Thursday, July 23, 2009

Hari Anak 2009...

waktu saya smp, saya suka dengan guru pkk namanya bu sugiharti. dia sangat imut, cantik, lembut, dan sabar ketika sedang mengajar. awalnya saya menyukainya karena dia begitu menarik dan namanya sama dengan nama ibu saya. karena suka, saya bilang sama beliau bahwa saya sangat suka sama ibu. bibirnya yang mungil menyunggingkan senyum yang begitu tulus, dan beliaupun seperti tidak keberatan dengan pernyataan saya.

karena saya suka, saya berusaha menarik perhatian di pelajaran pkk. hampir setiap kali ulangan pkk nilai saya selalu bagus dan hampir mendekatis sempurna. beliaupun senang karena saya semangat belajar mata pelajaran pkk. saya selalu mencari beliau dan selalu merindukan beliau ketika beliau tidak hadir. bahkan saya sering mencari beliau ke kantor untuk sekedar melihat mukanya yang sangat ayu.

saya hampir tidak tahu kenapa saya begitu memujanya, mungkin alasan dasarnya benar bahwa saya menyukainya karena nama beliau sama dengan nama ibunda saya. tapi sayang, beliau mengajar saya cuma satu tahun dan setelah itu beliau pindah tidak tahu ke sekolah mana. saya sedih dan hampir kehilangan semangat untuk belajar, meskipun akhirnya saya bisa sedikit melupakan beliau.

sewaktu smea muhammadiyah lagi-lagi saya jatuh hati kepada guru perempuan saya namanya bu nariyah. bu nariyah mengajar mata pelajaran akuntansi biaya. kebetulan saya jurusannya akuntansi sehingga saya sering bertemu dengan bu nariyah. saya sayang banget sama bu nariyah karena bu nariyah adalah guru yang sangat baik, lembut, dan sabar mengajari murid yang tidak paham akuntansi.

karena saking dekatnya dan karena kebetulan beliau tahu saya pengurus irm/osis, beliau juga respon sama saya. beliau juga bisa ngertiin saya seandainya saya tidak masuk karena kegiatan dan seandainya saya ulangannya susulan. saya sangat senang belajar mata pelajaran akuntansi biaya, meski sebenarnya saya tidak begitu suka pelajaran berhitung.

waktu kuliah di unnes, lagi-lagi saya mengidolakan dosen saya kali ini dosennya laki-laki. beliau adalah pak yahmo dosen filsafat dan logikan. saking senengnya dengan pak yahmo saya selalu serius setiap kali ada mata kuliah pak yahmo. bahkan nilai saya tidak pernah b atu c tetapi selalu a. saya juga selalu merindukan kedatangan pak yahmo dan bersiap mengajak beliau diskusi tentang dinamika kehidupan yang banyak dengan pertanyaan-pertanyaan.

selain pak yahmo, saya juga dengan dosen yang bernama pak marno. beliau dosen muda yang sangat apresiatif dengan mahasiswa yang aktif di kampus maupun di luar kampus. beliau rumahnya di kudus dan saya beberapa kali main kerumahnya untuk sekedar berdiskusi tentang wacana-wacana kampus atau wacana-wacana kehidupan yang dekat dengan politik.

saat s2 di uhamka saya kenal dosen namanya bapak nur abu bakar, beliau juga termasuk dosen yang sangat menyenangkan menurut saya. beliau terasa sangat menyenangkan karena beliau sangat sabar dan benar-benar membantu thesis saya. beliau juga mensuport saya untuk terus melanjutkan kuliah hingga menjadi seorang doktor. kata beliau saya masih muda sehingga harus optimis menjalani hidup dan kehidupan ini.

saya sering mengidolakan orang yang menurut saya memang layak saya idolakan. bahkan iwan fals termasuk tokoh yang saya idolakan. saya sangat bangga dengan sosok orang yang lebih tua dengan saya dan sosoknya memang layak untuk diteladani. meskipun kebaikan yang saya lihat terkadang sangat subjektif dan belum tentu orang sepakat dengan cara pandang saya.

misalnya kesukaan saya terhadap ibu sugiharti yang berlebihan bagi teman-teman saya sangat tidak wajar dan tidak masuk akal. tapi saya merasa bahwa saya memang benar-benar ingin menyayangi ibu sugiharti. sama halnya ketika saya menyukai iwan fals, bagi orang yang tidak suka iwan fals mereka menganggap kesukaan saya terlalu berlebihan. tapi lagi-lagi saya berfikir bahwa menyukai iwan fals adalah hak saya.

dari beberapa orang yang saya idolakan diatas, saya sempat berfikir kenapa saya begitu rupa mengidolakan orang? saya sempat heran dengan diri saya sendiri yang begitu cepat suka sama orang yang memang bisa saya contoh. ternyata jawabannya satu, bahwa bapak saya meninggal sejak saya usia 7 tahun, dan karena ibu saya sibuk bekerja untuk menghidupi saya dan adek saya, maka saya diasuh oleh mbah saya namanay mbah juminah.

teman, ini refleksi buat diri saya pribadi bahwa ternyata saya sadar dengan sepenuh hati, bahwa saya sangat merindukan kasih sayang dari kedua orang tua saya yang utuh. tapi karena keadaanlah saya tidak mendapatkan itu. saya hanya disayangi oleh mbah ju dan beliaupun hidup seorang diri karena suaminya jarang ada di rumah. apalagi suami mbah ju yang juga mbah kakung saya, mempunyai istri lain selain mbah ju. sehingga mbah kakungku harus berbagi waktu dan cintanya dengan istri pertamanya.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog