masak. lama-lama saya semakin sibuk di pw irm dan saya juga agak males karena memang saya benar-benar tidak bisa masak, akhirnya saya memutuskan untuk tidak ikut masak bersama.

2. Sholat berjamaah

sholat maghrib, isya', dan subuh diusahakan dilakukan secara berjamaah. bahkan bagi yang mau disarankan untuk sholat malam sekitar pukul 03.00 pagi dini hari. saya meskipun agak males sholat berjamaah karena itu sudah aturan kos mau tidak mau ikut sholat berjamaah. imam selalu bergantian dan biasanya yang menjadi imam adalah mbak-mbak yang sudah senior, kalau seperti saya yang masih baru hanya menjadi makmum saja untuk sementara. mbak-mbak yang menjadi tanggung jawab mengimami juga bacaannya sudah lumayan bagus, dan dia punya kewajiban untuk selalu meningkatkan hafalan dan meningkatkan bacaannya.

3. Umi kos

umi kos adalah semacam ketua kos dan yang menjadi ibu pengganti dari anak-anak yang memang sedang jauh dari orang tua kandungnya. umi kos biasanya diambil dari yang paling tua dan paling bijaksana, meskipun mbak-mbak disana saya lihat hampir semuanya bijaksana. umi kos juga bertugas memantau seisi kos barangkali ada yang bermasalah secara pribadi, kuliah, maupaun keuangan. umi kos juga bertanggung jawab terhadap hal-hal lain seperti memimpin rapat dan mengur bagi anak kos yang pulang terlambat. semua penghuni kos menyayangi dan menghormati umi kos hampir seperti kakak sendiri.

4. Tadarus dan membaca al-ma'syurot

tadarus bareng dilakukan tiap hari setelah sholat maghrib, sedangkan al-ma'syurot dibaca rutin setelah sholat subuh. tadarus dilakukan sebagai kewajiban agar anak-anak kos semakin fasih bacaan ngajinya dan agar anak-anak kos lebih senang lagi untuk mengaji. sedangkan al-ma'syurot dibaca untuk keselamatan dan kesehatan anak-anak kos. sehingga karena alasan itu hampir tidak ada yang tidak ikut acara itu kecuali sedang tidak ada di kos.

5. Piket pekerjaan rumah

hampir semua hal sekecil apapun di kos tersebut sangat terjadwal dengan rapi, bahkan piket untuk menyapu lantai, menyapu halaman depan dan belakang, dan mengepelpun ada jadwalnya. meski sangat bosan dan tidak begitu suka diatur, saya tetap harus menjalankan aturan yang ada di kos tersebut. karena bagaimanapun saya harus komitmen dengan keputusan bersama, meski berat untuk melakukannya.

6. Guru untuk mengaji

saya bingung lama-lama, bahkan saya juga dicarikan guru untuk mengaji. bukan masalah saya sudah pinter mengaji, kalau untuk sekedar baca dan tajwid saya sudah agak paham. kalaupun masalah pelajaran-pelajaran agama, saya smu di muhammadiyah dan saat itu juga saya sedang aktif di organisasi dakwah yaitu pw irm jawa tengah. kalau gurunya adalah orang yang lebih tua jauh dalam artian memang biasa mengisi acara-acara pengajian sih tidak apa-apa. masalahnya menurut saya, guru ngajinya adalah senior saya yang juga masih kuliah di kampus, mohon maaf saja saya pikir saya dan dia juga masih sama-sama belajar agama islam. jadi alasan apa yang mengharuskan saya belajar mengaji sama dia?

karena banyak benturan dan ketidakcocokan saya dengan teman-teman kos, saya hanya bertahan selama setahun dan setelah itu saya memutuskan untuk pindah kos. meskipun dilarang saya tetap bersikeras dan tidak mempedulikan pelarangan dari mbak-mbak kos saya. apalagi waktu itu saya sedang patah hati gara-gara ditinggal meninggal oleh hartoyo teman dekat saya. sehingga saya merasa butuh suasana baru untuk menenangkan kembali pikiran saya yang sempat agak goyah dan kacau. saya berharap akan mendapatkan pencerahan dan kebahagiaan di kos baru saya.

oya saya lupa, saya punya teman satu kos sebut saja namanya siti, dia selain satu kos juga satu jurusan sama saya. orangnya pendiem, baik, sopan, lembut, dan suaranya sangat pelan. dia pernah mengeluh sama saya, bahwa dia pengen pindah jurusan tetapi harus menunggu sampai semester tiga. saya tanya kenapa siti mau pindah jurusan? dia tidak suka belajar di PPKn karena pelajaran-pelajaran di PPKn tidak islami. saya sangat kaget dengan jawaban siti yang menurut saya sangat aneh, kok bisa tidak islami? dari mana dia mempunyai pikiran sepicik itu? saya lebih bisa menerima ketika ada teman sejurusan juga yang ingin pindah ke ekonomi karena alasan tidak suka pelajaran PPKn bukan karena PPKn tidak islami. tapi biarlah, itu kan cara pandang siti bukan cara pandang saya, dan saya kita itu adalah hak siti sebagai individu. tapi secara pribadi dan juga sangat berharap, semoga tidak ada lagi orang-orang yang berfikir bahwa pelajaran PPKn tidak islami.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog