Saturday, August 08, 2009

Kematian...

kematian terkadang terkesan sangat menakutkan dan mengerikan. hampir semua orang ngeri jika membayangkan tentang kematian. bahkan tidak sekedar ngeri, orang juga sangat takut jika ingat akan yang namanya mati. tapi meskipun demikian, kematian pasti akan menghampiri manusia tidak seperti kisah pada kaum elf dibeberapa novel yang katanya mengalami keabadian dan tidak akan pernah mati. kematian pasti akan tiba, oleh karena itu harus disiapkan dengan sebaik mungkin.

bapak saya telah meninggal sejak saya kelas tiga sekolah dasar, sejak umur tujuh tahun itulah saya telah kehilangan sosok bapak yang dimiliki oleh teman-teman saya. kakek saya juga telah meninggal sebelum saya lahir ke bumi. buyut saya juga meninggal dan untungnya saya sempat mengenal buyut saya. kemudian mbah kakung dan mbah putri dari bapak saya juga akhirnya meninggal dunia.

tidak hanya keluarga dekat, beberapa teman saya juga ada yang meninggal dunia seperti hartoyo, mbak nusaibah, nunung kurniawan, dan beberapa murid-murid saya seperti totok dan fahrurrozi. kematian tidak bisa ditentang dan juga tidak bisa diundurkan jika allah telah menghendakinya. kita bahkan tengah kehilangan dua seniman besar sekaligus yaitu mbah surip dan ws rendra. mbah surip adalah sosok baru tetapi sungguh sangat berkesan karena kesederhanaannya. sedangkan ws rendra adalah seorang seniman lama dan sangat luar biasa karya-karyanya.

tidak ada yang menyangka mbah surip akan pergi secepat itu dikala karirnya sedang menanjak naik. saya meski tidak begitu akrab tapi saya lumayan mengenal mbah surip di kenduri cintanya cak nun di tim. beberapa kali saya ketemu mbah surip dan beliau memang orang yang sangat sederhana dan biasa-biasa saja, bahkan ketika dirinya diisukan mempunyai uang miliaran gara-gara nada sambung 'tak gendong'.

malam hari setelah kematian mbah surip saya bermimpi dan dalam mimpi saya tersebut saya seolah-olah sedang akan di eksekusi oleh polisi. saya di eksekusi karena dianggap bersalah terhadap suatu hal. oleh karenanya saya layak untuk dihukum mati. saya sempat ketakutan akan kematian sampai saya hampir teriak-teriak, tetapi akhirnya saya sadar bahwa itu hanyalah sebuah mimpi.

apapun dan seperti apapun kita hendaknya kita selalu berusaha dengan semaksimal mungkin agar meninggal dengan cara mudah. dan agar ketika kita meninggal banyak teman-teman yang datang melayat kita. bahkan kalau bisa ada karya yang ingin saya buktikan kepada keluarga saya.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog