Tuesday, December 29, 2009

Mengendalikan Diri...

Dalam Keadaan Kepepet...

Pernah suatu ketika kita dalam keadaan mencari alamat yang sama sekali belum kita tahu letaknya, pasti kita akan mencoba mencari tahu dari orang-orang yang berada disekitar situ. Jika satu orang tidak tahu kita pasti akan mencari tahu pada orang lainnya lagi. Jika orang berikutnya tahu apalagi orang pertama yang kita tanya tahu kita pasti sangat bahagia dan berbunga-bunga, karena alamat yang kita cari akan segera ditemukan. Menjadi sedikit bermasalah ketika kita sudah bertanya kebanyak orang tapi orang-orang tersebut tidak ada yang tahu alamat yang kita maksud. Ditambah kondisi kita dalam keadaan kepanasan, kehausan, kelelahan, dan lain sebagainya. Pasti kita sangat sebal, pusing, ingin marah, dan tidak karuan. Nah disaat itulah kita perlu mengendalikan diri dengan sempurna, karena jika ego kita naik dan dibiarkan membrutal maka kemarahan kita pasti akan meledak, dan dikhawatirkan kita akan menggerundel dan berucap kata-kata kasar. Jangan sampai alamat tidak ketemu tapi kemarahan sudah meluber kemana-mana, yang ada malah diri kita yang rugi dan merasa sangat tidak nyaman.

Oseng-Oseng Mercon...

Beberapa tahun lalu waktu saya ke Jogjakarta, saya dikenalkan sebuah masakan yang bernama oseng-oseng mercon. Oseng-oseng mercon tersebut berada di depan kantor Muhammadiyah Jogjakarta. Saya sangat bahagia menikmati makanan tersebut, karena sejatinya saya sangat suka dengan masakan yang pedasnya menggila. Meskipun pedasnya menggigit dan jumlah daging dengan cabai masih banyakan cabainya, saya enjoy menikmati oseng-oseng mercon tersebut. Bahkan saya menjadi ketagihan dengan masakan tersebut, setiap kali saya ke Jogjakarta saya menyempatkan diri untuk menikmati masakan tersebut.

Tidak banyak yang suka dengan oseng-oseng mercon tersebut karena kepedasannya, tapi tidak dengan saya. Kemaren beberapa waktu lalu saya ada kegiatan di Jogjakarta, sore hari menjelang pulang ke Jakarta saya menyempatkan diri untuk kembali menikmati oseng-oseng mercon di depan kantor Muhammadiyah Jogjakarta. Saya mengajak Ulfa teman saya untuk menemani saya makan, tanpa bertanya ke Ulfa saya langsung memesan dua posri nasi dan dua porsi oseng-oseng mercon. Setelah tersedia saya langsung melahap oseng-oseng tersebut, tidak seperti biasanya sore itu saya merasa sangat kepedasan dan hanya memilih dagingnya sambil menyisihkan cabainya. Saya juga minum berkali-kali disela-sela pedasnya masakan oseng-oseng mercon. Karena sudah tidak kuat, akhirnya saya menghentikan makan makanan tersebut dan mencari lauk penggantinya yaitu bebek dan kerupuk.

Sambil menikmati bebek (kepala bebek) dan kerupuk, saya melihat temans aya Ulfa yang ternyata sama sekali tidak menyentuh makanannya. Saya baru tahu kalau ternyata Ulfa teman saya itu tidak suka pedas dan tidak pernah mau makan oseng-oseng mercon meskipun dia tinggal di Jogjakarta. Saya sangat tidak enak hati dan merasa bersalah, karena merasa demikian saya langsung mencarikan Ulfa lauk pengganti yaitu ayam (kepala ayam maksudnya). Dan karena oseng-oseng Ulfa masih utuh, akhirnya saya memutuskan untuk makan oseng-oseng punya si Ulfa.

Setelah selesai makan, saya langsung menuju mobil dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Saya sudah menyangka kalau saya bakalan mule dijalanan karena makanan tersebut, tapi saya berusaha tetap berbaik sangka terhadap perut saya meskipun saya tidak yakin. Ternyata benar, gara-gara oseng-oseng mercon sepanjang jalan saya merasakan sakit perut yang luar biasa dan saya buang air besar kurang lebih 8-10 kali. Meskipun mobil bisa setiap waktu berhenti, saya tetap merasa tidak enak sama kak Mia dan Ayat, dan saya juga tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Bagaimana mau nyaman, setiap kali dan setiap saat perut saya tiba-tiba mules tidak karuan.

Saya sih tidak menyesal dan tidak akan pernah kapok memakan oseng-oseng mercon tersebut, hanya saja seharusnya saya tidak makan makanan tersebut disaat saya ingin melakukan perjalanan kembali ke Jakarta. Karena bagaimanapun perjalanan itu harus dipersiapkan segala sesuatunya, termasuk kondisi kesehatan perut. Nah bagi teman-teman yang juga suka makan oseng-oseng mercon, tolong makannya jangan ketika hendak melakukan perjalanan. Pasti akan menganggu perjalanan anda dan teman-teman yang menyertai perjalanan anda.

Mencari Sesuatu Tidak Dapat...

Tadi malam saya mencari dua benda yaitu: pulsa untuk internetan dan bedak, saya mencari pulsa tersebut sampai ke enam counter dan ternyata hampir enam counter tersebut tidak menyediakan pulsa dalam jumlah yang cukup besar. Alasannya lagi kosong, ada juga yang alasannya tidak ada voucher fisik adanya elektronik, sementara saya tidak tahu nomornya sehingga saya mencari yang fisik.

Sama dengan mencari bedak, saya sampai keliling ke lima mini market tapi tetap tidak dapat bedak yang saya inginkan. Alasannya sama tidak ada dan lagi kosong, dan jawaban itu merupakan jawaban kompak dari kelima mini market yang saya kunjungi. Saya sih tidak mepermasalahkan kekosongan produk tersebut, hanya saya heran kenapa orang jualan tapi barang-barangnya kurang lengkap. Bukannya seharusnya produk yang umum itu harus tersedia? Akhirnya saya harus sebal dan merasa tidak enak hati malam itu. Saya tambah sebal dan dongkol karena ternyata saya belum makan dari siang hari.

Saya ingin berteriak saat itu juga, tapi kemudian saya berfikir bahwa manusia dan siapapun tidak ada yang sempurna. Sesuatu yang kita inginkan juga tidak musti harus tercapai dan terwujud saat itu juga. Semua yang kita ingin dan harapakan musti diusahakan terlebih dahulu dalam proses. Sehingga hasil yang akan kita dapatnya merupakan hasil yang sempurna dan sesuai dengan keinginan kita. Oleh karena itu, tersenyumlah dalam keadaan apapun, meski dalam keadaan sedih sekalipun.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog