Thursday, February 12, 2009

Ingat Dulu...

saat diangkutan umum, saya bareng dengan anak SD kurang lebih kelas 6. dia naik ke angkutan umum sendirian, sedangkan temannya yang sebelumnya bareng dia tidak ikut naik angkutan umum.
kata temannya: hati-hati ya dan sampai jumpa besok pagi.
jawab si anak: insya allah ya kalau besok masih hidup.

saya kaget mendengar jawaban itu, kaget karena saya merasa pernah mengucapkan kata-kata itu lumayan sering. tapi saya sedikit lupa, kapan kata-kata itu sering saya ucapkan?
ternyata kawan, ketika saya kuliah s1 di semarang, saya termasuk perempuan yang kata orang lumayan alim. alim karena saya aktif di organisasi keislaman kampus dan luar kampus. alim karena kerudungku dan bajuku berukuran cukup besar dan tidak mencolok. bagi anak-anak rohis, orang seperti saya disebut sebagai akhwat. akhwat bagi anak rohis berarti perempuan yang insya allah solehah. luar biasa ya kawan, maksudnya saya waktu itu sungguh luar biasa.

untuk saat itu saya mungkin sepakat, tapi tidak untuk saat ini. mohon maaf, mungkin terlalu naif rasanya jika dengan fisik orang dapat dinilai keimanan dan kealimannya. meski tidak sedikit juga orang alim bisa dilihat dari cara berpakaian dan cara bertutur kata. tapi kemudian saya rasa, kita musti arif dan bijaksana dalam menilai. dan menilailah secara universal, objektif, dan humanis.

dari saat saya menjadi akhwat (kata teman-teman rohis) sampai sekarang sudah hampir 5 tahun. beberapa waktu lalu saya ketemu dengan sahabat dari jawa tengah yang juga kata orang akhwat. dia lumayan dekat dengan saya, dan lumayan sering berkomunikasi dengan saya. sebut saja namanya mbak indah.

kita ketemu di kantor organisasi di jakarta, begini percakapan saya dengan mbak indah.
saya: hai mabak indah? apa kabar?
mbak indah: siapa ya?
saya: oh lupa to mbak? ya udah gakpapa kalau lupa.
mbak indah: o iya saya ingat, tapi kok sudah sangat berubah ya? makanya saya pangkling.
saya: yah namanya juga manusia to mbak.
mbak indah: tapi kok berubahnya sangat drastis ya.

kawan, menyesal rasanya menyapa mbak indah. bukan karena takut diklaim atau takut disalahkan, karena bagi saya benar salah itu sangat relatif dan subjektif. yang membuat saya menyesal yaitu kenapa dia mengklaim saya dan merasa bahwa berubah itu ada yang salah? tapi okelah, kita juga harus mengerti bahwa masing-masing orang mempunyai kapasitas pikir yang tidak sama. dan untuk menjadi tetap bijaksana, tentunya saya juga tidak diperbolehkan mengklaim beliau. salut untuk mbak indah yang tetap komitmen dengan prinsip dan baju lamanya.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog