Sunday, December 13, 2009

Jerawat...

Manusia sering tidak percaya diri dengan kekurangannya. Orang gemuk tidak percaya diri dengan kegemukannya. Orang kuruspun tidak yakin dan tidak percaya diri dengan kekurusannya. Orang kaya kadang takut dibilang sombong, sedangkan orang miskin tidak percaya diri dengan sedikitnya harta yang dia miliki.

Manusia secara nalar logis tidak bakal ada yang sempurnya, masing-masing manusia mempunyai kurang dan lebih yang sesuai dengan kapasitasnya. Masing-masing seharusnya mensyukuri apa yang telah dimilikinya tanpa mengeluh secara berlebihan. Kegemukan syukuri dengan berbaik sangka bahwa Allah memang membahagiakannya di dunia. Kekurusan syukuri dengan berbaik sangka bahwa Allah menjauhkannya dari penyakit.

Orang hitam tidak perlu rendah diri dan orang putih tidak perlu berbangga diri karena putihnya kulit. Allah sudah memberikan yang terbaik pada diri kita baik secara fisik dan non fisik. Allah tidak mungkin berlaku tidak adil terhadap hamba-hambanya, karena pada hakikatnya Allah mencintai semua hambanya baik yang beriman maupaun yang tidak beriman.

Saya memang berkulit wajah berminyak, itu artinya wajah saya sangat rentan dengan jerawat. Saya sudah menggunakan perawatan dokter kulit sejak lama, dan bisa dibilang saya tergantung dengan dokter kulit. Ketika tidak menggunakan dokter kulit, wajah saya tiba-tiba berjerawat dan minyaknya keluar secara berlebihan. Sehingga kulit wajah saya selalu disapa oleh cream-cream dari dokter yang sebenarnya semi obat.

Beberapa waktu kemaren wajah saya tiba-tiba ditumbuhi beberapa jerawat yang agak besar dan bikin saya pusing kepala. Saya pusing kepala karena saya belum pernah ditumbuhi jerawat segede itu, otomatis saya menjadi malu dan tiba-tiba tidak percaya diri untuk berhadapan dengan banyak orang. Saya tiba-tiba malu dan tidak berani menatap wajah orang dengan wajah saya yang ada jerawat besarnya.

Saya tiba-tiba pusing memikirkan kenapa muka saya tiba-tiba ditumbuhi jerawat yang agak besar dan sakit. Saya membuat beberapa spekulasi diantaranya: saya merasa bahwa jerawat saya disebabkan oleh debu yang tercampur dengan air hujan, atau karena saya jarang cuci muka pada siang hari, atau karena makanan saya yang sering pedas, atau karena saya belakangan mengkonsumsi minuman vitamin c secara berlebihan.

Saya malu karena asumsi-asumsi masyarakat tentang kecantikan itu secara fisik bukan secara substantif. Secara nalar saya sepakat bahwa penampilan orang itu dilihat pertamanya dari fisik bukan dari hati, karena fisik cenderung terlihat oleh kasat mata. Tetapi secara nurani saya berfikir bahwa kecantikan orang itu tidak ada hubungannya dengan fisik atau lebih kepada persoalan aura yang terpancar dari wajahnya.

Dengan jerawat besar ini saya mulai merefleksi diri saya untuk bilang bahwa kecantikan itu tidak selalu dari fisik tetapi lebih menarik jika merupakan perpaduan dari fisik dan jiwa. Kecantikan fisik bisa tidak bertahan lama alias akan cepat punah, sedangkan kecantikan jiwa akan bertahan lama dan akan menggembirakan banyak orang.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog