Sunday, April 12, 2009

Partai Ku PMB...

Tiga hari pasca pemilu 09 april 2009, saya lebih sering kontak dengan teman-teman pmb, baik yang nyaleg maupun yang pengurus partainya. Komunikasi dengan teman-teman pmb saya lakukan untuk memantau perolehan suara pmb di daerah-daerah, meskipun sebenarnya saya bisa melihat hasil perolehan suara dari televisi. Tetapi karena sudah sangat mentok, dan masih berharap pmb dapat tertolong, sekedar untuk menyenangkan hati dan optimis akan kemenangan pmb, saya tetap intens berkomunikasi dengan teman-teman pmb.

Hari ini, saya bersms ria dengan iqbal, dia adalah sekretaris umum pimpinan daerah pmb kabupaten batang. Iqbal meskipun masih mahasiswa, semangat berpartainya luar biasa banget, bahkan saya banyak belajar dari iqbal. Tadi iqbal bercerita bahwa banyak caleg pmb yang mengeluarkan banyak uang untuk kampanye, dan caleg-caleg tersebut sedih karena suara pmb tidak samapi 2,5%. Sebenarnya bukan cuma mereka, saya sendiri sebagai caleg dpr ri dapil 10 jateng dari pmb, sangat sedih dan prihatin atas kekalahan pmb, karena bagaimanapun tidak ada yang berharap untuk kalah, tetapi rata-rata orang di dunia selalu berharap untuk menang dalam kompetisi apapun.

Meksi dari awal, saya sudah tahu resiko jadi caleg dari partai baru, apalagi banyak klaim-klaim terhadap pmb. Tetapi saya secara pribadi, mencoba untuk merefleksi diri akan pencalegan saya. Bahwa siap nyaleg berarti siap pula untuk kalah, bahwa kalah menang itu adalah hal yang biasa saja, sehingga tidak perlu stress gara-gara kalah dalam bursa pencalegan. Bagi saya pribadi, bisa nyaleg aja merupakan pengalaman yang menyenangkan hati, artinya: menyenangkan hati karena akhirnya saya tahu politik praktis di lapangan. Ternyata politk di indonesia benar-benar kotor dan menghalalkan segala cara. Hampir tidak ada lagi kebaikan dalam politik, bahkan orang rela menjual harta benda dan harga dirinya hanya untuk kemenangan.

Sebenarnya kemenangan memang harus diperjuangakan, karena kemenangan berarti keberhasilan meraih cita-cita yang kita harapkan. Asal bukan kemenangan dengan menghalalkan berbagai cara, karena jika demikian, kemenangan yang diperolah akan tidak berkah. Meskipun agak sulit bicara tentang sportifitas, apalagi bicara tentang kebaikan, hampir tidak banyak lagi orang yang percaya dengan kebaikan, apalagi kebaikan dalam politik. Saya bingung saat harus bicara tentang kebaikan, bahkan saat kampanye saja, saya tidak berani membuat program yang muluk-muluk dan terkesan menjanjikan. Karena semua masyarakat di indonesia baik yang miskin atau kaya, hampir semuanya sudah apatis dengan yang namanya parpol dan para calegnya.

Kembali ke pmb, iqbal membeberkan beberapa caleg pmb yang sudah menghabiskan banyak dana untuk kampanye, sehingga iqbal mempunyai ketakutan, jika para caleg pmb tersebut mengalami shock atas kekalahan yang diterima pmb. Jangankan bicara tentang kursi yang akan diperoleh pmb, perolehan suara pmb secara nasionalpun kurang dari 1%. Itu sama artinya, bahwa pmb sebagai partai baru harus siap hilang dari kancah perpolitikan di indonesia. Karena untuk bisa bertahan, pmb harus mendapatkan suara nasional minimal 2,5%.

Iqbal juga mengusulkan, agar jika pmb hangus dan pmb membuat partai baru, maka yang paling layak menjadi ketua umum pmb adalah pak dien syamsudin, kenapa...??? karena pak dien menurut iqbal sangat terkenal dan bisa membesarkan partai. Tetapi kata saya, jika pmb hangus, mending tidak perlu membuat partai baru, pmb cukup membubarkan diri secara rapi, dan menjadikan semuanya sebagai pengalaman yang sangat berharga. Tapi tentunya, kebijakan tersebut adalah wewenang pmb pusat. Sehingga saya dan iqbal sebagai anggota, siap menerima keputusan dari pmb pusat, apapun keputusannya.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog