Sunday, July 19, 2009

Mang Kabayan...

saya makan di mang kabayan veteran sama mbak eny dan mas hary, mereka berdua adalah sahabat baikku. mbak eny kerja di primagama pondok aren sedangkan mas hary kerja di kerawang. mereka berdua saya lihat sama-sama pekerja keras yang militan dan tangguh. awalnya saya hanya berdua sama mbak eny, tiba-tiba saya dan mbak eny ingat kalau hari sabtu mas hary pasti pulang ke bendi dekat tanah kusir. akhirnya saya sms mas hary untuk datang ke mang kabayan yang kebetulan tidak jauh dari bendi. sekitar 20 menitan mas hary sudah masuk ke warung makan mang kabayan dengan agak tergopoh.

saya dan mbak eny sudah memesan makanan sedari tadi, saya memesan: es degan, sambal, pepes jamur, kangkung, nasi dan kerang rebus. sedangkan mbak eny memesan: nasi goreng spesial mang kabayan dan air teh panas. saat mas hary datang, dia langsung memesan: es campur, gado-gado, dan kerang rebus. sama mengamati nasi goreng spesial mang kabayan yang terlihat sangat cantik, dan setelah saya tanya mbak eny ternyata rasanya juga enak.

saya memang sangat lapar malam itu, sehingga tanpa babibu saya langsung makan makanan yang telah tersedia di depan saya. saya kaget setelah merasakan sambalnya yang ternyata sangat pedas sekali. saya sebenarnya suka pedas, tapi pedas sambal mang kabayan sungguh sangat luar biasa. perut saya sampai sakit seketika, tidak nunggu nanti-nanti. karena sudah kepedasan, sambal yang masih banyak saya tinggalkan.

saya mencoba ngobrol dengan mbak eny dan mas hary, biasa dia bercerita tentang rutinitasnya begitupun dengan saya. saya sempat menyinggung kapan dia akan menikah, tapi ternyata dia hanya tersenyum tersipu-sipu. dengan gayanya yang riang, dia banyak bercerita dengan tertawa apalagi saat menceritakan tempat hp nya yang terbuat dari kulit yang sudah agak rusak. meskipun sudah agak rusak masih tetap digunakannya karena dia sayang sama tempat hp itu.

mas hary bilang salut sama saya, katanya saya perempuan yang unik. saya hanya tertawa saat mas hary bilang seperti itu, kemudian saya tanya balik mau atau tidak mendapatkan istri kayak saya? dia langsung bilang: "ya enggaklah", saya langsung komentar: "kenapa enggak dan pakai lah lagi?" dia hanya tertawa tersipu-sipu tanpa menjelaskan apapun. ternyata, usut punya usut dia pengen mendapatkan perempuan atau istri yang seperti pada umumnya.

saya mencoba menafsirkan makna perempuan yang pada umumnya: dan ternyata mas hary menterjemahkan perempuan yang biasa itu adalah perempuan yang nurut sama suaminya, bisa memasak, ijin ketika hendak keluar rumah, dan tidak neko-neko seperti saya. langsung saja saya bilang: "cocok sama mbak eny" akhirnya kita tertawa bersama-sama. tapi mas hary sepakat bahwa perempuan tetap harus kerja karena bagaimanapun perempuan harus memaksimalkan potensinya.

pas waktu bayar, saya ke kasir setelah minta urunan dari mbak eny. tiba-tiba ada mbak-mbak yang mita uang otak-otak. saya kagetnya kok tidak sama membayarnya, ternyata otak-otaknya sendiri dan bukan bagian dari rumah makan. saya mikir saja, kok si mbak ini luar biasa banget dan sangat kreatif. padahal sesungguhnya saya yakin bahwa rumah makanpun pasti bisa membuat otak-otak. begitulah menjalani hidup ini, harus penuh kreatifitas dan kesungguhan yang mendalam.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog