Tuesday, February 03, 2009

Belajar Dari Sahabat Sejatiku...

aku punya seorang temen yang sangat baik. aku memanggilnya mbak suci, dia kupanggil mbak karena aku menghormatinya. dia adalah perempuan yang sangat luar biasa. cita-citanya hanya satu segera meninggal dan bertemu dengan kekasih yang dicintainya yaitu allah.

aku tidak pernah sependapat dengan dia dalam banyak hal. tetapi dia adalah orang yang cukup sabar ketika menghadapiku. karena dia sangat tahu bagaimana karakter dan lain2 tentang diriku. dia orang yang sangat baik, ramah, cantik, dan toleran dengan perbedaan yang ada.

3 tahun lalu dia memutuskan menikah dengan seorang laki2 yang baru dikenalnya. aku sempat tidak sepakat karena aku tidak mengenal laki2 tersebut. sebagai sahabat dekatnya, aku merasa punya hak untuk melarangnya. akhirnya aku menjodohkannya dengan temanku yang juga temannya. dan alhamdulillah dia setuju dengan pilihanku. tetapi kemudian dia lebih memilih yang pertama karena alasannya yang lebih dulu datang dan serius adalah yang pertama. akhirnya aku mengalah dan mendukungnya untuk menikah dengan laki2 yang pertama. laki2 yang belum lama dikenal olehnya.

setahun setelah menikah dia belum juga hamil, dan selang berapa bulan setelah itu dia cerita padaku bahwa dirinya telah hamil. betapa bahagianya aku mendengar berita itu. meski ada juga hal yang kurang membahagiakan, karena ternyata dia tidak bahagia. suaminya, laki2 yang dipilihnya sendiri ternyata tidak mampu menjadi suami yang baik bagi sahabat baikku itu. suaminya asyik dengan dunianya sendiri, tidak memperhatikan kandungannya, tidak begitu sayang kepadanya, dan bilang bahwa dirinya belum bisa mencintai istrinya dengan sempurna.

aku sempat tidak terima dan bermaksud melabrak suaminya, tetapi karena saking baiknya, mbak suci melarangku. baginya, sifat suaminya saat ini adalah ujian dari tuhan untuknya. dia akan berusaha untuk bersabar dan selalu berdoa agar suaminya bisa berubah. meski dirinya juga kurang yakin akan hal itu.

seminggu sebelum lahiran, mbak suci bilang bahwa kandungannya kecil dan dokter menyarankan agar dirinya siap2 untuk sesar. aku sudah menyarankannya untuk siap2 sesar. tetapi ternyata dia tidak mampu mengkomunikasikan dengan suaminya. dan suaminya menganggap bahwa dirinya bisa melahirkan dengan cara normal.

seminggu sebelum lahiran, mbak suci bilang padaku bahwa dia sudah tidak kuat lagi. dia juga meminta maaf jika punya salah kepadaku. tentu aku sangat kaget, karena aku merasa dia adalah orang yang sangat baik dan tidak punya salah kepadaku.

jam 03.00 pagi, seminggu setelah dia menghubungiku terakhir kali, aku mendapat 10 sms dari teman2ku. bahwa mbak suci telah meninggal dunia setelah melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin perempuan. dia mengalami pendarahan yang sangat hebat yang mengakibatkan kehilangan banyak darah. nyawaku ketika itu seperti melayang dan pikiranku sangat kacau. seketika itu aku langsung meluncur menuju rumah mbak suci yang jaraknya sekitar 8 jam dari tempat tinggalku saat ini.

sayang, aku tidak dapat melihat wajahnya untuk yang terakhir kali. aku hanya bisa melihat foto jenazahnya yang diambil oleh kakak kandungnya. mukanya memancarkan senyuman dan kelegaan. seolah2 dia ingin berkata: hai teman2ku, aku bahagia karena telah berpulang kepada allah, kekasih yang sangat kucintai.


kupandangi wajah anaknya yang sangat cantik dan mungil. kemudian kupandangi wajah suaminya dengan kebencian yang teramat dalam. dia meminta maaf kepadaku dan memintaku untuk mengikhlaskan kepergian mbak suci. aku bingung harus bilang apa, yang pasti kulihat suaminya dan kutatap dalam2, bahwa dia tidak tampak seperti laki2 atau suami yang jahat. dia terlihat seperti suami yang sangat alim dan baik. bahkan dia terlihat seperti orang yang sangat kehilangan kepergian istrinya.

aku bukan tidak percaya denga mbak suci dan aku juga bukan kemudian percaya dengan suaminya. yang jelas sahabatku tercinta telah meninggal dunia dengan tenang. dan keluarga mbak suci memintaku untuk mengikhlaskan mbak suci. mereka juga juga memintaku untuk tidak membenci suami mbak suci. ada yang lebih penting kata mereka, sekarang tinggal bagaimana mengasuh dan membesarkan anaknya. dan yang aku ingingkan cuma satu, seandainya apa yang dikatakan mbak suci tentang suaminya benar, aku harap suaminya akan berubah dan benar2 bisa memperbaiki kesalahannya dimasa lalu. karena bagiku, orang seperti mbak suci tidak layak untuk disakiti apalagi dikhianati. dan juga perempuan2 baik lainnya tidak layak untuk disakiti oleh suaminya sendiri. karena suami juga tidak mau jika disakiti oleh istrinya.

teman2 ada banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya. bahwa kadang kita sudah merasa baik padahal bagi orang kita belum melakukan apa2. kita masih sepakat dengan sesuatu yang kita tidak tahu sama sekali. bahkan kita sering menjadi orang yang langsung mengiyakan tekstualitas sementara kita tidak paham akan tekstualitas tersebut.

sebagian orang masih menganggap bahwa perempuan itu adalah manusia yang penuh dengan kelemahan. sementara laki2 adalah manusia yang penuh denga kelebihan. kita tidak berani merubah tatanan yang ada karena kita merasa bahwa yang ada adalah suatu kebenaran. sudah saatnya bagi kita untuk berfikir bahwa tuhan menciptakan laki2 dan permpuan sebagai patner untuk saling melengkapi dan mendukung satu sama lainnya. sehingga tidak dibenarkan bagi laki2 yang menindas kaum perempuan. sebaliknya bagi perempuan, hendaknya jangan mau ditindas oleh laki2. selamat berjuang bagi perempuan dan laki2 baik, yang berani melihat materi secara teks dan konteks.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog