Gerakan bersama komponen bangsa untuk menuju terwujudnya
pembangunan berkelanjutan di negara Indonesia. Umat Islam seharusnya menjadi
suri tauladan/menjadi model bagi masyarakat dalam hal pemberdayaan sumber daya
alam di Indonesia agar tepat guna dalam pengelolaannya. Di sektor kehutanan sangat
terbuka luas bagi masyarakat untuk membuka usaha. Harus disadari Indonesia
merupakan penghasil minyak sawit dan batu bara, eksportir timah, dan nikel di
dunia.
Tetapi sayangnya sebagian besar penduduk Indonesia masih
tergolong belum sejahtera. Semestinya dengan melihat kondisi Sumber Daya Alam di
Indonesia yang melimpah, rakyat Indonesia tidak lagi mengalami penderitaan
secara ekonomi. Sesungguhnya kekayaan memang bukan hanya pada bumi atau SDA saja,
tetapi juga tergantung pada sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, sektor
kehutanan sangat membutuhkan manusia-manusia yang cerdas dan ramah akan hutan-hutan
di Indonesia.
Masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam hendaknya mencontoh
Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah dalam hal perekonomiannya. Bahwa kita musti
mengakui betapa Nabi Muhammad dan Siti Khadijah adalah pedagang yang sangat
sukses di jamannya. Saat ini sektor kehutanana hampir 70% dari berbagai sektor
yang lainnya. Yang diperlukan oleh masyarakat sekarang adalah keahlian khusus
mulai dari membuka perusahaan kayu, hutan tanam rakyat, hutan kemasyarakatan, dan
hutan desa.
Di pulau Jawa sudah terbukti bahwa satu hektar lahan jika
ditanam tumbuhan tahan lama seperti Jati (Jati Putih) dengan ongkos 10jt
(300/batang) akan memberikan hasil yang signifikan secara ekonomis selain juga
akan bermanfaat untuk perlindungan bagi manusia, karena hutan yang subur bisa
mencegah terjadinya banjir dan erosi. Oleh karena itu generasi muda dapat
memanfaatkan sektor kehutanan untuk periode sejak 2010 yang telah menyediakan
700.000 hektar untuk dijadikan lahan kehutanan. Hal ini tentu tidak sulit asalkan
ada kemauan dan keseriusan dari dalam diri masing-masing.
Kebon bibit rakyat juga merupakan sektor yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Rehabilitasilah hutan-hutan di Indonesia dengan gerakan
tanam seribu pohon, supaya tanah air Indonesia menjadi subur dan makmur. Kegiatan
ini bisa dikerjasamakan antara pemerintah dalam hal ini diwakili Menteri
Kehutanan dengan Angkatan Muda Muhammadiyah. Karet juga bisa memberikan
penghasilan nyata bagi masyarakat dalam kurun waktu 5 tahun, dengan bersih
penghasilan sebesar Rp. 3.000.000 per hektar dalam satu bulannya. Tetapi pada
faktanya, masyarakat Indonesia seolah-olah kurang tertarik terhadap usaha di
bidang kehutanan.
Perkembangan ekonomi yang nyata harus diwujudkan dengan
prinsip:
1.
Perbaikan ekonomi di Indonesia sampai akar rumput
2.
Mensejahterakan masyarakat
Yang harus menjadi sandaran untuk perbaikan ekonomi
yaitu:
1.
Meningkatkan kualitas SDM
2.
Meningkatkan pemberdayaan SDA
3.
Menjalankan 4 pilar demokrasi
a.
Pancasila
b.
UUD 1945
c.
NKRI
Disampaikan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, SE,
MM. pada pe mbukaan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah yang ke-12.
0 comments:
Post a Comment