Thursday, April 09, 2009

Kampanye Terbuka Tanggal 2 April 2009...

Dari krengseng saya membawa delapan orang termasuk saya dan adek saya sugy. Saya tidak membawa pasukan banyak karena berhubungan dengan pendanaan yang sangat minim. Maklum tidak ada yang gratis dalam urusan politik, bahkan teman dan saudara sekalipun bisa sangat perhitungan dan menjadi berorientasi pada uang/duit. Memang susah, hidup di negara indonesia, negara yang sesungguhnya kaya sumber daya alam tetapi masyarakatnya masih banyak yang kere/miskin. Tidak tahu musti menyalahkan siapa...?? Yang jelas, hampir tidak ada yang mau untuk disalahkan apalagi harus bertanggung jawab atas masalah-masalah sosial yang ada seperti: pengangguran, kemiskinan, tawuran, perampokan, pencurian, judi, dan pelacuran. Yang ada malah saling tuduh dan saling menyalahkan, pemerintah menuduh masyarakat tidak mau bekerja keras, dan masyarakat menuduh pemerintah cuek serta tidak peduli dengan keadaan masyarakat bawah.

Rombongan yang saya bawa tiba di rumah pak tugimin sekitar pukul 09.30 wib, dan ternyata masa yang dari batang sudah banyak yang kumpul dan terlihat telah siap untuk berkampanye keliling kota batang. Pukul 10.00 wib masa kampanye telah start dan berkonvoi keliling kota batang melewati pasar batang, alun-alun batang, perumahan-perumahan, berhenti di lapangan untuk orasi, dan kembali ke rumah pak tugimin.

Saat di perumahan, rombongan masa berhenti di rumah-rumah yang belum selesai pengerjaannya, dan disana ada banyak pekerja bangunan/tukang batu. Awalnya saya sempat berfikir, kira-kira mau ngapain rombongan berhenti di tempat ini...??? Ternyata, salah satu caleg dprd batang nomor urut dua yang bernama mas kiswanto berprofesi sebagai tukang batu, dan mas kiswanto merasa perlu meminta dukungan dari orang-orang yang profesinya sama dengan dirinya, dan memang saya lihat para tukang batu yang ada di tempat tersebut lumayan respon dengan mas kiswanto.

Jumlah masa kampanye tidak terlalu banyak, kurang lebih sekitar 100 orang terdiri dari anak-anak muda dan sebagian lagi orang-orang dewasa menjelang tua. Dihitung secara matematik, jumlah masa 100 orang untuk kampanye terbuka tidaklah banyak, bahkan terhitung sangat sedikit, tapi untuk partai baru seperti pmb, jumlah 100 orang sudah lumayan agak banyak dan cukup memuaskan.

Selesai dari batang, saya dan rombongan saya yang terdiri dari delapan orang bertolak menuju kota pekalongan dan berniat bergabung dengan teman-teman pmb kota pekalongan. Alhamdulillah, teman-teman kota pekalongan masih belum selesai melakukan kampanye, sehingga rombongan saya masih sempat ikut bergabung membagi-bagikan brosur dan pamflet kepada masyarakat. Setelah beberapa saat, kami masih sempatkan ke musholla untuk sholat, dan karena ada tukang baso dan pecel yang kebetulan mangkal di depan musholla, kami memutuskan untuk makan sembari melepas lapar sedari pagi.

Setelah selesai sholat dan istirahat, rombongan saya dan anak-anak kota pekalongan bermaksud bergabung dengan teman-teman kabupaten pekalongan yang juga mengadakan kampanye terbuka di wiradesa. Kami hanya ingin memeriahkan kampanye terbuka pmb yang paling terakhir, dan ikut mensuport teman-teman pmb kabupaten pekalongan. Saat tiba di lapangan wiradesa, kami sangat kaget dengan konsep meriah yang disetting oleh teman-teman kabupaten pekalongan. Ada panggung di lapangan, ada barongsai, ada banyak bendera yang ditancapkan di lapangan, ada banyak warga yang berkumpul di lapangan dalam rangka memeriahkan kampanye pmb kabupaten pekalongan.

Saat acara berlangsung, masih banyak peserta kampanye yang berdatangan bahkan semakin banyak. Saya dan teman-teman sangat terkejut dan sekaligus bangga, bangga karena pmb adalah partai baru, tetapi telah mampu membuat gebrakan di kabupaten pekalongan. Belum lagi tersangkut kasus pmb dan pan, yang kemudian ada klaim dari warga pekalongan bahwa pmb adalah pecahan dari pan sehingga patut untuk diwaspadai. Sebenarnya bukan merasa bangga yang disertai sombong, tapi lebih pada bangga yang disertai kebahagiaan bahwa pmb meskipun partai baru, mampu mengajak banyak orang untuk bergabung dalam kampanye terbuka yang terakhir kalinya.

Saking bahagianya, pasca acara di lapangan wiradesa, saya dan rombongan dari kota pekalongan memutuskan bergabung ikut konvoi melewati wiradesa, bojong, dan pekajangan. Setelah sampai di pekajangan, saya dan teman-teman saya yang dari batang pamitan pulang dengan teman-teman yang dari kota pekalongan. Saya dan teman-teman saya langsung menuju ke desa kalimanggis kecamatan subah, karena malam itu saya harus mengisi tahlilah di tiga tempat dan juga harus bersilaturahmi dengan beberapa saudara di kalimanggis. Meski tidak yakin akan menang, saya tetap mecoba untuk optimis dan berbesar hati, minimal saya telah sungguh-sungguh berusaha menjadi caleg yang baik bagi pmb dan bagi negara indonesia.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog