Thursday, April 23, 2009

Ngawas Ujian Nasional 2009...

Saya adalah guru smu muhammadiyah 18 jakarta selatan, dan kata murid-murid saya, saya adalah guru yang tidak galak alias baik hati, he he he. Tahun ini, saya mengawas ujian nasional di smu negeri 90 jakarta selatan. Saya dan guru-guru lain sadar, bahwa ujian nasional telah membuat anak-anak kelas 3 smu mengalami stress yang luar biasa. Kenapa demikian...??? Karena anak-anak ketakutan jika tidak lulus sekolah, tentu karena malu dan juga karena takut dianggap tidak pinter oleh teman-temannya satu sekolah.

Karena alasan itulah, saya berprinsip secara pribadi sebagai pengawas, untuk tidak galak-galak ketika mengawas. Alasannya, agar anak-anak yang dari awal sudah stress dan ketakutan, menjadi santai dan tidak tegang. Bagaimanapun, wajah pengawas yang sangar akan memperparah mental anak-anak yang sedang ujian nasional. Apalagi sudah sangar, tegas, galak, dan sering keliling ruangan, itu akan semakin membuat anak-anak gemetaran dalam mengerjakan soal ujian nasional.

Beberapa kali ngawas dan ganti-ganti ruangan, hampir tidak ada yang protes dengan cara saya mengawas, bahkan hampir semua murid yang saya awasi mengucapkan terima kasih dan menginginkan saya ngawas di kelas itu lagi. Kalau sudah begitu, saya hanya bisa senyum-senyum sendirian dan sedikit bangga karena telah menyenangkan hati anak-anak smu 90.

Malahan ada yang sampai bilang: "Semoga ibu masuk syurga ya...??? Ibu baik banget dech, kita seneng banget kalau ibu terus yang ngawas di ruang ini." Ada juga yang bilang: " Ibu, besok ngawas di ruang ini lagi ya bu...??? Entar habis ujian nasional kita traktir dech, kita semua janji kok." Ada lagi yang bilang: "Ibu baik banget dech, kita senang banget di awasi ama ibu, kita merasa tidak tegang dan bebas, coba kalau semua pengawas kayak ibu...???"

Saya sih senang aja bisa membahagiakan anak-anak, karena memang hanya itu yang bisa saya lakukan untuk mereka. Sebenarnya kita tidak juga bisa menyalahkan mereka atas ketegangan dan kestressan yang mereka alami. Gimana gak stress...??? Lha wong nilai minimal kelulusan saja 5,5, sudah gitu soalnya kata anak-anak sangat susah alias sulit, eh masa iya pengawasnya juga ketat banget bin galak, bisa gila kan anak-anak...???

Tapi ada satu pelajaran yang saya ambil dari ngawas ujian nasional di smu 90, hari ini tanggal 23 april 2009, saya satu ruang sama ibu ginting, asli medan dan mengajar di smp dan smu bina kusuma. Di sela-sela kita mengawas, ibu ginting banyak bercerita tentang keluarganya dan sedikit cerita tentang adat batak. Ibu ginting cerita tentang betapa sedihnya telah ditinggal wafat oleh bapaknya pada tanggal 3 desember 2009, sementara saat ini ibunya sedang sakit-sakitan. Dia merasa sedih karena berada jauh dari orangtuanya, dan dia merasa bersalah jika tidak bisa mendampingi orangtuanya ketika hendak menemui ajalnya.

Ibu ginting juga bercerita tentang betapa senangnya dirinya, karena sebelum bapaknya wafat, dirinya sudah pulang ke medan selama dua minggu, dan sudah merawat bapaknya dengan kesungguhan dan ketulusan. Nah saat ini, dia juga pengen merawat ibunya, sebelum ibunya pulang ke hadapan tuhan. Dia sedih sekali ketika dikabari oleh saudara-saudaranya, bahwa ibunya tengah dalam keadaan sakit.

Kawan, saya belajar banyak dari diskusi saya dengan ibu ginting, betapa sayangnya beliau dengan ibu dan bapaknya. Bapak saya telah meninggal sejak saya kelas tiga sekolah dasar, bahkan saya kadang lupa dengan wajah bapak saya, saking lamanya beliau meninggal. Saya masih mempunyai ibu yang sekarang berusia 45 tahun, saya jadi kepikiran aja, apakah kasih sayang saya ke ibu saya telah seperti kasih sayang ibu ginting kepada ibu dan bapaknya...??? Jangan-jangan saya belum bisa membahagiakan ibu saya, atau jangan-jangan saya pernah menyakiti hati ibu saya...???

Saya juga jauh dengan ibu saya, selama ini saya komunikasi dengan beliau lewat sms dan telephone. Itupun tidak terlalu sering alias jarang banget, malah kadang ibu saya menegur saya gara-gara tidak pernah ngasih kabar kepadanya. Kawan, kadang kita sering melupakan orang-orang yang begitu dekat dengan kita, tetapi kita terkadang lebih peduli dengan teman-teman kita yang sebenarnya bukan saudara kandung kita. Bukan salah dan bukan tidak boleh, tetapi saya pikir sepertinya kita harus lebih banyak koreksi diri lagi dech. Amien.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog