Friday, November 27, 2009

Desaku....

Mangga matang pada tempatnya.
Embun kering pada rumput-rumputnya.
Semak belukar tumbuh tanpa penghalang.
Keramaian tergambar dengan nyata.
Keramahan muncul tanpa kepentingan.
Senyuman diberikan tanpa pamrih.
Perhatian dicurahkan dengan tulus.

Lapangan ramai segerombol remaja kreatif.
Mereka berolahraga sambil menjalin silaturahmi.
Sesama tetangga saling memberi makanan.
Bahkan saling tukar menukar bumbu dapur.

Polusi udara hampir tidak terlihat.
Bunyi bising motor hampir tak terdengar.
Harga es hanya 500 perak.
Gorenganpun 500 perak.
Uang masih sangat aji.

Begitulah kehidupan di desa.
Kehidupan yang sesungguhnya penuh dengan kedamaian sejati.
Kehidupan yang penuh dengan kenyamanan.
Kehidupan yang damai dan sejahtera.
Kehidupan dengan rentang waktu yang sangat berharga.

Aku selalu rindu desaku.
Aku selalu ingin kembali memeluk harumnya embun pagi.
Aku selalu ingin membelai rumput lapangan dengan kakiku.
Aku selalu ingin bisa bermain air dilautku.
Mencari kerang-kerang di batu karang.
Naik sepeda menuju pasar tradisional.
Bersilaturahmi kerumah teman-teman lamaku.
Bertegur sapa dengan tulus kepada semua orang.

Kota hanyalah lautan curahan obsesi.
Kota hanyalah tempat pencarian.
Kota hanyalah ladang ilmu.
Kota hanyalah pembelajaran untuk pembelajaran peradaban.
Kota bagiku hanyalah tempat persinggahan.
Persinggahan untuk menjadi orang.
Persinggahan untuk mengerti diri.
Persinggahan untuk menggali.
Persinggahan untuk prestasi.

Sampai kapanpun.
Jiwa dan ragaku akan tetap kembali kedesaku.
Hati dan rasaku akan selalu merindukan tanah kelahiranku.
Darah dan nadiku tetap kupersembahkan untuk kampungku tercinta.
I love my village with all sincerity.
Diperbarui 11 detik yang lalu · Komentar · SukaTidak Suka

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog