Thursday, April 09, 2009

Anak-Anak Muda Dan Ibu-Ibu Kampungku...

Anak-Anak Muda...

Malam itu malam sabtu tanggal 3 april 2009, saya mengundang anak-anak muda desa krengseng untuk berkumpul di rumah saya, mereka telah membawa ayam untuk di bakar, dan saya menyediakan bumbu-bumbunya dan snack untuk mereka. Pukul 20.00 wib anak-anak telah berkumpul di rumah saya, mereka langsung memulai bakaran ayam di samping rumah saya, ada sekitar 30 anak yang datang.

Sebenarnya agak canggung, bukan karena malu tetapi saya merasa bersalah, karena selama ini jarang berkomunikasi dengan mereka, padahal saya dan mereka berasal dari desa yang sama. Saya tinggal di desa krengseng dari kelas satu MI sampai kelas tiga SMK, setelah itu saya kuliah di universitas negeri semarang, dan lepas dari kuliah di semarang saya langsung merantau ke jakarta sampai sekarang. Sehingga saya tidak sempat bersahabat dekat dengan anak-anak muda di desa saya sendiri.

Selesai bakaran ayam, saya sedikit memberikan sosialisasi tentang pemilu dan tentang demokrasi di indonesia, terlihat anak-anak mendengarkan dengan serius, meski saya tidak yakin bahwa mereka benar-benar mendengarkan saya. Mungkin mereka serius karena seperti mendengarkan orang asing yang baru dilihatnya, sehingga harus dihormati kata-katanya. Apalagi saya lebih tua dari mereka, dan mereka tahu kalau saya di jakarta bekerja sebagai guru dan dosen. Pekerjaan yang jika dilihat di kampung adalah pekerjaan yang sangat terhormat dan harus dihargai.

Setelah selesai saya bicara, anak-anak sudah mulai resah, resah gara-gara ingin segera makan. Oleh karena itu, untuk menyenangkan mereka, saya segera mempersilahkan mereka makan. Ternyata saya baru sadar, tidak semua kebagian makanan, terutama ayamnya, termasuk saya dan keluarga saya. Tapi alhamdulillah, sncak yang saya sediakan sangat cukup dan bahkan lebih, meskipun snacknya juga seadanya alias jajanan kampung.

Selesai makan-makan, anak-anak langsung berpamitan untuk pulang, tinggal beberapa anak yang masih tinggal dan mereka mengajak saya untuk berdiskusi tentang banyak hal termasuk tentang kalkulasi suara di desa krengseng terutama dukuh krajan. Anak-anak yang tinggal tersebut ternyata adalah tim sukse dari caleg pks untuk dprd 2 batang yang kebetulah juga satu desa dengan saya. Mereka siap membantu saya untuk mecarikan suara pusat, karena kata mereka banyak warga yang belum mempunyai pilihan untuk dpr ri/pusat.

Ibu-Ibu...

Keesokan harinya, saya mengadakan pengajian ibu-ibu di rumah saya. Alhamdulillah yang hadir lumayan banyak sekitar 150 orang ibu-ibu. Acara pengajian saya susupi dengan sosialisasi pencoblosan pada tanggal 9 april 2009. Saya menjelaskan cara menyontreng dan sekaligus mohon doa dan dukungannya dari ibu-ibu pengajian yang hadir di rumah saya. Meskipun tidak yakin dengan dukungan mereka, minimal saya telah berusaha dengan optimisme yang dalam, bahwa mereka akan memberikan suaranya untuk saya.

Terima kasih saya ucapkan untuk keluarga saya tercinta, yang sangat membantu saya dengan semaksimal mungkin. Tanpa bantuan dari keluarga saya, saya tidak mungkin mempunyai kekuatan untuk menghadapi demokrasi di indonesia yang banci dan tidak jelas ini. Dengan bantuan dari keluarga tercinta baik bantuan materi maupun doa, telah membuat saya kuat berjalan dan berkeliling ke empat kabupaten yang termasuk dapil 10 jawa tengah. Saya tidak terlalu optimis, tetapi juga tidak berani untuk pesimis, yang pasti saya berbaik sangka dengan semua orang, bahwa akan banyak orang yang tulus ikhlas memilih saya, amien.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog