Monday, July 06, 2009

Cerita-Cerita Lucu

cerita I:
waktu itu saya sedang berada di rumah bapak aksa mahmud di daerah menteng jakpus. saya sedang duduk di meja bundar dan sedang memainkan kertas yang ternyata kartu keluarga. mata saya awalnya biasa tapi setelah melihat daftar keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan sembilan anak mata saya tiba-tiba kaget dan langsung berucap:
saya: ya allah ne keluarga anaknya banyak banget ya...??? keluarga siapa sih...???
rais: kenapa ma???
saya: enggak kak, ne ada kartu keluarga anaknya banyak banget.
rais: itu bapak saya ma.
saya: maksudnya???
rais: itu kartu keluarganya punya keluarga saya.
saya: hah, punya kak rais??? kok saya baru tahu kalau saudara kak rais banyak???
rais: salah sendiri baru tahu, keluarga saya memang banyak ma.
saya: ooo begitu to, hebat ya, saya saja yang tiga bersaudara merasa sudah sangat cukup dan kata ibu saya sudah banyak.
rais: bapak saya mantan ketua ipm jawa tengah lho ma?
saya: iya kak, saya tahu kok.

sebenarnya saya malu sekali, karena bagaimanapun kak rais adalah teman saya sejak lama. tapi anehnya saya, saya tidak pernah tahu bahwa kak rais mempunyai banyak saudara. tapi sebenarnya tidak perlu heran karena pakde saya yang di pekalongan anaknya juga tujuh laki-laki semua. kakak ipar pakde saya anaknya enam belas, dan ada ibu yang orang sragen anaknya dua puluh enam. berarti sebenarnya tidak perlu kaget dengan jumlah anak yang banyak. karena bagi orang jawa banyak anak akan banyak berkah yang datang.

cerita II:
waktu saya jadi ketua irm jawa tengah kala itu ada kegiatan di tawang mangu karanganyar jawa tengah. acara tersebut adalah acara pp irm yang ditawarkan ke jawa tengah, awalnya irm jawa tengah sempat menolak acara tersebut karena berbagai alasan meskipun akhirnya menerima. saat tiba di acara saya bertemu dengan si penyok kalau tidak salah waktu itu dia di panitia dari pusatnya. terjadilah dialog antara saya dengan penyok:
penyok: mbak dari jawa tengah ya???
saya: iya mas, masnya panitia pusat ya???
penyok: betul, mbak bilangin tu sama ketuanya, masa mau dijadikan panitia wilayah saja gak mau.
saya: jawa tengah kan punya alasan mas, iya nanti saya sampaikan ke ketuanya.
penyok: akhirnya kita deh yang repot.
saya: hehe.

beberapa waktu setelah itu acara dimulai di aula gedung, penyok berada di depan bersama dengan teman-teman dari pp irm. saat sesi tanya jawab saya berdiri untuk bertanya mewakili dari jawa tengah, ketika itu penyok sebagai moderator kalau tidak salah memprotes saya karena tidak memperkenalkan diri. begini dialog saya dengan penyok:
saya: saya dari jawa tengah.
penyok: kenalan dulu mbak siapa namanya dan jabatannya apa???
saya: nama saya immawati dan jabatan saya saat ini ketua umum pw irm jawa tengah.
penyok: hah mbak ketua irm jawa tengah??? maaf ya yang tadi???
saya: gakpapa kok, hehe.

cerita III:
kalau ini cerita dari teman saya kak acep, namanya asep tapi saya biasa memanggilnya dengan acep. kata kak acep waktu dia tugas ke lampung dia merupakan utusan dari irm pusat. saat tiba di bandara dia ditanya oleh panitia lokal apakah dia tahu siapa yang diutus dari na pusat. kak acep bilang dia tidak tahu dan menurut dia na pusat tidak mengutus. usut punya usut ternyata na pusat mengutus mbak wiwit, dan ternyata lagi mbak wiwit satu pesawat dengan kak acep dan ketika di bandara duduk di sebelah kak acep.

lucu dan menggemaskan tentunya, kadang kita lalai dengan sesuatu yang sebenarnya begitu dekat di mata kita. tapi kadang juga kita terlalu berlebihan dengan sesuatu yang jauh. lalai bukan salah kita secara mutlak, tetapi ada banyak faktor yang menyebabkan kita kadang tidak bisa sempurna menjadi manusia. karena saya paham dan yakin bahwa masing-masing kita mempunyai aktivitas yang tidak sedikit. dan ternyata lagi daya tampung otak kita tidak sesempurna harap dan idealitas kita.

cerita IV:
saat muktamar muhammadiyah di jakarta waktu itu muktamar bareng dengan angkatan muda muhammadiyah dan aisyiyah. tempat muktamar dilangsungkan di asrama haji pondok gede jaktim. ada cerita lucu dari kak acep, katanya bapak syafii maarif selaku wakil ketua pp muhammadiyah tidak bisa makan gara-gara tidak punya kupon makan. panitia sebenarnya tidak salah penuh, karena dia hanya mentaati aturan yang telah diputuskan bersama-sama.

persoalan dia tidak tahu bahwa bapak syafii adalah jajaran pimpinan harian pp muhammadiyah, itu bukan kesalahan panitia. bapak syafii posisinya distruktur muhammadiyah paling atas, sedangkan panitia lokal biasanya adalah pimpinan muhammadiyah di level bawah. yang perlu dikoreksi bersama adalah menurut saya, kenapa sampai ada anggota muhammadiyah yang tidak kenal bapak syafii? nah pasti ada banyak jawaban yang menyertai, dan kita tidak punya hak untuk menyalahkan siapapun.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog