Tuesday, January 12, 2010

Banjir...

Jam 15.00 wib saya selesai kuliah Metode Penelitian oleh Dr. Kadir, rencana saya akan langsung meluncur ke kampus Pasar Rebo untuk mengajar kelas intensif geografi. Turun dari lantai tiga saya menuju ke pintu depan kampus pasca sarjana UNJ. Saya baru sadar bahwa ternyata hujan sangat deras sehingga saya memutuskan untuk menunggu hujan reda hingga pukul 15.45 wib. Saya tahu saya pasti terlambat ke Pasar Rebo, tapi batin saya bicara apa salahnya mencoba untuk tetap datang meskipun terlambat. Saya menghubungi mahasiswa saya untuk tetap menunggu meskipun saya terlambat, dan mahasiswa sepakat untuk tetap menunggu saya hingga sampai kampus Pasar Rebo.

Setelah agak reda saya meluncur dengan menggunakan mantel baju saya yang tidak menutupi kaki, mantel itu hanya sampai lutut dan jika dipakai pun pasti rok saya tetap basah kuyup. Tapi bayangan saya dari pada tidak memakai apa-apa mending mantel itu tetap saya pakai. Saya meluncur lewat jalan Cawang lurus ke Uki kemudian melewati Clilitan, Pasar Kramat Jati dan terakhir di Pasar Rebo. Boro-boro sampe Pasar Rebo jalanan direndam oleh banjir yang hampir selutut. Saya awalnya nekat menerobos banjir tersebut dan tidak ada bayangan akan mogok, ternyata prediksi saya salah dan hari itu saya belum beruntung. Motor saya mogok dan sama sekali tidak mau jalan, alhamdulillah ada bapak-bapak yang berhenti dan menolong memebetulkan motor saya.

Ternyata saya baru sadar bahwa yang mengalami kemogokan bukan hanya saya, motor-motor dibelakang saya juga banyak yang mogok. Setelah dibetulkan kurang lebih selama 15 menit saya mencoba melanjutkan perjalanan dan sebelum itu saya menghubungi mahasiswa saya untuk pulang dan mencari tugas di rumah. Bukan tidak yakin tapi jam sudah menunjukkan pukul 16.30 wib, saya takut saja jika di depan banjir lebih parah lagi. Karena saat itu hujan belum berhenti dan masih mengucur dengan derasnya.

Ternyata dugaan saya benar, di depan mata saya selang 300 meter air menggenang cukup tinggi dan lagi-lagi saya harus menerobos air tersebut. Kontan motor saya mogok lagi dan sayapun harus menghentikan motor sebentar untuk memperbaikinya. Lagi-lagi motor yang lainpun banyak yang mogok, sehingga jalanan ketika itu sudah seperti bengkel berjalan. Masing-masing orang saling tolong-menolong dan bahu-membahu satu sama lain, persis seperti yang diajarkan dalam konsep pancasila.

Saya sempat jatuh karena licin dan jalanan begitu macet, saya terjatuh waktu mau naik ke jalur bus way. Motor saya tidak kuat ngangkat bodynya dan saya terpeleset dengan cepat, kaki kanan saya lecet-lecet dan agak sedikit ketekuk. Tidak ada yang menolong dan saya memaklumi ditengah kondisi macet dan panik seperti saat itu. Saya tetap sabar melanjutkan perjalanan, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 wib dan saya masih terjebak ke dalam kemacetan.

Normal perjalanan Rawa Mangun Bintaro paling lama hanya satu jam, saat itu saya sudah dua jam dan masih berada di daerah Uki. Ternyata kemacetan sudah mengelilingi Jakarta, dan untuk bisa sampai ke Bintaro saya membutuhkan waktu sekitar empat jam. Sungguh luar biasa Jakarta, persoalan jalan tidak hanya macet dan polusi tetapi juga persoalan banjir dan sampah. Seingat saya hujan tidak terlalu lama tetapi akibatnya sudah sungguh luar biasa yaitu banjir yang tinggi dan cukup lama.

Sepertinya Gubernur DKI Jakarta harus cepat melakukan strategi yang jitu dan tepat guna untuk mengatasi banjir di Jakarta. Proyek pembuatan taman dan sejuta bunga adalah proyek yang sangat mulia dan harus segera diwujudkan, termasuk membuang sampah pada tempat yang disediakan, meski terkadang susah mencari tempat sampah di Jakarta. Tentu masalah banjir bukan hanya masalah Gubernur semata, tetapi menjadi masalah bersama yang juga harus diselesaikan secara bergotong-royong dan bahu-membahu. Karena harus diakui secara jujur bahwa terkadang masyarakat sendiri belum memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog