Sunday, July 19, 2009

Di TIM...

ehm TIM tempat yang menyenangkan untuk nongkrong, karena suasananya yang sendu dan asri. maklum masih banyak pohon rindang di TIM. sebenarnya untuk masalah pohon rindang, saya berkhayal seandainya jakarta ditumbuhi oleh banyak pohon rindang, pasti akan sangat menyenangkan dan adem. karena bagaimanapun pohon-pohon bisa mengurangi terik matahari siang yang sering menyengat dengan memaksa.

awalnya saya tertarik dengan TIM saat saya ingat bahwa di TIM ada planetarium, saya pernah kesana waktu smp bareng sama teman-teman smp saya. waktu ke jakarta saya masih ingat planetarium dan saya memutuskan main ke TIM. setelah saya tinggal di menteng (gedung muhammadiyah) yang kebetulan dekat dengan TIM saya baru sadar bahwa di TIM tidak hanya ada planetarium.

ada toko buku yang super lengkap, adan 21, ada makanan enak, ada tempat nongkrong, ada ikj, dan ada acara-acara seni yang bagus. saya juga mulai aktif ikut nongkrong di kenduri cintanya cak nun. yang diadakan setiap minggu kedua tiap bulannya, temanya selalu berganti dan up to date. TIM banyak memberikan inspirasi kepada saya, termasuk inspirasi untuk lebih banyak lagi berfikir tentang substansi kehidupan yang sebentar ini.

saya bertemu dengan beberapa seniman yang biasa menghuni TIM, kita berdiskusi tentan hidup yang sangat kaku. teman-teman saya itu melihat, bahwa manusia kadang salah menterjemahkan arti kehidupan ini. sehingga hidup yang ada dijalani sangat tekstual tanpa memperhatikan nilai-nilai kontekstualnya. kadang manusia terlalu angkuh untuk sekedar mengakui bahwa ada komunitas lain disampingnya yang membutuhkan uluran tangan.

saya melihat wacana teman-teman saya yang begitu progresif dan menekuni duni seni. mereka menyayangkan sikap pemerintah yang terkadang tidak peduli dengan kreativitas para seniman. seniman tidak menginginkan apa-apa, hanya perhatian dan uluran tangan dari pemerintah sehingga hasil karyanya diakui di bumi pertiwi ini. sebenarnya tidak hanya seniman yang terpinggirkan oleh birokrasi, banyak hal yang juga kurang diperhatikan oleh pemerintah.

saya termasuk orang yang menginginkan kesempurnaan, sehingga saya ingin tidak ada pengangguran dan orang miskin di negeri ini. tetapi sepertinya kita harus berbaik sangka dengan pemerintah dan harus sabar menanti. bahwa suatu saat nanti, pemerintah akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. dan tentunya kita sebagai warga yang baik harus mendukungnya dengan semaksimal mungkin.

pada perbincangan saya dengan teman-teman saya, mereka melontarkan tentang perbuatan maksiat yang semakin merajalela di bumi pertiwi ini. sehingga ketika itu teman saya nyeletuk dan bilang: "bagaimana kalau kita doakan syaitan agar taubat dan masuk syurga bareng dengan manusia, sehingga syaitan tidak lagi menggoda manusia di bumi ini". saya kaget dan sekaligus apresiatif atas saran dari teman saya itu, karena bisa jadi dunia akan lebih damai jika syaitan-syaitan berhenti menggoda umat manusia.

tapi sepertinya kita harus ingat kembali, bahwa tuhan telah membuat kesepakatan dengan syaitan, bahwa tugas syaitan menggoda manusia sampai manusia benar-benar hancur dan tidak mempunyai pegangan lagi. tinggal manusianya saja siapa atau tidak menghadapi godaan syaitan yang terkutuk. bagi yang sanggup membentegi diri maka tuhan menjanjikan kebahagiaan buatnya.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog