Friday, February 27, 2009

Raker PP NA Di Jogjakarta...

cerita 1:
saya senang bisa ke jogjakarta bersama teman-teman NA. ceritanya kita mau rapat untuk membahas program-program NA ke depannya jangka waktu 4 tahun. kita berangkat malam dan menggunakan kereta argo lawu jurusan solo. sebenarnya saya sudah biasa di ac, tapi malam itu saya sangat kedinginan dan sampai menggigil. saya berfikir kenapa saya sangat kedinginan? ternyata saya teringat peristiwa saat masang baliho dan kehujanan. jadi saya kedinginan bukan karena ac saja, tapi lebih karena ac dan sugesti saya yang kacau dan mengatakan bahwa:
saya trauma dengan dingin, saya takut dengan dingin, dan saya bermusuhan dengan dingin.

cerita 2:
saat di jogjakarta, saya diajak belanja oleh mbak gus dan mbak sandra. meskipun tidak punya uang, saya mencoba untuk menjadi teman yang baik yaitu dengan menemani mereka berdua. setelah berbelanja kita pulang ke hotel dengan menggunakan becak motor. karena satu becak tidak muat, saya dan kedua teman saya akhirnya menyewa dua becak, satu becak motor yang saya naikki dengan mbak gus, dan satu lagi becak manual yang dinaikki oleh mbak sandra.

jalan di jogjakarta tidak semua rata dan jalan yang kami lalui terdapat jalan tanjakan yang sangat tajam. becak yang manual bejalan di depan sedangkan becak motor yang saya naikki berada persis dibelakang becak manual. tiba-tiba becak motor menabrak becak yang manual, saya dan mbak gus kaget dan teriak untuk memberi tahu bapak sopir becak motor yang saya naikki. begini dialog kami:

saya: bapak, hati-hati lho ya, becaknya hampir nabrak becak depan.

bapak: gak usah khawatir mbak.

saya: lho pak, itu becak kita sudah menabrak becak depan, bapak hati-hati dan pelan-pelan saja, tidak usah tergesa-gesa, yang penting kita bisa selamat.

bapak: becak kita sengaja saya tabrakkan ke becak depan mbak, supaya becak kita bisa mendorong becak yang depan, kasihan kan mbak, soalnya jalannya menanjak.

saya: oalah gitu to pak, saya pikir bapak gak sengaja menabrak becak depan, keren ya pak, ternyata bapak orang baik, bapak sangat peduli dengan teman bapak yang kesusahan.

cerita 3:
saat pulang telah tiba, kita menggunakan kereta lagi, kali ini kereta tatsaka. saat ini kita bareng bertumpukan di satu gerbong, tidak seperti saat berangkat, gerbong kami berbeda-beda, bahkan tempat duduk kami juga berjauhan.

ketika itu malam senin, dan pagi harinya saya harus masuk sekolah pukul 06.30. bayangan saya, kereta akan tiba di gambir pukul 05.00 pagi. sehingga saya masih sempat siap-siap dan berangkat ke sekolah dari menteng. ternyata dugaan saya dan teman-teman meleset, kereta mengalami pergantian lokomotif saat di kerawang, sehingga kereta baru sampai gambir sekitar pukul 07.00 pagi. secara otomatis saya dan teman-teman lain yang juga harus bekerja mengalami keterlambatan yang lumayan telak. saya baru sampai sekolah pukul 09.05, berarti saya mengalami keterlambatan sekitar dua jam tiga puluh lima menit.

sebenarnya sangat tidak enak hati sama bapak rahman (wakil kepala sekolah) juga sama anak-anak murid saya, bukan apa-apa, selama ini saya sudah cukup sering ijin untuk keperluan kampanye dan juga keperluan pribadi saya. sehingga saya pengen bisa memperbaiki kekurangan saya yang sebelumnya. tapi apa mau di kata, saya dan teman-teman sudah berusaha menggunakan kereta yang berangkat pukul 20.00, dan asumsi kita bahwa kereta akan tiba pukul 05.00 pagi.

sedih dan tidak enak, tapi akhirnya saya berfikir bahwa tidak ada yang sia-sia, karena saya dan teman-teman adalah seorang aktivis muhammadiyah yang sedang berjuang untuk muhammadiyah secara khusus dan untuk umat secara umum. apalagi sekolah tempat saya mengajar adalah sekolah muhammadiyah. sekolah yang merupakan amal usaha muhammadiyah. sekolah yang menjadi bagian dari target perjuangan kami.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog