Tuesday, November 24, 2009

Sepeda...

Waktu kecil sepeda menjadi sahabat bagiku dan teman-teman sebayaku.
Sepeda selalu menemani langkah ayuhan kakiku.
Kami selalu akur dengan penuh kebersamaan.
Kemanapun kumelangkah sepeda selalu menyertaiku.
Tidak hanya ketika SD, bahkan SMP dan SMU pun aku masih berteman dengan sepeda.
Ketika SD temanku itu bernama BMX.
Ketika SMP temanku itu berganti nama menjadi Federal.
Ketika SMU temanku itu berganti nama lagi menjadi Jengki.
Pergantian itu bukan bermaksud untuk selingkuh.
Tetapi lebih pada penyesuaian keuangan orang tuaku.
Beliau membelikanku sepeda sesuai dengan minimnya keuangan yang ada.
Akupun menerima tanpa pernah menuntut.
Apalagi menuntut untuk memiliki motor.
Aku menerima dengan lapang dada.
Bahkan dengan kebahagiaan yang membuncah.
Karena bersepeda pada hakikatnya adalah menyehatkan.
Bersepeda sama dengan berolah raga.
Bersepeda sama dengan membangkitkan semangat hidup.
Bersepeda sama dengan bersentuhan langsung dengan angin sepoi-sepoi.

Bersepeda di kampung tentu beda dengan bersepeda di kota.
Di kampungku sampai saat ini masih banyak pengguna sepeda.
Mereka anak-anak sekolah masih menikmati senangnya bersepeda.
Meskipun tidak sedikit juga yang mulai bergelayut dengan motor.
Anak-anak pengguna sepeda rata-rata anak-anak yang hidupnya penuh semangat.
Mereka begitu menikmati hidup dan terpancar dari kayuhan kaki mereka saat menggenjot.
Bersepeda di kampung bukan hal yang memalukan.
Bahkan merupakan hal yang sangat dimaklumkan.

Berbeda dengan bersepeda di kota.
Orang-orang pengguna sepeda di kota bukan orang miskin.
Mereka adalah orang-orang kaya yang hanya mengambail satu inisiatif beda.
Inisiatif untuk berolah raga dengan santai.
Inisiatif untuk menghilangkan kebosanan karena seringnya menggunakan mobil.
Inisiatif untuk tampil beda.
Meski jalanan ibu kota tidak mendukung 100%.
Banyak pengguna jalan yang hampir tidak mengerti pengguna sepeda.
Mereka mengencangkan klakson hanya untuk menyingkirkan sepeda.
Atau minimal hanya untuk menganggap betapa pengguna sepeda sangat mengganggu.
Sangat mengganggu pengguna motor dan mobil.

Sore itu aku sedang bersepeda.
Euforiaku tiba-tiba mengembang terhadap sebuah sepeda yang terparkir di depan Primagama.
Sepeda itu punya teman dekatku.
Dua hari sebelumnya aku telah menggunakan sepeda itu untuk berolah raga.
Aku melakukan perjalanan sejauh 10 km.
Didampingi temanku.
Dia menggunakan motor disamping sepedanya yang dinaiki aku.
Sore itu aku tiba-tiba ingin meminjam sepedanya lagi.
Bermaksud jalan-jalan ke arah timur.
Kujalankan niatku dengan tulus ikhlas.
Sepanjang perjalanan aku disebalkan dengan beberapa orang.
Yang akhirnya harus kumaki-maki karena mereka memakiku.
Memakiku karena mereka menganggap aku bersepeda dengan ceroboh.
Begini ceritanya:

Cerita I
Aku mau nyebrang ke kiri dan ternyata dibelakangku ada motor dengan pengendara seorang perempuan berjilbab.
Dia: "Woi ngawur jalannya"
Aku: "Woi biasa aja kali tidak usah teriak-teriak, lebai banget sih mbak"
Dia: "Huh dasar"
Aku: "Eh tidak usah sewot ya, biasa aja kali, ribet amat jadi orang"
Aku melihatnya sangat kesal dan sambil berlalu, aku sebenarnya tidak terima tapi akhirnya nalar rasaku mengatakan bahwa aku tidak perlu berdebat dengan orang-orang sinting kayak dia.

Cerita II
Waktu aku pulang dari jalan-jalan tersebut, dibelakangku ada mobil mewah dengan pengendara seorang laki-laki.
Dia mengklakson aku sekali, dua kali, akhirnya sampai tiga kali.
Pada klakson ketiga aku langsung memalangkan sepedaku di depan mobilnya.
Aku: "Berhenti sekarang juga"
Dia: "Tersenyum sambil membuka kaca mobil"
Aku: "Maksudnya apa mengklakson sampai berkali-kali gitu, ada masalah?"
Dia: "Masih senyum-senyum"
Aku: "Ini jalanan umum tidak ada ceritanya bagi sepeda dilarang lewat sini, tidak usah macam-macam deh"
Dia: "Tetap tersenyum dan menutup kaca mobilnya"
Aku: "Dasar orang kaya aneh"

Begitulah cerita pada sore hari itu.
Aku pikir tidak perlu disimpulkan.
Satu hal yang pasti.
Bahwa kita masih sering meremehkan orang lain, tanpa tahu maksud dan keinginan orang lain tersebut.
Pakailah motor seperlunya.
Dan gunakan sepeda semampunya.
Hidup alam sehat.
Hehehehe.
Makasih sobat, telah mengingatkanku untuk bersepeda.

0 comments:

Post a Comment

 

Site Info

Welcome to my blog, this blog after upgrade theme.

Text

Berjuang Untuk 'Nilai' Copyright © 2009 imma is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template @rtNyaDesign Design My Blog